Anda di halaman 1dari 19

H.

Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul


1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan secret
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kompliance menurun
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penumpukan secret
4. Hipertermi berhubungan dengan inflamasi
5. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake inadekuat
6. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan proses evaporasi.
7. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan tubuh.

Rencana Intervensi keperawatan


No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Bersihan jalan napas Setelah 1. Observasi tanda tanda 1. Untuk mengetahui
tidak dilakukan vital (nadi, respirasi, suhu, keadaan umum klien
efektif b.dpenumpukan tindakan tekanan darah ) 2. Untuk mengetahui
sekret kep.selama 2. Kaji frekuensi pernafasan, status pernafasan klien
3x24 jam catat rasio inspirasi/ 3. Bersihan jalan nafas
gangguan ekspirasi yang tidak efektif dapat
bersihan jalan 3. Auskultasi bunyi nafas, dimanifestasikan dengan
napas teratasi catat adanya bunyi nafas. adanya bunyi nafas
Misalnya: mengi, krekels adventisius
KH: dan ronki. 4. Untuk membantu
- Bunyi napas 4. Ajarkan klien batuk mengeluarkan sekret.
bersih efektif 5. Posisi semi fowler akan
- RR normal 5. Berikan posisi semi mempermudah pasien
- Tidak sesak fowler untuk bernafas
- Tidak sianosis 6. Berikan minum hangat 6. Hidrasi menurunkan
- Klien tampak sedikit sedikit tapi sering kekentalan sekret dan
tidak batuk 7. Kolaborasi dengan dokter mempermudah
- Sekret untuk pemberian terapi pengeluaran.
dapat keluar obat bronkodilator dan 7. Untuk membantu
pada waktu mukolitik mengencerkan dahak
batuk dan memvasodilatasi
- Pada saat saluran napas
diauskultasi
tidak terdengar
suara ronchi

Rencana Intervensi Keperawatan


No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Hipertermi b.d Setelah 1. Kaji TTV klien tiap 4-6 jam 1. Untuk mengetahui
inflamasi dilakukan sekali keadaan umum klien
terhadap tindakan 2. Berikan kompres hangat basah2. Menurunkan suhu tubuh
infeksi saluran kep.selama 1x24 pada ketiak, lipatan paha, secara konduksi
nafas ditandai jam suhu tubuh kening 3. Peningkatan suhu tubuh
dengan klien kembali 3. Anjurkan pasien untuk banyak mengakibatkan penguapan
peningkatan normal minum cairan tubuh meningkat,
suhu tubuh, 4. Anjurkan mengenakan pakaian sehingga diimbangi dengan
mengigil, akral KH: yang minimal atau tipis intake cairan yang banyak
teraba panas. - suhu pasien 5. Kolaborasi dengan dokter 4. Pakaian yang tipis
turun atau untuk pemberian antipiretik mengurangi penguapan
normal (36,5 – sesuai indikasi cairan tubuh
37,5°C) 5. Antipiretik efektif untuk
- pasien tidak menurunkan demam
menggigil
- akral teraba
hangat

Rencana Intervensi Keperawatan


No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Nutrisi kurang Setelah 1. Kaji reflek menelan klien 1. Untuk mengetahui
dari kebutuhan dilakukan 2. Monitor BB / hari dengan kemampuan menelan klien
b.d intake tindakan timbangan yang sama 2. Mengetahui status
inadekuat kep.selama 2x243. Lakukan Oral hygiene setiap perkembangan nutrisi klien
jam kebutuhan selesai memberikan makan 3. Mencegah terjadinya
nutruisi bisa 4. Kaji makanan kesukaan klien kebasian sisa makanan dan
terpenuhi dengan dan Berikan Makanan terjadinya pertumbuhan
baik. kesukaan klien jamur
KH: 5. Berikan makanan selagi hangat 4. Meningkatkan keinginan
- nafsu makan dengan porsi sedikit tapi sering untuk makan
pasien 6. Monitor intake dan output 5. Meningkatkan pemasukan
meningkat 7. Kolaborasi dengan dokter via oral klie
- Klien tidak untuk pemberian terapi 6. Mengetahui status
lemas farmakologi keseimbangan nutrisi
- BB pasien ideal, dalam tubuh
mual muntal 7. Untuk mempercepat
berkurang proses perbaikan kondisi
klien

BAB III
STUDY CARE

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN.S DENGAN BRONKOPNEUMONIA
DI RUANG ANAK E1, RSUD A.DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG

Ruang/Kelas : Anak E1
No MR/CM : 17763-14
Tgl Masuk RS : 7 Juli 2014
Tgl Pengkajian : 7 Juli 2014
Pukul : 09.30 WIB

1. DATA DASAR
A. Identitas Klien
Nama : An.S
Usia : 13 Bulan
Status Perkawinan :-
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Pendidikan :-
Suku : Jawa
Bahassa yg Digunakan : Indonesia
Alamat Rumah : Jl.KP Gunung Sanan Wasiaga
Sumber Biaya : BPJS
Tanggal Mask RS : 07 Juli 2014
Diagnosa Medis : Bronkopneumonia

B. Suber Informasi ( Penanggung Jawab )


Nama : Ny.A
Umur : 31 th
Hubungan Dg Klien : Ibu Klien
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl.KP Gunung Sanan Wasiaga

2. RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat Kesehatan Masuk Rs
Ibu klien mengatakan sudah satu hari yang lalu An.S mengalami demam disertai flu dan batuk-
batuk, ibu klien mengatakan sebelum sakit klien sering dikasih minum Es teh oleh ibunya yang
dibeli dari tempat jualan dekat rumahnya. Lalu klien tiba-tiba badannya panas batuk dan flu
disertai sesak napas. Sehingga An.S dibawa ke Rumah Sakit oleh keluarganya pada 07 juli 2014
pukul 08.00 WIB.

B. Riwayat Kesehatan Saat Pengkajian


1. Keluhan Utama : Sesak napas
Ibu klien mengatakan klien sesak napas mulai kemarin sore pukul 19.00WIB, Sesak napas
dirasakan sangat berat di dada ditandai dengan nafas ngos-ngosan dengan frekuensi 56 x/m,
keluar keringat dingin dan wajahnya pucat, Sesak napas dirasakan hilang timbul disepanjang
hari namun sering muncul dan dirasa berat saat pagi hari dan malam hari. Sesak bertambah saat
klien menangis dan bergerak-gerak, dan berkurang saat klien dibaringkan dengan bantal agak
tinggi.
2. Keluhan Penyerta
Klien mengalami demam, disertai batuk produktif, sulit tidur dan susah untuk makan/tidak mau
makan/hanya minum ASI saja

C. Riwayat Kesehatan Lalu


Klien tidak mempunyai riwayat alergi dan sebelumnya klien tidak pernah mengalami penyakit
seperti ini.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu klien mengatakan dalam keluarganya tidak punya riwayat alergi, tidak ada yang mempunyai
riwayat penyakit menular (TBC, Hepatitis) dan penyakit menurun (DM Hipertensi)

E. Riwayat Psikososial-Spiritual
Klien merupakan anak pertama dan anak tunggal, sehingga klien sangat disayang oleh
keluarganya, dan meskipun masih kecil, orang tua kien sering mengajarkan tentang pendidikan
agama, saat sehat klien pun ikut belajar mengaji di TPA dekat rumahnya.

F. Pola Kebiasaan Sehari-hari Sebelum dan Saat Sakit


1) Pola Nutrisi
a. Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan klien makan 3X sehari komposisi nasi sayur + lauk dan kadang-kadang
buah, serta minum ASI semaunya.
b. Selama sakit
Ibu klien mengatakan sejak satu hari yang lalu klien belum diberi makan karena klien tidak nafsu
makan ditandai dengan klien tidak mau makan dan hanya diberi ASI 4x sehari .saat diberi
makanan bubur dari RS klien tidak mau makan sedikit pun.

2) Pola Eliminasi
a. Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan klien BAB 2X/hari dengan konsistensi lembek, warna kuning tengguli, bau
khas serta BAK 6-7 X/hari dengan warna kuning jernih bau khas.
b. Selama sakit
Ibu klien mengatakan sejak tadi malam klien BAB 1X sehari dengan konsistensi agak cair, serta
BAK 2X dengan warna kuning jernih, bau khas.
3) Pola Aktivitas
a. Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan klien sudah bisa berjalan dengan baik serta tidak perlu dituntun dan klien
aktif bermain dengan mainannya.
b. Selama sakit
Ibu klien mengatakan sejak tadi malam klien hanya berbaring/digendong ibunya karena sesak
yang dirasakannya.
4) Pola Istirahat Tidur
a. Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan klien tidur malam pukul 20.00 WIB s/d 05.00 WIB dan tidur pagi/siang ±
5-6 jam.
b. Selama sakit
Ibu klien mengatakan sejak tadi malam klien belum dapat tidur nyenyak karena sesak dan sulit
untuk tidur. Klien hanya tidur siang 1 jam dan malam 3 jam .Ibu klien mengatakan klien rewel
serta sering menangis sehingga membuat cemas ibunya.
5) Pola Personal Hygiene
a. Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan klien mandi 2X sehari pakai sabun keramas 2X sehari, ganti baju 2 – 3 X
sehari.
b. Selama sakit
Ibu klien mengatakan sejak tadi malam klien belum dimandikan, sudah ganti baju 1X.

G. Pengkajian Fisik
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis ( E : 4, M : 6, V : 5 )
Tekanan Darah : 120/60 mmHg
Nadi : 110 x/m
Pernafasan : 56x/m
Suhu : 37,4ºC
BB/TB : 5,9 Kg/ 52 cm
2. Pemeriksaan Persistem
a. Sistem Penglihatan
Mata kiri dan kanan simetris, kebersihan mata baik, kemampuan menggerakkan alis mata baik,
Konjungtiva tidak anemis, kelopak mata terlihat sembab, tidak terdapat benjolan, pupil isokor,
reflek terhadap cahaya baik, dan klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan

b. Sistem Pendengaran
Telinga kanan dan kiri simetris, tidak terdapat tanda-tanda peradangan, tidak ada serumen
maupun cairan yang keluar dari telinga, pendengaran dalam batas normal.

c. Sistem Wicara
Tidak terdapat kesulitan dan gangguan berbicara.

d. Sistem Pernapasan
Klien mengalami sesak napas, pernapasan klien cepat dan dangkal, frekuensi 56x/menit
.terdengar ronki, batuk produktif, pergerakan dada simetris, pernapasan tidak teratur/ireguler.

e. Sistem Kardovaskuler
Nadi 110 x/menit dengan irama teratur, denyutan kuat, tidak terdapat distensi vena jugularis,
CRT ,< 2 detik, bunyi jantung normal serta tidak ada bunyi jantung tambahan.

f. Sistem Neurologi
GCS 15 (E : 4, M : 6, V : 5), tidak terdapat gangguan nervus 1-12, serta kekuatan otot normal.

g. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut baik, kebersihan baik, tidak terdapat tanda-tanda peradangan, namun anak tidak
nafsu makan ditandai dengan klien tidak mau makan dan hanya minum ASI 4x sehari.

h. Sistem Imunologi
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening.

i. Sistem Endokrin
Tidak ada kelainan pada system endokrin

j. Sistem Urogenital
Tidak ada gangguan berkemih, tidak terdapat distensi dan nyeri tekan kandung kemih, tidak
terpasang katetr serta pada pemeriksaan fisik ginjal dalam kondisi baik.

k. Sistem Integumen
Keadaan rambut baik,warna rambut hitam, kebersihan serta kekuatan rambut baik, kebersihan
kuku baik dengan warna putih kemerahan, Turgor kulit menurun, membran mukosa kering,
pucat, akral hangat, kulit kering.

l. Sistem Muskuloskeletal
Tidak terdapat keterbatasan gerak, tonus otot baik, tidak terdapat kelainan bentuk tulang sera
tidak terdapat tanda-tanda peradangan sendi.
H. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hematologi 7 Juli 2014
Jenis Pemeriksaan Hasil Normal
Leukosit 8.840 5000-10000/uL
Dif Count :
- Basofil 0 0-1 %
- Eosinofil 0 1-4 %
- N. Staff 0 2-6 %
- N. Segmen 28 50-70 %
- Limfosit 63 20-40 %
- Monosit 9 2-8 %

Eritrosit 7.420.000 L 4,4-5,5 x 10 /uL


P 3,5-4,5 x 10 / uL
Hb 12,8 L 13,5-18,0 gr/dl
P 12,0-16,0 gr/dl
Ht 41,0 L 40-54 %
P 38-47 %
Trombosit 227.000 150-400x 10 ³/uL

I. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan Medis
o Cefotaxim iv 3x 200 mg
o Ventolin 3 x ½ amp
o Ambroksol Sirup 3 x ¼ sendok takar

b. Penatalaksanaan Keperawatan
o Memberikan terapi air hangat
o Memposisikan klien semi fowler
o Memberikan lingkunan yang tenang dan nyaman
o Memberikan pendidikan kesehatan
3. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1. DS: Gangguan Bersihan peningkatan
 Ibu klien mengatakan Jalan Napas produksi sputum
klien mengalami sesaknapas dise
rtai batuk produktif

DO :
 Klien mengalami sesak napas
 Pernapasan klien cepat dan
dangkal
 Frekuensi 56x/menit
 terdengar ronki,
 batuk produktif

2 DS : Gangguan Pola Batuk dan sesak


 Ibu klien mengatakan anaknya Tidur nafas
susah tidur
 Ibu klien mengatakan klien rewel
DO :
 Sesak napas
 Batuk produktif
 Sering menagis
 Kelopak mata klien sembab
 Klien hanya tidur siang 1 jam
dan tidur malam 3 jam
3 DS: Gangguan Anoreksia/tidak
 Ibu klien mengatakan anaknya pemenuhan nutrisi nafsu makan
tidak mau makan sejak satu hari tubuh
yang lalu
DO :
 Klien tidak mau makan saat
diberikan makanan bubur dari RS
 Klien hanya mau minum ASI

4. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan Bersihhan Jalan Napas b.d Peningkatan Produksi Sputum/secret
2) Gangguan Pola Tidur b.d Sesak dan batuk produktif
3) Gangguan Pemenuhan nutrisi tubuh b.d Anoreks

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


NO DIAGNOSA TUJUAN RENCANA RASIONAL
KEPERAWATAN TINDAKAN
1 Gangguan bersihan jalan napas Setelah 1. Lakukan 1. Pendekatan pada
b.d peningkatan produksi dilakukan pendekatan pada keluarga secara
sputum/ secret/mukus tindakan keluarga secara therapiutic dapat
keperawatan therapiutik menciptakan hubungan
DS : selama 3x24 2. Kaji frekuensi yang baik.
 Ibu klien mengatakan jam gangguan napas dan lakukan 2. Mengetahui obstruksi
klienmengalami sesak napasdis bersihan jalan Auskultasi Suara pada saluran nafas dan
ertai batuk produktif napas teratasi 2 – 4 Jam manifestainya pada suara
3. Berikan posisi nafas
DO : KH: kepala lebih tinggi3. penurunan diafragma
 Klien mengalami sesak napas  Tidak terdapat dari posisi badan dapat membantu
 Pernapasan klien cepat dan ronki dan kaki. ekspansi paru lebih
dangkal  Tidak sesak4. Ubah posisi klien maximal.
 Frekuensi 56x/menit napas sesering mungkin 4. Posisi klien yang tetap
 terdengar ronki,  Pernapasan tiap 2 jam secara terus menerus
 batuk produktif normal 5. Berikan minuman dapat mengakibatkan
 Frekuensi hangat sesering akumulasi sekret dan
napas 20-40 mungkin (minimal cairan pada lobus yang
x/m 3x sehari) berada di bagian bawah.
 Batuk 6. Lakukan suction 5. Minuman hangat dapat
hilang/berkura bila perlu membantu
ng 7. Kolaborasi mengencerkan
dengan dokter dahak/mucus
untuk pemberian 6. Peninggkatan
terapi O2 mucus/lendir di saluran
8. Kolaborasi nafas dapat menyumbat
dengan dokter jalan nafas
untuk pemberian 7. Untuk memenuhi
terapi obat “ kebutuhan O2
ekspektoran dan 8. Untuk membantu
bronkodilator” mengencerkan dahak dan
memvasodilatasi saluran
napas

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


NO DIAGNOSA TUJUAN RENCANA RASIONAL
KEPERAWATAN TINDAKAN
2. Gangguan Pola Setelah 1. Berikan posisi yang 1. Untuk meningkatkan
Tidur b.d Sesak dilakukan nyaman/semi fowler saat ekspansi paru sehingga
dan batuk tindakan klien tidur mengurangi sesak
produktif keperawatan 2. Anjurkan kepada orang tua 2. Untuk memberikan rasa
selama 2x 24 klien untuk selalu disamping aman pada klien
DS : jam gangguan klien sehingga klien merasa
 Ibu klien pola tidur 3. Kondisikan agar lingkungan nyaman
mengatakan teratasi selalu kondusif/ tenang dan 3. Membuat klien merasa
anaknya susah hening lebih nyaman
tidur KH : 4. Kolaborasi dengan dokter 4. Untuk memenuhi
 Ibu  Klien bisa tidur untuk pemberian O2
klien kebutuhan O2
mengatakan klien nyenyak 5. Kolaborasi dengan dokter 5. Untuk memvasodilatasi
rewel  Tidur 12-13 untuk pemberian saluran napas serta
Jam perhari Bronkodilator dan mukolitik mengencerkan dahak
DO :  Sesak napas
 Sesak napas klien
 Frekuensi napas berkurang/hilang
56 x/m ( 20-40/m )
 Batuk produktif  Klien tidak
 Sering menagis rewel
 Klien hanya tidur
siang 1 jam dan
tidur malam 3 jam

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


NO DIAGNOSA TUJUAN RENCANA RASIONAL
KEPERAWATAN TINDAKAN
3. Gangguan Setelah 1. Kaji reflek menelan klien 1. Untuk mengetahui
pemenuhan nutrisi dilakukan 2. Anjurkan kepada kemampuan menelan
tubuh b.d tindakan keluarga/orang tua klien klien
anoreksia keperawatan untuk menjaga kebersihan 2. Kebersihan mulut
selama 2x24 jam mulut klien mempengaruhi nafsu
DS : gangguan 3. Anjurkan kepada keluarga makan klien
 Ibu klien ppemenuhan klien untuk memberikan 3. Klien akan lebih tertarik
mengatakan nutrisi terratasi makanan yang disukai klien ( untuk makan makanan
anaknya tidak mau selagi tidak kontraindikasi yang disukainya
makan sejak satu KH: dengan penyakitnya) 4. Untuk meningkatkan
hari yang lalu  Klien mau 4. Berikan makanan selagi pemasukan oral secara
DO: makan makanan hangat, dengan porsi sedikit periodic
yang disediakan tapi sering 5. Untuk tetap menjaga
 Klien tidak mau rumah sakit atau5. Anjurkan Ibu klien untuk kebutuhan nutrisi klien
makan saat yang diberikan tetap memberikan ASI tetap terpenuhi
diberikan
makanan bubur orang tuanya dengan porsi lebih sering 6. Sebagai penatalaksanaan
dari RS serta tetap 6. Kolaborasi dengan dokter medis untuk
 Klien hanya mau minum ASI untuk pemberian terapi obat. mempercepat perbaikan
minum ASI kondisi klien

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal No.Dx Implementasi Paraf Evaluasi
Waktu Kep (Respon/Hasil) (SOAP)
Senin Gangguan bersihan 1. Melakukan pendekatan pada S:
07 juli jalan napas b.d keluarga secara therapiutik. - Ibu klien mengatakan An.s masih
2014 peningkatan sesak napas dan masih batuk-
produksi
RH : batuk
-
sputum/mukus/sekret Keluarga sangat kooperatif O:
terhadap tindakan yang diberikan - RR 56x/m
kepada An.S - Napas cepat dan dangkal
2. Mengkaji frekuensi napas dan - Batuk produktif
melakukan Auskultasi suara napas A:
2 – 4 Jam - Masalah belum teratasi
RH: P:
- Napas klien 56 x/m - Lanjutkan intervensi :
- Pada pemeriksaan auskultasi 1. Kaji frekuensi napas dan
didapatkan bunyi ronki d lobus lakukan Auskultasi Suara 2
paru kanan dan kiri – 4 Jam
3. Memberikan posisi kepala lebih 2. Berikan posisi kepala lebih
tinggi dari posisi badan dan kaki tinggi dari posisi badan dan
saat tidur/istirahat. kaki.
RH: 3. Berikan minuman hangat
- Klien tampak lebih nyaman dan sesering mungkin
pernapasan tampak teratur 4. Kolaborasi dengan dokter
4. Membrerikan minuman hangat untuk pemberian terapi O2
sesering mungkin(minimal 3x 5. Kolaborasi dengan dokter
sehari ) untuk pemberian terapi obat
RH : “ ekspektoran dan
- Saat diberikan air putih hangat bronkodilator
klien tidak mau minum
5. Memberian terapi O2 saat klien
sesak napas
RH :
- Klien mendapatkan terapi O2 1
Lpm
6. Memberikan terapi obat inhalasi
dan oral “ ekspektoran
bronkodilator”
RH :
- Klien mendapatkan obat Ventolin
3x ½ dengan nebulizer ( pukul
08.00, 12.00, 17.00 Wib)
- Klien mendapatkan Ambroksol
sirup 3x ¼
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal No.Dx Implementasi Paraf Evaluasi
Waktu Kep (Respon/Hasil) (SOAP)
Senin Gangguan 1. Memberikan posisi yang nyaman/semi S:
07 juli Pola Tidur fowler saat klien tidur - Ibu klien mengatakan masih
2014 b.d Sesak
napas dan
RH: susah tidur namun rewelnya
Batuk - Klien terlihat lebih nyaman dengan berkurang
Produktif posisi ini O:
2. Menganjurkan kepada orang tua klien - Klien masih tampak sesak
untuk selalu disamping klien - Batuk produktif
RH: - Klien tidur siang 2 jam dan
- Ibu klien selalu d samping klien dan malam 3 jam
menjaga klien setiap saat
3. Mengkondisikan agar lingkungan A:
selalu kondusif/ tenang dan hening - Masalah belum teratasi
RH:
- Pengunjung dibatasi dan hanya satu P:
orang yang menunggu pasien. - Lanjutkan intervensi :
- Dengan lingkungan yang hening dan 1. Berikan posisi yang
tenang klien lebih terlihat rileks dan nyaman/semi fowler saat klien
nyaman serta rewelnya berkurang tidur
- Klien tidur siang 2 jam dan malam 2. Anjurkan kepada orang tua
3 jam klien untuk selalu disamping
4. Memberikan O2 saat klien sesak klien
napas 3. Kondisikan agar lingkungan
RH: selalu kondusif/ tenang dan
- Klien diberikan terapi O2 1Lpm hening
5. Memberikan terapi obat inhalasi dan 4. Kolaborasi dengan dokter
oral “Bronkodilator dan mukolitik” untuk pemberian O2
RH : 5. Kolaborasi dengan dokter
- Klien mendapatkan obat Ventolin 3x untuk pemberian
½ dengan nebulizer Bronkodilator dan mukolitik
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)
- Klien mendapatkan Ambroksol sirup
3x ¼
- ( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)

CACATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal No.Dx Implementasi Paraf Evaluasi
Waktu Kep (Respon/Hasil) (SOAP)
Senin Gangguan1. Mengkaji reflek menelan klien S:
07 juli pemenuhan RH: - Ibu klien mengatakan An.S
2014
nutrisi - Reflek menelan klien dalam kondisi masih sulit untuk makan/tidak
tubuh b.d baik mau makan
anoreksia 2. Mengananjurkan kepada 0:
keluarga/orang tua klien untuk - Klien tidak memakan sama
menjaga kebersihan mulut klien sekali makanan yang diberikan
RS.
RH: - Saat diberikan bubur kacang
- Ketika ibu klien ingin menyikat gigi hijau makanan kesukaannya,
klien klien tidak mau dan klien klien tetap tidak mau makan
menangis - Klien hanya minum ASI
- Ibu klien ingin membantu An.s
berkumur menggunakan air hangat A:
tapi An.s tidak mau juga - Masalah belum teratasi

3. Menganjurkan kepada keluarga klien P:


untuk memberikan makanan yang - Lanjutkan intervensi :
disukai klien ( selagi tidak 1. Anjurkan kepada
kontraindikasi dengan penyakitnya) keluarga/orang tua klien untuk
menjaga kebersihan mulut
RH : klien
- An.s menyukai bubur kacang hijau 2. Anjurkan kepada keluarga
- Saat diberikan bubur kacang hijau klien untuk memberikan
An.S tidak mau memakannya makanan yang disukai klien (
selagi tidak kontraindikasi
4. Menganjurkan Ibu klien untuk tetap dengan penyakitnya)
memberikan ASI dengan porsi lebih 3. Berikan makanan selagi
sering hangat, dengan porsi sedikit
tapi sering
RH :
4. Anjurkan Ibu klien untuk tetap
- Klien diberikan minum ASI oleh ibu
memberikan ASI dengan porsi
setiap 4 jam sekali, namun ibu klien
lebih sering
mengatakan klien hanya minum
5. Kolaborasi dengan dokter
sedikit
untuk pemberian terapi obat.

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal No.Dx Implementasi Paraf Evaluasi
Waktu Kep (Respon/Hasil) (SOAP)
Selasa Gangguan bersihan 1. Mengkaji frekuensi napas dan S:
8 juli jalan napas b.d lakukan Auskultasi Suara 2 – 4 Jam - Ibu klien mengatakan An.S
2014 peningkatan
produksi
RH: sesaknya berkurang
-
sputum/mukus/sekret Napas klien 42 x/m
- Pada pemeriksaan auskultasi di O:
lobus paru kanan dan kiri bunyi - Klien sudah tidak terpasang
ronki menurun/berkurang/ tidak 02
terdengar jelas - Frekuensi napas 42x/m
- Napas teratur
2. Memberikan posisi kepala lebih
tinggi dari posisi badan dan kaki A:
saat tidur/istirahat. - Masalah teratasi sebagian
RH:
- Klien tampak lebih nyaman dan
P:
pernapasan tampak teratur
- Lanjutkan Intervensi :
.
1. Kaji frekuensi napas dan
3. Membrerikan minuman hangat
lakukan Auskultasi Suara 2
sesering mungkin(minimal 3x
– 4 Jam
sehari )
2. Berikan posisi kepala lebih
RH :
tinggi dari posisi badan dan
- Saat diberikan air putih hangat
kaki.
klien hanya mau minum sedikit
3. Berikan minuman hangat
4. Memberikan terapi obat inhalasi
sesering mungkin
dan oral “ ekspektoran
4. Kolaborasi dengan dokter
bronkodilator”
untuk pemberian terapi O2
RH :
jika klien sesak
- Klien mendapatkan obat Ventolin
5. Kolaborasi dengan dokter
3x ½ dengan nebulizer ( pukul
untuk pemberian terapi obat
08.00, 12.00, 17.00 Wib)
“ ekspektoran dan
- Klien mendapatkan Ambroksol
bronkodilator
sirup 3x ¼
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal No.Dx Implementasi Paraf Evaluasi
Waktu Kep (Respon/Hasil) (SOAP)
Selasa Gangguan 1. Memberikan posisi yang nyaman/semi S:
8 juli Pola Tidur fowler saat klien tidur - Ibu klien mengatakan lebih
2014 b.d Sesak
napas dan
RH: sering tidur dan lebih mudah
Batuk - Klien terlihat lebih nyaman dengan untuk tidur
Produktif posisi ini
2. Menganjurkan kepada orang tua klien O:
untuk selalu disamping klien - Klien tidur di siang hari
RH: dengan total 4 jam dan malam
- Ibu klien selalu d samping klien dan hari dengan total 6 jam
menjaga klien setiap saat - Pola nafas klien teratur
- Saat ibu klien ada keperluan ayah dengan frekuensi 42 x/m
klien menggantikan untuk menjaga - Sudah tak terpasang O2
klien - Klien terlihat lelap dalam
3. Mengkondisikan agar lingkungan tidurnya
selalu kondusif/ tenang dan hening
RH: A:
- Pengunjung dibatasi dan hanya satu - Masalah teratasi sebagian
orang yang menunggu pasien.
- Dengan lingkungan yang hening dan P:
tenang klien lebih terlihat rileks dan - Lanjutkan intervensi :
nyaman serta tidak rewel 1. Berikan posisi yang
4. Memberikan terapi obat inhalasi dan nyaman/semi fowler saat klien
oral “Bronkodilator dan mukolitik” tidur
RH : 2. Anjurkan kepada orang tua
- Klien mendapatkan obat Ventolin 3x klien untuk selalu disamping
½ dengan nebulizer klien
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib) 3. Kondisikan agar lingkungan
- Klien mendapatkan Ambroksol sirup selalu kondusif/ tenang dan
3x ¼ hening
- ( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib) 4. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian O2 saat klien
sesak
5. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian
Bronkodilator dan mukolitik

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal No.Dx Implementasi Paraf Evaluasi
Waktu Kep (Respon/Hasil) (SOAP)
Selasa Gangguan1. Mengananjurkan kepada S:
8 juli pemenuhan keluarga/orang tua klien untuk - Ibu klien mengatakan An.S
2014
nutrisi menjaga kebersihan mulut klien sudah mau makan walaupun
tubuh b.d sedikit
anoreksia RH: 0:
- Ketika ibu klien ingin menyikat gigi - Klien sudah mau makan bubur
klien klien tidak mau dan klien kacang hijau 5 sendok makan
menangis - Klien minum ASI 4 jam sekali
- Ibu klien ingin membantu An.s dan lebih banyak dari hari
berkumur menggunakan air hangat kemaren
tapi An.s tidak mau juga
A:
2. Menganjurkan kepada keluarga klien - Masalah teratasi sebagian
untuk memberikan makanan yang
disukai klien ( selagi tidak P:
kontraindikasi dengan penyakitnya) - Lanjutkan intervensi :
1. Anjurkan kepada
RH : keluarga/orang tua klien untuk
- An.s menyukai bubur kacang hijau menjaga kebersihan mulut
- Saat diberikan bubur kacang hijau klien
An.S klien mau makan namun hanya 5 2. Anjurkan kepada keluarga
sendok makan klien untuk memberikan
makanan yang disukai klien (
3. Menganjurkan Ibu klien untuk tetap selagi tidak kontraindikasi
memberikan ASI dengan porsi lebih dengan penyakitnya)
sering 3. Berikan makanan selagi
hangat, dengan porsi sedikit
RH :
tapi sering
- Klien diberikan minum ASI oleh ibu
4. Anjurkan Ibu klien untuk tetap
setiap 4 jam sekali, dan Ibu klien
memberikan ASI dengan porsi
mengatakan klien sudah lebih banyak
lebih sering
minum ASI nya ketimbang hari
5. Kolaborasi dengan dokter
kemaren.
untuk pemberian terapi obat

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal No.Dx Implementasi Paraf Evaluasi
Waktu Kep (Respon/Hasil) (SOAP)
Rabu Gangguan bersihan 1. Mengkaji frekuensi napas dan S:
9 juli jalan napas b.d lakukan Auskultasi Suara 2 – 4 - Ibu klien mengatakan An.S
2014 peningkatan
produksi
Jam sudah tidak sesak lagi dan
sputum/mukus/sekret RH: batuknya sudah sangat
- Napas klien 35 x/m berkurang
- Pada pemeriksaan auskultasi di
lobus paru kanan dan kiri bunyi O:
ronki sudah tidak terdengar - Klien sudah tidak terpasang
02
2. Memberikan posisi kepala lebih - Frekuensi napas 35x/m
tinggi dari posisi badan dan kaki - Napas teratur
saat tidur/istirahat. - Klien tampak jarang batuk-
RH: batuk
- Klien tampak lebih nyaman dan
pernapasan tampak teratur A:
. - Masalah sudah teratasi
3. Membrerikan minuman hangat P:
sesering mungkin(minimal 3x Pertahankan Intervensi :
sehari ) 1. Kaji frekuensi napas dan
RH : lakukan Auskultasi Suara 4 –
- Saat diberikan air putih hangat 6 Jam sekali
klien hanya mau minum sedikit 2. Berikan posisi kepala lebih
tinggi dari posisi badan dan
4. Memberikan terapi obat inhalasi kaki jika klien sesak.
dan oral “ ekspektoran 3. Kolaborasi dengan dokter
bronkodilator” untuk pemberian terapi O2
RH : jika klien sesak
- Klien mendapatkan obat 4. Kolaborasi dengan dokter
Ventolin 3x ½ dengan nebulizer untuk pemberian terapi obat “
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib) ekspektoran dan
- Klien mendapatkan Ambroksol bronkodilator
sirup 3x ¼
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal No.Dx Implementasi Paraf Evaluasi
Waktu Kep (Respon/Hasil) (SOAP)
Rabu Gangguan 1. Memberikan posisi yang nyaman/semi S:
9 juli Pola Tidur fowler saat klien tidur - Ibu klien mengatakan klien
2014 b.d Sesak
napas dan
RH: sudah bisa tidur nyenyak dan
Batuk - Klien terlihat lebih nyaman dengan tidak rewel
Produktif posisi ini
2. Menganjurkan kepada orang tua klien O:
untuk selalu disamping klien - Klien tidur di siang hari
RH: dengan total 5 jam dan malam
- Ibu klien selalu d samping klien dan hari dengan total 7 jam
menjaga klien setiap saat - Pola nafas klien teratur
- Saat ibu klien ada keperluan ayah dengan frekuensi 35 x/m
klien menggantikan untuk menjaga - Sudah tak terpasang O2
klien - Klien terlihat lelap dalam
3. Mengkondisikan agar lingkungan tidurnya
selalu kondusif/ tenang dan hening
RH: A:
- Pengunjung dibatasi dan hanya satu - Masalah sudah teratasi
orang yang menunggu pasien.
P:
- Dengan lingkungan yang hening dan
Pertahankan intervensi :
tenang klien lebih terlihat rileks dan
1. Berikan posisi yang
nyaman serta tidak rewel
nyaman/semi fowler saat klien
4. Memberikan terapi obat inhalasi dan
tidur/saat klien sesak
oral “Bronkodilator dan mukolitik”
2. Anjurkan kepada orang tua
RH :
klien untuk selalu disamping
- Klien mendapatkan obat Ventolin 3x
klien
½ dengan nebulizer
3. Kondisikan agar lingkungan
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)
- Klien mendapatkan Ambroksol sirup selalu kondusif/ tenang dan
3x ¼ hening
- ( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib) 4. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian O2 saat klien
sesak
5. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian
Bronkodilator dan mukolitik

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal No.Dx Implementasi Paraf Evaluasi
Waktu Kep (Respon/Hasil) (SOAP)
Rabu Gangguan1. Mengananjurkan kepada S:
9 juli pemenuhan keluarga/orang tua klien untuk - Ibu klien mengatakan An.S
2014
nutrisi menjaga kebersihan mulut klien sudah mau makan cukup
tubuh b.d banyak
anoreksia RH: 0:
- Klien mau berkumur menggunakan - Saat diberikan bubur kacang
pembersih mulut “listerin” hijau An.S mau makan
sebanyak 9 sendok makan
2. Menganjurkan kepada keluarga klien - Klien minum ASI 4 jam sekali
untuk memberikan makanan yang dan klien minum ASI nya
disukai klien ( selagi tidak banyak seperti saat klien
kontraindikasi dengan penyakitnya) sebelum sakit
A:
RH :
- Masalah teratasi sebagian
- Saat diberikan bubur kacang hijau
An.S mau makan sebanyak 9 sendok P:
makan Lanjutkan intervensi :
1. Anjurkan kepada
3. Menganjurkan Ibu klien untuk tetap
keluarga/orang tua klien untuk
memberikan ASI dengan porsi lebih
menjaga kebersihan mulut
sering
klien
RH : 2. Anjurkan kepada keluarga
- Klien diberikan minum ASI oleh ibu klien untuk memberikan
setiap 4 jam sekali, dan ibu klien makanan yang disukai klien (
mengatakan klien minum ASI nya selagi tidak kontraindikasi
banyak seperti saat klien sebelum sakit dengan penyakitnya)
3. Berikan makanan selagi
hangat, dengan porsi sedikit
tapi sering
4. Anjurkan Ibu klien untuk terus
tetap memberikan ASI
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bronkopnemonia adalah infeksi atau peradangan pada jaringan paru terutama alveoli atau
parenkim yang sering menyerang pada anak – anak. Penyebab Broncopneumonia adalah bakteri,
virus, jamur, dan protozoa. Adapun manifestasi klinis yang ditimbulkan antara lain cyanosis,
nafas cuping hidung, takikardia, dipsnea, gelisah, stridor, retraksi otot dada dan sesak.
Komplikasi dapat muncul jika terjadi penyebaran infeksi seperti meningitis, otitis media,
perikarditis, bronkiektasis, empiema dan lain-lain.

B. Saran
Penulis mengharapakan makalah ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam memberikan asuhan
keperawatan dan dijadikan sebagai tambahan sumber bahan kuliah pada mata kuliah
keperawatan anak di program S1 Keperawatan. Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini tidak luput dari salah dan kekhilafan, untuk itu penulis mengharapakan kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun.

DAFTAR PUSTAKA

1. Aziz Alimul Hidayat. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Edisi 2.


Jakarta : Salemba Medika
2. Doenges, Marilynn.(2000). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakata : EGC.
3. DR. Nursalam, M.Nurs, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak.
Jakarta : Salemba Medika
4. Mansjoer Arif : Pneumonia dalam Kapita selekta Kedokteran jilid 2, edisi 3. Media Aesculapius
FKUI, Jakarta : 2005
5. Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI : Pneumonia dalam buku kuliah jilid 3 Imu
Kesehatan Anak. Bagian Ilmu Kesehatan anak FKUI: Jakarta, 2006

Anda mungkin juga menyukai