DISUSUN OLEH :
Nim : P07131118010
JURUSAN GIZI
TAHUN 2018/2019
A. Acara Praktikum
Pengenalan alat antropometri laboratorium mata kuliah Penilaian Status
Gizi
B. Hari, Tanggal
Jumat, 15 Maret 2019
C. Pokok Bahasan
Alat ukur antropometri
D. Tujuan Praktikum
- Mahasiswa mampu mengetahui spesifikasi alat antropometri
- Mahasiswa mampu mengetahui kegunaan alat antropometri
- Mahasiswa mampu mengetahui cara menggunakan alat ukur berat
badan.
E. Alat dan Bahan
Alat ukur berat badan :
Timbangan dacin
Timbangan bayi (baby scale)
Timbangan injak digital
Timbangan injak bathroom
Timbangan detecce scale
Infantometer
Microtoise
Estimasi
Pita LILA
Rentang lengan panjang deka
F. Hasil
Alat ukut berat badan
1. Timbangan Dacin
a. Gambar
b. Kapasitas
25 kg untuk menimbang bayi – balita
50 kg untuk menimbang beras
c. Ketelitian
0,1 kg
d. Spesifikasi
- Bahan : Kuningan
- Merk : Budi
- Buatan : Indonesia
- Berat dacin : 5 kg
- Panjang : 90 cm
- Terdapat gelang gantung
e. Kegunaan
Untuk menimbang balita dan anak-anak rentang usia 1-5 tahun.
f. Prosedur penggunaan
1) Gantungkan dacin pada dahan pohon, palang rumah atau
penyangga kaki tiga.
2) Periksalah apakah dacin sudah tergantung kuat.
3) Sebelum dipakai letakkan bandul geser pada angka nol.
Batang dacin dikaitkan dengan tali pengaman.
4) Pasanglah celana timbang, kotak timbang atu sarung
timbang yang kosong pada dacin. Ingat bandul digeser pada
angka nol.
5) Seimbangkan dacin yang sudah dibebani celana timbang,
sarung timbang atau kotak timbang dengan cara
memasukkan pasir ke dalam kantong plastik.
6) Anak atau balita ditimbang, dan seimbangkan dacin.
7) Tentukan berat badan anak, dengan membaca angka
diujung bandul geser.
8) Catat hasil penimbangan diatas dengan secarik kertas.
9) Geserlah bandul ke angka nol, letakkan batang dacin dalam
tali pengaman, setelah itu anak atau balita dapat diturunkan.
g. Kelebihan
- Dacin merupakan timbangan yang paling valid
- Ketelitian dan ketepatan cukup baik
- Mudah ditemukan, karena hampir setiap posyandu
memiliki dacin
h. Kekurangan
- Sulit untuk dibawa dan kurang praktis karena ukurannya
relatif besar dan berat.
- Dibutuhkan waktu yang lama untuk mengatur agar dacin
menunjukkan angka nol.
- Memiliki resiko yang lebih tinggi jika terdapat kesalahan
dalam pemasangan alat.
- Semakin sering digunakan bandul geser semakin longgar,
menyebabkan kerendahan validasi data.
6. Infantometer
a. Gambar
b. Spesifikasi :
- Bahan : kayu/ multiplek
- Berat : 5 kg
- Lebar : 30 cm
- Tinggi : 94,5 cm
- Ada engsel yang bisa dibuka tutup
- Ada kunci pengaitnya
d. Prosedur penggunaan :
1. Menyiapkan Infatometer
2. Letakkan infatometer pada meja yang rata
3. Pastikan jarum pada angka 0 (nol)
4. Subyek yang akan diukur dibaringkan dan dilepaskan sepatu/
sandal, topi, dsb
5. Kepala (bagian atas, ubun-ubun) menempel pada papan bagian
atas dan muka menghadap
6. Kaki rapat dan lurus , apabila sulit sehingga telapak kaki
menekuk., luuruskan dengan cara menekuk, luruskan dengan
cara menyentuh bagian telapak.
7. Naikkan / geser meteran pengukur sampai tepat di telapak kaki.
8. Panjang badan diketahui dari angka yang tertera pada
infatometer
9. Catat panjang badan seakurat mungkin
e. Kelebihan :
7. Timbangan Microtoise
a. Gambar
b. Spesifikasi alat
- Panjang : 200cm/2m
- Bahan pembuat :Besic
- Ketelitian :0,1cm
- Kegunaan: untuk mengukur tinggi badan usia > 2 tahun dan
dewasa.
c. Cara penggunaan :
1. Subyek yang akan diukur melepaskan sepatu/ sandal,topi, dsb
2. Subyek berdiri tegak membelakangi dinding dengan posisi
kepala bagian belakang, punggung, pantat, dan tumit menempel
pada dinding dan muka menghadap lurus ke depan.
3. Kaki rapat dan lurus, apabila sulit sehingga kaki menekuk,
luruskan kaki dengan cara tekanlah lutut pada tembok dan
luruskan
4. Turunkan microtoise sampai tepat diatas kepala ( bagian atas
ubun – ubun), siku-siku lurus menempel pada dinding
5. Baca angka pada jendela kaca, catat tinggi badan seakurat
mungkin
6. Petugas yang melihat angka pada mikrotoise lebih tinggi dari
pasien / klien
d. Kelebihan : Praktis untuk dibawa kemana-mana, dan mudah untuk
menggunakannya.
e. Kekurangan : Kurang akurat karena tergantung bagaimana
melihat dan agak sulituntuk memasangnya
8. Pita LILA
a. Gambar
b. Spesifikasi Alat :
- Bahan : Art Cartoon 210 gr
- Ukurannya 36.8 x 3.5cmc.
- Mempunyai 2 sisi, sisi pertama untuk mengukur wanita pada usia WUS,
dan sisisatunya untuk mengukur lengan bayi yang baru lahir.
- Ketelitian : 0,1 mmSkala pitaLILA
c. Prosedur penggunaan :
1. Pengukuran dilakukan pada tangan sebelah kiri
2. Lengan dalam keadaan tergantung bebas, tidak tertutup pakaian
3. Tetapkan posisi bahu dan siku
4. Letakkan pita antara bahu dan siku
5. Tentukan titik tengah lengan
6. Lingkarkan pita ukur pada tengah lengan, pita jangan terlalu
ketat dan tidak terlalu longgar.
9. Metlin
a.Gambar
b.Spesifikasi :
- Terbuat dari plastik dan ujungnya terbuat dari lempengan besi
- Satuan cmc.
-Panjang 150 cmd.
-Ketelitian : 0,1 mm
d. Prosedur penggunaan :
- Rentangkan kedua lengan yang akan diukur.
-Ukur panjang lengan dengan alat ukur rentang lengan berada di
bagian depan dada dan posisikan alat pengukur Rentang lengan
sama panjang dengan panjang lengan.
- Lihat atau baca angka yang tertera pada alat ukur , lalu jumlahkan
dari kedua angka pada alat ukur dan catat hasilnya.
f. Kelemahan :
1. Tidak akurat untuk menentukan tinggi badan seseorang
2. Jika rentangan tangan tidak lurus maka hasil yang didapat tidak
valid.
1) Subskapula skinfold Subyek dalam posisi berdiri tegak dengan kedua lengan
disamping badan. Ibu jari meraba badian bawah
angulus inferior scapulae untuk mengetahui
tepi bagian tersebut. Cubitan dilakukan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kir
idiambil tepat di inferior angulus inferior scapulae. Cubitan pada kulit
dilakukandengan arah cubitan miring ke lateral bawah membentuk sudut 45°
terhadap garishorisontal.
3) Bisep skinfoldCubitan dilakukan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri
pada mid acromiale-radiale line sehingga arah cubitan vertikal dan paralel dengan
aksislengan atas. Subyek berdiri dengan lengan relaksasi serta sendi siku ekstensi
dansendi bahu sedikit eksorotasi. Cubitan dilakukan pada aspek paling anterior
dari permukaan depan lengan atas pada penampakan dari samping.
4) Trisep skinfoldCubitan dilakukan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri
pada sisi posterior mid acromiale-radiale line. Cubitan dilakukan pada permukaan
paling posterior dari lengan atas pada daerahm. triceps brachii
pada penampakan darisamping. Saat pengukuran lengan dalam keadaan relaksasi
dengan sendi bahusedikit eksorotasi dan sendi siku ekstensi di samping badan.
c. Kegunaan : untuk mengukur tebal lemak tubuh remaja dan dewasa pada bagian
bisep,trisep, subskapula dan suprailiaka
d. Prosedur Penggunaan :
1. Sebelum mengukur tebal lemak harus ditentukan bagian mana yang akan di
ukur (subskapula, suprailiaka, trisep atau bisep).
2. Selanjutnya jepit dan tarik kulit dengan tangan kiri dan caliper di tangan
kanan. pegang lipatan kulit (skinfolf) yang akan di ukur dengan
kuat menggunakan ibu jaridan jari telunjuk. Posisi caliper tegak lurus pada lipatan
kira-kira 1 cm (0.25 m) dariibu jari dan telunjuk.
3.Kemudian lepaskan pengangan caliper hingga tegangan penuh digunakan
padalipatan kulit. Gunakan lapisan pada ujung ibu jari dan jari untuk
menggenggamlipatan kulit.
4. Bacalah angka paling dekat 0.5 mm kira-kira sampai satu atau dua detik
setelah pegangan dilepaskan.
5. Sebaiknya melakukan pengukuran minimal dua kali. Jika hasil pengukuran
berbedahingga lebih dari 1 mm, maka lakukan pengukuran ketiga.
e. Kelebihan :
a.Relatif murah dan mudah pelaksanaannya serta tidak berdampak negatif
terhadapsubyek yang diperiksanya.
b.Merupakan pemeriksa lemak tubuh yang cukup akurat, praktis dan dapat
dilakukanhanya dengan sedikit latihan
f. Kelemahan :
a. Bersifat etnicaly dependent dan berbeda antar ras dan seks.
b. Pengukuran sangat dibutuhkan ketelitian dan pengalaman yang cukup karena
ketikamenjepit, kita harus bisa memastikan apakah yang diambil ini lemak atau
otot.