Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR PRAKTIKUM

DIETARY HISTORY

A. Pengertian
Dietary history adalah metode survei konsumsi tingkat individu yang dapat memberikan
informasi kebiasaan konsumsi individu dalam waktu yang panjang. Umumnya metode ini
memberikan data kualitatif dan kuantitatif

B. Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan survei konsumsi makanan tingkat individu dengan
metode dietary history dengan benar

C. Alat
1. Formulir Dietary History
2. Laptop
3. Buku foto makanan ( e book)
4. Pedoman konversi berat matang mentah
5. Pedoman konversi penyerapan minyak

D. Cara Kerja
1. Sesi 1 Pengambilan Data
a. Setiap kelompok membagi anggota kelompoknya menjadi 2 kelompok kecil
sebagai berikut :
 Kelompok X, beranggotakan 2 mahasiswa yaitu mahasiswa X1 dan X2
X bertugas sebagai pewawancara (petugas gizi)
 Kelompok Y, beranggotakan 2 mahasiswa yaitu mahasiswa Y1 dan Y2
Y bertugas sebagai responden / subjek
b. Mahasiswa berpasangan (bermain peran untuk melakukan praktek survei
konsumsi tingkat individu dengan metode dietary history. Pasangan 1 adalah X1
dan Y1, dan pasangan 2 adalah X2 dan Y2.
c. Mahasiswa bertukar posisi untuk melakukan praktek survei konsumsi tingkat
individu dengan metode dietary history. Mahasiswa yang sebelumnya bertugas
sebagai pewawancara , sekarang bertindak sebagai responden /subjek

2. Sesi 2 : Perhitungan Penyerapan Minyak, Berat matang bersih dan Konversi Berat
Matang bersih ke Mentah
3. Pengambilan Data di luar jam praktik
a. Lakukan pengecekan ulang asupan makan dengan melakukan estimated food
record selama 2 hari (weekend dan weekday)
b. Bandingkan hasil dietary history dan estimated food record
c. Diskusikan
Lampiran.
LANGKAH-LANGKAH WAWANCARA DENGAN METODE DIETARY HISTORY

1. Siapkan formulir dietary history


2. Lakukan wawancara mengenai pola kebiasaan makanan / minuman dan suplemen
(makanan / minuman utama, makanan / minuman selingan, jajanan, makanan /
minuman di luar rumah) yang biasa dikonsumsi 24 jam dan tulis dalam bentuk nama
masakan
3. Lakukan wawancara mengenai deskripsi detail dari masing - masing masakan /
minuman yang dikonsumsi, meliputi bahan makanan, teknik pengolahan dan merk
makanan.
4. Lakukan wawancara mengenai frekuensi makan dari makanan /minuman dan suplemen
yang dikonsumsi dalam 1 bulan terakhir
5. Tanyakan juga kepada responden URT atau gram bahan makanan atau minuman yang
dikonsumsi.
6. Estimasi jumlah yang dikonsumsi dapat menggunakan ukuran rumah tangga (URT)
7. Untuk membantu responden mengingat jumlah yang dikonsumsi dapat menggunakan
foto makanan.
8. Pada makanan yang digoreng / ditumis yang menggunakan minyak, margarine, atau
mentega, hitung berat serapan minyak dengan menggunakan konversi penyerapan
minyak. Tambahkan item minyak pada kolom bahan makanan dan tulis beratnya.
Apabila di buku serapan minyak tidak ditemukan makanan yang dimaksud, cari faktor
konversi yang memiliki cara pengolahan dan bahan makanan yang sama / mendekati.

Jumlah Serapan Minyak = % Serapan x Berat makanan matang

9. Pewawancara melakukan konversi dari URT ke dalam ukuran berat (gram). Berat
makanan yang dicantumkan pada buku foto makanan adalah berat makanan matang
bersih yang sudah diperhitungkan berat yang dapat dimakan (BDD).
10. Berat makanan matang bersih tersebut dikonversikan ke dalam gram mentah dengan
mengalikan faktor konversinya tanpa menghitung BDD nya (Gunakan Buku konversi
berat matang mentah).

Berat mentah = berat matang x faktor konversi


11. Pewawancara menghitung rata rata frekuensi / hari dengan mengkonversi seluruh
kategori waktu dalam formulir menjadi kategori hari.
1 minggu = 7 hari
1 bulan = 30 hari
Misal poin 8-11:
ayam paha goreng 5 x seminggu, setiap makan 50 gram, maka :
 Poin 8 :
Jumlah Serapan minyak = % serapan minyak x berat matang
= 10% x 50 gram
= 5 gram minyak
 Poin 9 : Konversi matang kotor ke matang bersih
Berat Matang bersih = berat matang x BDD (misalkan BDD ayam paha 50%)
= 50 gram x 50%
= 25 gram ayam paha matang bersih
 Poin 10 : Konversi matang bersih ke mentah bersih
Berat mentah bersih = berat matang x faktor konversi
= 25 gram x 1,6
= 40 gram
 Poin 11 : Rata rata frekuensi/hari
Rata rata frekuensi/hari = 5/7 x 40 gram
= 28,5 gram

Anda mungkin juga menyukai