Anda di halaman 1dari 87

KONSEP & PENGGUNAAN STANDAR DALAM

MENENTUKAN KEBUTUHAN ZAT GIZI &


PERENCANAAN MENU MAKAN
(MATERI 1)
Denis Melati, M.Gz
Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu memahami konsep AKG


(Angka Kecukupan Gizi), TKPI(Tabel Komposisi
Pangan Indonesia), URT (Ukuran Rumah
Tangga), BDD (Bahan Dapat Dimakan) dan
DBMP (Daftar Bahan Makanan Penukar)
Outlines

Konsep & kegunaan AKG (Angka Kecukupan Gizi)

Konsep & kegunaan TKPI (Tabel Komposisi Pangan Indonesia) & DKBM (Daftar
Komposisi Bahan Makanan)

Konsep & kegunaan BDD (Bahan Dapat Dimakan)

Konsep & kegunaan URT (Ukuran Rumah Tangga)

Konsep & kegunaan DBMP (Daftar Bahan Makanan Penukar)


AKG
(ANGKA KECUKUPAN GIZI)
Definisi
Angka Kecukupan Gizi (AKG)
 Merupakan suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua
orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktivitas
tubuh untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal

Angka Kecukupan
Gizi yang Permenkes RI No.
Dianjurkan untuk 28 Tahun 2019
Masyarakat
Indonesia
Istilah Lain
AKG
RDA  Angka kecukupan gizi yang apabila diterapkan
(Recommended
Dietary dalam kehidupan sehari-hari akan memenuhi
Allorwance)
kecukupan gizi 97.5% populasi sehat
RENI
(Recommended
Energy and  Digunakan di Filipina
Nutrition Intakes)

DRI (Dietary
Reference Intake)  Digunakan di Amerika Serikat
Sejarah AKG

AKG pertama tahun 1968


 Widyakarya Nasional  Energi, protein, 5
Pangan dan Gizi (WNPG) vitamin & 2 mineral

AKG 2018  Permenkes RI  Energi, zat gizi makro (Kh,


No. 28 Tahun 2019 tentang protein & lemak, serta air), 14
Angka Kecukupan Gizi yang vitamin, 14 mineral termasuk
Dianjurkan untuk Masyarakat elektrolit
Indonesia
Komponen AKG

Angka kecukuoan
Tabel 1 energi, zat gizi 10 kolom
makro, air & serat

AKG Tabel 2 Angka kecukupan 14 kolom


vitamin

Tabel 3 Angka kecukupan 14 kolom


mineral
Tabel 1
Angka kecukupan
energi, zat gizi
makro, air & serat

BB(kg) & TB(cm) Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Serat (g) Air (ml)

Lemak total (g) Lemak omega 3 (g) Lemak omega 6 (g)

Tampilan tabel :
Tabel 2

Vit A Vit D Vit E Vit K Vit B1


Angka (RE) (mcg) (mcg) (mcg) (mg)
kecukupan Vit B2 Vit B3 Vit B5 Vit B6 Folat
vitamin (mg) (mg) (mg) (mg) (mcg)

Vit B12 Biotin Kolin Vit C


(mcg) (mcg) (mg) (mg)

Tampilan tabel :
Tabel 3
Kalsium Fosfor (mg) Magnesium Besi (mg) Iodium
(mg) (mg) (mcg)

Seng (mg) Selenium


(mcg)
Mangan
(mg) Fluor (mg) Kromium
(mcg)
Angka
kecukupan
Kalium (mg) Natrium Klor (mg) Tembaga mineral
(mg) (mcg)

Tampilan tabel :
Kegunaan AKG
1. Menghitung kecukupan gizi penduduk di
daerah
2. Menginterpretasikan data konsumsi makanan
perorangan atau kelompok
3. Perencanaan pemberian makanan di institusi,
seperti rumah sakit, sekolah, industri, asrama,
panti & lembaga permasyarakatan
4. Menetapkan standar bantuan pangan 
misalnya untuk keadaan darurat
5. Menilai kecukupan persediaan pangan
nasional
Kegunaan AKG

6. Merencanakan program penyuluhan gizi


7. Mengembangkan produk pangan di industry
8. Menetapkan Acuan Label Gizi (ALG)
9. Mengembangkan indeks mutu konsumsi pangan
10. Mendukung kesehatan
11. Mengurangi resiko penyakit kronik
12. Menyusun pedoman konsumsi pangan
13. Menentukan garis kemiskinan
14. Menentukan upah minimum
15. Mengembangkan produk pangan olahan
Perhitungan Energi &
Zat Gizi dari AKG
Menghitung Kebutuhan Energi & Zat Gizi dengan Koreksi BB
Menggunakan AKG
Rumus :
𝐵𝐵 𝑠𝑢𝑏𝑦𝑒𝑘
Energi = 𝑥 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝐴𝐾𝐺
𝐵𝐵 𝐴𝐾𝐺

𝐵𝐵 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖
Zat gizi makro = 𝑥 𝑍𝑎𝑡 𝐺𝑖𝑧𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝐴𝐾𝐺
𝐵𝐵 𝐴𝐾𝐺
Contoh Perhitungan
Contoh kasus :
Dinda berusia 20 tahun, memiliki BB 50 kg & TB 158 cm. Hitung kebutuhan energi &
zat gizi dengan koreksi BB menggunakan AKG!

Penyelesaian :
𝐵𝐵 𝑠𝑢𝑏𝑦𝑒𝑘
Energi = 𝐵𝐵 𝐴𝐾𝐺 𝑥 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝐴𝐾𝐺
50
= 55 𝑥 2250 𝑘𝑘𝑎𝑙
= 0,90 x 2250 kkal
= 2025 kkal
Contoh Perhitungan
𝐵𝐵 𝑠𝑢𝑏𝑦𝑒𝑘 𝐵𝐵 𝑠𝑢𝑏𝑦𝑒𝑘
Karbohidrat= 𝑥 𝐾ℎ 𝐴𝐾𝐺 Lemak = 𝑥 𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘 𝐴𝐾𝐺
𝐵𝐵 𝐴𝐾𝐺 𝐵𝐵 𝐴𝐾𝐺
50 50
= 𝑥 360 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝑥 65 𝑔𝑟𝑎𝑚
55 55
= 324 gram = 58,5 gram

𝐵𝐵 𝑠𝑢𝑏𝑦𝑒𝑘
Protein = 𝑥 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 𝐴𝐾𝐺
𝐵𝐵 𝐴𝐾𝐺
50
= 𝑥 60 𝑔𝑟𝑎𝑚
55
= 54 gram
TKPI
(TABEL KOMPOSISI PANGAN INDONESIA)
Definisi
TKPI
(Tabel Komposisi Pangan Indonesia)
 Merupakan daftar yang memuat
kandungan zat gizi berbagai bahan
makanan yang digunakan di Indonesia
 TKPI berisi kandungan bermacam zat gizi
dalam berat 100 gram berat bersih atau
berat yang dapat dimakan (BDD)

 Populer disebut DKBM (Daftar Komposisi


Bahan Makanan)  karena penggunaanya
lebih dulu & dalam waktu lama
 Online : https://panganku.org/
Sejarah

Komposisi Makanan Sebelum Kemerdekaan


Voedingstabellen. Nieuwe,
Voedingstabellen de Voedingswaarden van Volledig Herziene Uitgave
Voedingsmiddelen van het Instituut vor
Volksvoeding

1935 1939 1940

Oleh : Prof. Dr. W.F. Oleh: Ir. H.G. Oelh : S.J. Pannekoek
Donath, Dr. D. Koefoed, Dr. S. - Westenburg, Ir. J.A.
Koolhaas & dr. A.G. Postmus & Dr. A.G. Nijholt & Dr. A.G. Van
Van Veen Van Veen Veen
Definisi
Komposisi Gizi Makanan Indonesia (KGMI) Setelah
Kemerdekaan
 Voedingstabellen (1949)
- Oleh : S.J.E. Pannekoek-Westenburg, Ir.
J.A. Nijholt & Dr. A.G. Van Veen

 Daftar Bahan Makanan (DBM) (1953)


- Oleh : Dr. Poorwo Soedarmo, Nn.
J.W.B. Visser, expert-dietician FAO &
Drs. A.v.d. Pol, achli kimia L.M.R
- Dalam Bahasa Indonesia, Belanda,
Inggris & Latin
Definisi
Komposisi Gizi Makanan Indonesia (KGMI) Setelah
Kemerdekaan

Daftar Analisa
Bahan Makanan
• 1960 (DABM) • 1967-1996
• Penerbit : Lembaga • Penyusun : Ig.
Makanan Rakyat • 1964 Tarwotjo, Dr. Lie Goan
(LMR) • Penerbit : Lembaga Hong, Dr. Oei Kam
Makanan Rakyat Nio, Hermana, M.Sc.,
Sudarmadi

Daftar Analisa Daftar Komposisi


Bahan Makanan Bahan Makanan
(DKBM)
Definisi
Komposisi Gizi Makanan Indonesia (KGMI) Setelah
Kemerdekaan

Daftar Analisa Daftar Analisis


Bahan Makanan Bahan Makanan
• 1960 (DABM) • 1967-1996 : dicetak 7x (DABM)
• Penerbit : Lembaga • Penyusun : Ig. Tarwotjo,
Makanan Rakyat (LMR) • 1964 Dr. Lie Goan Hong, Dr. • 1992, dicetak 3x
• Penerbit : Lembaga Oei Kam Nio, Hermana, (1992, 1995 & 1998)
Makanan Rakyat M.Sc., Sudarmadi • Oleh : Dra. Oey Kam
Nio

Daftar Analisa Daftar Komposisi


Bahan Makanan Bahan Makanan
(DKBM)
DKBM - TKPI

DKBM TKPI
• Daftar Komposisi Bahan Makanan • Tabel Komposisi Pangan Indonesia
• Mulai 2009
• Versi terbaru 2017  cetak & online
• Online : https://panganku.org/
Manfaat TKPI
Manfaat TKPI (Tabel Komposisi Pangan Indonesia)

Untuk Untuk Untuk Sebagai


1

4
merencanakan menterjemahkan membandingkan panduan untuk
hidangan kecukupan gizi tingkat konsumsi mengetahui
makanan yang yang dianjurkan individu, kandungan zat
baik & memenuhi menjadi bahan keluarga & gizi bahan
kecukupan gizi makanan kelompok makanan
dengan
kecukupan zat
gizi
Kekurangan TKPI
Kekurangan TKPI (Tabel Komposisi Pangan Indonesia)

Bagian-bagian bahan
Banyak bahan makanan yg makanan tidak dibedakan
belum tercantum kandungan zat gizinya (ex:
bag. batang & daun)

Bahan makanan pabrikan Beberapa data kandungan


masih belum tercantum gizi merupakan angka
taksiran
Jenis Pangan
1 Pangan 2
tunggal/single Pangan olahan

 Bahan pangan yang tidak mengalami  Bahan pangan yang telah mengalami
pengolahan & tidak memiliki campuran proses pengolahan shg merubah bentuk
bahan pangan lainnya (termasuk garam alami bahan pangan.
& minyak)  Berupa bahan pangan single/tunggal
 Bentuk mentah/ segar/ dalam bentuk yang telah mengalami pengolahan/
alaminya pangan komposit/campuran
 Pangan tunggal terolah  tepung terigu
& tepung beras
 Pangan komposit/campuran 
masakan, kue-kue & pangan pabrikan
Pengelompokan Pangan

Pengelompokan pangan merujuk pada pengelompokan pangan yang


dilakukan oleh Harmonisasi ASEAN
No Pengelompokan Bahan Makanan No Pengelompokan Bahan Makanan
1 Serealia & hasil olahnya 8 Telur dan hasil olahnya
2 Umbi berpati & hasil olahnya 9 Susu dan hasil olahnya
3 Kacang, biji, bean & hasil olahnya 10 Lemak dan minyak
4 Sayuran & hasil olahnya 11 Gula, sirup, konfeksioneri
5 Buah & hasil olahnya 12 Bumbu
6 Daging, unggas & hasil olahnya 13 Minuman
7 Ikan, kerang, udang & hasil olahnya
Sistematika Penamaan
Sistematika Penamaan Pangan
Pada TKPI penamaan pangan yang dicantumkan menggambarkan
deskripsi bahan pangan sebagai berikut

Warna Proses Kondisi Bentuk


pengolahan
• Kuning • Panggang • Mentah • Kering
• Merah • Goreng • Segar • Bubuk
• Ungu • Bakar, dll • Cair, dll
• Puti, dll
Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Zat Gizi / Komponen Pangan
Zat Gizi/ Komponen Infoods Angka
No Satuan
Pangan Tagnames Desimal
1 Air WATER g 1
2 Energi ENERC Kal 0
3 Protein PROCNT g 1
4 Lemak FAT g 1
5 Karbohidrat (total) CHOCDF g 1
6 Serat kasar/ total serat *) FIBC g 1
Serat pangan FIBTG g 1
7 Abu ASH g 1
Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Zat Gizi / Komponen Pangan
Zat Gizi/ Komponen Infoods Angka
No Satuan
Pangan Tagnames Desimal
8 Kalsium CA mg 0
9 Fosfor P mg 0
10 Besi FE mg 1
11 Natrium NA mg 0
12 Kalium K mg 1
13 Tembaga CU mg 2
14 Seng ZN mg 1
Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Zat Gizi / Komponen Pangan
Zat Gizi/ Komponen Infoods Angka
No Satuan
Pangan Tagnames Desimal
15 Retinol (Vitamin A) RETOL mcg 0
16 β-karoten CARTB mcg 0
17 Karoten total CARTOL mcg 0
18 Thiamin (vitamin B1) THIA mg 2
19 Riboflavin (vitamin B2) RIBF mg 2
20 Niasin NIA mg 1
21 Vitamin C VIT C mg 0
Nilai Gizi Pangan
Nilai Gizi Pangan
Analytical value
•  Nilai yang diperoleh dari analisis laboratorium

Imputated value
•  Nilai gizi dengan cara memadankan jenis pangan dengan jenis pangan yang sama atau serupa dari
sumber literatur/rujukan lain, kemudian nilai gizi dihitung berdasarkan berat kering/solid
• Warna biru muda
Borrowed value
•  Nilai gizi dengan cara memadankan jenis pangan yang sama/ serupa dari sumber literature/
rujukan berupa Table Komposisi Pangan negara lain, kemudian nilai gizi dihitung berdasarkan berat
kering/solid
• Warna biru muda
Presumed value
•  Data berdasarkan hasil asumsi
Analytical Value
Komponen
No Metode Analisis
Pangan
1 Air Pengeringan dengan oven & gravimetri
2 Protein Kjeldahl
3 Lemak Soxhlet
4 Karbohidrat Perhitungan
5 Serat pangan Enzimatik & gravimetri
6 Abu Pemijaran
7 Kalsium AAS
8 Fosfor AAS
9 Besi AAS
10 Natrium AAS
Analytical Value

Komponen
No Metode Analisis
Pangan
11 Kalium AAS
12 Tembaga AAS
13 Seng AAS
14 Retinol HPLC
15 β-karoten HPLC
16 Thiamin Spektofometri
17 Riboflavin Mikrobiologi
18 Niasin Spektofometri
19 Vitamin C Titrasi
Glosari
Glosari

 Penjelasan tentang makanan lokal atau makanan daerah, terdiri dari :


1. Pangan komposit (masakan atau kue) atau pangan lainnya
2. Komposisi makanan
3. Proses pengolahannya
Angka & Tanda
Angka & Tanda Pada Daftar
 Terdapat beberapa tanda pada TKPI, terdiri dari
1. Tanda 0  pangan tidak mengandung zat gizi tersebut atau sangat
sedikit (trace) sehingg tidak terdeteksi saat analisis dilakukan
2. Kolom nilai kosong atau tanda (-)  zat gizi pangan tersebut tidak
dianalisa atau tidak memiliki data nilai gizi
BDD
BDD (Berat Bahan yang Dapat Dimakan)
 Merupakan bagian dari bahan makanan atau makanan yg masuk ke dalam
mulut atau yg dapat dimakan seseorang, bagian yg tak lazim dimakan akan
dibuang atau tidak dimakan
 Nilai kandung zat gizi dalam TKPI  disajikan dalam 100% BDD
 Ex:
- Daging buah mangga  dimakan (BDD)
- Kulit & biji mangga  dibuang BDD

Dibuang/
tidak
dimakan
BDD
 Manfaat BDD
 Dapat mengetahui apakah makanan dapat dimakan sepenuhnya atau hanya
sebagian
Ex:
BDD buah adalah 100%  buat tersebut dapat dimakan bersama kulit & bijinya

No Nama Bahan Makanan Berat BM BDD (%) Berat yg bisa dimakan


(gram) atau Berat bersih (gram)
1 Nasi 100 g 100% ?
2 Ubi jalar manis segar 100 g 85% ?
3 Sawi segar 50 g 87% ?
4 Pepaya 110 g 75% ?
5 Telur ayam ras segar 55 g 89% ?
Cara Menggunakan

CARA MEMBACA
& MENGGUNAKAN TKPI
Cara Menggunakan
Cara Membaca & Menggunakan TKPI

Berat Kotor Berat bersih (B)


BDD %
= A gram = A x BDD %

Zat gizi hitung Kandungan zat Zat gizi dalam


𝐵 gizi pada TKPI 100 gram
= 𝑥𝐶 (C) Berat bersih
100
Cara Menggunakan 1
Cara Membaca & Menggunakan TKPI
Contoh kasus 1 :
Intan mengkonsumsi nasi sebesar 150 gram, berapakah kandungan energi, zat gizi
makro, vitamin B1, B2 dan B3 yang dikonsumsi oleh Intan?

Diketahui :
Cara Menggunakan 1
Nasi sebanyak 100 gram mengandung: Penyelesaian :
BDD = 100% Zat gizi dalam 150 gram nasi
Energi = 180 kkal 150
Energi = 100 𝑥 180 𝑘𝑘𝑎𝑙 = 270 𝑘𝑘𝑎l
Karbohidrat = 39,8 gram 150
Protein = 3,0 gram KH = 100 𝑥 39,8 𝑔 = 59,7 𝑔
150
Lemak = 0,3 gram P = 100 𝑥 3,0 𝑔 = 4,5 𝑔
Vit B1 = 0,05 mg 150
L = 100 𝑥 0,3 𝑔 = 0,45 𝑔
Vit B2 = 0,10 mg
150
Vit B3 = 2,6 mg Vit. B1 = 100 𝑥 0,05 𝑚𝑔 = 0,075 𝑚𝑔
150
Vit. B2 = 𝑥 0,10 𝑚𝑔 = 0,15 𝑚𝑔
100
150
Vit. B3 = 𝑥 2,6 𝑚𝑔 = 3,9 𝑚𝑔
100
Cara Menggunakan 2
Cara Membaca & Menggunakan TKPI
Contoh kasus 2 :
Ahli gizi menggunakan ketela pohon untuk diolah menjadi kue. Ketela pohon yg akan
digunakan sebanyak 1,5 kg berapakah kandungan energi, karbohidrat, lemak &
protein dari semua ketela pohon yg akan diolah?

Diketahui :
Cara Menggunakan 2
Ketela pohon/ singkong, segar 3. Berat bersih (B) = A x BDD%
sebanyak 100 gram mengandung : Berat bersih = 1500 x 85%
BDD = 85% = 1275 gram
Energi = 154 kkal
Karbohidrat = 36,8 gram 4. Zat gizi dalam 1500 gram berat kotor atau
Protein = 1,0 gram 1275 gram berat bersih ketela pohon
Lemak = 0,3 gram 1275
Energi = 100 𝑥 154 𝑘𝑘𝑎𝑙 = 1.963,5 𝑘𝑘𝑎𝑙
1275
Penyelesaian : KH = 100
𝑥 36,8 𝑔 = 469,2 𝑔
1275
1. Berat kotor = A gram P = 𝑥 1,0 𝑔 = 12,75 𝑔
100
Berat kotor = 1,5 kg = 1500 gram 1275
L = 𝑥 0,3 𝑔 = 3,825 𝑔
100
2. BDD
BDD = 85%
Cara Menggunakan 3
Cara Membaca & Menggunakan TKPI
Contoh kasus 3 :
Ahli gizi menggunakan ketela pohon untuk diolah menjadi kue. Ketela pohon yg akan
digunakan sebanyak 1,5 kg (untuk 10 buah kue) berapakah kandungan energi,
karbohidrat, lemak & protein dari 1buah kue?

Diketahui : (masukkan data dari kasus 2)


 Berat bersih = 1275 gram
 Kandungan gizi dalam 1500 gram berat kotor atau 1275 gram berat bersih
ketela pohon :
Energi =1.963,5 kkal, perkue  1.963,5 kkal : 10 = 196,35 kkal
KH = 469,2 g, perkue  469,2 g : 10 = 46,92 g
P = 12,75 g, perkue  12,75 g : 10 = 1,275 g
L = 3,825 g, perkue  3,825 g : 10 = 0,3825 g
Cara Menggunakan 4
Cara Membaca & Menggunakan TKPI
Contoh kasus 4 :
Ahli gizi memiliki wortel sebanyak 100 gram di lemari es & akan diolah menjadi sup,
tetapi yang dibutuhkan hanya sebanyak 65 gram. Hitung kandungan energi & zat
gizi dalam 65 gram wortel yang akan digunakan & berapakah sisa wortel (yang
sudah dikupas) yg tidak terpakai?

Diketahui :
Cara Menggunakan 4
Wortel, segar sebanyak 100 gram 3. Berat bersih (B) = A x BDD%
mengandung : Berat bersih = 100 x 80%
BDD = 80% = 80 gram
Energi = 36 kkal
Karbohidrat = 7,9 gram 4. Sisa wortel yang tidak terpakai (bukan tidak
Protein = 1,0 gram bisa dimakan)
Lemak = 0,6 gram = 80 gram – 65 gram = 15 gram

Penyelesaian : 5. Zat gizi dalam 65 gram berat bersih wortel


1. Berat kotor = A gram yg akan dimasak
65
Berat kotor = 100 gram Energi = 𝑥 36 𝑘𝑘𝑎𝑙 = 23,4 𝑘𝑘𝑎𝑙
100
65
KH = 𝑥 7,9 𝑔 = 5,135 𝑔
2. BDD 100
65
BDD = 80% P = 𝑥 1,0 𝑔 = 0,65 𝑔
100
65
L = 100
𝑥 0,6 𝑔 = 0,39 𝑔
Cara Menggunakan 5
Cara Membaca & Menggunakan TKPI
Contoh kasus 5 :
Ibu Rani adalah penderita DM, dalam makan paginya dibutuhkan 1 potong ayam
dengan kandungan energi 50 kkal. Berapa gramkah ayam yg dibutuhkan?

Diketahui :
Cara Menggunakan 5
Ayam daging, segar sebanyak 100 gram
mengandung :
BDD = 58%
Energi = 298 kkal
Karbohidrat = 0,0 gram
Protein = 18,2 gram
Lemak = 25,0 gram

Penyelesaian : 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ


𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 2. Berat kotor = 𝐵𝐷𝐷%
𝑥 100
1. Berat bersih = 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑝𝑒𝑟 100 𝑥 100 16,78 𝑔𝑟𝑎𝑚
50 𝑘𝑘𝑎𝑙
= 𝑥 100
58%
= 𝑥100 100
298 𝑘𝑘𝑎𝑙 = 16,78 gram x 58
= 16,78 gram
 Jika saat beli hanya daging ayam saja = 28,93 gram
tanpa tulang & kulit (ayam fillet)  Jika saat beli ayam utuh (daging +
tulang, kulit)
Cara Menggunakan 6
Cara Membaca & Menggunakan TKPI
Contoh kasus 6 :
Ahli gizi akan membeli ayam untuk makan pasien di RS, dibutuhkan sebanyak 2 kg
daging ayam untuk dimasak, berapakan berat ayam yang harus dibeli?
Diketahui :
Cara Menggunakan 6
Ayam daging, segar sebanyak 100 gram
mengandung :
BDD = 58%
Energi = 298 kkal
Karbohidrat = 0,0 gram
Protein = 18,2 gram Berat kotor (100%)
Lemak = 25,0 gram = 3448,27 gram

Penyelesaian :
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Berat kotor = 𝐵𝐷𝐷% 𝑥 100
2000 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 𝑥 100
58%
100
= 2000 gram x 58
Tulang dibuang (42%) Berat bersih (58%)
= 3448,27 gram = 2000 gram
= 1,448,27 gram
Cara Menggunakan

UKURAN RUMAH TANGGA (URT)


Definisi

URT (Ukuran Rumah Tangga)


 Ukuran takaran makanan yang biasa
digunakan dalam rumah tangga
seperti sendok teh, sendok makan,
sendok takar, piring, gelas, botol,
kaleng, mangkuk, bungkus, sachet,
keping, buah, biji & iris
Tujuan URT

Tujuan adanya URT


 Memudahkan jumlah pengunaan bahan makanan dengan takaran
menggunakan alat ukur yang lazim digunakan pada rumah tangga
Berat & Jenis URT
URT Jenis makanan Berat
1 sdm Gula pasir, gula aren, gula kelapa 10 gram
1 sdm Selai, madu, sirup 15 gram
1 sdm Tepung susu, tepung hunkwe 5 gram
1 sdm Tepung beras, tepung tapioka, tepung sagu 6,25 gram
1 sdm Tepung terigu, tepung singkong 10 gram
1 sdm Minyak sawit, minyak kelapa, minyak jagung dll 5 gram
1 sdm Mentega, margarin 15 gram
1 sdm Kacang-kacangan 10 gram
1 sdm = 3 sdt = 10 ml
1 gls = 24 sdm = 240 ml
1 ck = 1 gls = 240 ml
Berat & Jenis URT
Singkatan:
URT Jenis makanan Berat bh = buah
1 gls Nasi 140 gram bj = biji
= 70 gram beras btg = batang
btr = butir
1 ptg sdg Pepaya (5x15 cm) 100 gram
bks = bungkus
1 bh sdg Pisang (3x15 cm) 75 gram pk = pak
1 ptg sdg Tempe (4x6x1 cm) 25 gram kcl = kecil
sdg = sedang
1 ptg sdg Daging (6x5x2 cm) 50 gram
bsr = besar
1 ptg sdg Ikan (6x5x4 cm) 50 gram ptg = potong
1 bj bsr Tahu (6x6x6 ½ cm) 100 gram sdm = sendok makan
sdt = sendok teh
gls = gelas
ck = cangkir
Cara Menggunakan

DAFTAR BAHAN MAKANAN


PENUKAR (DBMP)
Definisi

DBMP (Daftar Bahan Makanan Penukar)


 Merupakan daftar bahan makanan yang dalam satu kelompok dapat
saling menggantikan satu sama lain, karena mempunyai nilai
kandungan zat gizi kurang lebih sama
Kegunaan DBMP

1 DBMP lebih mudah &


simpel untuk
menghitung beberapa
2 Untuk satu kelompok
bahan makanan
kandungan zat gizi mempunyai nilai zat
pada satu bahan gizi yang sama
makanan

Ex: Kandungan KH, P Ex: kelompok makanan


& L pada daging pokok mengandung
ayam 175 kkal (bihun 50 g
= nasi 100 g)
Kekurangan DBMP

Bahan makanan Kandungan zat Pada DBMP

3
1

2
yang sudah gizi tertentu saja tidak tercantum
dikenal tidak yang tercantum berat bersih &
semuanya dalam DBMP ukurannya dapat
terdaftar dalam seperti Energi, menggunakan
DBMP Kh, P & L, URT yang tidak
sedangkan standar
vitamin, mineral
& air tidak
tertera
Pengolongan
Bahan Makanan

Golongan 1 Golongan 2 Golongan 3 Golongan 4 Golongan 5


Sumber Karbohidrat Sumber Protein Sumber Protein Nabati Sayuran Buah-buahan
Hewani

Golongan 6 Golongan 7 Golongan 8 Golongan 8


Susu Minyak & lemak Pangan Manis Makanan Tanpa Kalori
Golongan 1
Satu satuan penukar,
mengandung:
 175 kkal
 4 gram protein
 40 gram karbohidrat

Merupakan makanan pokok


Golongan 1 sumber karbohidrat :
 Beras, kentang, singkong, ubi jalar,
Sumber Karbohidrat jagung, talas, sagu, sukun
Golongan 1

Golongan 1
Sumber Karbohidrat
Golongan 2

Remah
Lemak

Lemak
Sedang
Golongan 2
Sumber Protein Hewani Tinggi
Lemak
Golongan 2

Remah
Lemak
Rendah Lemak
 Satu satuan penukar mengandung :
- 50 kkal
- 7 gram protein
- 2 gram lemak
Golongan 2

Lemak
Sedang
Lemak Sedang
 Satu satuan penukar mengandung :
- 75 kkal
- 7 gram protein
- 5 gram lemak
Golongan 2

Tinggi
Lemak
Tinggi Lemak
 Satu satuan penukar mengandung :
- 150 kkal
- 7 gram protein
- 13 gram lemak
Golongan 3

Satu satuan penukar,


mengandung:
 80 kkal
 6 gram protein
 3 gram lemak
 8 gram karbohidrat
Golongan 3
Sumber Protein Nabati
Golongan 3

Golongan 3
Sumber Protein Nabati
Golongan 4

Sayuran
golongan A

Sayuran
golongan B
Golongan 4
Sayuran Sayuran
golongan C
Golongan 4

Sayuran
golongan A
Sayur Golongan A
 Jumlah kalori sangat rendah
Golongan 4

Sayuran
golongan B
Sayur Golongan B
 Satu satuan penukar (100 g)
mengandung :
- 25 kkal
- 5 gram karbohidrat
- 1 gram protein
Golongan 4

Sayuran
golongan C
Sayur Golongan C
 Satu satuan penukar (100 g)
mengandung :
- 50 kkal
- 10 gram karbohidrat
- 3 gram protein
Golongan 5
Satu satuan penukar,
mengandung:
 50 kkal
 10 gram karbohidrat

Buah-buahan:
 Alpukat, pisang, pepaya,
Golongan 5 semangka, jeruk, apel, jambu,
belimbing, dll
Buah-buahan
Golongan 5

Golongan 5
Buah-buahan
Golongan 6

Susu tanpa
lemak

Susu rendah
lemak

Golongan 6 Susu tinggi


lemak
Susu
Golongan 6

Susu Tanpa Lemak


 Satu satuan penukar mengandung :
- 75 kkal
- 10 gram karbohidrat
- 7 gram protein

Bahan makanan Berat URT


Susu skim cair 200 ml 1 gelas
Tepung susu skim 20 gram 4 sdm
Yogurt non fat 120 gram 2/3 gelas

(PERSAGI, 2019)
Golongan 6
Susu Rendah Lemak
 Satu satuan penukar mengandung :
- 125 kkal
- 10 gram karbohidrat
- 7 gram protein
- 6 gram lemak

Bahan Makanan Berat URT


Keju 35 gram 1 ptg kcl
Susu kambing 165 ml ¾ gelas
Susu sapi 200 ml 1 gelas
Susu kental manis 100 ml ½ gelas
Yogurt susu penuh 200 ml 1 gelas
(PERSAGI, 2019)
Golongan 6

Susu Tinggi Lemak


 Satu satuan penukar mengandung :
- 150 kkal
- 10 gram karbohidrat
- 7 gram protein
- 10 gram lemak

Bahan Makanan Berat URT


Susu kerbau 100 ml ½ gelas
Tepung susu penuh 30 gram 6 sdm

(PERSAGI, 2019)
Golongan 7

Lemak
tidak jenuh

Lemak
Golongan 7 jenuh
Minyak & lemak
Golongan 7
Lemak Tak Jenuh
 Satu satuan penukar mengandung :
- 50 kkal
- 5 gram lemak
Golongan 7

Lemak Jenuh
 Satu satuan penukar mengandung :
- 50 kkal
- 5 gram lemak
Golongan 8
Satu satuan penukar,
mengandung:
 37 kkal
 9 gram karbohidrat

Golongan 8
Pangan Manis
(Kemenkes RI, 2014)
Golongan 8

Tidak ada besar satuan penukar

Makanan tanpa kalori:


 Agar-agar, air kaldu, air mineral,
cuka, gula aspartam, gelatin,
kecap, kopi, teh, gula sakarin

Golongan 8
Makanan Tanpa
Kalori
Tinggi Natrium
Daftar Pustaka

Kemenkes RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41


Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang.

Kemekes RI. 2018. Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2017. Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI. 2018

PERSAGI. 2019. Penuntun Diet dan Terapi Gizi Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai