PEMBAHASAN
Pembagian Tim Pengelola ( Regu – Kelompok – Sektor ) dalam pelaksanaan Dapur Umum
yang disesuaikan dengan kebutuhaan dan jumlah sasaran penerima bantuan yang harus dilayani :
Satu regu yang menangani 1 unit dapur umum dengan kapasitas maksimal melayani 500
orang sekurang-kurangnya terdiri dari :
Bila diperlukan lebih dari satu regu Dapur Umum sekaligus, maka regu – regu tersebut diberi
nomor urut dan dihimpun dalam kelompok. Kelompok dipimpin oleh Ketua Kelompok dan jika
perlu dibantu oleh seorang pembantu umum
Apabila masyarakat yang dilayani cukup besar jumlahnya dan terpencar di daerah yang cukup
luas, maka kelompok-kelompok Dapur Umum tersebut dapat dihimpun dalam satu wilayah kerja
yang disebut sektor. Sektor tersebut dipimpin oleh Ketua dan seorang pembantu umum
Pelaksanaan
Abdul Kholiq,S.Kom/Pram/LPP
1
4. Dekat dengan transportasi umum
5. Dekat dengan sumber air
Lama penyelenggaraan :
1. Diselenggarakan bila situasi untuk memberikan bahan mentah tidak mungkin
2. Lamanya 1 – 3 hari untuk seluruh korban bencana
3. Hari ke 4 – 7 pemberian dilakukan secara selektif
4. Setelah lebih dari 7 hari diupayakan bantuan berupa bahan mentah
Standar-standar minimum ketahanan pangan, gizi, dan bantuan pangan adalah suatu
pernyataan praktis dari asas-asas dan hak-hak seperti yang terkandung dalam Piagam
kemanusiaan.Setiap orang berhak atas pangan yang cukup, hak ini diakui dalam Instrumen
Hukum Internasional dan termasuk hal untuk terbebas dari kelaparan.
◙ Penghidupan :
Terdiri dari kemampuan, harta benda, dan aktivitas yang diperlukan untuk sarana kehidupan
yang terkait dengan pertahanan hidup dan kesejahteraan di masa mendatang
◙ Kekurangan Gizi :
Mencakup satu cakupan berbagai kondisi termasuk kekurangan gizi akut, kekurangan gizi
kronis, dan kekurangan vitamin dan mineral.
Terjadinya suatu bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, ataupun bencana
akibat ulah manusia, kebakaran, peperangan atau pertikaian senjata akan mengakibatkan
penderitaan bagi manusia. Dalam rangka untuk meringankan penderitaan para korban bencana
tersebut, PMI mempunyai tugas pokok untuk memberikan Pertolongan Pertama dalam bentuk
perlindungan bantuan dan upaya kesehatan serta kesejahteraan. Salah satu bentuan pertama yang
Abdul Kholiq,S.Kom/Pram/LPP
2
harus diberikan PMI dalam situasi darurat adalah memberikan bantuan makanan kepada para
penderita atau korban. Berkaitan dengan hal tersebut, maka untuk memperlancar pemenuhan
kebutuhan makanan bagi korban bencana perlu diselenggarakan Dapur Umum.
2. Dasar formal / landasan penyelenggaraan Dapur Umum
1. KEPPRES RI No. 25/1950 tentang pengesahan dan pengakuan Perhimpunan PMI
2. KEPPRES RI No. 246/1963 tentang tugas pokok dan kegiatan PMI
3. KEPPRES RI No. 28/1979 tentang BAKORNAS PBA
4. KEPPRES RI No. 43/1990 tentang BAKORNAS PBA
5. AD/ART PMI
6. Disaster Handbook LORCS
3. Pengertian Dapur Umum
Dapur umum adalah dapur lapangan yang diselenggarakan untuk menyediakan/menyiapkan
makanan dan dapat didistribusikan/dibagikan pada korban bencana alam dalam waktu cepat
dan tepat.
Penyelenggaraan dapur umum untuk melayani kebutuhan makan para penderita atau korban
bencana bukan hanya monopoli organiosasi PMI. Penyelenggaraan DU tersebut dapat
diselenggarakan oleh siapa saja yang datang pertama kali dan dapat menyelenggarakannya.
Berdasarkan pengalaman selama ini yang sering menyelenggarakan kegiatan DU selain PMI
adalah TNI, Karang Taruna, SATGASSOS, perangkat Pemda di tingkat bawah, Hansip, dll.
Penyelenggaraan DU oelh PMI menjadi tanggung jawab PMI Cabang. Penyelenggaraan DU ini
dengan cara membentuk regu DU yang disesuaikan dengan kebutuhan jumlah korban yang harus
dilayani. Dalam satu regu DU, acuan untuk komposisi standar PMI adalh sebagai berikut :
1. Seorang Ketua Regu
2. Seorang Wakil Ketua Regu
3. Seorang Koordinator Tata Usaha
4. Seorang Koordinator Perlengkapan dan Peralatan
5. Seorang Koordinator Memasak
6. Seorang Koordinator Distribusi
7. Beberapa orang tenaga pembantu
Penyelenggaraan DU ini mulai dari kondisi yang paling kecil sampai yang paling besar
sehingga aplikasinya mulai dari terbentuk regu, kelompok sampai sektor DU. Dalam rangka
penyelenggaraan DU, maka sebelum terlaksananya penyelenggaraan tersebut perlu dipilih
lokasi yang akan dijadikan tempat penyelenggaraan DU dengan syarat-syarat sebagai berikut
:
1. Letak DU dekat dengan POSKO dan mudah dijangkau/dikunjungi oleh korban
2. Hieginis lingkungan yang memadai
3. Aman
4. Mudah dijangkau/dekat transportasi umum
5. Dekat dengan sumber air
Abdul Kholiq,S.Kom/Pram/LPP
3
Pendistribusian makanan kepada para korban agar dalam pelaksanaannya mudah
adalah dengan cara sebagai berikut :
1. Pendistribusian dilakukan dengan kartu distribusi
2. Pendistribusian dilakukan 2 kali sehari
3. Pengambilan jatah hendaknya dilakukan oleh kepala keluarga atau anggota keluarga
sesuai kartu distribusi.
4. Pengaturan menu disusun sedemikian rupa agar :
1. Nilai gizinya cukup
2. Biaya relatif murah
3. Cita rasa dapat memenuhi 4 sehat dan dapat diterima oleh orang dewasa maupun anak-
anak
4. Penyajian makanan pokok harus disesuaikan dengan kebiasaan sehari-hari
5. Hidangan sehat harus mengandung
1. Sumber zat tenaga, contoh : hidrat arang (beras, jagung, dll), lemak (santan, kacang
tanah, dll)
2. Sumber zat pembangun, contoh : protein (tempe, tahu, dll)
3. Sumber zat pengatur, contoh : vitamin (mangga, manggis, dll), mineral (teri kering,
sayuran hijau, dll), air
Abdul Kholiq,S.Kom/Pram/LPP
4