Anda di halaman 1dari 5

Asuhan keperawatan pada Tuan L kasus gastritis

Nama : Muhammad Rizky Sukanda


N.p.m : 18.11.085
Kelas : Psik 2.2
PENGKAIJIAN
 Identitas pasien
Nama : Tn L
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : Sd
Status : Kawin
DS :
- Pasien mengatakan “nyeri di ulu hati”
- Anak pasien mengatakan selama sakit kebutuhan tidur pasien terganggu.
Tidurnya tidak teratur, mulai pukul 19.00, kadang hanya 1-2 jam kemudian
terbangun, lalu tidur lagi. Pasien sering merasa gelisah, tidurnya tidak nyenyak,
dan sering terjaga pada malam hari karena nyeri pada perutnya
DO :
- Keadaan Umum : Lemah, gelisah, wajah terlihat menahan nyeri.
- RR : 32x/menit.
- Irama nafas irregular
- P : nyeri timbul saat makan Q: nyeri terasa seperti mau muntah R: nyeri di ulu
hati S: 4 T: hilang timbul.
- Nyeri tekan pada daerah ulu hati
- Leukosit 18.100/cmm

DS :
- pasien merasa nyeri pada luka di bokonnya.
DO :
- TD : 91/61 mmHg, Suhu : 38,8°C , RR : 32x/menit.
- Terdapat luka di daerah bokong atas, luka lembab, kemerahan di daerah sekitar
luka.
- Akral hangat
- Leukosit 18.100/cmm

Diagnosa Keperawatan
1.    Kekurangan volume cairan (kehilangan aktif) berhubungan dengan
perdarahan, mual, muntah dan anoreksia.
2.   Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
intake asupan gizi
3. Nyeri berhubungan dengan inflamasi lambung

Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Implementasi


Setelah dilakukan tindakan 1. Awasi 1. Memberikan
keperawatan selama 3 x 24 masukan dan informasi tentang
jam diharapkan output dan haluaran, keseimbangan cairan.
intake seimbang dengan karakter dan 2. Menunjukkan
Kriteria Hasil : frekuensi kehilangan cairan
  Mempertahankan volume muntah. berlebihan atau
cairan adekuat dengan 2. Kaji tanda- dehidrasi.
dibuktikan oleh mukosa bibir tanda vital 3. Indikator cairan
lembab, turgor kulit baik, 3. Ukur berat status nutrisi.
pengisian kapiler berwarna badan tiap hari. 4. Mengganti
merah muda, input dan output 4. Penuhi kehilangan cairan dan
seimbang. kebutuhan memperbaiki
individual. keseimbangan cairan
Anjurkan klien dalam fase segera.
untuk minum  5. Menunjukkan
( Dewasa : 40-60 status dehidrasi atau
cc/kg/jam). kemungkinan
5. Berikan cairan kebutuhan untuk
tambahan IV peningkatan
sesuai indikasi penggantian cairan.
Cimetidine dan
ranitidine berfungsi
untuk menghambat
6. Kolaborasi sekresi asam lambung
pemberian
cimetidine dan
ranitidine

Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji status 1. untuk mengetahui


keperawatan selama 3 x 24 nutrisi dan sejauh mana
jam diharapkan kebutuhan factor-faktor perkembangan dari
nutrisi terpenuhi dengan penyebab keadaan pasien. Dan
Kriteria hasil  : kurangnya intake perubahan yang
  klien tidak mual nutrisi. terjadi
  klien menghabiskan porsi 2. Anjurkan klien 2. mencegah
makanan, peningkatan BB, makan dalam perangsangan yang
mencapai berat badan ideal, porsi kecil tapi mendadak pada
conjungtiva ananemis sering lambung
3. Hindari 3. untuk menghindari
makanan yang kerja lambung yang
keras dan berat dan
merangsang meminimalkan Iritasi
peningkatan pada
asam lambung lambung.                 
seperti pedas, 4. untuk mengetahui
asam, kopi, perkembangan berat
alcohol dan lain- badan.
lain. 5. untuk mencegah
4. Timbang berat mual, nyeri dan rasa
badan setiap hari tidak nyaman.
5. Kolaborasi
dengan dokter
dalam pemberian
antiematik
Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji penyebab 1. digunakan sebagai
keperawatan selama 3x24 jam timbulnya nyeri dasar tindakan
diharapkan nyeri klien atau terjadinya selanjutnya
berkurang dengan Kriteria nyeri. 2. mengetahui
hasil   : 2. Catat seberapa jauh nyeri
  klien mengatakan nyeri karateristik nyeri dan menentukan
berkurang meliputi durasi, etiologinya serta
  klien tampak rileks lokasi dan mengantisipasi
  tanda-tanda vital  : TD, nadi intensitasnya terjadinya
dalam batas normal (skala 0 – 10) komplikasi.
3. Observasi 3. mengetahui
tanda-tanda vital keadaan umum klien
4. Ciptakan 4. mengurangi
suasana stimulus yang tidak
perawatan yang diinginkan
tenang. 5. dapat mengurangi
5. Ajarkan tehnik ketegangan syaraf
rileksasi dan sehingga klien lebih
nafas dalam rilex dan  nyeri
6. Kolaborasi berkurang
dengan dokter 6. medikamentosa
dalam pemberian dapat mengurangi
obat analgetik nyeri.

Evaluasi
Dx 1 : Klien mampu mempertahankan volume cairan adekuat dengan
dibuktikan oleh mukosa bibir lembab, turgor kulit baik, pengisian kapiler
berwarna merah muda, input dan output seimbang.
Dx 2 : klien tidak mual lagi, klien menghabiskan porsi makanan , peningkatan
BB mencapai berat badan ideal, conjungtiva ananemis

Dx 3 : klien mengatakan nyeri berkurang, klien tampak rileks, tanda-tanda


vital  : TD, nadi dalam batas normal

Anda mungkin juga menyukai