Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Audrey Tasya Salsabila

NIM : 01925004

MATAKULIAH : METODOLOGI KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA PENYAKIT GASTRITIS

1. Nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa lambung,


2. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak
adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah)
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia
4. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik
5. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang penyakit
No. DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Nyeri(akut) 1. Puasakan pasien di 6 1. Mengurangi
berhubungan dengan jam pertama, inflamasi pada mukosa
inflamasi mukosa lambung,
lambung.
2. Berikan makanan 2. Dilatasi gaster dapat
Tujuan: lunak sedikit demi terjadi bila pemberian
Setelah dilakukan sedikit dan berikan makanan setelah puasa
Tindakan keperawatan minuman hangat, terlalu cepat,
selama 1 x 24 jam
- Nyeri klien berkurang 3. Atur posisi yang 3. Posisi yang tepat
atau hilang. nyaman bagi klien. dan dirasa nyaman
- Skala nyeri 0. oleh klien dapat
- Klien dapat relaks. mengurangi resiko
- Keadaan umum klien klien terhadap nyeri.
baik.
4. Ajarkan teknik 4. Dapat membuat
distraksi dan reklasasi. klien jadi lebih baik
dan melupakan nyeri.

5. Kolaborasi dalam 5. Analgetik dapat


pemberian analgetik. memblok reseptor
nyeri pada susunan
saraf pusat.

Volume cairan kurang 1. Penuhi kebutuhan 1. Intake cairan yang


2.
dari kebutuhan tubuh individual. Anjurkan adekuat akan
berhubungan dengan Klien untuk minum mengurangi resiko
intake yang tidak (dewasa : 40-60 dehidrasi pasien
adekuat dan output cair cc/kg/jam).
yang berlebih (mual dan
muntah) 2.Awasi tanda-tanda 2. menunjukkan
vital, evaluasi turgor status dehidrasi atau
- Tujuan : kulit, pengisian kapiler kemungkinan
Setelah dilakukan danmembran mukosa peningkatan kebutuhan
Tindakan keperawatan penggantian cairan.
1x24jam,masalah
kekurangan volume
cairan pasien dapat
teratasi. 3. Pertahankan tirah 3. Aktivitas/muntah
baring, mencegah meningkatkan
Kriteria Hasil : muntah dan tegangan tekanan intra
Mempertahankan pada defekasi abdominal dan dapat
volume cairan adekuat mencetuskan
dengan dibuktikan oleh perdarahan lanjut.
mukosa bibir lembab,
turgor kulit baik, 4. Berikan terapi IV line 4.Mengganti
pengisian kapiler sesuai indikasi kehilangan cairan
berwarna merah muda, yang hilang dan
input dan output memperbaiki
seimbang. keseimbanngan cairan
segera.

5. Kolaborasi pemberian 5. Cimetidine dan


cimetidine dan ranitidine ranitidine berfungsi
untuk menghambat
sekresi asam lambung

3.
Nutrisi kurang dari 1. Anjurkan pasien untuk 1. Menjaga nutrisi
kebutuhan tubuh b/d makan sedikit demi tetap terpenuhi dan
anorexia sedikit dengan porsi mencegah terjadinya
kecil namun sering. mual dan muntah yang
Tujuan : berlanjut.
Setelah dilakukan
Tindakan keperawatan 2. Berikan makanan 2. Untuk
3x24 jam kebutuhan yang lunak dan makanan mempermudah pasien
nutrisi pasien dapat yang di sukai pasien/di dalam mengunyah
terpenuhi gemari. makanan.

Kriteria hasil : 3. lakukan oral higyne 3. kebersihan mulut


- Keadaan umum cukup 2x sehari akan merangsang
-Turgor kulit baik nafsu makan pasien.
- BB meningkat
- Kesulitan menelan 4. timbang BB pasien 4. Mengetahui status
berkurang setiap hari dan pantau nutrisi pasien.
turgor kulit,mukosa bibir
dll
5. Konsultasi dengan tim 5. Mempercepat
ahli gizi dalam Pemenuhan kebutuhan
pemberian menu nutrisi
dengan pemberian
menu yang tepat
sasaran.

4. Intoleransi aktifitas 1. Observasi sejauh 1. Mengetahui aktivitas


b/d kelemahan fisik mana klien dapat yang dapat dilakukan
melakukan aktivitas. klien.
Tujuan :
Klien dapat beraktivitas.
2. Berikan lingkungan 2. Menigkatka istirahat
Kriteria hasil : yang tenang. klien.
- Klien dapat
beraktivitas tanpa 3. Berikan bantuan 3. Membantu bila
bantuan, dalam aktivitas. perlu, harga diri
- Skala aktivitas 0-1 ditingkatkan bila klien
melakukan sesuatu
sendiri.

4. Jelaskan pentingnya 4. Klien tahu


beraktivitas bagi klien. pentingnya
beraktivitas.

5. Tingkatkan tirah 5.Tirah baring dapat


baring atau duduk dan Meningkatkan stamina
berikan obat sesuai tubuh pasien sehinggga
dengan indikasi pasien dapat
beraktivitas kembali.

5. Ansietas b/d perubahan 1. Awasi respon fisiologi 1. Dapat menjadi


status kesehatan, misalnya: takipnea, indikator derajat takut
ancaman kematian dan palpitasi, pusing, sakit yang dialami pasien,
nyeri. kepala, sensasi tetapi dapat juga
kesemutan. berhubungan dengan
kondisi fisik atau status
syok.
Tujuan : 2.Dorong pernyataan 2.Membuat hubungan
Setelah dilakukan takut dan ansietas, terapeutik
Tindakan keperwatan berikan umpan balik.
1x24jam pasien
3. Berikan informasi 3.Melibatkan pasien
yang akurat. dalam rencana asuhan
dan menurunkan
Kriteria hasil : ansietas yang tak perlu
-Mengungkapkan tentang ketidaktahuan.
perasaan dan pikirannya
secara terbuka 4.Berikan lingkungan 4.Memindahkan
-Melaporkan yang tenang untuk pasien dari streso luar,
berkurangnya cemas istirahat. meningkatkan
dan takut relaksasi, dapat
-Mengungkapkan meningkatkan
Mengerti tentangpeoses keterampilan koping.
penyakit
-Mengemukakan 5. Dorong orang terdekat 5.Membantu
menyadari terhadap untuk tinggal dengan menurunkan takut
apa yang diinginkannya pasien. melalui pengalaman
yaitu menyesuaikan diri menakutkan menjadi
terhadap perubahan seorang diri.
fisiknya
6. Tunjukan teknik 6.Belajar cara untuk
relaksasi rileks dapat
membantu menurunkan
takut dan
ansietas.

Anda mungkin juga menyukai