PEDOMAN PRAKTIKUM
PEMBUATAN MAKANAN FORMULA UNTUK GOLONGAN UMUR TERTENTU
DAN KEADAAN KHUSUS
PADA MATA KULIAH ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN /
SEMESTER IV PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI dan DIETETIKA
Kompetensi :
Mengawasi pengembangan dan/atau modifikasi resep /
formula (Kes.Gz.02.24.01)
Oleh :
1
PEMBUATAN MAKANAN FORMULA UNTUK GOLONGAN UMUR TERTENTU
DAN KEADAAN KHUSUS
PADA MATA KULIAH ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN / SEMESTER IV
PROGRAM SARJANA TERAPAN GIZI dan DIETETIKA
===========================================================================
I. Capaian Pembelajaran
A. Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)
Pengetahuan Pengetahuan Umum (PU) PU1. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum
dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut
secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah
prosedural.
Pengetahuan Khusus (PK) PK2. Menguasai prinsip-prinsip ilmu gizi dan dietetik, pangan, komunikasi, penyuluhan
gizi, higiene sanitasi, penyelenggaraan makanan banyak pada klien dan upaya
wirausaha, dan humaniora, untuk dapat melaksanakan pelayanan gizi institusi
sesuai asuhan gizi terstandar (PAGT)/NCP.
Pengetahuan Spesifik PSI1. Mampu menguasai konsep teoritis bidang pangan secara umum dan
Instirusional (PSI) kosep teoritis pengembangan produk pangan secara mendalam, serta
mampu menformulasi pangan sesuai masalah gizi secara prosedural.
PSI2. Mampu menguasai konsep teoritis evaluasi kepuasan pelanggan,
khususnya untuk menilai kepuasan terhadap pangan.
Ketrampilan Ketrampilan Umum (KU) KU1. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam
penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang
dihadapi.
KU2. Mampu menerapkan pemikian logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur
dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta
sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan;
KU3. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur;
KU4. Mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang
keahliannya dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku,
desain atau karya seni, menyusun hasil kajiannya dalam bentuk kertas
kerja, spesifikasi desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman
perguruan tinggi;
KU5. Mampu menyusun hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk kertas
kerja, spesifikasi desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman
perguruan tinggi;
KU6. Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur baku,
spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam
2
melakukan supervisi dan evaluasi pada pekerjaannya;
KU7. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja sama dan hasil
kerja sama di dalam maupun di luar lembaganya;
KU8. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya;
KU9. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang
berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola
pembelajaran secara mandiri;
KU10. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi.
Ketrampilan Khusus (KK) KK1. Mampu melakukan kegiatan penyelenggaraan makanan pada institusi
untuk menyediakan makanan yang sehat dan aman guna pemenuhan
kebutuhan gizi dan dietetik pada klien secara mandiri dalam kondisi
normal maupun darurat yang meliputi matra darat, laut, dan udara
sesuai prosedur tetap yang berlaku.
Ketrampilan Spesifik KSI1. Mampu melakukan pengembangan produk
Instusional (KSI) KSI2. Mampu melakukan evaluasi kepuasan pelanggan
Analisa Capaian Pembelajaran menggunakan analisa struktur gabungan yaitu Herarki, Prosedural
dan Pengelompokan, dengan uraian sebagai berikut :
1) CPMK-1 harus dikuasai dalam pembelajaran yang pertama dan merupakan dasar dari CPMK-
2 dan CPMK-3 (herarki);
2) CPMK-2 dan CPMK-3 merupakan struktur prosedural dimana CPMK-2 harus dikuasai terlebih
dahulu sebelum CPMK-3,
3) Setelah CPMK-2 dan CPMK-3 dikuasai, kemudian dilanjutkan CPMK-4. Penguasaan CPMK-4
merupakan dasar bagi penguasaan CPMK-5;
4) CPMK-5 menjadi dasar dalam CPMK-6 (herarki);
3
5) CPMK-6 menjadi dasar dalam CPMK-7, CPMK-8, CPMK-9;
6) CPMK-7, CPMK-8, CPMK-9 merupakan struktur Kelompok, yang dapat dikuasai dalam posisi
yang tidak berurutan; merupakan akhir dari rangkaian CPMK dan menjadi petunjuk
ketercapaian Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang dibebankan pada Mata Kuliah Ilmu
dan Teknologi Pangan
Capaian Pembelajaran Spesifik atau Kompetensi Spesifik yang dibebankan pada Praktikum ini
adalah “Mengawasi pengembangan dan/atau modifikasi resep / formula (Kes.Gz.02.24.01),
dengan Elemen / Sub Kompetensu dan kriteria Unjuk Kerja (KUK) adalah sebagai berikut
Elemen / Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja (KUK)
1. Melakukan analisa situasi 1.1. Kondisi yang biasa ditemukan (kebutuhan gizi dan diet
klien /pasien/ kelompok klien khusus) pada klien/pasien atau kelompok klien yang
yang membutuhkan membutuhkan modifikasi diet/formula
modifikasi resep/ formula 1.2. Ketidak seimbangan gizi yang diakibatkan oleh gaya
hidup yang berhubungan dengan penyakit-penyakit
dan kelainan-kelainan.
1.3. Pedoman diet yang ada dipelajari
2. Melakukan modifikasi 2.1. Hasil analisis, tujuan modifikasi resep/ makanan
resep/makanan formula formula
untuk mencapai kebutuhan 2.2. Resep atau makanan formula yang akan dimodifikasi
gizi dan diet khusus pada untuk klien/pasien atau kelompok klien
klien/pasien atau kelompok 2.3. Rancangan hasil modifikasi resep/ makanan formula
klien 2.4. Uji coba modifikasi resep/ makanan formula
2.5. Formulir penilaian resep/makanan formula secara
organoleptik organoleptik
2.6. Perbaikan hasil modifikasi resep/ makanan formula
kemudian ditetapkan sebagai standar resep
2.7. Standar Resep/makanan formula hasil modifikasi
dihitung biayanya sesuai dengan alokasi dana
2.8. Perhitungan mutu protein hasil modifikasi/ makanan
formula (misal BMC dll)
3. Mendokumentasikan hasil 3.1. Proses modifikasi resep/ formula dicatat secara
modifikasi resep/makanan sistematik
formula 3.2. Standar resep/ formula yang dimodifikasi
didokumentasikan dalam bentuk SOP dan dilaporkan
III. Waktu
Kegiatan praktikum ini di laksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan selama 1 kali
pertemuan x 2 sks x 170 menit = 340 menit yang terbagi dalam kegiatan praktikum, yaitu :
Praktikum ke Acara / Kegiatan Waktu (menit) Output
1 Pembuatan makanan formula untuk 340 Makanan formula
golongan umur tertentu dan keadaan berdasarkan
khusus tertentu, terdiri dari : rancangan
1.1. Pra Praktik berupa persiapan bahan dan formula yang
analisa situasi klien /pasien/ disusun untuk
kelompok klien yang membutuhkan golongan umur
4
modifikasi resep/ formula, belanja tertentu dan
bahan dan persiapan / pembagian keadaan khusus
bahan (50 menit) tertentu
1.2. Proses kegiatan praktik (240 menit)
1.3. Pasca Praktikum terdiri pengolahan dan
analisa data, serta pelaporan (50
menit)
V. Kriteria Penilaian
1. Kehadiran (absensi dan pretes) = 10%
2. Praktikum harian (sikap, ketrampilan, Laporan) = 50%
3. Ujian praktikum = 40%
IX. Referensi
Departemen Kesehatan RI, 2003. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Jakarta : Deperatemen
Kesehatan RI.
FAO/WHO, 1988. Requirement of vitamin A, iron, folate, and vitamin B12. Dalam Food and Nutrition
Series 23. FAO. Rome.
Hardinsyah dan Dodik Briawan, 1990. Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan. Bogor : Jurusan
Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga – Fakultas Pertanaian – IPB.
Hussaini,M.A., 1989. Study nutritional anemia an assessment of information compilation for
supporting and and formulating national policy program. Jakarta.
Kodyat, BA., 1995. Operasionalisasi pedoman umum gizi seimbang (disampaikan pada Kongres
Nasional PERSAGI X dan KPIG), Bandung.
Mahmud, M.K., dkk (8 orang), 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). Jakarta : Persatuan
Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) dan PT Alex Media Komputindo..
Martianto, D., 1992. Gizi Terapan. Bogor : PAU Pangan dan Gizi – IPB Bogor.
Mulihah; Fasli Jalal; Hardinsyah, 1998. Angka kecukuan gizi yang dianjurkan. Widyakarya Nasional
Pangan dan Gizi. LIPI, Jakarta.
Pawiro, EP., 1997. Gizi dalam masa tumbuh kembang. Sub Bagian Gizi Anak-SMF Kesehatan Anak
RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.
Subcommitee on the tenth of the RDA’s, food and nutrition board, commission on life sciences,
National research council, 1998. Recommended dietary allowance, 10 th ed. National
Academy Press, Washington DC.
Susilo, Joko ; Waluyo, dan Idi S.,1997. Efektifitas formula campuran sumber protein, vitamin C, dan
besi dalam meningkatkan kadar hemoglobin, feritin serum, dan protein serum pada tikus
(Rattus sp.). Akademi Gizi, Yogyakarta.
Susilo, Joko. 2017. Formulasi Bahan Makanan Campuran (BMC) dengan bahan pangan lokal untuk
anak balita (tinjauan sifat fisik, kandungan gizi, mutu protein, organoleptik, dan masa
simpan). Laporan Penelitian. Yogyakarta : Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta
Susilo, Joko., Isti Suryani. 2018. Formula Biskuit dari Bahan Makanan Campuran (BMC) dengan bahan
pangan lokal untuk anak balita (tinjauan sifat fisik, kandungan gizi, mutu protein,
organoleptik, masa simpan, dan daya terima). Laporan Penelitian. Yogyakarta : Politeknik
Kesehatan Kemenkes Yogyakarta
Susilo, Joko., Weni Kurdanti, Isti Suryani. 2019. Mutu Protein Biskuit dengan pangan lokal “TWINK”
(Tempe, Wortel, Ikan, Nasi, Kacang) untuk anak balita (tinjauan Skor Asam Amino / SAA,
Mutu Cerna / MC, Net Protein Utilization / NPU, Protein Efisiensy Ratio / PER, Protein
Senilai Telur /PST, Protein Energi Ratio / NDPCal). Laporan Penelitian. Yogyakarta :
Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta
X. Metode
Peserta didik melakukan formulasi secara langsung untuk produk makanan tertentu sesuai
metode uji dan Standart Operating Procedures (SOP). Dalam hal ini, peserta didik memainkan
peran sebagai Ahli Gizi dalam :
6
1. Melakukan persiapan parktik berupa persiapan bahan dan analisa situasi sasaran yang
membutuhkan modifikasi resep/ formula (jenis sasaran, usia, jenis kelamin, kebutuhan gizi,
keadaan khusus, dll).
2. Melakukan modifikasi resep/makanan formula untuk mencapai kebutuhan gizi dan diet khusus
melalui pembuatan makanan formula,
3. Mendokumentasikan hasil modifikasi resep/makanan formula (a.l. Laporan). Kegiatan ini
dilaksanakan setelah kegiatan 2.
Contoh PMT untuk Anak Balita (Formula PMT Anak Balita / FPMTAB)
Minyak 30 20 30
Gula 20 - 15
7
Garam - 5 -
Energi (kkal) 725 700 700
Modifikasi ReSoMal
Bahan-bahan Kandungan Gizi (dalam 1000 ml ReSoMal)
Bubuk WHO-ORS untuk 1 liter (1 pak) Modifikasi ReSoMal ini tidak mengandung
Gula pasir (50 g) Na, K, dan Mg, maka perlu diberikan
Bubuk KCl (4 g) makanan sumber 3 mineral tersebut.
Ditambah air s.d. larutan menjadi 2000 ml Bahan makanan sumber mineral khusus :
Zn (daging sapi, hari ayam, makanan
laut, kacang tanah, telur ayam)
8
Cu (Tiram, daging, hati)
Mn (Beras, kacang tanah, kedele)
Mg (Baun sledri, bayam, kacang-2an,
bubuk coklat)
K (juice tomat, pisang, kacang-2an,
kentang, apel, alpukat)
Nilai Gizi
Energi Kal 750 1000 1350
Protein g 9 29 33
Laktosa g 13 42 48
Kalium (K) mmol 36 59 63
Natrium (Na) mmol 6 19 22
Magnesium (Mg) mmol 4,3 7,3 30
Seng (Zn) mg 20 23 3,4
Tembaga (Cu) mg 2,5 2,5 10
3. Formula lain
3.1. Formula Tempe (FT)
3.2. Formula Kacang Hijau – Susu (FKHS)
3.3. Formula Tahu – Ayam (FTA)
3.4. Formula Jagung – Ikan (FJI)
9
3.1. Formula Tempe (FT)
Bahan (1 resep):
• Tempe 100 gram tempe (4 potong sedang)
• Terigu / tepung beras 40 gram (4 sendok makan penuh)
• Gula 25 gram (2 sendok makan rata)
• Minyak goreng 5 gram (1/2 sendok makan)
• Garam beryodium dan air secukupnya
Cara pembuatan :
• Siapkan masing-masing bahan sesuai jumlahnya
• Tempe dipotong-potong, kemudian direbus 10 menit lalu dihaluskan
• Semua bahan dicampur, tambahkan satu gelas belimbing air, aduk menjadi satu
• Kemudian dimasak di atas api kecil sambil diaduk-aduk selama kira-kira 5 – 10 menit
Bahan (1/2 resep, nilai gizi Energi 235 Kal, Protein 6,5 g):
• Tempe 50 gram tempe (2 potong sedang)
• Terigu / tepung beras 20 gram (2 sendok makan penuh)
• Gula 10 gram (1 sendok makan rata)
• Minyak goreng 5 gram (1/2 sendok makan)
• Susu bubuk 10 gram ( 2 sendok makan)
• Wortel 10 gram (1 ruas telunjuk)
• Garam beryodium dan air secukupnya
Cara pembuatan :
• Siapkan masing-masing bahan sesuai jumlahnya
• Tempe dipotong-potong, kemudian direbus ±10 menit lalu dihaluskan
• Wortel direbus, lalu diparut
• Semua bahan dicampur, tambahkan satu gelas belimbing air, aduk menjadi satu
• Kemudian dimasak di atas api kecil sambil diaduk-aduk selama kira-kira ± 10 menit
Cara pembuatan :
• Siapkan masing-masing bahan sesuai jumlahnya
• Kacang hijau direbus dengan empat gelas air (800 cc) hingga matang (30 menit)
• Hancurkan dengan saringan kawat
• Campurkan tepung beras, susu, gula, minyak, garam dan air dingin sebanyak 50 cc (1/4
gelas)
• Masukkan ke dalam rebusan kacang hijau yang sudah dihancurkan
• Kemudian aduk menjadi satu dan lakukan pengadukan berulang-ulang di atas api kecil
hingga masak (5 menit)
10
Bahan (1/2 resep = 1 porsi (nilai gizi Energi 260 Kal, Protein 9,5 g) :
• Kac hijau/kac merah/kac nasi 30 gram (3 sendok makan rata)
• Tepung beras 15 gram (2 sendok makan rata)
• Gula pasir 10 gram (1 sendok makan rata)
• Minyak goreng 5 gram (1/2 sendok makan)
• Garam beryodium dan air secukupnya
Cara pembuatan :
• Siapkan masing-masing bahan sesuai jumlahnya
• Kacang hijau direbus hingga matang dan dihaluskan
• Siapkan panci kecil, masukkan semua bahan, dan tambahkan air secukupnya
• Hancurkan dengan saringan kawat
• Masak di atas api kecil sambil diaduk-aduk hingga matang (5 - 10 menit)
11
XIII. Langkah Kerja (Prosedur)
1. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok
2. Setiap kelompok menyusun 2 s.d. 3 jenis Formula dari beberapa jenis formula yang telah
disiapkan, penentuan jenis formula yang dipraktikkan dilakukan secara acak. Jenis Formula
terdiri dari :
2.1. Formula PMT untuk Anak Balita
2.2. Jenis-jenis Formula untuk Anak Gizi Buruk
2.2.1. Rehidration Solution For Malnutrition (ReSoMal)
2.2.2. Formula WHO untuk Gizi buruk tanpa diare (F)
2.2.3. Modifikasi Formula WHO
2.2.4. Modisco ( M)
2.3. Formula lain
2.3.1. Formula Tempe (FT)
2.3.2. Formula Kacang Hijau – Susu (FKHS)
2.3.3. Formula Tahu – Ayam (FTA)
2.3.4. Formula Jagung – Ikan (FJI)
3. Peserta mengerjakan soal pres tes sebelum praktikum dimulai
12
4. Setiap kelompok melakukan belanja bahan, persiapan bahan dan melakukan analisa situasi
sasaran, sebagai bagian kegiatan Pra Praktik selama ± 50 menit. Analisa situasi sasaran yang
membutuhkan modifikasi resep/ formula meliputi jenis sasaran, usia, jenis kelamin,
kebutuhan gizi, keadaan khusus, dll
5. Setiap kelompok membuat formula yang telah ditetapkan sesuai alokasi waktu selama 240
menit. Modifikasi resep/makanan formula untuk mencapai kebutuhan gizi dan diet khusus
melalui pembuatan makanan formula sesuai golongan umur dan keadaan khusus.
6. Diakhir praktik kelompok menyusun Laporan dan mendiskusikan serta konsultasi kepada
pembimbing dan dosen selama 50 menit, mendokumentasikan hasil modifikasi
resep/makanan formula (a.l. Laporan).
XIV. Laporan
Laporan hasil praktikum disusun secara kelompok dan diserahkan kepada Dosen melalui
Instruktur selambat-lambatnya bersamaan dengan saat Ujian Akhir Semester (UAS). Laporan
diketik dalam kertas ukuran A4, 1 spasi, Font Arial 11. Format isi laporan :
1. Halaman cover
Oleh :
1. ...
2. ...
3. ...
4. Dst
XV. Evaluasi
Evaluasi dilakukan melalui :
1. Kehadiran (absensi dan pretes) = 10%
2. Praktikum harian (sikap, ketrampilan, Laporan) = 50%
3. Ujian praktikum = 40%
Laporan praktikum didasarkan pada kelengkapan dan kedalaman isi laporan, sesuai format
laporan (XIV)
15
Lampiran 1. Standart Operating Procedures (SOP)
SOP-PM-023
17
Lampiran 5. Identifikasi Produk Makanan Formula
IDENTIFIKASI PRODUK OLAH
PEMBUATAN MAKANAN FORMULA UNTUK GOLONGAN UMUR TERTENTU
DAN KEADAAN KHUSUS TERTENTU
MATA KULIAH : ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN / SEMESTER IV /
PRODI SARJANA TERAPAN GIZI dan DIETETIKA
JURUSAN GIZI POLTEKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN 2020
KELOMPOK : ... / ...
1
Prestes Praktikum Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP)
Semester IV Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika
Jurusan Gizi – Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta
1.Beri tanda “V” pada sel yang kosong untuk bahan makanan yang dibutuhkan dalam
penyusunan Formula WHO berikut (PILIH 3 FORMULA SAJA dari 12 FORMULA BERIKUT).
Bahan Formula WHO untuk Modifikasi Formula WHO untuk Anak Gizi Buruk yang mengalami Diare,
Anak Gizi Buruk tanpa sesuai Fasenya
diare (F) Fase Stabilisasi Fase Transisi Fase Rehabilitasi
F75 F100 F135 F75-1 F75-2 F75-3 M1/2 F100 MI MII F135 MIII
Susu Skim bubuk
Susu Full cream
Susu segar
Gula pasir
Tepung beras
Tempe
Minyak sayur
Margarin
Larutan Elektrolit
Air matang
2. Plih SALAH SATU FORMULA berikut dan tuliskan susunan komposisi bahan makanannya
2.1. Formula Tempe (FT)
Susunan komposisi bahan makanannya :