Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGARUH MAKANAN CEPAT SAJI ( JUNK FOOD


& FAST FOOD )TERHADAP KESEHATAN

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia)


Dosen Pengampu : Syamsul Anwar M.pd

DI SUSUN OLEH :

NAMA : KARTIKA MUTIARAWATI


KELAS : 1M
NO NIM : 18031181

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL


Jl. Mataram No. 9 Pesurungan lor – Tegal
Telp. ( 0283 ) 352000
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini guna memenuhi tugas Bahasa Indonesia dengan judul “ MAKANAN
SIAP SAJI ( JUNK FOOD & FAST FOOD ) : DAMPAK & ANTISIPASINYA "

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu
sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Kami
mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami dalam
menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Tegal, 05 Januari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................8
1.3 Tujuan.................................................................................................8
1.4 Manfaat...............................................................................................8

BAB II KAJIAN TEORI


2.1 Perbedaan Junk Food dan Fast Food......................................................9
2.2 Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Junk Food dan Fast Food........10
2.3 Kandungan dari Junk Food dan Fast Food...........................................11
2.4 dampak negatif junk food dan Fast Food terhadap kesehatan.............12
2.5 Cara mengurangi Junk Food dan Fast Food..........................................13

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN

3.1 Data hasil penelitian...........................................................................16


3.2 Pembahasan.......................................................................................16

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.........................................................................................18
4.2 Saran...................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Siapa yang tidak suka menyantap makanan jenis fast food atau cepat saji, sepertinya
sulit untuk disangkal jika hampir semua orang pernah menyantapnya. Baik saat kita
belanja di supermarket atau saat di rumah ketika menonton film kita juga ditemani
dengan makanan junk food.
Selain itu, dalam setiap kesempatan kita mengkonsumsi makanan jenis junk food,
kita juga mengkonsumsi minuman bersoda sebagai penambah selera dalam makanan.
Dan hal ini umumnya tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa tapi juga anak-
anak.Namun, tanpa disadari makanan yang digolongkan junk food ternyata berbahaya
bagi kesehatan. Sehingga hal ini sangat memprihatinkan, karena kondisi kesehatan
anak-anak akan mudah terganggu akibat dari seringnya mengkonsumsi makanan cepat
saji (jenis junk food dan fast food ).
Junk food mengandung banyak sodium, saturated fat, dan kolesterol. Bila dalam
tubuh jumlah ini banyak, maka akan menimbulkan banyak penyakit. Dari penyakit
ringan sampai penyakitberat macam darah tinggi, stroke, jantung, dan kanker. Dulu,
penyakit-penyakit "berat" tersebut hanya diderita oleh orang-orang tua yang umurnya
di atas 40 tahun. Sodium banyak ditemukan pada makanan yang dimakan dan minum.
Sodium adalah bagian dari garam. Banyak makanan kemasan atau kalengan itu
berkadar sodium tinggi. Sodium banyak terdapat pada french fries (apalagi bila
ditambah dengan shakers), ayam goreng, burger, cheese burger, bologna, piza, segala
jenis snack keripik kentang, dan mi instan.
Sayuran dalam kaleng dan kadang-kadang juga keju mengandung zat ini. Beberapa
penyedap, seperti soy sauce (biasanya disediakan di resto Jepang atau Asia Timur),
garlic salt, dan onion salt. Hal serupa juga jika menyantap bakso atau mie ayam di
pinggir jalan, garam meja yang disediakan pun mengandung sodium.
Dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang pesat, sehingga
semakin mudahnya manusia dalam melakukan segala sesuatu. Terjadi pula perubahan
pola dan gaya hidup manusia pada saat ini. Kita dapat melihat salah satu contohnya
yaitu semakin maraknya makanan siap saji atau biasa disebut junk food atau fast food
atau yang sering terdengar dengan sebutan makanan instant.
Tanpa kita sadari, maraknya fast food selain memiliki dampak positif juga
memiliki dampak negatif untuk kesehatan tentunya. Dampak positif dapat dibuktikan
dari cara penyajian yang cepat untuk menghemat waktu yang miliki. Tapi selain itu
kita juga harus melihat dampak negatif yang ditimbulkan oleh junk food atau fast food,
misalnya bertambahnya kadar lemak dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan
obesitas atau kegemukan.

Kandungan junk food yang sebagian besar merupakan zat adiktif yang
membahayakan tubuh apabila dikonsumsi secara berlebihan. Zat adiktif yang
dikonsumsi secara berlebihan dapat mengakibatkan tumbuhnya kanker dalam darah
yang berakibat fatal.Beberapa junk food juga ditengarai mengandung banyak gula.
Gula, terutama gula buatan, yang sangat tidak baik bagi kesehatan karena bisa
menyebabkan penyakit gula atau diabetes, kerusakan gigi, dan obesitas. Minuman
bersoda, cake, dan cookies mengandung banyak gula dan sangat sedikit vitamin serta
mineralnya.

Minuman bersoda mengandung paling banyak gula. Paling tidak satu kaleng
minuman bersoda mengandung sembilan sendok teh gula. Padahal, kebutuhan gula
dalam tubuh tidak boleh lebih dari empat gram atau satu sendok teh sehari. Bayangkan
jika meminum minuman bersoda dua sampai tiga kaleng sehari. Betapa banyaknya gula
yang menumpuk di dalam tubuh. Parahnya lagi, minuman bersoda tidak hanya
mengandung banyak gula, tetapi juga mengandung kafein.

Ada letak perbedaan antara junk food dengan fast food, bila junk food sudah
pasti termasuk fast food (makanan siap saji), tetapi tidak semua fast food dikategorikan
sebagai junk food, jadi ada pula makanan cepat saji tersebut masih memiliki gizi yang
terkadung di dalamnya. Memang fast food adalah makanan dengan bahan-bahan
bergizi tinggi, akan tetapi proses pengolahannya serta penyajiannya membuat makanan
fast food kehilangan nilai gizi, hal itu pula yang merubahnya sebagai junk food.

1.2 Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah:
1. Apa perbedaan dari junk food dan fast food ?
2. apa saja jenis-jenis Junk Food Dan Fast Food
3. Apa kandungan dari Junk Food dan Fast food
4. Apa dampak negatif junk food dan Fast Food terhadap kesehatan
5. Bagaimana cara mengurangi konsumsi junk food dan Fast Food dalam kehidupan
sehari–hari?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :
1) Untuk mengetahui perbedaan Junk Food dan Fast Food
2) Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Junk Food Dan Fast Food
3) Untuk mengetahui dampak dari Junk food dan Fast food
4) Untuk mengetahui dampak dari Junk Food dan Fast Food
5) Untuk mengetahui Cara mengurangi Junk Food dan Fast Food

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :
1) Menambah pengetahuan dan wawasan tentang Junk Food dan Fast Food
2) Masyarakat dapat mengetahui kandungan berbahaya dalam Junk Food dan Fast
Food
3) Mengetahui dampak dari junk food dan Fast food
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Perbedaan Junk Food dan Fast Food

Fast food atau makanan siap saji menjadi pilihan utama bagi masyarakat
perkotaan, dan sering kali kita beranggapan bahwa fast food adalah junk food, namun
hal tersebut belum tentu benar, Junk food sendiri adalah istilah yang mendeskripsikan
makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi. Junk food
mengandung jumlah lemak yang besar. Makanan cepat saji seperti hamburger, kentang
goreng dari McDonald, KFC dan Pizza Hut sering dianggap sebagai junk food. Junk
food termasuk kedalamnya jenis makanan yang tinggi kandungan garam, gula, lemak
dan tinggi kalori serta rendah nutrisi. Makanan bergaram, permen, permen karet,
makanan penutup yang mengandung gula, makanan cepat saji gorengan, dan minuman
yang berkarbonasi adalah jenis junk food yang utama.
Sedangkan pengertian dari fast food lebih kepada cara penyajiannya, fast food
menjadi salah satu simbol kehidupan modern karena orang sibuk dengan aktivitasnya
sehingga tidak sempat memasak dan hampir tidak memiliki waktu untuk makan.
namun sekarang banyak restoran siap saji menyajikan menu yang mulai baragam
bahkan sebagian ada yang dibuat khusus bagi para vegetarian.
Umumnya, junk food menawarkan sedikit protein, vitamin dan mineral dan
tinggi kalori yang berasal dari gula atau lemak. Istilah nol kalori mencerminkan sedikit
nutrisi pada junk food ini. Junk food juga dapat diartikan secara harfiah menjadi
“makanan rongsokan” atau bisa disebut juga “makanan tak berguna”. Makanan yang
dijadikan sebagai perilaku gaya hidup yang muncul karena globalisasi dan modernisasi
ini ternyata tidak memiliki nilai-nilai nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh kita,
sehingga sebutan junk food ini benar-benar sesuai untuk disandangnya.
Masyarakat di era modern ini ternyata terlalu berlebihan mengonsumsi junk
food, bahkan dijadikan sebagai makanan favoritnya. Tidak aneh juga, karena iklan-
iklan yang digencarkannya melalui televisi dan media cetak dapat memberikan
pengaruh besar dalam mempromosikan junk food ini. Umumnya anak dan remaja
merupakan golongan yang sering memakan junk food. Seorang ahli menyatakan bahwa
terlalu banyak memakan junk food merupakan salah satu faktor yang mengkontribusi
terjadinya obesitas pada anak.
Orang tua biasanya mengenali kebanyakan junk food seperti permen, biscuit,
donat, sereal, es krim, soda, dan minuman buah, namun biasanya orangtua tak terlalu
memperhatikannya. Sebagai tambahan, junk food tidak hanya makanan yang
mengandung banyak gula, tetapi juga yang mengandung tinggi garam, atau tinggi
kalori yang tidak mengandung nilai kalori seperti serat, vitamin dan mineral. Juga perlu
diingat bahwa junk food bisa mengandung banyak kalori yang berasal dari gula atau
lemak. Contoh junk food selain permen dan snack antara lain : hamburger daging,
hamburger keju, tacos, roti lapis ayam, kentang goreng, nugget, nachos, keripik
kentang, pizza.
Kehadiran fast food langsung disukai oleh masyarakat karena cocok untuk gaya
hidup orang modern. Cara penyajiannya cepat sehingga semua orang bisa
menyantapnya sambil berdiri atau berjalan, bahkan jalan-jalan di taman kota.
Bertahun-tahun gaya hidup serba instan itu berjalan, sampai akhirnya mereka tersadar
bahwa maraknya fast food telah membuat jumlah orang gemuk di AS juga meningkat
tajam. Sebenarnya fast food tidak sama dengan junk food (makanan sampah yang
hanya padat kalori). Bahan penyusun fast food termasuk golongan pangan bergizi.
Yang penting dilakukan adalah bagaimana mengatur frekuensi makan fast food agar
tidak dikonsumsi secara berlebihan. Junk food adalah kata lain untuk makanan yang
jumlah kandungan nutrisinya terbatas. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk
food adalah makanan yang kandungan garam, gula, lemak, dan kalorinya tinggi, tetapi
kandungan gizinya sedikit.
2.2 Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Junk Food dan Fast Food

1. Makanan Gorengan
Golongan makanan ini pada umunya kandungan kalorinya tinggi, kandungan
lemak/minyak dan oksidanya tinggi. Bila dikonsumsi secara regular dapat
menyebabkan kegemukan, mengakibatkan hyperlipitdema dan sakit jantung korener.
Dalam prosese menggoreng sering terjadi banyak zat karsiogenik, hal mana telah
dibuktikan kecenderungan kanker bagi mereka yang mengkonsumsi makanan
gorengan jauh lebih tinggi dari yang tidak / sedikit mengkonsumsi makanan gorengan.

2. Makanan Kalengan
Baik yang berupa buah kalengan atau daging kalengan, kandungan gizinya sudah
banyak dirusak, terlebih kandungan vitaminnya hampir seluruhnya mengalami
penurunan baik kualitas maupun kuantitas dari bahan asalnya. Terlebih dari itu
kandungan proteinnya telah mengalami perubahan sifat hingga penyerapannya
diperlambat. Nilai gizinya jauh berkurang. Selain itu banyak buah kalengan berkadar
gula tinggi dan diasup ke tubuh dalam bentuk cair sehingga penyerapannya sangat
cepat. Dalam waktu singkat dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat,
memberatkan beban pancreas. Bersamaan dengan tingginya kandungan kalori, juga
dapat menyebabkan obesitas.

3. Makanan Asinan
Dalam proses pengasinan dibutuhkan penambahan garam secara signifikan, hal mana
dapat mengakibatkan kandungan garam makanan tersebut melewati batas, menambah
beban ginjal. Bagi pengkonsumsi makanan asinan tersebut, bahaya hipertensi
dihasilkan. Terlebih pada proses pengasinan sering ditambahkan amonium nitrit yang
menyebabkan peningkatan bahaya kanker hidung dan tenggorokan. Kadar garam tinggi
dapat merusak selaput lendir pada lambung dan usus. Bagi mereka yang secara
kontinyu mengkonsumsi makanan asin dapat menyebabkan radang lambung dan usus.

4. Makanan daging yang di olah (hamburger, sosis, dll)


Dalam makanan golongan tersebut mengandung garam nitrit dapat menyebabkan
kanker, juga mengandung pengawet/pewarna dll yang memberatkan beban hati / lever.
Dalam ham dsb kadar natriumnya tinggi, mengkonsumsi dalam jumlah besar dapat
mengguncangkan tekanan darah dan memberatkan kerja ginjal.

5. Makanan dan daging berlemak dan jerohan.


Walaupun makan ini mengandung kadar protein yang baik serta vitamin dan mineral,
tapi dalam daging berlemak dan jerohan mengandung lemak jenuh dan kolestrol yang
sudah divonis sebagai pencetus penyakit jantung. Makan jerohan binatang dalam
jumlah banyak dan waktu lama dapat menyebabkan pernyakit jantung koroner dan
tumor ganas (kanker usus besar), kanker payudara dll.

6. Olahan Keju
Sering mengkonsumsi olahan keju dapat menyebabkan penambahan berat badan
hingga gula drah meninggu. Mengkonsumsi cake/kue keju bertelur menyebabkan
kurang gairah makan. Konsumsi makanan berkadar lemak dan gula tinggi sering
mengakibatkan pengosongan perut. Banyak kasus terjadinya hyperakiditas dan rasa
terbakar.

7. Mie Instan
Makanan ini tergolong makanan tinggi garam, miskin vitamin, mineral. Kadar garam
tinggi menyebabkan beratnya beban ginjal, meningkatkan tekanan darah dan
mengandung trans lipid, memberatkan beban pembuluh darah jantung.
8. Manisan kering
Mengandung garam nitrat. Dalam tubuh bergabung dengan ammonium menghasilkan
zat karsiogenik juga mengandung esen segai tambahan yang merusak fungsi hati dan
organ lain, mengandung garam tinggi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan
memberatkan kerja ginjal.

5.3 Kandungan dari Junk Food dan Fast Food


Junk food sering disebut-sebut tidak sehat bagi tubuh. Hal ini dikarenakan,
kandungan nutrisi junk food sangat rendah atau kalorinya terlalu tinggi dan hanya
mengandalkan rasanya yang enak. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food
adalah makanan berkadar garam (sodium) tinggi, bergula tinggi, berlemak jenuh dan
kolesterol tinggi, namun kandungan nutrisi lainnya seperti protein, vitamin dan mineral
sangat sedikit. Bila jumlah ini terlalu banyak di dalam tubuh, maka akan menimbulkan
banyak penyakit. Dari penyakit ringan sampai penyakit berat seperti darah tinggi,
stroke, jantung, dan kanker.

Sodium tidak boleh kebanyakan terdapat di dalam tubuh kita. Untuk ukuran
orang dewasa, sodium yang aman jumlahnya tidak boleh lebih dari 3300 miligram. Ini
sama dengan 1 3/5 sendok teh. Bila sodium terlalu banyak, maka dapat meningkatkan
aliran dan tekanan darah sehingga bisa membuat tekanan darah tinggi. Tekanan darah
yang tinggi juga akan berpengaruh munculnya gangguan ginjal, penyakit jantung, dan
stroke. Satured fat berbahaya bagi tubuh karena zat tersebut merangsang organ hati
untuk memproduksi banyak kolesterol. Kolesterol sendiri didapat dengan 2 cara, yaitu
oleh tubuh itu sendiri dan ada juga yang berasal dari produk hewani yang kita makan.

Kolesterol banyak terdapat dalam daging, ayam, ikan, telur,mentega, susu, dan
keju. Bila jumlahnya banyak, kolesterol dapat menutup saluran darah dan oksigen yang
seharusnya mengalir ke seluruh tubuh. Tingginya jumlah satured fat akan
menimbulkan kanker, terutama kanker usus dan kanker payudara. Kanker payudara
merupakan pembunuh terbesar setelah kanker usus. Lemak dari daging, susu, dan
produk-produk susu merupakan sumber utama dari satured fat. Selain itu, beberapa
junk food juga mengandung banyak gula. Gula, terutama gula buatan, tidak baik untuk
kesehatan karena dapat menyebabkan penyakit gula atau diabetes, kerusakan gigi, dan
obesitas. Minuman bersoda, cake,dan cookies mengandung banyak gula dan sangat
sedikit vitamin serta mineralnya. Minuman bersoda mengandung paling banyak gula,
sedangkan kebutuhan gula dalam tubuh tidak boleh lebih dari 4 gram atau satu sendok
teh sehari.

Beberapa jenis fast food kaya akan minyak dan mentega, dan hampir tidak
tersedia pilihan fast food dengan kadar lemak yang dikurangi. Di samping itu, fast food
juga cenderung hanya mengandung sedikit sayur dan buah. Berikut ini adalah zat-zat
yang tidak baik yang terkandung dalam berbagai macam fast food :

1. Zat Aditif. Zat ini diperuntukkan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga.
Zat yang sangat sering di gunakan untuk hal ini adalah penyedap rasa (mono sodium
glutamate), pengawet seperti BHA, K-nitrit dll, anti kempal, pemutif dan pematang
tepung (aseton peroksida)dan sekustran (asam fosfat).

2. Lemak yang tinggi, termasuk kolesterol yang mencapai 70% serta hanya sedikit
mengandung serat yang justru sangat dibutuhkan oleh tubuh.

3. Kalori yang tinggi. Menurut peneliti, jumlah kalori dari fast food lebih tinggi dari
makanan yang dimasak sendiri di rumah. Jumlah kalori yang seharusnya dikonsumsi
dalam sehari bisa dipenuhi hanya dengan sekali makan di fast food outlet dengan
mengonsumsi makanan seperti burger, kentang goreng, minuman dan makanan
penutup.
4. Mengandung protein hewaninya yang cukup kaya.

5. Natrium yang berlebihan.


2.4 Dampak negatif junk food dan Fast Food terhadap kesehatan

Beberapa dampak yang ditimbulkan dari junk food dan fast food adalah:
1. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Sebuah studi yang dilakukan University of Minnesota School of Public Health,
meneliti tentang efek berbahaya dari junk food. Penelitian ini dilakukan selama 10
tahun yang melibatkan lebih dari 60.000 orang Singapura keturunan Cina. Partisipan
berusia antara 45-74 tahun. Selama 10 tahun periode studi, menunjukkan 1.397
partisipan meninggal akibat penyakit jantung dan 2.252 menderita penyakit diabetes
tipe 2.

Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa makan fast food dua kali atau
lebih dalam seminggu memiliki kemungkinan 27 persen lebih besar untuk terserang
diabetes dan 56 persen meninggal akibat penyakit jantung, dibandingkan dengan
partisipan yang jarang atau tidak pernah makan fast food. Bahkan 811 partisipan yang
diketahui makan fast food empat kali atau lebih perminggu, risiko kematian akibat
serangan jantung meningkat hingga 80 persen

2. Kanker kolorektal
Kanker kolorektal atau kanker yang menyerang organ usus besar dan anus, kebanyakan
menyerang orang di atas usia 50 tahun. Namun di Indonesia diketahui beberapa pasien
di bawah usia 50 tahun juga menderita kanker ini. Menjamurnya restoran makanan
cepat saji atau fast food dituduh sebagai penyebab tingginya penderita kanker
kolorektal di Indonesia.

DR. dr. Noorwati Sutandyo, Sp.PD, KHOM menyarankan untuk mencegah kanker
kolorektal sejak dini. Hal ini bisa diusahakan dengan banyak makan sayuran, buah-
buahan, ikan dan banyak berolahraga. Selain itu sedini mungkin untuk mengurangi atau
tidak makan fast food sama sekali. Kanker kolorektal merupakan kanker yang bisa
dicegah dan diobati jika masih dalam stadium rendah.

3. IQ pada anak lebih rendah


Penelitian dari University of Adelaide menunjukkan bahwa pola makan yang sarat
cepat saji di usia kecil, akan membuat IQ anak lebih rendah dua poin dari anak yang
tak banyak makan makanan cepat saji saat masih kecil.

Walaupun perbedaan IQ-nya tak begitu kentara, studi ini membuktikan bahwa pola
makan anak berusia 6 sampai 24 bulan memberikan efek yang kecil namun signifikan
terhadap IQ saat usianya mencapai 8 tahun. Oleh karena itu penting bagi orang tua
untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang makanan yang diberikan pada anak.

4. Memicu Diabetes
Kandungan kalori dan lemak jenuh yang tinggi dalam makanan cepat saji akan memicu
terjadinya resistensi insulin yang berujung pada penyakit diabetes. Resistensi insulin
terjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespon insulin sehingga menurunkan penyerapan
glukosa yang menyebabkan banyak glukosa menumpuk di aliran darah.

5. Memicu Tekanan Darah Tinggi


Garam dapat membuat masakan menjadi jauh lebih nikmat. Hampir semua makanan
makanan cepat saji mengandung garam yang tinggi. Garam mengandung natrium,
ketika kadar natrium dalam darah tinggi dan tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal,
volume darah meningkat karena natrium bersifat menarik dan menahan air.
Peningkatan ini menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke
seluruh tubuh yang menyebabkan tekanan darah tinggi.
2.5 Cara mengurangi konsumsi Junk Food dan Fast Food

1. Memilih Menu Nasi untuk makanan Pokok


Ketika teman-teman datang ke restoran siap saji (fast food), cobalah pilih nasi jangan
kentang goreng. Karena dalam kentang goreng lebih banyak lemak dan natrium.

2. Kurangi porsi
Ketika membeli di tempat siap saji, belilah porsi makanan yang secukupnya, hal ini
agar mengurangi asupan gizi yang berlebih khususnya lemak yang dapat menimbulkan
kegemukan bagi anda.

3. Minumlah Air Putih atau Jus Buah


Ketika memilih minuman, pilihlah air putih atau jus buah dibandingkan minuman soft
drink. Hal ini dikarenakan air putih dan jus buah memiliki kandungan vitamin yang
lebih dibanding soft drink

4. Jangan mengkomsumsi kulit ayam


Ketika kita memakan ayam di restoran siap saji, kulit ayam pasti merupakan salah satu
makanan favorit kita. Karena rasa dan bumbunya yang sedap. Tetapi ternyata dibalik
itu kulit ayam adalah sumber lemak jenuh dan kolesterol.

5. Mintalah salad sebagai tambahan asupan sayuran


Salad dapat berfungsi sebagai pengganti sayuran yang memilik banyak vitamin dan
serat.

6. Kurangi kadar saus dan mayonnaise


Makan makanan junk food atau fast food akan lebih nikmat apabila kita menggunakan
saus, sambal dan mayonnaise. Tetapi ternyata saus banyak mengandung natrium dan
pengawet, sedangkan untuk mayonnaise sendiri memiliki lemak yang tinggi.

7. Kurangi frekuensi makan junk food


Ini yang penting, cobalah untuk tidak terlalu sering mengkonsumsi restoran junk food
ini. Kurangi frekuensi minimal 3-4 kali dalam sebulan.
BAB III

DATA DAN PEMBAHASAN

2.1 Data Hasil Penelitian


Dari hasil analisa terhadap kandungan Junk Food dan Fast Food, dapat dilihat
dari tabel berikut :

1. Pembahasan
Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh gambaran bahwa :
Jenis cemilan sehat atau fast food seperti sayuran(salad) ,buah dan susu rendah
lemak memiliki kalori lebih rendah dibandingkan dengan junk food seperti permen,
kripik, cookie ,crackers, dan cake.

Jenis cemilan sehat seperti sayuran(salad) ,buah dan susu rendah lemak juga
memiliki kadar lemak yang sedikit dari junk food. Dan dari data tersebut kita dapat
mengamati bahwa sebenarnya makanan junk food memiliki kadar gizi yang rendah
dibandingkan dengan cemilan sehat.

Junk food mengandung jumlah lemak yang besar. Makanan cepat saji
seperti hamburger, kentang goreng dari McDonald, KFC dan Pizza Hut sering
dianggap sebagai junk food. Junk food termasuk kedalamnya jenis makanan yang
tinggi kandungan garam, gula, lemak dan tinggi kalori serta rendah nutrisi. Makanan
bergaram, permen, permen karet, makanan penutup yang mengandung gula, makanan
cepat saji gorengan, dan minuman yang berkarbonasi adalah jenis junk food yang
utama.
Sedangkan pengertian dari fast food lebih kepada cara penyajiannya, fast food
menjadi salah satu simbol kehidupan modern karena orang sibuk dengan aktivitasnya
sehingga tidak sempat memasak dan hampir tidak memiliki waktu untuk makan.
namun sekarang banyak restoran siap saji menyajikan menu yang mulai baragam
bahkan sebagian ada yang dibuat khusus bagi para vegetarian.
Jenis jenis junk food atau fast foot adalah makanan gorengan ,makanan kalengan,
makanan asinan, daging yang diolah seperti hamburger dan sosis, daging berlemak dan
jerohan, olahan keju, mie instan, manisan kering.
Disebutkan kandungan dari junkfood yaitu berkadar garam (sodium) tinggi,
bergula tinggi, berlemak jenuh dan kolesterol tinggi, namun kandungan nutrisi lainnya
seperti protein, vitamin dan mineral sangat sedikit. Bila jumlah ini terlalu banyak di
dalam tubuh, maka akan menimbulkan banyak penyakit. Dari penyakit ringan sampai
penyakit berat seperti darah tinggi, stroke, jantung, dan kanker. Sedangkan fast food
mengandung zat adiktif, lemak yang tinggi, kalori yang tinggi, mengandung protein
hewani yang cukup kaya, dan natrium yang berlebihan.

Sedangkan dampak dari junk food dan fast food itu sendiri yaitu dapat
mengakibatkan resiko penyakit jantung ,kanker kolorektal, IQ pada anak lebih rendah,
memicu diabetes, memicu tekanan darah tinggi. Ada beberapa cara mengurangi
mengkonsumsi makanan junk food atau fast food yaitu memilih menu nasi untuk
makanan pokok ,kurangi porsi, minumlah air putih, jangan mengkonsumsi kulit ayam,
mintalah salat sabagai tambahan asupan, kurangi kadar saus dan mayonnaise, dan
kurangi frekuensi makanan siap saji
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Junk food dan zat aditif ada kalanya mempunyai hubungan, bahan-bahan
yang digunakan membuat makanan tersebut sering menggunakan zat aditif untuk cita
rasa masakan serta lebih awet dan tetap menarik untuk konsumen mengonsumsinya.
Penambahan dengan menggunakan zat aditif non alami dirasa para produsen lebih
efisien, cepat, dan murah dibanding yang alami. Hal itu menjadikan kecenderungan
pemakaian zat-zat kimia yang terlalu sering, sehingga di masa sekarang sudah jarang
ditemukan makanan yang 100% berbahan aman dan proses pembuatannya dilakukan
secara alami atau tradisional.

Junk food maupun zat aditif bila dikonsumsi seminimal mungkin tidak akan
terlalu berdampak buruk bagi kesehatan. Tetapi bila hal itu dikonsumsi berlebihan
terlalu sering akan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita.

4.2 Saran
Setidaknya kita dapat menganalisa dan memilih makanan dengan tepat,
himbauan WHO atas daftar makanan di atas bukan berarti kita dilarang
mengkonsumsinya, paling tidak pola hidup sehat juga didukung oleh pola makanan
sehat dapat menyeimbangkan keduanya. Dan Hindari makanan yang berbau junk food
maupun fast food. Jangan pedulikan gengsi tapi kesehatan. Jika akan bepergian makan
dahulu di rumah agar tidak ada keinginan untuk mencoba makanan ala barat itu, atau
kalau perlu bawa bekal dari rumah. Selain kesehatan terjaga , kita juga bias menghemat
uang untuk hari esok.
DAFTAR PUSAKA

http://makalahjunkfood.blogspot.com/2015/10/karya-tulis-ilmiah-junk-food-dan-
fast.html

http://forum.detik.com/showthread.php?p=14334059

http://trijayafmplg.wordpress.com/2009/07/27/fastfood-sejarah-dan-bahayanya/

http://rayhanblogs.blogspot.com/2013/02/sejarah-dan-maraknya-makanan-cepat-

saji.html

http://mayaafi.blogspot.com/2013/04/contoh-kti-tentang-pengaruh-makanan.html

http://www.psychologymania.com/2012/10/dampak-negatif-makanan-cepat-saji.html

Sumber lain :

www.google.com

Anda mungkin juga menyukai