Susunlah asuhan gizi IDNT dan perencanaan konseling gizi untuk pasien tersebut!
12. Ny. Sp, usia 71 tahun, IRT, tinggal bersama anak, menantu dan cucu, usaha tembakau rajang kering di
rumah. Diagnosis medis Cholesistitis, DM, anemia. MRS dengan demam, keluhan perut kembung,
nyeri perut, mual, gigi sakit (sudah banyak gigi tanggal), kadang sesak nafas. RPD Tahun 1978
operasi usus buntu, tahun 1998 operasi katarak mata kanan, tahun 2006 operasi katarak mata kiri,
tahun 2004 DM anemia. Pola makan 2-3 x sehari, selingan 2-3 kali sehari. Makanan Pokok : Nasi
lembek/bubur 3x/hari @100 gr. Lauk hewani :Ayam 3x/hari ( 1 ptg), Ikan 3x/hari (1 ptg), telur
2x/hari ( 1 btr). Lauk nabati : Tahu dan tempe 2x/hari @50 gr (2 ptg). Sayur : Bayam, kangkung,
sawi, brokoli. @ 75 gr. Buah : Pisang, pepaya, Jeruk,apel, pier 3x/hari ( 1 bh/ 1 ptng). Snack : Biskuat
kering (4 keping). Minuman Teh manis ½ sdt gula pasir 3x/hari, susu diabetasol 2 sdm 2x/hari (1
gls). Diet yang diberikan RS yaitu DM 1700 kkal RL bentuk lunak. Hasil recall 24 jam yaitu E=238,5
kkal, 60,1 gram, L=36,8 gram, dan KH=214,4 gram. Sudah pernah mendapat konseling gizi tentang
diet DM. BB=44 kg, TB=155 cm. Pulmo : corakan bronchovaskular tampak meningkat karena
kalsifikasi costochondral junction. USG peradangan kantong empedu. Tekanan darah 160/77 mmHg,
Suhu=38,70C, Nadi=88x/menit, respirasi 24x/menit. Sklera konjungtiva menguning. Ureum=54
mg/dl, creatinin=2,32, GDS=245 g/dl, SGOT=50,3, SGPT=98,9, bilirubin total=3,0 mg/dl. Terapi
medis yang diberikan amlodipine, glimepmide, cefixime, allopurinol, injeksi novomix.
Susunlah asuhan gizi IDNT dan perencanaan konseling gizi untuk pasien tersebut!
13. Nn. LH, 48 tahun, pekerjaan karyawan swasta, pendidikan sarjana ekonomi, belum berkeluarga.
Tinggal bersama asisten rumah tangga di rumah. Diagnosis medis yaitu multiple cholelitiasis.
Keluhan utama MRS yaitu nyeri perut bagian kiri, nyeri ulu hati, nafsu makan berkurang, mual, dan
kadang sesak nafas. RPD pernah opname di RS Bethesda tiba-tiba sesak nafas tahun 2008, tahun 1998
operasi appendiktomi. Memiliki penyakit asma yang kambuh saat terlalu capek. RPK ibu sakit
hipertensi, ayah sakit asma. Tidak ada alergi makanan, belum pernah diet khusus apapun di rumah,
makanan kesukaan capcay tepung terigu, bakso, dan gorengan (konsumsi setiap hari). Pola makan 1-2
kali makan utama, 2-3 makan selingan. Makanan Pokok : Nasi (2x/hari) @1 centong. Lauk hewani :
ayam goreng (4x/mgg, @1 potong), ikan pindang goreng (4x/mgg,@1ekor), daging sapi santan
(1x/mgg,@1 potong sdg). Lauk Nabati : Tahu dan tempe goreng 2x sehari setiap hari @50 g. Sayur :
sawi, brokoli, wortel tumis (@1mangkok, 2x/hari). Buah : jeruk,apel (1bh/minggu). Minum : susu
kental manis 1 sachet (2x/hari,@1gls belimbing). Snack : tahu goreng, tempe goreng, bakwan, bakso,
capcay (setiap hari, gorengan 4-5 ptg, bakso capcay 1 mangkok). Riwayat diet RS selama 3 hari yaitu
Diet Rendah Lemak bentuk lunak. Hasil recall 24 jam RS yaitu E=1.200,2 kkal, P=56,9 gram,
Lemak,=42,55 gram, KH=154,4 gram. Belum pernah mendapatkan konseling gizi. Sudah pernah
baca-baca artikel tentang diet lambung (karena mengira sakit maag), tetapi tidak melakukan diet juga
terhadap apa yang diketahuinya. BB=59 kg, TB=155 cm, LLA=32 cm. Kesan umum composmentis,
nyeri perut masih sangat terasa, mual, dan kadang sesak nafas. Tekanan darah = 140/90 mmHg,
RR=20x/menit, Nadi=72x/menit, Suhu=36,80C. USG Abdomen Upper Lower = Cholelithiasis
multiple dengan cholecystitis ringan. SGOT=62,7, SGPT=97,2,Basofil=0,4, Cholesterol=226,
LDL=160, HDL=44, leukosit=120. Terapi medis obat yang diberikan yaitu Vitazym, OMZ, Ketese,
Curvit, Lesichol, Atorvastatin. Injeksi Ketorolac, Narfoz. Asupan parenteral berupa infuse dektrose
10% 500 ml, enteral berupa enteramix 325 kkal pagi dan sore (malam).
Susunlah asuhan gizi IDNT dan perencanaan konseling gizi untuk pasien tersebut!
14. Seorang An. VD, terdiagnosis Malaria. Usia 14 tahun 6 bulan dengan jenis kelamin perempuan,
pelajar SMP. Sepulang sekolah membantu ibu mencari rumput untuk ternak kambing. RPD pernah
sakit thypus, RPK ayah hipertensi. Mulai 3 hari SMRS hingga MRS mengeluh nyeri ulu hati, demam
(kadang menggigil), mual, muntah, diare, sering berkeringat pada malam hari dan nyeri otot. BB=40
kg, TB=155 cm. Pemeriksaan trombosit 13,5.10 3/uL (N= 150-450.103/uL), Hb=8,8 g/dl (N=11,5-13,5
g/dl). Pemeriksaan QBC (Quantitative Buffy Coat) menunjukan adanya warna berbeda pada eritrosit
positif Malaria. Tekanan darah 120/70 mmHg, Nadi 80x/mnt, RR 26x/mnt, Suhu 38 0C, nyeri ulu hati,
mual, muntah, diare, nyeri otot, dan selalu berkeringat. Makan 3x/hari, minum → pagi: SKM @1
sachet, sore teh: gula @ 1sdm. Nasi 3x/hari @2 ctg. Ikan lele 1x/mggu @1ekor (diolah goreng). Telur
1x/hari @1btr (diolah goreng). Ayam 3 hari sekali @1ptg dibacem, goreng. Tempe dan tahu 2x/hri
@2 ptg (diolah goreng). Sayur sop→brokoli, bening oseng (bayam, wortel, kangkung) @2 sd sayur.
Buah apel hijau 1x/mggu @1bh, semangka 1x/hari@1 ptg sdg. Minum air putih 2-3 gelas/ hari.
Kebiasaan jajan chiki 1 bungkus per hari, permen 2-3 bungkus per hari, thai tea 1 cup/minggu, pentol
cilok 10 butir 1x/minggu, Takoyaki 1 -3 buah 1x/minggu. Hasil Recall RS 24 jam (Standar Diet RS
TETP lunak 1.600 kkal) E: 1160,34 kkal, L: 32,44 g, P: 31,91 g, KH: 175,23 g. Terapi medis yang
diberikan dekstrose 5% 250 ml, RL 250 ml, paracetamol, chloroquine phosphate, metoclopramide,
dan ibuprofen. Susunlah asuhan gizi IDNT dan konseling untuk pasien tersebut!
15. Tn. M, berusia 40 tahun. Pasien mengeluh demam sudah 4 hari, demam terus menerus meski telah
diobati, pasien merasa mual dan nyeri pada ulu hati, demam, menggigil, berkeringat dingin. Riwayat
penyakit dahulu yaitu pernah menjalani operasi usus buntu. Pasien tinggal bersama dengan istri dan
kedua anaknya. Pasien bekerja di peternakan ayam. Aktivitas sehari-hari yaitu bekerja kurang lebih
selama 9 jam. Pasien memiliki jumlah jam tidur sekitar 7jam/hari. Berat badan tidak dapat diukur
karena sangat lemah. Rentang lengan 166 cm. LLA 27 cm. Pemeriksaan Eritrosit darah 3,75 juta/uL
(N=4,5-5,5 juta/uL), Hematokrit 38% (N=40-48%), Trombosit 63 ribu/uL (N=150-450 ribu/uL).
Pemeriksaan Radio Immuno Assay spesifik terinfeksi Plasmodium. Tekanan darah 110/80 mmHg, RR
16-20 x/mnt, Nadi 67 x/mnt, suhu 380C. Pola makan 3x sehari. Nasi 3x/hari, 1 -2 centong, saat
demam atau selama 4 hari tidak mau makan hanya minum air putih, teh manis dan roti kering. Telur
ayam 2-3x/ minggu, 1 butir (digoreng, disemur, direbus). Daging ayam 4-5 x/minggu, 1 ptg sdg
(digoreng, diterik, digulai). Ikan (bandeng,tongkol,nila), 1-2x/minggu, digoreng 1 ptg sdg. Tahu dan
tempe 2-3x/ hari (selang-seling), 1 ptg sdg (digoreng, dibacem, dioseng). Tumis kacang, 1-
2x/minggu, 1 sdk sayur. Tumis buncis, 1x/minggu, 1sdk sayur. Sup brokoli+wortel, 1-2x/minggu, 1
sdk sayur. Pisang ambon 1-2x/minggu, 1 bh sedang. Pepaya 1-2x/minggu, 1 ptg sdg. Teh manis, 1-
2x/hari 1gls dengan gula pasir 1 sdm. Air putih 8 gls/hari. Persentase asupan recall 24 jam RS
(standar diet RS TETP lunak 2200 kkal) yaitu E=1.108 kkal, P=41,55 gram, L=30,7 gram,
KH=166,2 gram. Terapi medis yang diberikan dekstrose 10% 500 ml, RL 500 ml, paracetamol,
chloroquine phosphate, ondansentrone, mefenamat. Susunlah asuhan gizi IDNT dan konseling untuk
pasien tersebut!
16. Nn. JL, berusia 25 tahun 1 bulan, MRS dengan diagnosis medis Malaria, febris, hipoalbumin. ±3
HSMRS nyeri kepala sangat kuat, nyeri sendi, nyeri belakang bola mata, mual muntah, mimisan,
berkeringat dingin, lalu dirujuk ke RS. BB=60 kg, TB=172 cm. Nilai laboratorium albumin=1,8g/dl,
eritrosit=3,87.106, hematokrit=30%, trombosit=15.103ul. Uji mikroskopis Malaria positif. KU CM
sangat lemah, tekanan darah=105/60 mmHg, RR=24x/mnt, nadi=74x/mnt, suhu 37,8 0C. Lemas, nyeri
pada perut, pinggang, persendian dan perut. Saat pagi, pasien merasa sesak nafas. Persentase asupan
zat gizi RS (standar diet RS yang diberikan yaitu TETP 2400 kkal bentuk lunak) yaitu E=796,02 kkal,
P=48,88 gram, L=21,37 gram, dan KH=91,38 gram. Pasien memiliki kebiasaan makan utama 3x dan
snack 2x/hari. Pasien tidak memiliki alergi makanan. Kebiasaan makan pasien berupa makanan
pokok berupa nasi 3x/hari @100 g, lauk hewani telur ayam 3x/mggu @60 g, ayam 3x/mggu @75 g,
lauk nabati tempe dan tahu 1x/hari @50 g, sayur brokoli, wortel, bayam, kangkung, daun singkong,
kecambah 3x/mgu @100 g. Minum susu hilo 2 sdm per sajian 2x/hari, minum air putih 3-4 gelas per
hari, minum kopi/ coklat instant 1x/hari. Terapi medis yang diberikan dekstrose 10% 500 ml, RL 500
ml, paracetamol, chloroquine phosphate, meloxicam. Susunlah asuhan gizi IDNT dan konseling
untuk pasien tersebut!
17. Tn. I dengan usia 24 tahun, tenaga jaga toko barang bekas. MRS dengan diagnosis Obs Febris
Susp.DHF. BB=57,6 kg, LLA=28,5 cm, dan RL=168 cm. Leukosit = 5,98 (N=4-11) rb/ml, Eritrosit =
4,4 (N= 4,5-5,5) jt/ml, Eosinofil = 1 (N= 2-4) %, Trombosit = 126 (N=150-400) rb/ml. Tekanan darah
= 100/60 mmHg, suhu 38,80C, nadi 88x/mnt, RR 20x/menit, panas/demam, lemas, muntah, pusing.
Riwayat makan di rumah sebelum sakit yaitu makanan pokok: nasi 3x/hari (1 piring), lauk hewani:
ayam goreng, telur dadar, ikan pindang goreng 3x/mg (1 potong), lauk nabati: tahu goreng, tempe
goreng 3x/mg (1 potong), sayur: sayur sup wortel, sayur bayam (1 mangkuk) 3x/minggu, buah :
pisang, jeruk 3x/mg (1 buah). Cemilan berupa roti semir 1x/hari, cilok 10 butir 3x/minggu, keripik
singkong pedas asin 5 bungkus 3x/minggu. Setiap pagi sebelum kerja minum kopi instant (Coffemix)
supaya tidak mengantuk saat kerja. Minum air putih 2-3 gelas/hari, minum es teh manis 1 sdm gula
pasir setelah makan siang. Nafsu makan pasien berkurang. Recall 24 jam asupan RS E=1.289,3 kkal,
P=48,34 gram, L=35,81 gram, KH=193,39 gram. Standar diet RS yang diberikan TETP 2.500 kkal
tinggi cairan dalam bentuk lunak. Terapi medis yang diberikan yaitu infused RL 500 ml, dengue duo,
ibuprofen, metoclopramide HCl. Susunlah asuhan gizi dan perencanaan konseling untuk pasien
tersebut!
18. Nn. DE berusia 17 tahun, pelajar SMA, MRS dengan diagnosis medis Febris, Trombositopenia
Suspect DHF. Keluhan utama masuk rumah sakit yaitu pusing, demam, mual. Data antropometri
yaitu BB=42,3 kg dan TB=153 cm. Data biokimia yaitu Hb : 9,5 gr/dl (N= 11.00-16.00 gr/dl),
hematokrit : 27,1% (N= 32.00-44.00%), Leukosit : 1,15.10^3/Ul (N= 4,0-10,5.10^3/Ul), trombosit :
67.10^3/Ul (N= 150-450.10^3/Ul). KU= sadar, CM, tekanan darah= 90/70 mmHg, suhu= 39OC
(N=36-370C), gigi lengkap, tidak mengalami kesulitan mengunyah, tidak mengalami kesulitan
menelan, muncul bintik merah pada tubuh. Pasien mengalami perubahan pengecapan, mulut terasa
pahit. Frekuensi makan 3x/hr. Makan pokok(nasi) 3x sehari 1 ctg. LH: ayam goreng 1 ptg sdg
2x/mgg, telur ayam goreng 2x/hr 2 ptg sdg. LN: tahu, tempe goreng 2x/hr 2 ptg. Sayur: tumis
kangkung, tumis sawi selang-seling setiap hari 1 sdk sayur sdg. Pasien menyukai sop/sayur bening
bayam 1x/hr 1 sdk sayur sdg. Buah: Jambu biji jus 1 bh sdg dengan 1 sdm gula pasir 1x/minggu,
Mangga 1x/mgg 1 bh sdg. Kebiasaan jajan di kantin makan siang soto ayam 3x/minggu, nasi pecel
3x/minggu. Jarang minum air putih, gemar konsumsi minuman kemasan, teh kotak 2x/minggu, sari
jeruk 2x/minggu. Hasil Recall 24 Jam RS dan ada makanan dari luar RS berupa ayam bakar dan
sambal : Energi 2002,3 kkal, Protein 81,865 gram, Lemak 69,99 gram, Karbohidrat 283,58 gram.
Standar diet RS yang diberikan saring TETP 2.200 kkal. Terapi medis yang diberikan yaitu infuse RL
500 ml, paracetamol, mefenamat, psidii folium extract. Susunlah asuhan gizi IDNT dan perencanaan
konseling untuk pasien tersebut!
19. Tn. S berusia 44 tahun, MRS dengan diagnosis medis Dengue Haemorrhagic Fever, Pansitopenia
dalam pelacakan. Data antropometri yaitu BB=51,9 kg dan TB=165 cm. Penurunan BB 2 kg selama
seminggu. Pemeriksaan laboratorium yaitu Hb = 4 g/dl (N=12-16g/dl), Trombosit = 130 103/ul
(N=150-450.103/ul), Eritrosit=1,02.106/ul (N=3,9-5,5.106/ul), Leukosit = 2,45. 103/ul (N= 4,5-6.
103/ul). KU= sadar, CM, Tensi = 120/80 mmHg, N= 82 x/m (N= 60-100 x/m), RR=18x/m (N= 20-30
x/m), dan suhu = 36,50C (N=36-370C), mual, pusing, kadang menggigil. Riwayat makan sebelum
sakit yaitu makan pokok(nasi) 3x sehari 1 ctg, lauk hewani: ikan mujahir, lele goreng 2-3x/mg @1
ekor, telur dadar, semur 1x/mg@1 btr, ayam bacem 3x/mg@1 ptg, lauk nabati: tahu, tempe
goreng/bacem 2x/mg@ 1 ptg, sayur: bening bayam, santan daun singkong, lodeh 2-3x/mg @2-3 sdk
sayur, buah: pisang uter, kepok, ambon 2-3 bh kadang-kadang, rambutan setiap musim rambutan @5
bh, minuman: air putih 8-10 gls/hr, susu dancow 2x/hr, jamu 1x/mg dulu, makanan selingan: biskuit
roma kelapa, emping jagung, kacang telur, kacang atom. Hasil recall 24 jam RS (Standar diet RS
TETP 2.300 kkal bentuk biasa) yang lalu E: 1614,8 kkal, P: 66,01 gr, L: 76,91 gr dan KH:182,26 gr.
Terapi medis yang diberikan yaitu lansoprazole, domperidone, dan dexamethasone. Susunlah asuhan
gizi IDNT dan perencanaan konseling untuk pasien tersebut!
20. Ny. M, IRT berusia 33 tahun, didiagnosis G 2 P1 A0 37+6 dengan B-24 fase laten (dalam kondisi
persiapan persalinan). Diagnosis B-24 diketahui saat trimester 1. Keluhan utama yaitu flu dan batuk
tidak sembuh-sembuh, sariawan, demam, nyeri pada perut, mual, dan muntah. Riwayat penyakit
dahulu ashma. Riwayat penyakit keluarga suami menderita B-24. BB sebelum hamil 47 kg, BB
setelah hamil 60 kg, LLA=25,5 cm dan TB=152 cm. Hasil pemeriksaan biokimia antara lain leukosit
17.850 (N=4.800-10.800), hematokrit 35% (N=37-47%), segmen 74,8% (N=40-70%), limfosit 13,1%
(N=25-40%), dan monosit 9,5% (N=2-8%). KU baik, composmentis, TD 110/70 mmHg, RR 20x/mnt,
nadi 84x/mnt, dan suhu 38.50C. Pemeriksaan penunjang USG janin dalam kondisi baik. Makan 3x
sehari, makanan pokok nasi @100 gr 3x /hari, lauk hewani ayam @50 gr 2x/minggu ; ikan laut 1x/hr,
lauk nabati tahu @50 gr, tempe @25 gr 3x/mggu, sayur : kangkung 2-3x/mggu ; bayam, wortel
2x/mnggu, buah : pisang 4x/minggu, dan susu : prenagen 2x/hr @3 sdm munjung. Tidak suka ngemil.
Minum air putih 2-3 gelas belimbing/hari. Hasil recall 24 jam di rumah sakit (Standar diet RS yaitu
TETP 2.200 kkal) yaitu E=567,53 kkal, P=25,43 gram, L=27,90 gram, KH=54,42 gram. Terapi medis
yang diberikan yaitu dektrose 5% 500 ml, Ziduvidine, Nevirapin, PCT, ondansentrone, ibuprofen,
intunalf. Susunlah asuhan gizi IDNT dan perencanaan konseling untuk pasien tersebut!
21. An. HS, anak perempuan umur 3 tahun 1 bulan, masuk rumah sakit dengan diagnosa Acquired
Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) dengan Pneumocytic Carnii Pneumonia (PCP) dan Otitis
Media Superative Kronik (OMSK). Anak terdiagnosa HIV sejak usia 1 tahun berdasar hasil HIV
RNA kuantitatif. Anak terdiagnosa TBC sejak usia 2 tahun, dan menjalani pengobatan selama 6
bulan. Informasi dari orang tua, anak batuk-batuk dalam 1 tahun terakhir. Lima hari SMRS demam
(+), batuk (+), keluar cairan telinga berbau (+), dan mendapat terapi obat paracetamol dan tetes telinga
dari puskesmas. Tiga hari SMRS kontrol ke poli rawat jalan karena anak mengeluh sesak (+), batuk
(+), demam (+), cairan telinga berbau (+), dan diberikan obat dari dokter : kotri 3x ½, metilpned 3x4
mg, tarrind 2x4 tb, dan dirujuk untuk cek lab + terapi foto x ray. Pasien masuk RS karena batuk
semakin menjadi, cairan telinga berbau (+), dan kondisi anak bertambah sesak, sedangkan BAK, BAB
(+) konsistensi normal. Riwayat penyakit keluarga: Ayah AIDS DO ARV dan Ibu AIDS ARV.
Riwayat Sosial ekonomi : ayah bekerja sebagai kondektur bus dan ibu: ibu rumah tangga.
Data antrophometri pasien BB : 10 kg, TB : 86 cm. Pemeriksaan laboratorium terhadap pasien Hb :
11,5 g/dl (12 – 14 g/dl), SGOT : 27 IU/L (10 – 42 IU/L), SGPT : 12 IU/L (10 – 40 IU/L), CD-4 : 232
cell/uI (400 – 1500 cell/uI). Pemeriksaan penunjang : Foto Thorax, kesan: Broncho pneumonia, Besar
Cor normal. Pemeriksaan fisik/klinis : keadaan umum : lemah, compos mentis (sadar penuh), nadi :
120x/menit (80-100x/menit), respirasi : 24x/menit (20 - 30x/menit), 20- 30x/menit : 37,2 oC (36 -
37oC). Data riwayat gizi : makan utama: 3x/hari (pagi, siang, sore), makanan pokok: nasi (3x/hari, 4
sdm), mie instan (1 bks/hari), lauk hewani: putih telur (3 btr/hari), lauk nabati : tahu, tempe
(3x/hari, 1/3 ptg), sayur : wortel, buah:pepaya, semangka (1/2 ptg/hari), minum: susu dancow/
bendera (6 sct/hari). Pasien mulai mengenal makan setelah usia 10 bulan, dan pada usia 0 sampai
dengan 10 bulan pasien hanya mengkonsumsi ASI saja. Pada usia lebih dari 1 tahun, pasien mulai
diberi makan nasi dan pada usia > 2 th baru dikenalkan dengan buah (pepaya dan semangka). Pasien
hampir tidak pernah makan sayuran, dan lauk hewani yang suka dikonsumsi hanya putih telur saja.
Hasil recall asupan 24 jam rumah sakit (Standar diet RS yang diberikan yaitu TETP 750 kkal) dengan
energi : kalori : 982,5 kkal, protein : 19,8 gram, lemak : 29, 475 gram, karbohidrat : 170,3 gram.
Susunlah asuhan gizi IDNT dan perencanaan konseling untuk pasien tersebut!
22. Ny. J, 27 tahun, seorang ibu rumah tangga, datang dengan keluhan terdapat sariawan diseluruh rongga
mulut, sejak kurang lebih satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh badan
terasa lemas, terutama memberat 3 hari SMRS, disertai mual dan muntah, pusing (+). Selain itu,
pasien juga mengeluh batuk berdahak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, dahak berwarna putih, dan 1
hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan keluar dahak berwarna merah. Pasien juga
mengalami demam sejak seminggu sebelum masuk rumah sakit, dan penurunan berat badan sekitar 13
kg dalam satu minggu terakhir. BB A=45 kg, TB=157 cm. Pasien juga mengatakan sering mengalami
diare dan demam hilang timbul sejak 2 bulan terakhir. Gejala ini sering dirasakan pasien kurang lebih
sejak tiga bulan lalu. Pasien mengaku mengidap HIV sejak 6 tahun lalu, saat suami pasien meninggal
dunia dengan diagnosa HIV/AIDS.
Pasien dianjurkan untuk melakukan cek kesehatan, memastikan apakah tertular atau tidak. Setelah
terdiagnosis positif HIV/AIDS, pasien tidak pernah berobat ataupun kontrol rutin karena ia tidak
merasakan adanya gejala–gejala yang memberatkan. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan kesadaran
komposmentis, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 76 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit dan suhu
37,7o C. Pada status generalis didapatkan konjungtiva anemis +/+, candidiasis oral pada seluruh
rongga mulut, leher, toraks dan abdomen dalam bata normal, dan ekstremitas tidak ada kelainan. Hasil
pemeriksaan laboratorium: hemoglobin 10,7 g/dL, hematoktrit 32%, leukosit 9.130/uL, trombosit
169.000/uL, eritrosit 2,54 juta/ul, MCV 35,4 fl, MCHC 41,5 pg, GDS 104 mg/dL, SGOT/SGPT 11/9
U/L, ureum 20 mg/dl, dan kreatinin 0,50 mg/dl.
Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan adalah pemeriksaan rontgen toraks, hasilnya
menunjukkan tidak tampak Tuberkulosis paru aktif dan terdapat suspek pembesaran kelenjar getah
bening perihiler. Pasien dalam kasus ini didiagnosis HIV/AIDS stadium III. Terapi yang diberikan
bersifat non farmakologi dan farmakologis simtomatik. Terapi non farmakologis yang diberikan
meliputi tirah baring, diet lunak TETP. Terapi farmakologis meliputi infus RL 20 tetes/menit,
ambroxol syr 3xCI, nystatin drop 3x1 cc, paracetamol 4x500 mg, injeksi ranitidine 50 mg/12 jam,
injeksi ciprofloksasin 200 mg/12 jam. Prognosis pasien ini adalah dubia ad malam.
Riwayat Makan : Frekuensi makan 3x/hr
Nasi 1ctg 3x/hr, LH : tempe/tahu/kecap bacem/goreng 3 ptg/hr, LN : ayam/ ikan/telur
bacem/goreng/kecap 3 ptg/hr, Sayur : bayam, kacang panjang, sawi, wortel ,dll 3x/hr, Buah : pisang
1ptg/hr, Pepaya 1 ptg/hr, Susu Anlene: 1 gls/hr, Air putih : 6 gls/hr, Gorengan 1 ptg/hr, Jajanan
pasar : Onde-onde, serabi, apem 1ptg/hr, Mie instan 1x /mgg. Hasil recall 24 jam RS dengan diet
TETP 2000 kkal yaitu E=1459,2 kkal, P=56,0075 gram, L= 49,32 gram, dan KH=197,98 gram.
Susunlah asuhan gizi IDNT dan perencanaan konseling untuk pasien tersebut!