DISUSUN OLEH
Nim : P01031218013
Semester : D IV – 5 A
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa hingga pada
saat ini kami dapat menyelesaikan tugas makalah LAPORAN PRAKTEK
LAPANGAN PERENCANAAN PROGRAM GIZI “Praktek Belajar lapangan” dengan
tepat waktu.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Pak Berlin Sitanggang SST, M.Kes pada mata kuliah Program Perencanaan
Gizi .Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Masalah Gizi .
Kami menucapkan terimakasih kepada Pak Berlin Sitanggang SST,M.Kes
selaku dosen Program Perencanaan Gizi yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang study yang
kami tekuni.
Hormat saya
Dina Ferdianti
2
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................2
PENDAHULUAN.......................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.................................................................................................2
A. Status Gizi.........................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................5
METODE PENGUMPULAN DATA...........................................................................5
1.2 Antropometri....................................................................................................5
1). Alat Pengukur................................................................................................5
2). Cara Pengukuran..........................................................................................5
1.3. Kuesioner........................................................................................................6
Kategori Status Gizi...............................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................7
Hasil Pemgumpulan Data.........................................................................................7
A. Lokasi dan waktu.........................................................................................7
B. Populasi dan Sampel......................................................................................7
C. Jenis dan cara pengumpulan data..................................................................7
1. Jenis Data....................................................................................................7
D. Cara dan Teknik Pengumpulan Data..............................................................7
E. Alat-Alat Pengumpul Data...............................................................................7
1) Alat ukur anthropometri..................................................................................8
2). Memberikan Kuesioner.................................................................................8
F. Pengolahan dan analisa data............................................................................8
Hasil Pengolahan Data dari Tabel Frekuensi Kuesioner.......................................8
Data responden nama orang tua balita..............................................................8
Data responden anak Balita.............................................................................12
pada tabel statistics terlihat..............................................................................23
Kesimpulan.......................................................................................................30
Dokumentasi Kegiatan.........................................................................................32
Daftar
pustaka .........................................................................................................................
.......33
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Status Gizi
1) Pengertian Status Gizi
Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat
dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh.
Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang, gizi normal, dan gizi
lebih (Almatsier, 2005).
Status gizi normal merupakan suatu ukuran status gizi dimana terdapat
keseimbangan antara jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh dan energi yang
dikeluarkan dari luar tubuh sesuai dengan kebutuhan individu. Energi yang masuk
ke dalam tubuh dapat berasal dari karbohidrat, protein, lemak dan zat gizi lainnya
(Nix, 2005). Status gizi normal merupakan keadaan yang sangat diinginkan oleh
semua orang (Apriadji, 1986).
Status gizi kurang atau yang lebih sering disebut undernutrition merupakan
keadaan gizi seseorang dimana jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari energi
yang dikeluarkan. Hal ini dapat terjadi karena jumlah energi yang masuk lebih sedikit
dari anjuran kebutuhan individu (Wardlaw, 2007).
4
BAB II
1) Antropometri
Antropometri merupakan salah satu cara penilaian status gizi yang berhubungan
dengan ukuran tubuh yang disesuaikan dengan umur dan tingkat gizi seseorang.
Pada umumnya antropometri mengukur dimensi dan komposisi tubuh seseorang
(Supariasa, 2001). Metode antropometri sangat berguna untuk melihat
ketidakseimbangan energi dan protein. Akan tetapi, antropometri tidak dapat
digunakan untuk mengidentifikasi zat-zat gizi yang spesifik (Gibson, 2005).
2) Alat Pengukur
Timbangan Badan
Microtoise
3) Cara Pengukuran
Menimbang badan menggunakan timbangan
1. Letakkan timbangan di tempat yang rata dan kokoh.
2. Nyalakan timbangan.
3. Tunggu angka menunjukkan angka nol.
4. Naik keatas timbangan tanpa menggunakan alas kaki, menggunakan baju
seringan mungkin dan tidak membawa benda yang akan membuat bias.
5
3. Pasang penguat seperti paku atau lakban pada ujung microtoise agar
tidak bergeser.
4. Mintalah subjek yang akan diukur melepaskan alas kakinya dan
melonggarkan ikat rambutnya (bila ada).
5. Persilahkan subjek untuk berdiri tepat dibawah microtoise.
6. Pastikan subjek berdiri tegak, pandangan lurus kedepan, kedua lengan
berada disamping, posisi lutut tegak, dan telapak tangan menghadap ke
paha.
7. Setelah itu pastikan pula kepala, punggung, bokong, betis dan tumit
menempel pada bidang vertical dalam keadaan rileks.
8. Turunkan microtoise hingga menyentuh kepala subjek.
9. Catat hasil pengukuran.
4). Kuesioner
Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan untuk dijawab oleh responden, biasanya secara tertulis. Kuesioner
digunakan ketika peneliti ingin mengetahui persepsi atau kebiasaan suatu populasi
berdasarkan responden. Kuesioner yang disebar harus diuji dulu sebelumnya untuk
mengetahui jika butir-butir pertanyaan yang dimasukkan dapat digunakan sebagai
alat ukur yang valid dan reliabel. Kuesioner dapat berupa kuesioner cetak maupun
online
6
B. Faktor Penyebab Masalah Gizi
1) Penyebab Langsung
a. Asupan Zat Gizi
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang terpenting dalam
peningkatan kualitas fisik, mental dan kecerdasan. Oleh karena itu asupan pangan
masih perlu dipelajari sebab berhubungan dengan keadaan kesehatan dan gizi
masyarakat atau individu di suatu wilayah (Prihatini et at 2005). Status gizi buruk
pada anak balita akibat dan asupan gizi yang jelek, cenderung meningkat seiring
dengan menurunnya kemampuan masyarakat untuk memperoleh pangan (Aritonang
2004).
b. Penyakit Infeksi
Infeksi adalah masuknya, bertumbuh dan berkembangnya agent penyakit
menular dalam tubuh manusia atau hewan. Infeksi tidaklah sama dengan penyakit
menular karena akibatnya mungkin tidak kelihatan atau nyata. Adanya kehidupan
7
agent menular pada permukaan luar tubuh, atau pada barang, pakaian atau barang-
barang lainnya, bukanlah infeksi, tetapi merupakan kontaminasi pada permukaan
tubuh atau benda.
Infeksi berat dapat memperburuk keadaan gizi melalui gangguan masukan
makanannya dan meningkatnya kehilangan zat-zat gizi esensial tubuh. Sebaliknya
malnutrisi walaupun ringan berpengaruh negatif terhadap daya tahan tubuh terhadap
infeksi (Pudjiadi 2003).
Ada hubungan yang sangat erat antara infeksi (bakteri, virus dan parasit) dengan
malnutrisi. Interaksi yang sinergis antara malnutrisi dengan penyakit infeksi dan juga
infeksi akan mempengaruhi status gizi dan mempercepat malnutrisi. Mekanisme
patologisnya dapat bermacam-macam, baik secara sendiri-sendiri maupun
bersamaan, yaitu:
- Penurunan asupan zat gizi akibat kurangnya nafsu makan, menurunnya
absorpsi dan kebiasaan mengurangi makan pada saat sakit.
- Meningkatnya kebutuhan, baik dan peningkatan kebutuhan akibat sakit (human
host) dan parasit yang terdapat dalam tubuh.
2) Penyebab Tidak Langsung
a. Ketersediaan Pangan di Tingkat Rumah Tangga
8
Pola asuh yang diterima anak juga dipengaruhi oleh kehadiran adik. Jarak
kelahiran yang terlalu dekat, atau adanya Iebih dan 1 balita dalam satu keluarga
mempengaruhi pola pemberian makan anak dalam keluarga tersebut.
Pelayanan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan
masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi
kesehatan. Bentuk pelayanan ini misalnya, Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling dan Balai kesehatan masyarakat.
9
d. Sanitasi Lingkungan
Kondisi sanitasi yang kurang baik di rumah dapat berimbas pada kondisi
kesehatan anggota keluarga, terlebih anak-anak. Buruknya sanitasi juga dapat
mencemari beberapa bahan makanan yang akan diolah menjadi masakan.
3) Penyebab Utama
Dari berbagai faktor penyebab masalah gizi, kemiskinan dinilai memiliki peranan
penting dan bersifat timbal balik, artinya kemiskinan akan menyebabkan kurang gizi
dan individu yang kurang gizi akan berakibat atau melahirkan kemiskinan. Masalah
kurang gizi memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mendorong proses
pemiskinan melalui tiga cara. Pertama, kurang gizi secara langsung menyebabkan
hilangnya produktivitas karena kelemahan fisik. Kedua, kurang gizi secara tidak
langsung menurunkan kemampuan fungsi kognitif dan berakibat pada rendahnya
tingkat pendidikan. Ketiga, kurang gizi dapat menurunkan tingkat ekonomi keluarga
karena meningkatnya pengeluaran untuk berobat.
b. Pendapatan Keluarga
Status sosial ekonomi keluarga dapat dilihat dan besarnya pendapatan atau
pengeluaran keluarga, baik pangan maupun non pangan selama satu tahun terakhir.
Pendapatan keluarga adalah besarnya rata-rata penghasilan yang diperoleh dan
seluruh anggota keluarga. Pendapatan keluarga tergantung pada jenis pekerjaan
kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya. Jika pendapatan masih rendah maka
kebutuhan pangan cenderung lebih dominan daripada kebutuhan non pangan.
Sebaliknya, jika pendapatan meningkat maka pengeluaran untuk non pangan akan
10
semakin besar, mengingat kebutuhan pokok makanan sudah terpenuhi (Husaini et
al. 2004).
Daya beli keluarga sangat ditentukan oleh tingkat pendapatan keluarga. Orang
miskin biasanya akan membelanjakan sebagian besar pendapatannya untuk
makanan. Rendahnya pendapatan merupakan rintangan yang menyebabkan orang
tidak mampu membeli pangan dalam jumlah yang cukup. Ada pula keluarga yang
sebenarnya mempunyai penghasilan cukup namun sebagian anaknya berstatus
kurang gizi. Pada umumnya tingkat pendapatan naik, jumlah dan jenis makanan
cenderung untuk membaik tetapi untuk makanan tidak selalu membaik.
Menurut Slope (2009), pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pemah
dialami seseorang dan berijazah. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang dalam
kesehatan terutama pada pola asuh anak, alokasi sumber zat gizi serta utilisasi
informasi lainnya. Rendahnya tingkat pendidikan ibu menyebabkan berbagai
keterbatasan dalam menangani masalah gizi dan keluarga serta anak balitanya
(Herman, 2009). Pengetahuannya dan mampu menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari (Depkes RI, 2005).
11
BAB III
1. Data identitas sampel (Nama, Tanggal Lahir, Umur, BB), data responden
(Nama,Tanggal Lahir, Umur, Pekerjaan, jumlah anak kandung).
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh berdasarkan informasi yang telah
dikumpulkan dari Posyandu kota Medan, yakni meliputi gambaran umum lokasi
penelitian dan data Balita.
12
D. Cara dan Teknik Pengumpulan Data
Agar pengumpulan data sesuai dengan rencana maka perlu disusun
langkah langkah yang urut dan jelas. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes dan pengukuran
1. Analisis Data
Data kualitatif diolah dengan teknik analisis kualitatif. Data kuantitatif diolah dengan
teknik analisis kuantitatif => mencakup tabulasi data, perhitungan statistik, & uji
statistic SPSS.
2. Analisis Univariat
Dilakukan pada tiap variabel hasil penelitian
Hanya mengetahui karakteristik data
3. Analisis Bivariat
Dilakukan pada 2 variabel yang diduga berhubungan / berkorelasi
Dilakukan pengujian statistic
4. Analisis Multivariat
Dilakukan terhadap lebih dari 2 variabel,biasanya hubungan antara 1
variabel terikat dengan beberapa variabel bebas
Uji statistik : regresi berganda (multiple regression), analisis variance, dll.
13
Hasil Pengolahan Data dari Tabel Frekuensi Kuesioner
14
pekerjaan orang tua
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Bidan 2 40.0 40.0 40.0
IRT 3 60.0 60.0 100.0
Total 5 100.0 100.0
alamat rumah
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid jl jend
3 60.0 60.0 60.0
sudirman
R. A Kartini 1 20.0 20.0 80.0
R.A Kartini 1 20.0 20.0 100.0
Total 5 100.0 100.0
15
berat badan orang tua
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid 40 1 20.0 20.0 20.0
45 1 20.0 20.0 40.0
55 2 40.0 40.0 80.0
57 1 20.0 20.0 100.0
Total 5 100.0 100.0
16
nama anak
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Asyifah
1 20.0 20.0 20.0
salsabila
Ibnu Malik 1 20.0 20.0 40.0
Najril 1 20.0 20.0 60.0
Naufal 1 20.0 20.0 80.0
Siti Putri
1 20.0 20.0 100.0
Aisyah
Total 5 100.0 100.0
17
Jenis kelamin anak
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid laki laki 3 60.0 60.0 60.0
perempua
2 40.0 40.0 100.0
n
Total 5 100.0 100.0
18
Apa jenis makanan tambahan (PMT) yg diterima balita
makanan
2 40.0 40.0 100.0
pabrikan
Dari hasil data kuesioner hanya 60% balita yang makan tambahan makanan lokal
dan 40% lainnya makan makanan tambahan pabrikan
Dari hasil data kuesioner 100% balita yang bentuk makanan tambahan berupa
biskuit
30-90
3 60.0 60.0 100.0
bungkus
Dari hasil kuesioner berupa banyaknya pmt yang sudah di terima balita < 30
bungkus 40%
19
Apakah makanan tambahan yg diterima balita dimakan
Dari data kuesioner makanan tambahan yang diterima balita di makan 100%
Valid baik
2 40.0 40.0 40.0
sekali
Dari data Kuesioner respon orang tua balita diberi makanan tambahan (PMT) yang
menjawab baik sekali hnaya 40%, dan yang menjawab baik 60 %
Valid baik
2 40.0 40.0 40.0
sekali
20
Dari data kuesioner Bagaimana Respon orang tua balita diberi makanan tambahan
(PMT) yang menjawab baik sekali 40% dan baik 60%.
Apa jenis makanan tambahan (PMT) yang diterima ole ibu hamil
KEK.
Valid makanan
5 100.0 100.0 100.0
pabrikan
Dari data kuesioner jenis makanan tambahan (PMT) yang di terima oleh ibu hamil
kek makanan pabrikan yang menjawab 100% dalam wawancara ini pada saat ibu
hamil mendapatkan makanan tambahan (PMT)
Dari data kuesioner bentuk makanan tambahan yang diterima ibu hamil kek berupa
susu 100% dari 5 responden menjawab hal yang sama
21
Berapa banyak PMT yang sudah diterima ibu hamil KEK
30-90
3 60.0 60.0 100.0
bungkus
Dari hasil data kuesioner banyaknya PMT yang sudah diterima ibu hamil KEK dari 5
responden menjawab <30 bungkus hanya 40% dan 30-90 bungkus 60 %
kadang-
2 40.0 40.0 100.0
kadang
Dari hasil data kuesioner makanan tambahan yang diterima ibu hamil kek dimakan
dari 5 responden yang menjawab ya 60 % dan yang menjawab kadang-kadang 40%
22
Bagaimana respon ibu hamil penderita KEK diberi
makanan tambahan (PMT).
Valid baik
2 40.0 40.0 40.0
sekali
Dari hasil data kuesioner respon ibu hamil penderita kek diberi makanan tambahan
(PMT) dari 5 responden yang menjawab baik sekali hanya 40%dan baik 60%
tidak
3 60.0 60.0 100.0
tahu
Dari hasil data kuesioner bentuk pemberian vitamin A pada balita yang menjawab
kapsul 40% dan yang tidak tau 60%
23
Apakah pemberian vitamin A ini diterima oleh ibu balita
kadang-
4 80.0 80.0 100.0
kadang
Dari hasil data kuesioner pemberian vitamin A diterima oleh ibu balita yang
menjawab ya 20% dan yang menjawab kadang-kadang 80%
Valid baik
1 20.0 20.0 20.0
sekali
cukup
3 60.0 60.0 100.0
baik
Dari hasil data bagaimana respon ibu balita ketika diberi vitamin A yang menjawab
baik sekali 20% , baik 20% dan cukup sekali 60%
24
Pada bulan apa program nasional pemberian vitamin A pada bayi
dan balita
Dari hasil data kuesioner pada bulan Febuari dan agustus program nasional
pemberian vitamin A pada bayi dan balita mendapatkan vitamin A 100%
Dari data ada 2 kali dalam setahun pemerintah memberikan kapsul vitamin A secara
gratis dan dari 5 balita sudah mendapatkannya dengan data 100%
Valid tidak
5 100.0 100.0 100.0
tahu
Dari hasil data warna kapsul vitamin A yang diberikan kepada ibu nifas yang
menjawab tidak tahu 100% dari 5 responden
25
Berapa banyak kapsul vitamin A yang diberikan kepada
ibu selama masa nifas?
Valid satu
2 40.0 40.0 40.0
buah
Dari hasil data banyaknya kapsul vitamin A yang diberikan kepada ibu selama nifas
yang menjawab satu buah 40% dan yang menjawab dua buah 60%
kadang-
2 40.0 40.0 100.0
kadang
Dari hasil data ibu mengkonsumsi vitamin A yang diberikan yang menjawab ya
20% , tidak 40% dan yang kadang-kadang 40%
26
Apakah manfaat mengonsumsi kapsul vitamin A untuk ibu nifas
Valid Meningkatkan
kandungan Vit.A di 5 100.0 100.0 100.0
ASI
Dari hasil data manfaat mengonsumsi kapsul vitamin A untuk ibu nifas untuk
meningatkan kandungan vit A dan asi 100% dari 5 responden
Dari hasil data menfaat kapsul vitamin A yangdi konsumsi ibu nifas terhadap bayi
usia 0 sampai 6 bulan agar bayi gemuk,kuat dan sehat 100% dari 5 responden
Dari hasil data ibu pernah memeriksakan kadar hb selama kehamilan yang
menjawab pernah 100%
27
Berapa jumlah tablet besi yang diterima ibu selama
kehamilan?
Dari hasil data jumlah tablet besi yang diterima ibu selama kehamilan yang
menjawab 80 tablet 80% dan yang menjawab 90 tablet hanya 20%
kadang-
2 40.0 40.0 80.0
kadang
Dari hasil data ibu rutin mengonsumsi TTD selama hamil yang menjawab ya pada
kuesioner 40%, kadang-kadang 40% dan yang jarang 20%
28
Apakah setelah mengonsumsi TTD kadar HB ibu naik ?
Dari hasil data setelah mengkonsumsi TTD kadar HB ibu naik BB yang menjawab
ya, naik 40% , tetap 40% dan yang menjawab tidak 20%
Dari hasil data efek samping yang ibu rasakan setelah mengkonsumsi tablet besi
yang menjawab tidak 100 % dari 5 responden
Dari hasil data penyebab remaja putri lebih beresiko terkena Anemia/ kurang darah
karena sering mengkonsumsi makanan siap saji 100% dari data ini dari 5 responden
29
Dari mana sumber TTD yang didapat remaja putrid ?
Dari hasil data sumber TTD yang didapat remaja putri di sekolah 100
Valid tidak
5 100.0 100.0 100.0
tahu
Dari hasil data berapa banyak TTD yang remaja putri peroleh dan semua menjawab
tidak tahu 100% dari 5 responden
kadang-
1 20.0 20.0 80.0
kadang
tidak
1 20.0 20.0 100.0
dikonsumsi
30
Dari hasil data apakah remaja putri rutin mengkomsumsi TTD yang diberikan yang
menjawab ya 60% dan yang menjawab kadang-kadang 20%, yang tidak
mengkonsumsi sama sekali 20%
Valid tidak
5 100.0 100.0 100.0
tahu
Dari hasil data setelah mengonsumsi TTD kadar HB remaja putri naik dan semua
tidak tahu dengan nilai 100%
Dari hasil data jenis garam yang dikonsumsi keluarga garam meja(tekstkur halus)
80% dan garam laut (tekstur kasar) 20% dari 5 responden
31
Kesimpulan
Dari hasil praktek lapangan yang saya lakukan kota Kisaran dengan melakukan
pengkuran dan penimbangan kepada balita serta memberikan kuesioner kepada
orang tua balita tidak terlihat adanya kurang gizi pada 5 balita ini .
Saran
Saya (penulis) tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih banyak terdapat
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.Kami (Penulis)akan memperbaiki makalah
ini dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca
32
Dokumentasi Kegiatan
33
DAFTAR PUSTAKA
1. http://eprints.ums.ac.id/24365/2/BAB_1.pdf
2. http://eprints.undip.ac.id/32603/1/400_Dian_Mayasari_G2C007021.pdf
3. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/viewFile/4428/2980
4. http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:7ZYDi9lZXv4J:dinus.ac.id/repository/docs/ajar/PENGOLAHAN_ANA
LISIS_DATA.ppt+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id
5. http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:QH5_t4G3gWcJ:repo.poltekkes-
medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/1111/1/SKRIPSI
%2520MADYA.pdf+&cd=9&hl=id&ct=clnk&gl=id
34