Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN

3.6 Materi Dapur Umum


Dapur Umum adalah Dapur Umum Lapangan yang diselenggarakan oleh Palang
Merah Indonesia untuk menyediakan atau menyiapkan makanan dan dapat didistribusikan
kepada korban bencana dalam waktu cepat dan tepat

Penyelenggaraan Dapur Umum dilakukan apabila tidak memungkinkan bantuan mentah


untuk korban bencana. Penyelenggaraan Dapur Umum untuk melayani kebutuhan makan para
penderita / korban bencana bukan monopoli organisasi PMI, namun dapat diselenggarakan oleh
siapa saja dan dapat menyelenggarakannya

Penyelenggaraan Dapur Umum yang diselenggarakan oleh PMI Cabang menjadi


tanggungjawab Pengurus PMI Cabang, yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh regu yang
ditugaskan oleh Pengurus Cabang. Regu disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah korban yang
harus dilayani.

Pembagian Tim Pengelola ( Regu – Kelompok – Sektor ) dalam pelaksanaan Dapur Umum
yang disesuaikan dengan kebutuhaan dan jumlah sasaran penerima bantuan yang harus dilayani :

Satu regu yang menangani 1 unit dapur umum dengan kapasitas maksimal melayani 500
orang sekurang-kurangnya terdiri dari :

1. 1 orang Ketua Regu


2. 1 orang Wakil Ketua Regu
3. 1 orang Penanggungjawab Tata Usaha
4. 1 orang Penanggungjawab Peralatan dan Perlengkapan
5. 1 orang Penanggungjawab Memasak
6. 1 orang Penanggungjawab Distribusi
7. Beberapa orang tenaga yang membantu terdiri dari unsur masyarakat di daerah bencana dan
sekitarnya

Bila diperlukan lebih dari satu regu Dapur Umum sekaligus, maka regu – regu tersebut diberi
nomor urut dan dihimpun dalam kelompok. Kelompok dipimpin oleh Ketua Kelompok dan jika
perlu dibantu oleh seorang pembantu umum

Apabila masyarakat yang dilayani cukup besar jumlahnya dan terpencar di daerah yang cukup
luas, maka kelompok-kelompok Dapur Umum tersebut dapat dihimpun dalam satu wilayah kerja
yang disebut sektor. Sektor tersebut dipimpin oleh Ketua dan seorang pembantu umum

Pelaksanaan

Dalam menentukan lokasi agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut :


1. Letak Dapur Umum dekat dengan posko atau penampungan supaya mudah dicapai atau
dikunjungi oleh korban
2. Kebersihan lingkungan cukup memadai
3. Aman dari bencana

Abdul Kholiq,S.Kom/Pram/LPP
1
4. Dekat dengan transportasi umum
5. Dekat dengan sumber air

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendistribusian :


1. Distribusi dilakukan dengan menggunakan kartu distribusi
2. Lokasi atau tempat pendistribusian yang aman dan mudah dicapai oleh korban
3. Waktu pendistribusian yang konsisten dan tepat waktu
4. Pengambilan jatah seyogyanya diambil oleh KK atau perwakilan yang sah
5. Pembagian makanan bisa menggunakan daun, piring, kertas, atau sesuai dengan pertimbangan
aman, cepat, praktis, dan sehat

Lama penyelenggaraan :
1. Diselenggarakan bila situasi untuk memberikan bahan mentah tidak mungkin
2. Lamanya 1 – 3 hari untuk seluruh korban bencana
3. Hari ke 4 – 7 pemberian dilakukan secara selektif
4. Setelah lebih dari 7 hari diupayakan bantuan berupa bahan mentah

Kaitan Dapur Umum Dengan Standar Minimum

Standar-standar minimum ketahanan pangan, gizi, dan bantuan pangan adalah suatu
pernyataan praktis dari asas-asas dan hak-hak seperti yang terkandung dalam Piagam
kemanusiaan.Setiap orang berhak atas pangan yang cukup, hak ini diakui dalam Instrumen
Hukum Internasional dan termasuk hal untuk terbebas dari kelaparan.

Aspek-aspek hak untuk mendapatkan kecukupan pangan tersebut di atas mencakup :


◙ Ketersediaan pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi
individu, bebas dari bahan-bahan yanag merugikan, dan dapat diterima dalam suatu budaya
tertentu.
◙ Pengan tersebut dapat dijangkau dengan cara berkesinambungan dan tidak mengganggu
pemenuhan hak-hak asasi manusia lainnya

Pentingnya ketahanan pangan dalam masa bencana :


◙ Ketahanan Pangan :
Tercapai ketika semua orang dalam masa apapun mempunyai akses fisik dan ekonomis
terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi untuk dapat hidup sehat

◙ Penghidupan :
Terdiri dari kemampuan, harta benda, dan aktivitas yang diperlukan untuk sarana kehidupan
yang terkait dengan pertahanan hidup dan kesejahteraan di masa mendatang

◙ Kekurangan Gizi :
Mencakup satu cakupan berbagai kondisi termasuk kekurangan gizi akut, kekurangan gizi
kronis, dan kekurangan vitamin dan mineral.

1. Latar belakang penyelenggaraan Dapur Umum

Terjadinya suatu bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, ataupun bencana
akibat ulah manusia, kebakaran, peperangan atau pertikaian senjata akan mengakibatkan
penderitaan bagi manusia. Dalam rangka untuk meringankan penderitaan para korban bencana
tersebut, PMI mempunyai tugas pokok untuk memberikan Pertolongan Pertama dalam bentuk
perlindungan bantuan dan upaya kesehatan serta kesejahteraan. Salah satu bentuan pertama yang

Abdul Kholiq,S.Kom/Pram/LPP
2
harus diberikan PMI dalam situasi darurat adalah memberikan bantuan makanan kepada para
penderita atau korban. Berkaitan dengan hal tersebut, maka untuk memperlancar pemenuhan
kebutuhan makanan bagi korban bencana perlu diselenggarakan Dapur Umum.
2. Dasar formal / landasan penyelenggaraan Dapur Umum
1. KEPPRES RI No. 25/1950 tentang pengesahan dan pengakuan Perhimpunan PMI
2. KEPPRES RI No. 246/1963 tentang tugas pokok dan kegiatan PMI
3. KEPPRES RI No. 28/1979 tentang BAKORNAS PBA
4. KEPPRES RI No. 43/1990 tentang BAKORNAS PBA
5. AD/ART PMI
6. Disaster Handbook LORCS
3. Pengertian Dapur Umum
Dapur umum adalah dapur lapangan yang diselenggarakan untuk menyediakan/menyiapkan
makanan dan dapat didistribusikan/dibagikan pada korban bencana alam dalam waktu cepat
dan tepat.
Penyelenggaraan dapur umum untuk melayani kebutuhan makan para penderita atau korban
bencana bukan hanya monopoli organiosasi PMI. Penyelenggaraan DU tersebut dapat
diselenggarakan oleh siapa saja yang datang pertama kali dan dapat menyelenggarakannya.
Berdasarkan pengalaman selama ini yang sering menyelenggarakan kegiatan DU selain PMI
adalah TNI, Karang Taruna, SATGASSOS, perangkat Pemda di tingkat bawah, Hansip, dll.
Penyelenggaraan DU oelh PMI menjadi tanggung jawab PMI Cabang. Penyelenggaraan DU ini
dengan cara membentuk regu DU yang disesuaikan dengan kebutuhan jumlah korban yang harus
dilayani. Dalam satu regu DU, acuan untuk komposisi standar PMI adalh sebagai berikut :
1. Seorang Ketua Regu
2. Seorang Wakil Ketua Regu
3. Seorang Koordinator Tata Usaha
4. Seorang Koordinator Perlengkapan dan Peralatan
5. Seorang Koordinator Memasak
6. Seorang Koordinator Distribusi
7. Beberapa orang tenaga pembantu
Penyelenggaraan DU ini mulai dari kondisi yang paling kecil sampai yang paling besar
sehingga aplikasinya mulai dari terbentuk regu, kelompok sampai sektor DU. Dalam rangka
penyelenggaraan DU, maka sebelum terlaksananya penyelenggaraan tersebut perlu dipilih
lokasi yang akan dijadikan tempat penyelenggaraan DU dengan syarat-syarat sebagai berikut
:
1. Letak DU dekat dengan POSKO dan mudah dijangkau/dikunjungi oleh korban
2. Hieginis lingkungan yang memadai
3. Aman
4. Mudah dijangkau/dekat transportasi umum
5. Dekat dengan sumber air

Abdul Kholiq,S.Kom/Pram/LPP
3
Pendistribusian makanan kepada para korban agar dalam pelaksanaannya mudah
adalah dengan cara sebagai berikut :
1. Pendistribusian dilakukan dengan kartu distribusi
2. Pendistribusian dilakukan 2 kali sehari
3. Pengambilan jatah hendaknya dilakukan oleh kepala keluarga atau anggota keluarga
sesuai kartu distribusi.
4. Pengaturan menu disusun sedemikian rupa agar :
1. Nilai gizinya cukup
2. Biaya relatif murah
3. Cita rasa dapat memenuhi 4 sehat dan dapat diterima oleh orang dewasa maupun anak-
anak
4. Penyajian makanan pokok harus disesuaikan dengan kebiasaan sehari-hari
5. Hidangan sehat harus mengandung
1. Sumber zat tenaga, contoh : hidrat arang (beras, jagung, dll), lemak (santan, kacang
tanah, dll)
2. Sumber zat pembangun, contoh : protein (tempe, tahu, dll)
3. Sumber zat pengatur, contoh : vitamin (mangga, manggis, dll), mineral (teri kering,
sayuran hijau, dll), air

Abdul Kholiq,S.Kom/Pram/LPP
4

Anda mungkin juga menyukai