Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PENILAIAN KONSUMSI PANGAN

Ukuran Rumah Tangga

Oleh :

Nama : Puan Ayu Safir Agusta

NIM : J310190167

SHIFT : G

Pengampu :

Arum Sari, M.Gz.

Asisten :

Fudyajiha Mayasya Harahap

Medika Listia Ferisa

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN 2021
A. TUJUAN
Menganalisis metode penilaian konsumsi pangan sesuai dengan data yang
dibutuhkan
B. TEORI
1. URT

Ukuran Rumah Tangga adalah satuan jumlah bahan makanan atau makanan
yang dinyatakan dalam ukuran peralatan yang digunakan dirumah tangga sehari-hari,
seperti : piring, sendok, gelas, potongan, buah, ikat, dan sebagainya. Daftar URT
digunakan dalam menaksirkan jumlah bahan makanan jika ingin mengonversi dari
URT kedalam ukuran berat (gram) dan ukuran volume (liter). Pada umumnya URT
untuk setiap daerah dan rumah tangga berbeda-beda. Oleh sebab itu, sebelum
menggunakan daftar URT perlu dilakukan koreksi sesuai dengan URT yang
digunakan. Terutama untuk ukuran-ukuran potong, buah, butir, iris, bungkus, biji,
batang, ikat dan lain-lainnya, sehingga informasi dan pencatatan harus dilengkapi
dengan besar/kecil ukuran bahan makanan atau makanan tersebut (Supariasa dkk.
2016).

Karakteristik Ukuran Rumah Tangga (URT) merupakan ukuran yang sering


digunakan di rumah tangga sehari-hari untuk menaksir jumlah pangan yang
dikonsumsi atau dimasak. Satuan Ukuran Rumah Tangga (URT) diperoleh dari jenis
peralatan makan yang biasa digunakan di rumah tangga seperti gelas, sendok,
mangkok, batok kelapa, kaleng susu, rice box sedangkan untuk daging dan ikan
digunakan satuan potong, butir dan tumpukan (Agus, dkk, 2019).

Daftar Ukuran Rumah Tangga sering digunakan dalam perencanaan konsumsi


pangan dan pengumpulan data konsumsi pangan yang sering dilakukan melalui survei
maupun konsultasi gizi. Metode ini sangat dipengaruhi oleh keahlian enumerator
dalam menggali informasi atau data yang diperlukan dan ketepatan menaksir jumlah
pangan dari URT ke satuan berat. Kesalahan menggunakan nilai konversi satuan URT
(menggunakan konversi bahan pangan lain yang sejenis) dapat berakibat pada
kesalahan penilaian konsumsi pangan dan gizi, yang pada akhirnya terjadi kesalahan
dalam penentuan status gizi (Handayati et al., 2008).

Kelebihan dari penggunaan daftar URT adalah mempermudah dalam hal


menaksir berat pangan yang dikonsumsi oleh individu dari satuan Ukuran Rumah
Tangga menjadi satuan berat (gram). Kesulitan ataupun kekurangan dari URT adalah
belum adanya standardisasi URT di Indonesia sehingga ada kemungkinan beberapa
jenis URT berbeda ukurannya setiap daerah (Mahmud & Zulfianto, 2009).
C. ALAT dan BAHAN
- Alat
1. Piring besar dan piring kecil
2. Mangkuk besar dan mangkuk kecil
3. Sendok makan
4. Sendok teh
5. Sendok sayur
6. Sendok nasi
7. Gelas
8. Timbangan dapur digital
- Bahan
1. Nasi
2. Ayam goreng
3. Tahu goreng
4. Sayur bayam
5. Pisang
6. Susu
7. Donat
8. Minyak kelapa sawit

D. CARA KERJA

Menyiapkan alat yang sudah dibersihkan terlebih


dahulu

Menyiapkan bahan menggunakan alat ukuran


rumah tangga

Nasi dengan Sayur bayam Susu dengan Minyak dengan


takaran sendok dengan takaran takaran gelas takaran sendok
nasi sendok sayur makan

Mengira berat dari seluruh bahan Berat taksiran


Menimbang seluruh bahan menggunakan Berat nyata
timbangan dapur digital

Mencatat hasil timbangan dan dicocokkan dengan


berat taksiran

E. HASIL
Tabel 1 Hasil perbandingan berat taksiran dan berat nyata kelompok 3

No Jenis dan Nama Nama URT Berat Berat Benar/


Makanan Anggota Taksiran Nyata Salah
(g) (g)

Sumber Karbohidrat

1 Nasi Puan 100 g 98 g B

Siti 1 50 g 49 g B
centong
Rinanda 80 g 70 g S
nasi
Afifah 70 66,5 B

Sumber Protein Hewani

2 Ayam Puan 90 g 99 g B

Siti 60 g 77 g S
1 ptg
Rinanda 50 g 55 g B
sdg
Afifah 80 79 B

Sumber Protein Nabati

3 Tahu Puan 50 g 34 g S

Siti 20 g 21 g S
1 ptg
Rinanda 50 g 56 g S
sdg
Afifah 50 58,5 S

Sayuran

4 Sayur Bayam Puan 45 g 40 g S

Siti 40 g 56 g S
1
Rinanda 30 g 45 g S
centong

Afifah sayur 50 76,5 S

Buah

5 Pisang Puan 100 g 165 g S

Siti 100 g 136 g S

Rinanda 100 g 103 g B


1 bh
Afifah 175 190,5 B

Lemak/minyak

6 Minyak kelapa sawit Puan 5 ml 5 ml B

Siti 5 ml 2 ml S

Rinanda 5 ml 5 ml B
1 sdm
Afifah 5 ml 3,5 ml S

Susu

7 Susu Puan 150 ml 200 ml S

Siti 200 ml 200 ml B

Rinanda 200 ml 210 ml B


1 gls
Afifah 200 ml 190 ml B

Makanan Jajanan

8 Donat Puan 35 g 47 g S

Siti 20 g 43 g S
1 bh

Rinanda 40 g 50 g S

Afifah 20 g 24 g S

F. PEMBAHASAN

Ukuran Rumah Tangga (URT) adalah suatu ukuran pangan yang dikonsumsi
dalam keluarga, yang mempengaruhi jumlah asupan gizi yang dikonsumsi anggota
keluarga. Ukuran Rumah Tangga (URT) memudahkan mengetahui banyaknya
asupan gizi pada skala keluarga. Fungsi URT sendiri adalah sebagai ukuran pangan
yang dikonsumsi suatu keluarga seberapa banyaknya gizi yang terkandung dalam
pangan tersebut. Biasanya URT membantu dalam penilaian status gizi metode food
recall. Seperti yang dikatakan Handayati (2008) daftar Ukuran Rumah Tangga sering
digunakan dalam perencanaan konsumsi pangan dan pengumpulan data konsumsi
pangan yang sering dilakukan melalui survei maupun konsultasi gizi.
Dalam praktikum URT menggunakan peralatan rumah tangga seperti piring,
mangkuk, sendok makan, sendok teh, gelas, sending sayur, sendok nasi dsb. Bahan
yang digunakan pun bahan- bahan yang digunakan untuk makanan rumahan. Pada
praktikum ini menggunakan bahan yaitu, nasi, ayam, tahu, sayur bayam, pisang,
susu, donat, dan minyak kelapa sawit.
Setelah disiapkan alat dan bahan, dilakukan penakaran menggunakan alat
URT seperti nasi menggunakan sendok nasi, bayam menggunakan sendok sayur,
susu menggunakan gelas, dan minyak kelapa menggunakan sendok makan
sedangkan untuk buah atau lauk digunakan satuan buah, potong dll. Selanjutnya,
mengira berat bahan (berat taksiran) dan menimbang bahan (berat nyata).
Hasil yang ditunjukkan pada tabel 1 yaitu, untuk sumber karbohidrat dengan
bahan nasi. Nasi merupakan bahan yang matang digunakan centong nasi sebagai
takaran. Jika menggunakan beras maka menggunakan takaran gelas, bahkan dalam
penelitian yang dilakukan Agus (2019) di daerah Indonesia masih banyak yang
menggunakan batok kelapa sebagai warisan nenek moyang. Berat taksiran anggota
puan yaitu 100 g dan untuk berat nyata 99 g, karena masih dalam batas toleransi
10% maka dinyatakan benar.
Sumber protein dengan bahan ayam. Bisa dilihat pada tabel 1 berat taksiran
untuk setiap anggota berbeda menunjukkan bahwa ukuran ayam potongan dalam
setiap keluarga bahkan daerah juga berbeda. Untuk rata- rata berat ayam semua di
atas 50 g.
Sumber protein nabati dengan bahan tahu. Berat taksiran anggota Puan yaitu
50 g dan berat nyata 34 g. Terlihat perbedaan yang jauh, dikarenakan tahu tersebut
diolah dengan cara digoreng. Sehingga tahu yang terlihat besar ukurannya ternyata
berat nya kurang dari berat yang diperkirakan. Berat nyata tahu dengan anggota lain
pun berbeda- beda menunjukkan setiap keluarga memiliki persepsi masing- masing
untuk potongan sedang tahu.
Sayur yang diolah dalam praktikum URT adalah sayur bayam. Berta taksiran
anggota Puan yaitu 45 g dan berat nyata 40 g dinyatakan salah karena melebihi
batas toleransi 10%. Perbedaan angka tidak cukup jauh karena saat menyendokkan
sayur dengan 90% sayur bayam dan 10% air. Perbandingan berat nyata sayur
bayam dengan anggota lain pun terlihat berbeda- beda karena setiap keluarga
memiliki ukuran sendok sayur berbeda.
Buah yang dijadikan bahan praktikum ini adalah pisang Cavendish yang rata-
rata memiliki ukuran yang panjang dan besar. Terlihat perbedaan angka yang jauh
karena, pisang yang digunakan panjang dan besar. Sehingga beratnya lebih dari 100
g. Begitu juga dengan anggota lain rata- rata berat nyata pisang lebih dari 100 g.
Selanjutnya yaitu minyak kelapa menggunakan takaran sendok makan dengan
perbandingan antara berat nyata dan berat taksiran anggota Puan yaitu benar.
Perbandingan berat taksiran dan berat nyata jajanan donat pada setiap anggota pun
salah. Semua anggota menaksir dengan berat yang lebih kecil dibanding berat
nyata. Hal ini karena donat dirasa ringan.
Hasil dari praktikum ini seperti yang ditunjukkan pada tabel 1 bila
dibandingkan hasil penimbangan bahan (berat nyata) setiap anggotanya bahwa
setiap keluarga memiliki alat URT yang ukurannya berbeda- beda. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Setyo (2010) yaitu Hasil konversi satuan URT
dalam satuan berat (gram) pada beberapa jenis pangan yang diteliti tidak semuanya
memiliki nilai yang konsisten yaitu semakin besar ukuran fisik (panjang, lebar, tebal,
dan diameter) akan semakin meningkat pula berat dan volumenya.

G. KESIMPULAN
- Mahasiswa dapat menganalisis metode penilaian konsumsi pangan sesuai
dengan data yang dibutuhkan dalam praktikum ini yaitu dengan menggunakan
Ukuran Rumah Tangga (URT) yang berguna membantu jumlah asupan gizi
dalam keluarga saat menganalisis penilaian konsumsi pangan dengan metode
food recall.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Hedra, Dedy R, T Khairul F, Masyudi. 2019. Standar konversi ukuran rumah tangga
(URT) kedalam nilai zat gizi di pedesaan Kecamatan Simpang Tiga Aceh Besar. Aceh:
Poltekkes Kemenkes Aceh.

Handayati, S. P., Nasoetion, A., & Sukandar, D. 2008. Konversi satuan ukuran rumah
tangga ke dalam satuan berat (gram) pada beberapa jenis pangan sumber protein.
Jurnal Gizi Dan Pangan, 3(1), 49–60. https://doi.org/https://doi.org/10.25182/jgp.
2008.3.1.49-60

Mahmud, M. K., & Zulfianto, N. A. 2009. Tabel komposisi pangan Indonesia (TKPI). Elex
Media Komputindo.
Setyo Puji, Amini Nasoetion, dan Dadang. 2010. Konversi Satuan Ukuran Rumah Tangga
Ke Dalam Satuan Berat (Gram) Pada Beberapa Jenis Pangan Sumber Protein. Bogor.
Fakultas Pertanian IPB

Supariasa dan Hardinsyah. 2016. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Jakarta: ECG.

LAMPIRAN

Persiapan bahan
Penimbangan sumber protein hewani

Penimbangan sumber protein nabati

Penimbangan sayur

Penimbangan buah

Penimbangan jajanan donat

Pngukuran minyak kelapa dengan sendok


ukuran 5 ml

Anda mungkin juga menyukai