Anda di halaman 1dari 12

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

MATA KULIAH DIETETIKA PENYAKIT INFEKSI

1. Mengerjakan sesuai dengan pembagian berikut :

No Absen No Kasus No Absen No Kasus No Absen No Kasus


1 5 23 6 45 4
2 9 24 9 46 21
3 2 25 1 47 9
4 11 26 14 48 11
5 18 27 21 49 17
6 14 28 5 50 4
7 8 29 15 51 13
8 22 30 10
9 3 31 18
10 16 32 3
11 12 33 13
12 19 34 20
13 4 35 22
14 21 36 7
15 17 37 19
16 20 38 11
17 7 39 16
18 10 40 12
19 15 41 2
20 1 42 17
21 13 43 8
22 6 44 4

2. Mengerjakan dengan format IDNT (terlampir) – perencanaan menu dikerjakan.

No Kasus UAS Dietetika Penyakit Infeksi


1. Ny. S berusia 65 tahun masuk rumah sakit dengan diagnosis medis Chronic Obstructive Pulmonary
Disease (COPD) exaserbasi akut. RPD Pneumonia. Keluhan utama MRS yaitu lemas, mual, sesak
nafas (nafas tersengal). Sehari-hari tinggal dengan anak, menantu, dan cucunya di wilayah padat
penduduk dengan ventilasi udara kurang, memiliki kebiasaan tidur ±9 jam per hari. Data antropometri
: BB=42,6 kg dan TB=149 cm. Pemeriksaan laboratorium yaitu Hb = 10,7 g/dl (N=12-16g/dl),
Hematokrit= 31,1 % (N= 37-47%), Trombosit = 117 10 3/ul (N= 150-450)103/ul, RDW= 44,6 fl (N=
11,5-14,7) fl, dan GDS = 227 mg/dl (N= <200) mg/dl. KU= sedang, sesak nafas, Tensi = 130/70
mmHg, N= 92 x/m (N= 60-100 x/m), RR= 25x/m (N= 20-30 x/m), dan Suhu = 37.8 0C (N=36-370C).
Pemeriksaan penunjang berupa foto thorax adanya hiperinflasi pada paru, asimetris. Riwayat makan
pasien sebagai berikut : Makan pokok (nasi) @1/2 ctg 3x/hr. LH: ikan tongkol goreng, balado ikan
@1/2-1 ptg 1x/mg, telur ayam ceplok 1 btr/mg, opor dg ayam @1ptg/mg. LN: tahu, tempe
goreng/bacem/santan 1-3x/hr @1/2 ptg. Sayur: sayur kluwih, santan jipang, santan terong, sayur
asem-asem buncis wortel 1-3x/mg. Suka sayur santan. Buah: jeruk manis 1 bh/mg, pisang raja 1-
5x/bln@1bh, pepaya 1 ptg 1-2x/mg. Minuman: air putih 500 ml, teh manis 1 sdm gula pasir 1 gls/hr
setiap pagi. Makanan selingan: growol 1 mangkok 1-2x/mg, roti roma kelapa 3 kpg 1-2x/mg,
singkong rebus 1x/2mg. Hasil recall 24 jam yang lalu (1 hari setelah MRS) E: 417,6 kkal (20,86%),
P:7,845 gr (6,9%), L: 10,32 gr (16,44%) dan KH:89,03 gr (28,64%). Pengalaman diet RS yang
pernah didapatkan 6 bulan yang lalu adalah TETP. Sudah pernah mendapatkan konseling gizi tentang
diet rendah energi seimbang, karena pernah mengalami kegemukan. Standar diet RS saat ini yaitu
TETP 1.100 kkal, P=41,25 gram, L=30,5 gram, KH=165 gram. Obat yang diberikan Dometa
Domperidone. Terapi medis yang diberikan yaitu Oxycan portable. Susunlah asuhan gizi IDNT dan
konseling untuk pasien tersebut!
2. An. VC, laki-laki berusia 3 tahun 7 bulan. Diagnosis dokter yaitu anak menderita Pneumonia. Data
antropometri yaitu BB=11 kg dan TB=95 cm. Pemeriksaan biokimia yaitu Limfosit :68% (Normal :
45-65%), Hematokrit: 37,0% (Normal : 42,0 – 52,0%), GDS: 53 mg/dl (N : 80 – 200 mg/dl). Kondisi
fisik clinis yaitu RR=42x/mnt, nadi=128x/menit, dan suhu 38,90C. Sering mengalami sesak nafas
(pada auskultasi terdengar: crackles (ronki)) dan rewel saat makan kadang sampai muntah 2x/hari.
Hasil pemeriksaan penunjang yaitu gambar rontgen dada menunjukkan pneumonia bakterial
berbentuk baji yang sangat menonjol di paru kanan. Kebiasaan makan sehari-hari yaitu makanan
pokok nasi 2x/hari @1 centong, mi instant 4x/minggu @1/2 bungkus, roti tawar 4x/minggu @1
tangkap isi selai coklat, selai strawberry, dan selai kacang. Lauk hewani yang dikonsumsi fried
chicken setiap hari @1 potong, telur ayam 2 hari sekali @1 butir, ikan (lele, nila, mujair, bawal)
2x/minggu @1 ekor. Lauk nabati tahu dan tempe goreng 2x/minggu @1 potong. Sayuran bergantian
mulai dari brokoli, rtel, buncis, bayam, kangkong 1x/hari @1 sds. Buah pisang emas 1x/minggu @1
buah, jus buah naga 2x/minggu @1 gelas. Suka jajan setelah pulang PAUD (Rabu, Sabtu), berupa
telur gulung dengan saus, takoyaki dengan bumbu, cilok, basreng, dan coklat 2x/minggu. Hasil recall
RS 24 jam yaitu energy 724,85 kkal, protein 34,43 gram, lemak 27,35 gram, dan karbohidrat 87,77
gram. Standar diet RS yang diberikan yaitu diet TETP, E=1.350 kkal, P=50 gram, L=90 gram,
KH=202,5 gram. Terapi medis yang diberikan yaitu amoksisilin, ceftriaxone, dan terapi oksigen.
Infuse dektrose 5% 250 ml. Susunlah asuhan gizi IDNT dan konseling untuk pasien tersebut!
3. An. J, laki-laki berusia 5 tahun. MRS dengan keluhan demam tinggi dan batuk. Data antropometri
yaitu BB=17,6 kg dan TB=110 cm. Pemeriksaan biokimia Leukosit 14,8 x 10 3/UL (N=5-14,5 x
103/UL), Limfosit 40,9% (N=25-40%), dan Basofil 2,4% (N=0-1%). KU pasien lemah, somnolen
masuk perawatan PICU (Pediatric Intensive Care Unit). Suhu 390C, nadi 120x/m, RR=44x/m, batuk-
batuk dengan frekuensi sering. Dokter mendiagnosis An. J menderita Bronkhitis. Kebiasaan makan di
rumah sebelum sakit yaitu nasi/bubur nasi 3x/hr 1 centong, mie telur 1x/mgg, (sosis, nugget, bakso)
ayam 1 ptg 3x/mgg, telur ayam 1 btr/hr, tempe 1 ptg 2-3x/hr, tahu 1 ptg 2-3x/hr, bayam 1 sendok
sayur setiap hari, kangkung 1 sendok sayur, pear 1x/mgg, pisang 3x/mgg 1 bh, air putih 3x/hari 1 gls
belimbing. Suka mengonsumsi minuman kemasan (teh, sari buah, sari kacang hijau). Makanan ringan
yang dikonsumsi berupa chiki, permen, es krim dan coklat. Minum susu Appeton Weight Gain
Vanilla 20 gram/3x sehari. Pernah mengalami gizi kurang. Pernah mendapat diet dan konseling
tentang TETP 1,5 tahun yang lalu sewaktu MRS. Asupan oral sebelum MRS untuk E=998,8 kkal,
P=41,9 kkal, L=48,5 gram, KH=101,2 gram. Standar diet RS yang diberikan yaitu TETP 1500 kkal
melalui NGT. Infused dektrose yang diberikan 10% 500 ml/hari. Terapi obat yang diberikan yaitu
ampisilin. Aktivitas sehari-hari yaitu sekolah TK dengan aktivitas sedang, siang mengikuti kegiatan
ektrakurikuler yaitu drum band, karate, dan sepak bola. Susunlah asuhan gizi IDNT dan konseling
untuk pasien tersebut!
4. An. E, laki-laki berusia 14 tahun 7 bulan. MRS dengan keluhan utama batuk berdahak keluar lendir
dengan frekuensi sering, demam tinggi, dan KDS (Kejang Demam Sederhana) setelah tiga minggu
menunggu ayahnya sakit DM dan PPOK di RS. BB=45 kg dan TB=159 cm. Hb=11,3 g/dl (N=12–14
g/dl), Hematokrit=32,8% (N=36.0– 44.0%), Leukosit=16,5% (N=5-14,5%), Limfosit = 45% (N=25-
40%), Uji tuberculin = 81% (N=78%). KU = baik, CM, kadang kejang, nafsu makan turun, diare > 4x
(berampas), batuk berdahak keluar lendir, suhu 400C, nadi = 120x/menit. Saat di rumah sakit, nafsu
makan sangat kurang, makanan RS tidak pernah habis, hasil recall RS 24 jam sebagai berikut :
E=581,44 kkal, P=16,85 gr,L=14,41 gr, KH=93,31 gr. Hasil wawancara SQFFQ dengan pasien dan
ibunya yaitu pola makan pasien tidak menentu, kadang 2x per hari kadang 3x per hari. Makanan
pokok yang dikonsumsi nasi 2 centong/kali makan, roti tawar 1 tangkup/kali makan, pure kentang
keju 1 buah sdg /kali makan. Lauk hewani yang dikonsumsi yaitu udang goreng 5 buah/kali makan (1
minggu sekali), ikan tuna goreng 1 potong/1 kali seminggu, ayam goreng 1 potong 3x/minggu, telur
ayam goreng 1 butir/ sekali seminggu. Lauk nabati tidak suka, sangat jarang, tahu tempe 1
potong/bulan. Sayuran sangat jarang sup wortel, brokoli, rolade ayam, bakso 1 kali/bulan. Buah dalam
bentuk jus jeruk, alpukat, jambu biji selang-seling 1 gelas 250 ml/ minggu. Kebiasaan makan di
sekolah yaitu makan di kantin, kadang makan bakso 1 porsi seminggu sekali, pempek ikan 1 porsi
seminggu sekali, demikian juga dengan mi goreng, nasi goreng, dan mi instant rebus sekali seminggu.
Standar diet RS yang diberikan TETP 2.400 kkal, dalam bentuk cair, NGT. Terapi medis yang
diberikan yaitu oksigen dan pengobatan kombinasi ampilisin-kloramfenikol. Dirawat di bangsal
khusus isolasi kelas 1. Susunlah asuhan gizi IDNT dan konseling untuk pasien tersebut!
5. Tn. SM, pasien merupakan seorang tukang kayu berusia 60 tahun dengan penghasilan per bulan
adalah Rp. 500.000,00. Pasien masuk Rumah Sakit dengan jaminan BPJS PBI. Pasien datang dengan
keluhan sesak napas dan nyeri perut kiri bawah dan terasa kaku. Selama di Rumah Sakit pasien sulit
menelan dikarenakan sesak napas yang dialami. Selama dirumah pasien setiap pagi selalu jalan santai
selama 30 menit. Berat badan pasien mengalami penurunan dalam 1 bulan terakhir sebanyak 2 kg.
Pasien memiliki kebiasaan merokok, tetapi sudah berhenti 5 tahun yang lalu. Pasien didiagnosis
dokter Penyakit Paru Obstruksi Kronis with human metapneumovirus (hMPV). BB=37,5 kg dan
TB=150 cm. Hb=13,5 g/dl, Ht=39,2%, Chlorida=100,8 mmol/l. TD=130/90 mmHg, nadi=100 x/mnt,
RR=28x/mnt, suhu 38,50C, dengan KU sedang Composmentis. Hasil pemeriksaan dengan foto
rontgen dada yaitu terlihat corakan dan kondisi paru-paru serta jalan napas terhambat massa. Biakan
atau kultur dari sampel dahak atau sputum mengandung virus (+). Kebiasaan makan pasien nasi @1
centong 3x/hari, bubur @1 irus sdg 1x/hari, lele goreng @1 ekor kcil 5x/mgg, telur goreng @1 butir
3x/mgg, ayam bacem (bag paha) @1 ptg 2x/mgg, ayam goreng (bag paha) @1 ptg 2x/mgg, belut
goreng @2 ptg sdg 1x/mgg, tempe bacem @1 ptg 2x/mgg, tahu bacem @1 ptg 3x/mgg, tempe goreng
@1 ptg 2x/mgg, bobor bayam @1 irus 1x/mgg, lodeh (tempe+pepaya) @1 irus 1x/mgg, jeruk palem
@1 buah 3x/mgg, pisang raja @1 buah 3x/mgg, pisang ambon @1 buah 3x/mgg, teh manis @1 gls
belimbing/hari kopi @1 gls belimbing 1x/hari, tahu susur 2 ptg 1x/hari, tempe benguk @1 ptg/hari,
sawut @1 porsi/ hari, pisang kepok goreng @3 buah/minggu. Hasil recall RS 24 jam yaitu E=537,65
kkal, P=17,04 gram, L=15,66 gram, KH=89,55 gram. Standar Diet RS yang diberikan TETP 2.150
kkal, P=80,6 gram, L=59,72 gram, KH=322,5 gram, dalam bentuk saring melaluji oral. Susunlah
asuhan gizi IDNT dan konseling untuk pasien tersebut!
6. Tn. D berusia 60 tahun MRS dengan diagnosis medis Hepatitis B. Keluhan utama MRS yaitu perut
membesar (ascites), mata kuning, kaki bengkak, makan minum mual muntah, cepat merasa kenyang.
BBA=51 kg dan TB=151 cm. Penurunan BB setelah sakit kurang lebih 3 kg. Hb=11,9 g/dl,
Trombosit=140.000, Albumin=2,25 g/dl, SGPT=165 u/l, SGOT=90 u/l, HbSAg=Positif, Anti HVC
non reaktif. Tekanan darah=140/90 mmHg (Normal= 120/80 mmHg), RR=16x/menit (Normal = 20–
30x/menit), nadi=60x/menit (Normal = 60–100x/menit), suhu=36,5 0C (Normal = 36-37 0C).
Melakukan punctie ascites 3 hari sekali. Konsumsi makan setelah sakit Makanan pokok:Nasi ½
centong, Lauk hewani:Daging sapi, ayam, ikan, telur @ ½ potong sdg @ ±30 gram, Lauk nabati:
Tempe, tahu @¼ potong sedang. Sayur: Bening bayam, sop, sayur soto @ ±1 sdm. Buah: Jeruk,
semangka, melon, pisang @1-2 bh/potong/hari. Selingan:Tidak makan selingan, namun
mengonsumsi putih telur 3-5 butir per hari. Pernah mendapat konseling gizi ketika dirawat 3 bulan
yang lalu tentang Diet Hati dan mengubah pola makan dengan mengurangi asupan gula, garam, dan
lemak, karena riwayat obesitas dan hipertensi. Asupan oral RS Diet Hati Lunak dalam sehari
Energi=1239,4 kkal, Protein=36,51 gram, Lemak=14,79 gram, dan KH=236,69. Asupan parenteral
Energi=307,2 kkal, KH=76,8 gram. Terapi medis yang diberikan spironolactone, amlodipine
besylate, ondansentrone, entecavir HBV, amoxillin. Susunlah asuhan gizi IDNT dan konseling untuk
pasien tersebut!
7. Nn. E berusia 16 tahun dirawat di RS hari ke-6 dengan diagnosis medis Sirosis hepatis. Riwayat
penyakit dahulu asma, operasi Ca Pankreas 1 tahun yang lalu. BBA=60 kg, TB=152 cm. Penurunan
berat badan kurang lebih 4 kg semenjak sakit. Riwayat penyakit keluarga Diabetes Mellitus pada
ayah pasien. Keluhan utama pasien pusing, mual, muntah, nyeri di ulu hati, merasa gerah (sumuk)
dan anoreksia. Terdapat bengkak di kedua kaki dan tangan. Tekanan darah=120/90 mmHg (Normal=
120/80 mmHg), RR=20x/menit (Normal = 20–30x/menit), nadi=80x/menit (Normal = 60–
100x/menit), suhu=37,5 0C (Normal = 36-37 0C). Leukosit=32,7.103/ul (N=3,6-11.103/ul), Hb=8,2
g/dl (11,7-15,5 g/dl), Trombosit=480.103/ul (N=150-450. 103/ul), GDS=131 mg/dl (N=70-120 mg/dl),
SGOT=102,95 U/L (N=0-30 U/L), SGPT=16,8 U/L (N=0-50 U/L), Albumin=1.7 g/dl (N=3.4-5 g/dl).
SQ FFQ sebelum sakit yaitu pola makan utama 3x per hari,selingan 3-4 kali per hari. Riwayat makan
nasi 3x sehari (@1 piring sedang =100 gram), mie instant 5x/minggu (@bungkus = 70 gram), bakso
4x/minggu, (@1 mangkok bakso 4 biji bakso = 40 gram), ayam 3x/minggu, (@1 potong sedang = 50
gram), diolah dengan digoreng, telur 3x/minggu, (@1 butir = 50 gram), diolah dengan digoreng
ceplok atau dadar, tahu 3x/hari, (@1 potong sdg = 50 gram), diolah dengan digoreng, tempe 3x/hari,
(@1 potong sdg = 25 gram), diolah dengan digoreng, pasien tidak terlalu suka sayur dan jarang
mengkonsumsi sayur, alpukat 3x/minggu (@1buah besar = 100 gram), jeruk 1x/minggu (1 buah
sedang = 50 gram), chiki 1x/hari (@1 bungkus = 10 gram), krakers 1x/hari (@2 keping = 8 gram), air
putih 1 botol ukuran besar/hari (@ 1500 ml), teh manis 3x/minggu (@1 gelas kecil teh (1 gram)
dengan 1 sdm gula pasir (10 gram), minuman kemasan (teh/minuman bersoda/ suplemen/sari buah)
1x/hari (@1 botol gelas = 180 ml). Sering konsumsi sebuah suplemen kecantikan kulit dari produk
MLM selama kurun waktu 3 tahun sebelum sakit. Hasil recall 24 jam Diet Hati lunak yaitu E=1888,2
kkal, P=43,2 gram, L=95,12 gram, KH=98,0 gram. Urine tampung 580 ml. Pernah mendapat motivasi
gizi untuk selalu menghabiskan diet yang diberikan di RS. Terapi medis yang diberikan yaitu
Furosemide, amlodipine, ondansentrone. Susunlah asuhan gizi IDNT dan konseling untuk pasien
tersebut!
8. Tn. S, berusia 47 tahun sehari-hari berprofesi sebagai peternak ayam lehorn, didiagnosis Cholelitiasis.
BBA=51 kg (Penurunan berat badan 9 kg selama 3 bulan, nafsu makan turun karena merasa nyeri
perut), LLA=22,8 cm dan diketahui RL=156,6 cm. Hb=11,9 g/dl, KGDS=145 mg/dl, Albumin=3,2
g/dl, Ureum dengan hasil 13,2 mg/dl, LDL=250 mg/dl, Kolesterol= 240 mg/dl, HDL=25 mg/dl.
Keluhan utama yaitu nyeri perut kanan atas, kambuh saat kelelahan, mual, tekanan darah 150/90
mmHg, nadi 70x/mnt, KU sedang CM, perut sampai batas pinggang terasa nyeri, tidak demam (suhu
370C), hasil USG terdapat cholelithiasis 2 massa. Nyeri tidak tertahankan 3 hari SMRS. SQFFQ
ketika sehat : pola makan 3 – 4x/hari, nasi 2 centong/x makan, mi instant 3-4 bungkus sekali makan
seminggu sekali, ayam, telur ayam, jerohan ayam @1-2 ptg/butir sekali makan setiap hari digoreng,
tahu/tempe goreng 3 – 4x/minggu @1 potong, sayur (terong, kacang panjang, bayam, wortel, kol,
brokoli, jipang) diolah dengan santan dan sup @1 centong sayur/x makan, buah papaya dan pisang@4
– 5x/minggu 1 potong/1 buah, teh manis 4x/minggu @1 gelas, makanan gorengan 3 – 4x/minggu @5-
6 buah, kopi manis 3 – 4x/minggu @1 gelas. Belum pernah mendapatkan konseling gizi. Pernah
berobat ke pengobatan herbal alternative. Hasil recall 24 jam saat MRS Diet Rendah Lemak yaitu
Energi : 1207,9 kkal, Lemak : 13,7 g, Protein : 37,3 g, dan Karbohidrat : 228,9 g. Terapi medis yang
diberikan yaitu amlodipine, urodeoksilat, zocor simvastatin. Susunlah asuhan gizi IDNT dan
konseling untuk pasien tersebut!
9. Tn. Y, berusia 66 tahun 7 bulan, pensiunan pegawai bank, dirujuk ke Rumah Sakit X dengan
diagnosis Sirosis Hepatis, Cholesistitis, dan Hipoalbuminemia. ± 1 BSMRS pasien mengeluh nyeri
perut (+) mual (+), muntah tiap makan, begah (+), demam (-), kembung (+), cegukan terus menerus.
Sudah 5 kali menjalani perawatan di RS dengan diagnosis medis sama. Hampir tidak memiliki nafsu
makan. Pasien dan keluarga sudah pernah mendapat konseling gizi. Selama sakit hanya makan bubur
2-3 sdm, minum teh manis 1-2 gelas sedang/hari, dan susu hepatosol 20 gram per sajian (3x sehari).
BB kering= 39,8 kg, LLA=19,5 cm dan TB=162 cm. Na=129 mEq/L (N=136-145 mEq/L), Cl=90
mEq/L (N=98-107 mEq/L), K=3.53 mmol/L (N=3.5-5.1 mmol/L), Hb=10.3 g/dl (N=13.2-17.3 g/dl),
Albumin=2.7 g/dl (N=3.4-5 g/dl), GDS=84 mg/dl (N=74-140 mg/dl). Mengalami depresi minor dan
masalah psikologi dementia. KU lemah tetapi sadar, tekanan darah 100/65 mmHg, RR=20x/mnt,
nadi= 82x/mnt, suhu=36,50C. Abdomen flat, teraba massa di epigastric, extremitas oedem. Hasil recall
24 jam saat MRS diet hati rendah lemak yaitu Energi : 158,4 kkal, Lemak : 0,012 g, Protein : 0,025 g,
dan Karbohidrat : 40,65 g. Asupan parenteral berupa dektrose 10% 1 ampul 500 ml. Injeksi albumin
juga diberikan. Terapi medis yang diberikan spironolactone, ondansentrone. Susunlah asuhan gizi
IDNT dan konseling untuk pasien tersebut!
10. Ny. A berusia 44 tahun, didiagnosis menderita hepatitis non specific (belum dilanjutkan spesifikasi).
Data antropometri yang diketahui yaitu BBA=50 kg (turun 2 kg selama sakit), RL=156 cm, LLA=28
cm. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan yaitu Hb=9,9 g/dl, SGOT=113 mg/dl (N=<31 mg/dl)
dan SGPT=265 mg/dl (N=<32 mg/dl). Sejak 4 hari yang lalu, sesak nafas, nyeri perut kanan, badan
lemas, demam, mual, diare 4-5x/hari, urine berwarna gelap, dan slera konjungtiva menguning.
Anomali USG perut bagian kanan atas. Nadi=88x/mnt, suhu=39 0C, tekanan darah=90/60 mmHg.
Pola makan 3-4x/hari, selingan 2x/hari, berupa nasi 2-3x/hari @1 centong, ayam goreng @ 1 ptg,
konsumsi daging jarang, tahu, tempe 1-2 potong setiap hari, kool, sawi, kangkung setiap hari, sayuran
dioseng 2-3x/hari @3 sendok makan, pasien tidak suka sayur yang dimasak dengan santan, pisang @1
buah/bln (pasien jarang mengkonsumsi buah), teh 1 gelas/hr (@1gelas = 400cc). Hasil wawancara
makan selain di rumah yaitu sering konsumsi makan di warung makan sekitar tempat kerja (pasien
sebagai tenaga londry RS), sering konsumsi nasi pecel lele seporsi ketika makan siang, kadang nasi
padang seporsi dengan ayam, ikan, telur bergantian, konsumsi mi ayam semangkuk, bakso
semangkuk, soto semangkuk bergantian ketika makan siang. Asupan MRS dengan recall 24 jam diet
hati yaitu Energi=1077,6 kkal, Protein=22,2 gram, Lemak=37,7 gram, KH=161,7 gram. Asupan
parenteral yaitu infus ringer laktat 500 ml. Terapi medis yang diberikan yaitu hepvir sofosbuvir,
oxycan portable, amoxan. Susunlah asuhan gizi IDNT dan konseling untuk pasien tersebut!
11. Ny. Ng, 49 tahun, Ibu Rumah Tangga, MRS dengan diagnosis medis Choledocolitihiasis dengan
pankreatitis susp. TGT. Keluhan utama MRS yaitu nyeri perut. Sejak 2 tahun yang lalu hingga
sekarang hilang timbul nyeri pada daerah perut sampai pinggang, rongga panggul. Mual, nyeri ulu
hati dan tidak doyan makan. Tidak ada RPD. RPK yaitu ayah menderita sakit jantung. Belum ada
kepastian DM, hanya TGT. Pola makan 3-4 kali per hari, 2 kali selingan. Makanan kesukaan
gorengan. Sayur yang ditumis. Makanan Pokok : Nasi 2x/hari @100 gr, Lauk hewani : Ayam 2x/hari
( 1 ptg), Lele 2x/hari (1 ptg). Lauk nabati : Tahu dan tempe 2x/hari @50 gr (2 ptg). Sayur :
Kangkung, sop, wortel, kacang-kacangan, sawi putih . Setiap kali makan ada sayur. @ 75 gr. Buah
:Jeruk, apel 3x/hari (2 buah setiap kali makan). Snack : Cemilan tahu dan tempe goreng 3x/hari. (3-4
ptg sekali makan). Minuman : Teh 3x/hari ( 1 gls). Asupan recall 24 jam RS yaitu E=353,5 kkal,
P=5,8 gram, L=0,7 gram, dan KH=87,0 gram. Diet yang diberikan RS yaitu bentuk saring DM 1800
kkal, rendah lemak. BB=45 kg, TB=152 cm. CM, pucat. Tekanan darah = 140/80 mmHg,
RR=18x/menit, Nadi=88x/menit, Suhu=360C. MRCP Kantong 6B relative besar, tampak batu didalam
CBD distal dan duklus pancreaticus. Duktus pancreaticus melebar. 3 hari akan menjalani operasi batu
empedu. Hb=11,3 g/dl, KGDS1=322 g/dl, KGDS2=223 g/dl, KGDP=115 g/dl, Cholesterol=222,
LDL=155, SGOT=45,7, SGPT=93,2. Terapi medis obat yang diberikan cefixime, asam mefenamat,
metformin

Susunlah asuhan gizi IDNT dan perencanaan konseling gizi untuk pasien tersebut!
12. Ny. Sp, usia 71 tahun, IRT, tinggal bersama anak, menantu dan cucu, usaha tembakau rajang kering di
rumah. Diagnosis medis Cholesistitis, DM, anemia. MRS dengan demam, keluhan perut kembung,
nyeri perut, mual, gigi sakit (sudah banyak gigi tanggal), kadang sesak nafas. RPD Tahun 1978
operasi usus buntu, tahun 1998 operasi katarak mata kanan, tahun 2006 operasi katarak mata kiri,
tahun 2004 DM anemia. Pola makan 2-3 x sehari, selingan 2-3 kali sehari. Makanan Pokok : Nasi
lembek/bubur 3x/hari @100 gr. Lauk hewani :Ayam 3x/hari ( 1 ptg), Ikan 3x/hari (1 ptg), telur
2x/hari ( 1 btr). Lauk nabati : Tahu dan tempe 2x/hari @50 gr (2 ptg). Sayur : Bayam, kangkung,
sawi, brokoli. @ 75 gr. Buah : Pisang, pepaya, Jeruk,apel, pier 3x/hari ( 1 bh/ 1 ptng). Snack : Biskuat
kering (4 keping). Minuman Teh manis ½ sdt gula pasir 3x/hari, susu diabetasol 2 sdm 2x/hari (1
gls). Diet yang diberikan RS yaitu DM 1700 kkal RL bentuk lunak. Hasil recall 24 jam yaitu E=238,5
kkal, 60,1 gram, L=36,8 gram, dan KH=214,4 gram. Sudah pernah mendapat konseling gizi tentang
diet DM. BB=44 kg, TB=155 cm. Pulmo : corakan bronchovaskular tampak meningkat karena
kalsifikasi costochondral junction. USG peradangan kantong empedu. Tekanan darah 160/77 mmHg,
Suhu=38,70C, Nadi=88x/menit, respirasi 24x/menit. Sklera konjungtiva menguning. Ureum=54
mg/dl, creatinin=2,32, GDS=245 g/dl, SGOT=50,3, SGPT=98,9, bilirubin total=3,0 mg/dl. Terapi
medis yang diberikan amlodipine, glimepmide, cefixime, allopurinol, injeksi novomix.

Susunlah asuhan gizi IDNT dan perencanaan konseling gizi untuk pasien tersebut!
13. Nn. LH, 48 tahun, pekerjaan karyawan swasta, pendidikan sarjana ekonomi, belum berkeluarga.
Tinggal bersama asisten rumah tangga di rumah. Diagnosis medis yaitu multiple cholelitiasis.
Keluhan utama MRS yaitu nyeri perut bagian kiri, nyeri ulu hati, nafsu makan berkurang, mual, dan
kadang sesak nafas. RPD pernah opname di RS Bethesda tiba-tiba sesak nafas tahun 2008, tahun 1998
operasi appendiktomi. Memiliki penyakit asma yang kambuh saat terlalu capek. RPK ibu sakit
hipertensi, ayah sakit asma. Tidak ada alergi makanan, belum pernah diet khusus apapun di rumah,
makanan kesukaan capcay tepung terigu, bakso, dan gorengan (konsumsi setiap hari). Pola makan 1-2
kali makan utama, 2-3 makan selingan. Makanan Pokok : Nasi (2x/hari) @1 centong. Lauk hewani :
ayam goreng (4x/mgg, @1 potong), ikan pindang goreng (4x/mgg,@1ekor), daging sapi santan
(1x/mgg,@1 potong sdg). Lauk Nabati : Tahu dan tempe goreng 2x sehari setiap hari @50 g. Sayur :
sawi, brokoli, wortel tumis (@1mangkok, 2x/hari). Buah : jeruk,apel (1bh/minggu). Minum : susu
kental manis 1 sachet (2x/hari,@1gls belimbing). Snack : tahu goreng, tempe goreng, bakwan, bakso,
capcay (setiap hari, gorengan 4-5 ptg, bakso capcay 1 mangkok). Riwayat diet RS selama 3 hari yaitu
Diet Rendah Lemak bentuk lunak. Hasil recall 24 jam RS yaitu E=1.200,2 kkal, P=56,9 gram,
Lemak,=42,55 gram, KH=154,4 gram. Belum pernah mendapatkan konseling gizi. Sudah pernah
baca-baca artikel tentang diet lambung (karena mengira sakit maag), tetapi tidak melakukan diet juga
terhadap apa yang diketahuinya. BB=59 kg, TB=155 cm, LLA=32 cm. Kesan umum composmentis,
nyeri perut masih sangat terasa, mual, dan kadang sesak nafas. Tekanan darah = 140/90 mmHg,
RR=20x/menit, Nadi=72x/menit, Suhu=36,80C. USG Abdomen Upper Lower = Cholelithiasis
multiple dengan cholecystitis ringan. SGOT=62,7, SGPT=97,2,Basofil=0,4, Cholesterol=226,
LDL=160, HDL=44, leukosit=120. Terapi medis obat yang diberikan yaitu Vitazym, OMZ, Ketese,
Curvit, Lesichol, Atorvastatin. Injeksi Ketorolac, Narfoz. Asupan parenteral berupa infuse dektrose
10% 500 ml, enteral berupa enteramix 325 kkal pagi dan sore (malam).
Susunlah asuhan gizi IDNT dan perencanaan konseling gizi untuk pasien tersebut!

14. Seorang An. VD, terdiagnosis Malaria. Usia 14 tahun 6 bulan dengan jenis kelamin perempuan,
pelajar SMP. Sepulang sekolah membantu ibu mencari rumput untuk ternak kambing. RPD pernah
sakit thypus, RPK ayah hipertensi. Mulai 3 hari SMRS hingga MRS mengeluh nyeri ulu hati, demam
(kadang menggigil), mual, muntah, diare, sering berkeringat pada malam hari dan nyeri otot. BB=40
kg, TB=155 cm. Pemeriksaan trombosit 13,5.10 3/uL (N= 150-450.103/uL), Hb=8,8 g/dl (N=11,5-13,5
g/dl). Pemeriksaan QBC (Quantitative Buffy Coat) menunjukan adanya warna berbeda pada eritrosit
positif Malaria. Tekanan darah 120/70 mmHg, Nadi 80x/mnt, RR 26x/mnt, Suhu 38 0C, nyeri ulu hati,
mual, muntah, diare, nyeri otot, dan selalu berkeringat. Makan 3x/hari, minum → pagi: SKM @1
sachet, sore teh: gula @ 1sdm. Nasi 3x/hari @2 ctg. Ikan lele 1x/mggu @1ekor (diolah goreng). Telur
1x/hari @1btr (diolah goreng). Ayam 3 hari sekali @1ptg dibacem, goreng. Tempe dan tahu 2x/hri
@2 ptg (diolah goreng). Sayur sop→brokoli, bening oseng (bayam, wortel, kangkung) @2 sd sayur.
Buah apel hijau 1x/mggu @1bh, semangka 1x/hari@1 ptg sdg. Minum air putih 2-3 gelas/ hari.
Kebiasaan jajan chiki 1 bungkus per hari, permen 2-3 bungkus per hari, thai tea 1 cup/minggu, pentol
cilok 10 butir 1x/minggu, Takoyaki 1 -3 buah 1x/minggu. Hasil Recall RS 24 jam (Standar Diet RS
TETP lunak 1.600 kkal) E: 1160,34 kkal, L: 32,44 g, P: 31,91 g, KH: 175,23 g. Terapi medis yang
diberikan dekstrose 5% 250 ml, RL 250 ml, paracetamol, chloroquine phosphate, metoclopramide,
dan ibuprofen. Susunlah asuhan gizi IDNT dan konseling untuk pasien tersebut!
15. Tn. M, berusia 40 tahun. Pasien mengeluh demam sudah 4 hari, demam terus menerus meski telah
diobati, pasien merasa mual dan nyeri pada ulu hati, demam, menggigil, berkeringat dingin. Riwayat
penyakit dahulu yaitu pernah menjalani operasi usus buntu. Pasien tinggal bersama dengan istri dan
kedua anaknya. Pasien bekerja di peternakan ayam. Aktivitas sehari-hari yaitu bekerja kurang lebih
selama 9 jam. Pasien memiliki jumlah jam tidur sekitar 7jam/hari. Berat badan tidak dapat diukur
karena sangat lemah. Rentang lengan 166 cm. LLA 27 cm. Pemeriksaan Eritrosit darah 3,75 juta/uL
(N=4,5-5,5 juta/uL), Hematokrit 38% (N=40-48%), Trombosit 63 ribu/uL (N=150-450 ribu/uL).
Pemeriksaan Radio Immuno Assay spesifik terinfeksi Plasmodium. Tekanan darah 110/80 mmHg, RR
16-20 x/mnt, Nadi 67 x/mnt, suhu 380C. Pola makan 3x sehari. Nasi 3x/hari, 1 -2 centong, saat
demam atau selama 4 hari tidak mau makan hanya minum air putih, teh manis dan roti kering. Telur
ayam 2-3x/ minggu, 1 butir (digoreng, disemur, direbus). Daging ayam 4-5 x/minggu, 1 ptg sdg
(digoreng, diterik, digulai). Ikan (bandeng,tongkol,nila), 1-2x/minggu, digoreng 1 ptg sdg. Tahu dan
tempe 2-3x/ hari (selang-seling), 1 ptg sdg (digoreng, dibacem, dioseng). Tumis kacang, 1-
2x/minggu, 1 sdk sayur. Tumis buncis, 1x/minggu, 1sdk sayur. Sup brokoli+wortel, 1-2x/minggu, 1
sdk sayur. Pisang ambon 1-2x/minggu, 1 bh sedang. Pepaya 1-2x/minggu, 1 ptg sdg. Teh manis, 1-
2x/hari 1gls dengan gula pasir 1 sdm. Air putih 8 gls/hari. Persentase asupan recall 24 jam RS
(standar diet RS TETP lunak 2200 kkal) yaitu E=1.108 kkal, P=41,55 gram, L=30,7 gram,
KH=166,2 gram. Terapi medis yang diberikan dekstrose 10% 500 ml, RL 500 ml, paracetamol,
chloroquine phosphate, ondansentrone, mefenamat. Susunlah asuhan gizi IDNT dan konseling untuk
pasien tersebut!
16. Nn. JL, berusia 25 tahun 1 bulan, MRS dengan diagnosis medis Malaria, febris, hipoalbumin. ±3
HSMRS nyeri kepala sangat kuat, nyeri sendi, nyeri belakang bola mata, mual muntah, mimisan,
berkeringat dingin, lalu dirujuk ke RS. BB=60 kg, TB=172 cm. Nilai laboratorium albumin=1,8g/dl,
eritrosit=3,87.106, hematokrit=30%, trombosit=15.103ul. Uji mikroskopis Malaria positif. KU CM
sangat lemah, tekanan darah=105/60 mmHg, RR=24x/mnt, nadi=74x/mnt, suhu 37,8 0C. Lemas, nyeri
pada perut, pinggang, persendian dan perut. Saat pagi, pasien merasa sesak nafas. Persentase asupan
zat gizi RS (standar diet RS yang diberikan yaitu TETP 2400 kkal bentuk lunak) yaitu E=796,02 kkal,
P=48,88 gram, L=21,37 gram, dan KH=91,38 gram. Pasien memiliki kebiasaan makan utama 3x dan
snack 2x/hari. Pasien tidak memiliki alergi makanan. Kebiasaan makan pasien berupa makanan
pokok berupa nasi 3x/hari @100 g, lauk hewani telur ayam 3x/mggu @60 g, ayam 3x/mggu @75 g,
lauk nabati tempe dan tahu 1x/hari @50 g, sayur brokoli, wortel, bayam, kangkung, daun singkong,
kecambah 3x/mgu @100 g. Minum susu hilo 2 sdm per sajian 2x/hari, minum air putih 3-4 gelas per
hari, minum kopi/ coklat instant 1x/hari. Terapi medis yang diberikan dekstrose 10% 500 ml, RL 500
ml, paracetamol, chloroquine phosphate, meloxicam. Susunlah asuhan gizi IDNT dan konseling
untuk pasien tersebut!
17. Tn. I dengan usia 24 tahun, tenaga jaga toko barang bekas. MRS dengan diagnosis Obs Febris
Susp.DHF. BB=57,6 kg, LLA=28,5 cm, dan RL=168 cm. Leukosit = 5,98 (N=4-11) rb/ml, Eritrosit =
4,4 (N= 4,5-5,5) jt/ml, Eosinofil = 1 (N= 2-4) %, Trombosit = 126 (N=150-400) rb/ml. Tekanan darah
= 100/60 mmHg, suhu 38,80C, nadi 88x/mnt, RR 20x/menit, panas/demam, lemas, muntah, pusing.
Riwayat makan di rumah sebelum sakit yaitu makanan pokok: nasi 3x/hari (1 piring), lauk hewani:
ayam goreng, telur dadar, ikan pindang goreng 3x/mg (1 potong), lauk nabati: tahu goreng, tempe
goreng 3x/mg (1 potong), sayur: sayur sup wortel, sayur bayam (1 mangkuk) 3x/minggu, buah :
pisang, jeruk 3x/mg (1 buah). Cemilan berupa roti semir 1x/hari, cilok 10 butir 3x/minggu, keripik
singkong pedas asin 5 bungkus 3x/minggu. Setiap pagi sebelum kerja minum kopi instant (Coffemix)
supaya tidak mengantuk saat kerja. Minum air putih 2-3 gelas/hari, minum es teh manis 1 sdm gula
pasir setelah makan siang. Nafsu makan pasien berkurang. Recall 24 jam asupan RS E=1.289,3 kkal,
P=48,34 gram, L=35,81 gram, KH=193,39 gram. Standar diet RS yang diberikan TETP 2.500 kkal
tinggi cairan dalam bentuk lunak. Terapi medis yang diberikan yaitu infused RL 500 ml, dengue duo,
ibuprofen, metoclopramide HCl. Susunlah asuhan gizi dan perencanaan konseling untuk pasien
tersebut!
18. Nn. DE berusia 17 tahun, pelajar SMA, MRS dengan diagnosis medis Febris, Trombositopenia
Suspect DHF. Keluhan utama masuk rumah sakit yaitu pusing, demam, mual. Data antropometri
yaitu BB=42,3 kg dan TB=153 cm. Data biokimia yaitu Hb : 9,5 gr/dl (N= 11.00-16.00 gr/dl),
hematokrit : 27,1% (N= 32.00-44.00%), Leukosit : 1,15.10^3/Ul (N= 4,0-10,5.10^3/Ul), trombosit :
67.10^3/Ul (N= 150-450.10^3/Ul). KU= sadar, CM, tekanan darah= 90/70 mmHg, suhu= 39OC
(N=36-370C), gigi lengkap, tidak mengalami kesulitan mengunyah, tidak mengalami kesulitan
menelan, muncul bintik merah pada tubuh. Pasien mengalami perubahan pengecapan, mulut terasa
pahit. Frekuensi makan 3x/hr. Makan pokok(nasi) 3x sehari 1 ctg. LH: ayam goreng 1 ptg sdg
2x/mgg, telur ayam goreng 2x/hr 2 ptg sdg. LN: tahu, tempe goreng 2x/hr 2 ptg. Sayur: tumis
kangkung, tumis sawi selang-seling setiap hari 1 sdk sayur sdg. Pasien menyukai sop/sayur bening
bayam 1x/hr 1 sdk sayur sdg. Buah: Jambu biji jus 1 bh sdg dengan 1 sdm gula pasir 1x/minggu,
Mangga 1x/mgg 1 bh sdg. Kebiasaan jajan di kantin makan siang soto ayam 3x/minggu, nasi pecel
3x/minggu. Jarang minum air putih, gemar konsumsi minuman kemasan, teh kotak 2x/minggu, sari
jeruk 2x/minggu. Hasil Recall 24 Jam RS dan ada makanan dari luar RS berupa ayam bakar dan
sambal : Energi 2002,3 kkal, Protein 81,865 gram, Lemak 69,99 gram, Karbohidrat 283,58 gram.
Standar diet RS yang diberikan saring TETP 2.200 kkal. Terapi medis yang diberikan yaitu infuse RL
500 ml, paracetamol, mefenamat, psidii folium extract. Susunlah asuhan gizi IDNT dan perencanaan
konseling untuk pasien tersebut!
19. Tn. S berusia 44 tahun, MRS dengan diagnosis medis Dengue Haemorrhagic Fever, Pansitopenia
dalam pelacakan. Data antropometri yaitu BB=51,9 kg dan TB=165 cm. Penurunan BB 2 kg selama
seminggu. Pemeriksaan laboratorium yaitu Hb = 4 g/dl (N=12-16g/dl), Trombosit = 130 103/ul
(N=150-450.103/ul), Eritrosit=1,02.106/ul (N=3,9-5,5.106/ul), Leukosit = 2,45. 103/ul (N= 4,5-6.
103/ul). KU= sadar, CM, Tensi = 120/80 mmHg, N= 82 x/m (N= 60-100 x/m), RR=18x/m (N= 20-30
x/m), dan suhu = 36,50C (N=36-370C), mual, pusing, kadang menggigil. Riwayat makan sebelum
sakit yaitu makan pokok(nasi) 3x sehari 1 ctg, lauk hewani: ikan mujahir, lele goreng 2-3x/mg @1
ekor, telur dadar, semur 1x/mg@1 btr, ayam bacem 3x/mg@1 ptg, lauk nabati: tahu, tempe
goreng/bacem 2x/mg@ 1 ptg, sayur: bening bayam, santan daun singkong, lodeh 2-3x/mg @2-3 sdk
sayur, buah: pisang uter, kepok, ambon 2-3 bh kadang-kadang, rambutan setiap musim rambutan @5
bh, minuman: air putih 8-10 gls/hr, susu dancow 2x/hr, jamu 1x/mg dulu, makanan selingan: biskuit
roma kelapa, emping jagung, kacang telur, kacang atom. Hasil recall 24 jam RS (Standar diet RS
TETP 2.300 kkal bentuk biasa) yang lalu E: 1614,8 kkal, P: 66,01 gr, L: 76,91 gr dan KH:182,26 gr.
Terapi medis yang diberikan yaitu lansoprazole, domperidone, dan dexamethasone. Susunlah asuhan
gizi IDNT dan perencanaan konseling untuk pasien tersebut!
20. Ny. M, IRT berusia 33 tahun, didiagnosis G 2 P1 A0 37+6 dengan B-24 fase laten (dalam kondisi
persiapan persalinan). Diagnosis B-24 diketahui saat trimester 1. Keluhan utama yaitu flu dan batuk
tidak sembuh-sembuh, sariawan, demam, nyeri pada perut, mual, dan muntah. Riwayat penyakit
dahulu ashma. Riwayat penyakit keluarga suami menderita B-24. BB sebelum hamil 47 kg, BB
setelah hamil 60 kg, LLA=25,5 cm dan TB=152 cm. Hasil pemeriksaan biokimia antara lain leukosit
17.850 (N=4.800-10.800), hematokrit 35% (N=37-47%), segmen 74,8% (N=40-70%), limfosit 13,1%
(N=25-40%), dan monosit 9,5% (N=2-8%). KU baik, composmentis, TD 110/70 mmHg, RR 20x/mnt,
nadi 84x/mnt, dan suhu 38.50C. Pemeriksaan penunjang USG janin dalam kondisi baik. Makan 3x
sehari, makanan pokok nasi @100 gr 3x /hari, lauk hewani ayam @50 gr 2x/minggu ; ikan laut 1x/hr,
lauk nabati tahu @50 gr, tempe @25 gr 3x/mggu, sayur : kangkung 2-3x/mggu ; bayam, wortel
2x/mnggu, buah : pisang 4x/minggu, dan susu : prenagen 2x/hr @3 sdm munjung. Tidak suka ngemil.
Minum air putih 2-3 gelas belimbing/hari. Hasil recall 24 jam di rumah sakit (Standar diet RS yaitu
TETP 2.200 kkal) yaitu E=567,53 kkal, P=25,43 gram, L=27,90 gram, KH=54,42 gram. Terapi medis
yang diberikan yaitu dektrose 5% 500 ml, Ziduvidine, Nevirapin, PCT, ondansentrone, ibuprofen,
intunalf. Susunlah asuhan gizi IDNT dan perencanaan konseling untuk pasien tersebut!
21. An. HS, anak perempuan umur 3 tahun 1 bulan, masuk rumah sakit dengan diagnosa Acquired
Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) dengan Pneumocytic Carnii Pneumonia (PCP) dan Otitis
Media Superative Kronik (OMSK). Anak terdiagnosa HIV sejak usia 1 tahun berdasar hasil HIV
RNA kuantitatif. Anak terdiagnosa TBC sejak usia 2 tahun, dan menjalani pengobatan selama 6
bulan. Informasi dari orang tua, anak batuk-batuk dalam 1 tahun terakhir. Lima hari SMRS demam
(+), batuk (+), keluar cairan telinga berbau (+), dan mendapat terapi obat paracetamol dan tetes telinga
dari puskesmas. Tiga hari SMRS kontrol ke poli rawat jalan karena anak mengeluh sesak (+), batuk
(+), demam (+), cairan telinga berbau (+), dan diberikan obat dari dokter : kotri 3x ½, metilpned 3x4
mg, tarrind 2x4 tb, dan dirujuk untuk cek lab + terapi foto x ray. Pasien masuk RS karena batuk
semakin menjadi, cairan telinga berbau (+), dan kondisi anak bertambah sesak, sedangkan BAK, BAB
(+) konsistensi normal. Riwayat penyakit keluarga: Ayah AIDS DO ARV dan Ibu AIDS ARV.
Riwayat Sosial ekonomi : ayah bekerja sebagai kondektur bus dan ibu: ibu rumah tangga.
Data antrophometri pasien BB : 10 kg, TB : 86 cm. Pemeriksaan laboratorium terhadap pasien Hb :
11,5 g/dl (12 – 14 g/dl), SGOT : 27 IU/L (10 – 42 IU/L), SGPT : 12 IU/L (10 – 40 IU/L), CD-4 : 232
cell/uI (400 – 1500 cell/uI). Pemeriksaan penunjang : Foto Thorax, kesan: Broncho pneumonia, Besar
Cor normal. Pemeriksaan fisik/klinis : keadaan umum : lemah, compos mentis (sadar penuh), nadi :
120x/menit (80-100x/menit), respirasi : 24x/menit (20 - 30x/menit), 20- 30x/menit : 37,2 oC (36 -
37oC). Data riwayat gizi : makan utama: 3x/hari (pagi, siang, sore), makanan pokok: nasi (3x/hari, 4
sdm), mie instan (1 bks/hari), lauk hewani: putih telur (3 btr/hari), lauk nabati : tahu, tempe
(3x/hari, 1/3 ptg), sayur : wortel, buah:pepaya, semangka (1/2 ptg/hari), minum: susu dancow/
bendera (6 sct/hari). Pasien mulai mengenal makan setelah usia 10 bulan, dan pada usia 0 sampai
dengan 10 bulan pasien hanya mengkonsumsi ASI saja. Pada usia lebih dari 1 tahun, pasien mulai
diberi makan nasi dan pada usia > 2 th baru dikenalkan dengan buah (pepaya dan semangka). Pasien
hampir tidak pernah makan sayuran, dan lauk hewani yang suka dikonsumsi hanya putih telur saja.
Hasil recall asupan 24 jam rumah sakit (Standar diet RS yang diberikan yaitu TETP 750 kkal) dengan
energi : kalori : 982,5 kkal, protein : 19,8 gram, lemak : 29, 475 gram, karbohidrat : 170,3 gram.
Susunlah asuhan gizi IDNT dan perencanaan konseling untuk pasien tersebut!
22. Ny. J, 27 tahun, seorang ibu rumah tangga, datang dengan keluhan terdapat sariawan diseluruh rongga
mulut, sejak kurang lebih satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh badan
terasa lemas, terutama memberat 3 hari SMRS, disertai mual dan muntah, pusing (+). Selain itu,
pasien juga mengeluh batuk berdahak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, dahak berwarna putih, dan 1
hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan keluar dahak berwarna merah. Pasien juga
mengalami demam sejak seminggu sebelum masuk rumah sakit, dan penurunan berat badan sekitar 13
kg dalam satu minggu terakhir. BB A=45 kg, TB=157 cm. Pasien juga mengatakan sering mengalami
diare dan demam hilang timbul sejak 2 bulan terakhir. Gejala ini sering dirasakan pasien kurang lebih
sejak tiga bulan lalu. Pasien mengaku mengidap HIV sejak 6 tahun lalu, saat suami pasien meninggal
dunia dengan diagnosa HIV/AIDS.
Pasien dianjurkan untuk melakukan cek kesehatan, memastikan apakah tertular atau tidak. Setelah
terdiagnosis positif HIV/AIDS, pasien tidak pernah berobat ataupun kontrol rutin karena ia tidak
merasakan adanya gejala–gejala yang memberatkan. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan kesadaran
komposmentis, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 76 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit dan suhu
37,7o C. Pada status generalis didapatkan konjungtiva anemis +/+, candidiasis oral pada seluruh
rongga mulut, leher, toraks dan abdomen dalam bata normal, dan ekstremitas tidak ada kelainan. Hasil
pemeriksaan laboratorium: hemoglobin 10,7 g/dL, hematoktrit 32%, leukosit 9.130/uL, trombosit
169.000/uL, eritrosit 2,54 juta/ul, MCV 35,4 fl, MCHC 41,5 pg, GDS 104 mg/dL, SGOT/SGPT 11/9
U/L, ureum 20 mg/dl, dan kreatinin 0,50 mg/dl.
Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan adalah pemeriksaan rontgen toraks, hasilnya
menunjukkan tidak tampak Tuberkulosis paru aktif dan terdapat suspek pembesaran kelenjar getah
bening perihiler. Pasien dalam kasus ini didiagnosis HIV/AIDS stadium III. Terapi yang diberikan
bersifat non farmakologi dan farmakologis simtomatik. Terapi non farmakologis yang diberikan
meliputi tirah baring, diet lunak TETP. Terapi farmakologis meliputi infus RL 20 tetes/menit,
ambroxol syr 3xCI, nystatin drop 3x1 cc, paracetamol 4x500 mg, injeksi ranitidine 50 mg/12 jam,
injeksi ciprofloksasin 200 mg/12 jam. Prognosis pasien ini adalah dubia ad malam.
Riwayat Makan : Frekuensi makan 3x/hr
Nasi 1ctg 3x/hr, LH : tempe/tahu/kecap bacem/goreng 3 ptg/hr, LN : ayam/ ikan/telur
bacem/goreng/kecap 3 ptg/hr, Sayur : bayam, kacang panjang, sawi, wortel ,dll 3x/hr, Buah : pisang
1ptg/hr, Pepaya 1 ptg/hr, Susu Anlene: 1 gls/hr, Air putih : 6 gls/hr, Gorengan 1 ptg/hr, Jajanan
pasar : Onde-onde, serabi, apem 1ptg/hr, Mie instan 1x /mgg. Hasil recall 24 jam RS dengan diet
TETP 2000 kkal yaitu E=1459,2 kkal, P=56,0075 gram, L= 49,32 gram, dan KH=197,98 gram.
Susunlah asuhan gizi IDNT dan perencanaan konseling untuk pasien tersebut!

Anda mungkin juga menyukai