“ VISUAL COMSTOCK “
DOSEN PEMBIMBING :
Rina Hasniyati, SKM, M.Kes
Marni Handayani, SSiT, M.Kes
Dr. Gusnedi, STP, MPH
Dr. Hermita Bus Umar, SKM, M.Kes
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Aufa Mufiddah (192210693)
Erda Yulita (192210699)
Firtania Afada (192210701)
Suci Wahyuni (192210724)
Winda Almufid (192210726)
Tinjauan Pustaka :
Sisa makanan adalah jumlah makanan yang tidak dimakan atau tidak
dikonsumsi oleh pasien. Plate waste merupakan sisa makanan yang terbuang karena
makanan tidak dihabiskan oleh pasien (Soenardi, 2014). Dengan sisa makanan dapat
digunakan sebagai indikator keberhasilan mutu pelayanan gizi diruang rawat inap dan
digunakan untuk mengevaluasi standar makanan rumah sakit yang ada,
penyelengaraan dan pelayanan rumah sakit (Gobel, dkk, 2011). Sisa makanan
merupakan tolak ukur untuk keberhasilan pelayanan kepada pasien, mengacu pada
Mentri Kesehatan RI. No 129/MenKes/SK/II/2008 yang menyatakan sisa makanan
yang tidak dikonsumsi oleh pasien maksimal adalah 20%. Menurut Kementrian
Kesehatan skor yang harus dicapai untuk sisa makanan adalah < 20% (Menkes RI,
2008 ).
Visual comstock (taksiran visual) adalah metode survei konsumsi makanan
yang dilakukan terhadap hasil pengamatan sisa makanan. Metode ini biasa dilakukan
untuk pasien di rumah sakit untuk melihat konsumsi makanan rumah sakit oleh
pasien. Metode Pengukuaran Sisa Makanan dengan Visual Comstock Adalah metode
pengukuran atau penaksiran dilakukan dengan observasi atau visual mengenai
banyaknya sisa makanan yang ada di piring setelah responden selesai makan.
Penilaian dilakukan untuk setiap jenis hidangan sehingga dapat diketahui hidangan
mana yang tidak dihabiskan (Wayansari, dkk 2018).
Metode visual comstock dinyatakan dalam bentuk 6 point dan diestimasi
dalam bentuk (%) sisa makanan, sebagai berikut :
0 = 0%, jika makanan dikonsumsi habis, artinya makanan dikonsumsi 100 %
1 = 25%, Jika makanan dikonsumsi tersisa ¼ porsi, artinya mkanan yang
dikonsumsi 75%
2 = 50%, Jika makanan dikonsumsi ½ porsi, artinya makanan yang dikonsumsi
50%
3= 75%, jika makanan yang tersisa ¾ porsi, artinya makanan yang dikonsumsi
25%
4 = 95%, Jika makanan yang di konsumsi hanya dicicipi, artinya yang dikonsumsi
5%
5 = 100%, Jika makanan tidak di konsumsi oleh pasien, artinya yang dikonsumsi
0%
Prosedur Kerja :
→ Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan :
1. Ucapkan salam, perkenalkan diri
2. Menjelaskan maksud dan tujuan, serta memberi pengetahuan mengenai Visual
Comstock
3. Menanyakan ketersediaan responden
4. Petugas meminta responden untuk menyiapkan makanan yang akan dimakan,
kemudian di estimasi secara visual berat dari bahan makanannya
5. Setelah itu responden dipersilahkan untuk makan, kemudian setelah responden
selesai makan petugas akan mengamati dan menilai berapa banyak makanan
yang dikonsumsi responden menggunakan skala 6 point pada form Visual
Comstock
6. Jumlah bahan makanan yang dikonsumsi kemudian dianalisis dengan
menggunakan DKBM atau DKGJ (Daftar Komposisi Gizi Jajanan)
7. Membandingkan hasilnya dengan AKG
HASIL :
Formulir Visual Comstock
Nama Anomerator : Firtania Afada
Tanggal Pelaksanaan : 23 April 2021
Nama Responden : Findie Nabila
Usia : 19 tahun
BB : 48
TB : 153
Gulai
pakis
23-03- Buah
2021/ Jeruk
21.30 Mandarin
24-04- Nasi putih
2021/
04.15
Goreng
ikan
Keterangan :
Habis Sisa
PEMBAHASAN :
KESIMPULAN :
SARAN :
Daftar Pustaka :
Arisman, MB. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. EGC : Jakarta
Almatsier Sunita,2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. PT Gramedia
Sirajuddin, dkk. 2018. Bahan Ajar Gizi Survey KonsumsiPangan. Jakarta.
PPSDMK Kemenkes RI
Sirajuddin, dkk. 2014. Survei Konsumsi Pangan. Jakarta : EGC AKG 2019
Modifikasi Rotua dan Siregar (2015), Budiyanto (2002), Soenardi (2014) dan
Siregar dkk (2016)
LAMPIRAN
Dokumentasi :
1. Makan sahur
2. Buka Puasa
3. Snack malam
4. Makan sahur