Anda di halaman 1dari 18

Penilaian asupan zat gizi dan

kecukupan gizi
Witri Priawantiputri, M.Gizi
Pemilihan metode dalam survey
konsumsi pangan
• Berdasarkan tujuan dari dilakukannya
dietary assessment
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4

Melihat Melihat usual


Melihat usual intake individu
Melihat proporsi
intake individu untuk
asupan rata- populasi
yg akan di counseling atau
rata populasi resiko 
ranking di utk melakukan
 single 24hr- multiple 24hr-
dalam grup  analisis
recall/food recalls/food korelasi/regresi
SQFFQ,
record/weighe records/weigh  SQFFQ,
multiple
d diet record ed diet multiple
recall,records
records recall,records
Konversi
ukuran
Wawancara rumah
/ data tangga ke gr
konsumsi di
peroleh
Daftar yang diperlukan untuk
melakukan konversi
Daftar komposisi bahan makanan (DKBM)

Daftar kandungan zat gizi makanan jajanan


(DKGJ)

Daftar konversi berat mentah masak (DKMM)

Daftar konversi penyerapan minyak (DKPM)

Daftar ukuran rumah tangga (DURT)


Bagian yang dapat dimakan
(BDD)
Refuse : diperhitungkan dalam
mengkonversi dari bentuk bahan makanan
kedalam bentuk zat gizi

Waste : harus diperhitungkan dalam


menentukan banyaknya konsumsi
makanan responden
Konversi Berat Mentah Masak
• Untuk mengkonversikan bahan makanan
masak ke mentah ataupun dari mentah ke
masak dengan menggunakan faktor
konversi yg dimuat dalam DKMM
Untuk menaksirkan Untuk menaksirkan b.
B.Mentah dari masak masak dari berat mentah
BM = F x BO BO = BM / F
Keterangan :
F = Faktor konversi berat mentah masak dari makanan
BM = Berat bahan makanan dalam bentuk mentah
BO = Berat bahan makanan dalam bentuk
olahan/masak
Contoh
• seorang responden mengkonsumsi 75gram
pepes udang, faktor mentah masak (F) dari pepes
udang tersebut adalah 1,3 (dilihat dari tabel
DKMM. Untuk mengetahui kandungan zat
gizinya, maka harus diubah menjadi berat udang
telebih dahulu, yaitu
• Berat udang mentah = F udang x berat pepes
udang (BO)
= 1,3 x 73 gram = 97,5 gram
Selanjutnya dapat dihitung kandungan zat gizi dari
bahan makanan (udang) tersebut mengggunakan
DKBM
Kehilangan dan Penambahan Zat
Gizi
Proses pengolahan dan pemasakan BM
banyak berpengaruh terhadap kandungan zat
gizi BM tersebut, terutama vitamin dan mineral
Tingkat kehilangan zat gizi dipengaruhi oleh :
pemasakan, pencucian, penggilingan, kontak
dgn udara dsb.
Hingga cara pengolahan dan pemasakan dari
bhn yg dikonsumsi akan diperlukan  menjadi
pertimbangan dalam pengolahan data
Faktor penyerapan minyak juga merupakan
suatu perhatian pada makanan dgn
pengolahan goreng/tumis
Rumus Hitung Penyerapan
Minyak
M = (BK / BM) x BK = (M x BM) /
100 100

BK = Berat minyak yang diserap bahan makananan


(gram)
M = Faktor konversi penyerapan minyak pada
makanan (%)  dpt dilihat di DKPM
BM = Berat bahan makanan dalam bentuk mentah
BDD (gram)
Note : dlm penilaian dimana energi dan
lemak menjadi perhatian utama, mk jml
penerapan minyak sgt diperlukan
Contoh perhitungan minyak
• Diketahui responden mengkonsumsi 50 gram perkedel
jagung (BDD), maka untuk menghitung minyak yang
diserap, pada tahap pertama terlebih dahulu dihitung
berat mentah sebagai berikut :
• Faktor konversi mentah masak utk perkedel jagung =
0.9
• Berat mentah jagung = 0,9 x 50 gr = 45 gr
• Selanjutnya hitung banyak minyak yg diserap,
diketahui faktor konversi penyerapan minyak utk
perkedel jagung (dr DKMP) adalah 16,7%
• Berat minyak yg diserap = (M x Berat mentah)/100
= (16,7 x 45 gram)/100
= 7.5 gr
Analisis Zat Gizi

Manual :
pendekatan Komputerisasi :
penukar, Nutrisurvey
DKBM/TKPI
DKBM
• Memuat kandungan zat2 gizi berbagai jenis bahan
makanan zat gizi makro dan mikro
• Dlm melakukan analisis zat gizi makanan yg
dikonsumsi masyarakat suatu daerah shrsnya
menggunakan DKBM yg memuat analisis bm
setempat
Kelemahan DKBM
• bnyk jenis bahan makanan yg tdk dijumpai dlm
DKBM krn bnyknya varietas bm di Ina  diambil
jenis BM yg relatif sama
• Perbedaan pengolahan bm pnybab perbedaan
kandungan zat gizi tdk dgmbrkan jelas
• Kmgknan adanya kesalahan teknis dlm analisa
BM di Laboratorium
DKGJ
• Adalah daftar yg memuat angka-angka kandungan
zat gizi berbagai jenis makanan jajanan
• DKGJ dibuat sendiri tanpa digabung dengan
DKBM yg sudah ada,
• Karakteristik DKGJ  mak jajanan mrpkan
campuran dari berbagai bahan makanan yg
dianalisis secara bersamaan dlm btk olahan
• Satuan zat2 gizi tercantum dalam satuan gram
• DKGJ hanya memuat kandungan energi dan
sembilan jenis zat gizi : protein,lemak,
karbohidrat, kalsium, besi (Fe), vitamin A, vitamin
C, vtamin B1 dan air
Rumus DKGJ
KGij = Bi x Gg
Bjd

Keterangan :
Kgij = Kandungan zat gizi i makanan jajanan j
Bj = Berat makanan jajanan j yang akan dianalisis
(gram)
Bjd = berat makanan jajanan j yang tercantum
dalam DKGJ (gram)
Gij = kandungan zat gizi i makanan jajanan j pada
tabel DKGJ
Sumber : Hardinsyah dan Dodik Briawan IPB Bogor,
Contoh perhitungan
• Seseorang mengkonsumsi kue kroket satu buah seberat
50 gram
Kadar protein kroket =
Berat kroket yg dimakan x kandungan protein kroket
Berat kroket pada tabel DKGJ
Interpretasi hasil
• Dibandingkan dengan kebutuhan individu
• Dibandingkan dengan AKG

Contoh diketahui BB seorang laki-laki usia 18 tahun adalah 45 kg


. Berdasarkan hasil recall 24 jam diketahui tk.konsumsi energi
sehari adalah 2750 kalori. Pada daftar AKG (1993) diketahui BB
standar laki-laki usia 16-19 tahun adalah 56 kg dan AKG utk
energi adalah 2500 kalori
AKG individu = 45/56 x 2500 kalori = 2009 kalori
Pencapaian AKG untuk individu tsb adalah = 2750 / 2009 kalori x
100 %
= 137%
Interpretasi Hasil
• Klasifikasi tingkat konsumsi berdasarkan
buku pedoman petugas gizi puskesmas
Depkes RI (1990)
• Baik : >= 100% AKG
• Sedang : 80 – 99% AKG
• Kurang : 70 – 80 % AKG
• Defisit : < 70 %
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai