DISUSUN OLEH :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya kami biasa menyelesaikan makalah. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembacanya dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................
1.2 Tujuan...............................................................................................................................
1.3 Rumusan Masalah.............................................................................................................
BAB II ISI
2.1 Hasil.................................................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
3.1 pembahasan.....................................................................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................................
4.2 Saran..................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
ii
DAFTAR TABEL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Penyelenggaraan makanan (food service) adalah sebuah sistem, tetapi juga dapat menjadi
sub sistem dari sistem yang lebih besar. Contohnya sebuah restoran atau rumah makan atau jasa
boga/katering adalah sebuah sistem yang berdiri sendiri, sedangkan instalasi gizi adalah bagian
(sub sistem) dari rumah sakit secara keseluruhan.
Penyelenggaraan makanan institusi merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu
hingga pendistribusian makanan yang bertujuan untuk menyediakan makanan yang berkualitas
baik, bervariasi, memenuhi kecukupan gizi, dan dapat diterima konsumen.
Untuk dapat menyediakan makanan yang baik bagi konsumen tersebut maka dalam
pelayanan makanan, pihak penyelenggara harus menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1
2. Memenuhi syarat higiene dan sanitasi.
3. Peralatan dan fasilitas memadai dan layak digunakan.
4. Memenuhi selera dan kepuasan konsumen.
5. Harga makanan dapat dijangkau konsumen.
Untuk dapat memenuhi ke-5 (lima) prinsip tersebut, pengelola penyelenggaraan makanan
institusi harus merencanakan dan menetapkan terlebih dahulu, target konsumen yang akan
dilayani sehingga dapat memperhitungkan besar porsi yang akan disajikan untuk memenuhi
kebutuhan konsumennya, termasuk biaya yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuan
konsumennya dengan tetap memperhatikan mutu makanan yang disajikan sehingga aman untuk
dikonsumsi.
2. Penyelenggaraan makanan (food service) adalah sebuah sistem, yang terdiri dari beberapa
sub sistem. Masing-masing sub sistem juga mempunyai unsur-unsur yang saling terkait
untuk mencapai tujuan tertentu. Sub sistem tersebut antara lain: input, proses, penerapan
higiene sanitasi, control, feed back dan environment. Masing-masing sub sistem memiliki
unsur yang saling bekerja sama dalam menjalankan tugas dan kegiatan masing-masing
secara baik sehingga dapat menghasilkan makanan yang bermutu tinggi dan mencapai
kepuasan konsumen yang dilayani.
Asrama adalah tempat atau wadah yang diorganisir sekelompok masyarakat tertentu yang
mendapat makanan secara kontinu. Pendirian asrama dan penyediaan pelayanan makanan bagi
penghuni asrama, didasarkan atas kebutuhan masyarakat yang oleh suatu kepentingan harus
berada di tempat dan dalam jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugasnya.
2
1. Tujuan Penyelenggaraan Makanan Asrama
a. Menyediakan makanan bagi sekelompok masyarakat asrama yang mendapat
makanan secara continue.
b. Mengatur menu yang tepat agar dapat diciptakan makanan yang memenuhi
kecukupan gizi klien.
2. Karakteristik penyelenggaraan makanan asrama
a. Standar gizi disesuaikan menurut kebutuhan golongan orang-orang yang di
asramakan serta disesuaikan dengan sumber daya yang ada.
b. Melayani berbagai golongan umur ataupun sekelompok usia tertentu.
c. Dapat bersifat komersial, memperhitungkan laba rugi institusi, bila dipandang perlu
dan terletak di tengah perdagangan/kota.
d. Frekuensi makan 2-3 kali sehari, dengan atau tanpa selingan.
e. Jumlah yang dilayani tetap.
f. Macam pelayanan tergantung dari kebijakan dan peraturan asrama.
g. Tujuan penyediaan makanan lebih diarahkan untuk pencapaian status kesehatan
penghuni asrama.
Dalam penyelenggaraan makanan asrama, adanya kontinuitas pelaksanaan merupakan
faktor yang penting, karena konsumennya mendapatkan kebutuhan gizi sehari dari
penyelenggaraan makanan tersebut. Khusus untuk asrama atlit, angkatan bersenjata, dimana
kegiatan mereka dikategorikan sebagai pekerjaan berat, sedang ataupun sangat berat, maka
dibutuhkan pengaturan menu yang tepat agar dapat diciptakan makanan dalam volume kecil
tetapi dapat memenuhi kecukupan gizi mereka; karena makanan dengan volume besar sering
tidak dapat dihabiskan oleh para penghuni asrama.
Asrama haji biasanya berfungsi sebagai tempat penginapan atau istirahat bagi para
jamaah sebelum diberangkatkan menuju Arab Saudi. Fungsi lain dari asrama haji biasanya
digunakan sebagai tempat pelatihan atau pembinaan prosesi haji atau biasa disebut dengan
Manasik Haji. Asrama haji biasanya dilengkapi dengan fasilitas kamar, ruang makan, aula, dan
penunjang lainnya.
3
Akomodasi dan Konsumsi Jemaah Haji dan petugas di Indonesia dan di Arab Saudi
menjadi tanggung jawab Pemerintah.Akomodasi dan Konsumsi Jemaah Haji di Indonesia
sebagaimana dimaksud diberikan kepada Jemaah Haji selama berada di asrama haji Embarkasi.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan AKG dan pembagian persen perhari jamaah haji
2. Untuk mengetahui standar kebutuhan para asrama haji
3. Untuk mengetahui perencanaan menu
4. Untuk mengetahui identifikasi bahan makanan
4
5. Untuk mengetahui spesifikasi bahan makanan
6. Untuk mengetahui total kebutuhan bahan makanan perhari
1. Bagaimana cara menghitung jumlah kebutuhan AKG dan pembagian persen perhari
jamaah haji?
2. Berapa standar kebutuhan para asrama haji yang dibutuhkan?
3. Apa saja perencanaan menu yang ingin dibuat?
4. Berapakah identifikasi bahan makanan perhari?
5. Bagaiman spesifikasi bahan makanan yang baik?
6. Berapakah total kebutuhan bahan makanan perhari?
5
BAB II
ISI
2. 1 Hasil
MP 1.1 175 4 0 40
193 4.4 0 44
LH 0.7 75 7 5 0
52.5 4.9 3.5 0
LN 0.5 75 5 3 7
6
37.5 2.5 1.5 3.5
Sayur B 1.0 25 1 0 5
25 1 0 5
Buah 2 25 1 0 5
50 2 0 10
Gula 2 25 1 0 5
50 2 0 10
Susu 0 125 7 6 10
0 0 0 0
Minyak 1.2 50 0 9 0
60 0 10.8 0
Total 468 16.8 15.8 72.5
Kecukupan 521.88 15.53 14.53 65.88
Selingan pagi
MP 0.5 175 4 0 40
87.5 2 0 20
LH 0 50 7 2 0
0 0 0 0
LN 0 75 5 3 7
0 0 0 0
Sayur B 0 25 1 0 5
0 0 0 0
Gula 1 25 1 0 5
25 1 0 5
Susu 0.5 125 7 6 10
62.5 3.5 3 5
Minyak 0.33 50 0 9 0
16.5 0 2.97 0
7
Total 191.5 6.5 5.97 30
Kecukupan 208.75 6.21 5.81 32.94
Makan siang
MP 2 175 4 0 40
350 8 0 80
LH 1 50 7 2 0
50 7 2 0
LN 1 75 5 3 7
75 5 3 7
Sayur B 1 25 1 0 5
25 1 0 5
Buah 1.5 25 1 0 5
37.5 1.5 0 7.5
Gula 1.5 25 1 0 5
37.5 1.5 0 7.5
Susu 0 125 7 6 10
0 0 0 0
Minyak 1.7 50 0 9 0
85 0 15.3 0
Total 660.0 24.0 20.3 107
Kecukupan 730.63 21.74 20.34 115.28
8
Selingan sore
MP 0.5 175 4 0 40
87.5 2 0 20
LH 0.0 50 7 2 0
0 0 0 0
LN 0.0 75 5 3 7
0 0 0 0
Sayur B 0.0 25 1 0 5
0 0 0 0
Buah 1.0 25 1 0 5
25 1 0 5
Susu 0.5 125 7 6 10
62.5 3.5 3 5
Minyak 0.33 50 0 9 0
16.5 0 2.97 0
Total 191.5 6.5 5.97 30
Agar-Agar 15 gram
Air 200 ml
Kebutuhan 208.75 6.21 5.81 32.94
Makan malam
Ʃ
Penukar Energi Protein Lemak KH
Penukar
MP 1.0 175 4 0 40
175 4 0 40
Sayur B 1.5 25 1 0 5
37.5 1.5 0 7.5
LH 0.5 50 7 2 0
9
25 3.5 1 0
LN 0.5 75 5 3 7
37.5 2.5 1.5 3.5
Buah 2.0 25 1 0 5
50 2 0 10
Gula 0.0 25 1 0 5
0 0 0 0
Susu 0.0 125 7 6 10
0 0 0 0
Minyak 1.0 50 0 9 0
50 0 9 0
Total 375 13.5 11.5 61
Kecukupan 417.50 12.43 12.00 65.88
Selingan siang
10
Susu Sapi
Margarine
Makan siang
Selingan sore
Makan malam
11
Menu Bahan Makanan
nasi Beras
sop sayur Wortel
Buncis
Kembag Kol
Udang goreng Udang Segar
tempe goreng Tempe
buah Semangka
Kelapa Sawit
Langkah 4 (Identifikasi)
Pagi
Selingan pagi
Makan siang
12
Menu Bahan Makanan Berat (gr)
Nasi beras 100
ikan bakar ikan patin 40
Sayur capcai wortel 30
brokoli 25
jagung muda 25
sawi 20
tempe 50
minyak 22,5
setup buah apel 42.5
pisang 50
gula 19.5
Selingan sore
Makan malam
13
Langkah 5 (Spesifikasi)
Kulitnya masih segar dan keras, kepala masih kuat melekat pada tubuh
udang, kulitnya belum berwarna merah. Setelah dimasak ,barulah
Udang
berubah warna menjadi lebih merah,tidak mengeluarkan bau busuk,
setelah dimasak, udang yang segar rasa dagingnnya agak manis
Segar, asli, berwarna putih, tidak hancur, padat, tidak bau, tidak
Tahu
berlendir
Kedelainya padat dan rapat, dari luar tampak segar dan baru, memiliki
aroma kedelainya segar dan saat disentuh hangat, memiliki serabut
Tempe berwarna putih, tempe tidak berbau,berlendir atau beruah warna,
hindari memilih tempe yang berwarna kuning cerah karena tempe
tersebut mengandung pewarna berbahaya
Bayam Segar, muda, bersih, daun utuh, warna hijau, tidak layu, tidak berulat
Segar, muda, bersih, tidak berulat, tidak busuk, berwarna orange dan
Labu Waluh
utuh
Kacang Panjang Segar, muda, tidak berulat, tidak berlubang,warna hijau tua
Warna oranye yang cerah, halus, dan bagus, pilih wortel yang masih
memiliki daun hijau yang melekat, daunnya sendiri harus hijau segar
Wortel dan cerah,pilih wortel yang berukuran sedang yang ujungnya lancip,
hindari memilih wortel dengan noda dan retak,tekstur lembek, atau
seperti karet
14
Buncis Segar, muda, bersih, tidak berlubang, tidak busuk, warna hijau muda
Jagung Muda Tidak cacat(berlubang,patah,dll),berwarna kuning pucat,tidak layu
Sawi Segar, muda, utuh, bersih, tidak berulat, tidak busuk, berwarna hijau
bersih, kuntum berwarna hijau segar tanpa bintik coklat, batang tidak
brokoli
berlendir, dan daun tidak layu
Segar, manis, tidak karbitan, tua, daging padat, berwarna kekuningan,
Pisang
tidak busuk
Segar, tua, warna kulit hijau kekuningan, tidak benyok, tidak busuk dan
Jeruk
manis
Gula Pasir Tidak menggumpal, warna putih, tidak bersemut, kemasan masih baik
Berwarna putih kekuningan, rasa gurih, bau khas susu, tidak
Susu Sapi
menggumpal
tidak rusak, tidak trebuka, bubuk kering, tidak menggumpal, dan tidak
susu skim
kadaluarsa
Minyak Warna kuning jernih, tidak berbau tengik, barang baru, ada BPOM
Kemasan utuh tidak berlubang, tidak berbau tengik, berwana
Margarine
kekuningan
Tidak menggumpal, berwarna putih,rasanya gurih, dan tidak berbau
Santan
tengik
15
Menu Bahan Makanan Berat (gr) Jumlah Total Kg/L
55 200 11000 11
Nasi goring beras
20 200 4000 4
sawi
40 200 8000 8
wortel
25 200 5000 5
tempe goring tempe
Selingan pagi
Jumlah
Menu Bahan Makanan Berat (gr) Total Kg/L
Jamaah
Makan siang
16
brokoli 25 200 5000 5
Selingan sore
Makan malam
17
Kembag Kol 50 200 10000 10
Total
bayam 4
labu waluh 10
kacang panjang 6
wortel 16
sayur
buncis 10
jagung muda 5
sawi 4
kembang kol 10
18
brokoli 5
pisang 10
Jeruk 44
semangka 7.2
buah & gula
apel 8.5
Gula 14.3
susu sapi 20
BAB III
PEMBAHASAN
19
3.1 Pembahasan
Asrama haji penyelenggaraan untuk jamaah haji dengan kapasitas 200 orang. Jamaah haji
terdiri dari 50% perempuan dan laki laki rentang umur 30-49 tahun, 25% perempuan dan laki
laki dengan usia 50-64 tahun dan 25% laki laki dan perempuan dengan usia lebih dari 70 tahun.
Penyelenggaraan makan dilakukan untuk 3x makanan utama dan 2x selingan. Buatlah tafsiran
kebutuhan bahan makanan.
Pada tahap pertama yng kami lakukan adalah menghitung Angka Kecukupan Gizi
(AKG) yang dikelompokkan berdasarkan umur jamaah tersebut. Setelah melakukan
perhitungan dengan rumus :
Di dapatkan hasil rata – rata AKG jamaah haji perhari yaitu energi(2087,50 kkal),
protein(62,13 gram), lemak(58,13 gram), dan KH(329,38 gram).
Dari kebutuhan di atas kemudian dibagi berdasarkan persen sehari yaitu pagi(25%),
selingan pagi(10%), siang(35%), selingan sore(10%), dan malam(20%). Tujuan
pembagian persen perhari adalah agar jumlah zat gizi terbagi dalam tubuh dan dapat
terpenuhi nutrisi dalam beraktivitas sehari- hari
Tahap kedua kami melakukan perhitungan standar kebutuhan makanan jamaah haji
dengan menentukan jumlah makanan pada makanan pokok, lauk nabati, lauh hewani,
buah, sayur, gula dan minyak. Tujuannya adalah agar mengetahu persentase yang
diasup oleh jamaah haji dalam sehari agar sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan
Tahap ketiga adalah kami melakukan perencanaan menu untuk para jamaah haji
disini meu yang kami buat yaitu pagi(nasi, telur dadar,sayur bening, tahu goreng, dan
jus jeruk), selingan pagi(bolu), makan siang(nasi, ikan bakar, sayur capcai, dan setup
buah), selingan sore(puding jagung), dan malam(nasi, sop sayur, udang goreng,
tempe goreng, dan buah semangka). Tujusn pemberian menu seperti diatas adalah
labih bnyak yang berkuah karena di sesuaikan dengan jamaah haji yang banyak sudah
tua ,agar
Tahap keemat adalah adalah proses identifikasi yaitu dengan menentukan berat bahan
yang ingin digunakan atau dimasak untuk para jamaah haji. Tujuan mengetahu berat
bahan adalah agar pada saat dimasak tidak bahan tidak kukurangan atau bahan yang
sudah matang tidak bulky. Karena kalo yang dimasak berlebihan mengakibatkan para
jamaah haji tidak dapat menghabiskan makananya sehingga tidak terpenuhi
kebutuhan dalam seharinya.
Tahap kelima kami mennetukan spesifikasi pada bahan makanan yaitu dengan
mennetukan kualitas yang terbaik untuk setiap bahan makanan. Tujuannya adalah
agar dengan bahan makanan yang berkualitas baik akan didapatkan nutrisi yang baik
pula.
Tahap ke enam yaitu melakukan perhitungan kebutuhan perhari dengan menghitung
jumlah total berat bahan makanan yang ingin dibeli untuk para jamaah haji
perharinya. Tujuannya adalah agar mengetahui berapa total Kg/L bahan makanan
yang dibutuhkan untuk dapat
mencukupi kebutuhan para jamaah haji tersebut.
20
BAB IV
PENUTUP
21
4.1 Kesimpulan
Asrama haji biasanya berfungsi sebagai tempat penginapan atau istirahat bagi para
jamaah sebelum diberangkatkan menuju Arab Saudi. Fungsi lain dari asrama haji biasanya
digunakan sebagai tempat pelatihan atau pembinaan prosesi haji atau biasa disebut dengan
Manasik Haji.
1. Menghitung jumlah kebutuhan AKG dan pembagian persen perhari jamaah haji
2. Menentukan standar kebutuhan para asrama haji
3. Melakukan perencanaan menu untuk para jamaah haji
4. Menentukan identifikasi bahan makanan
5. Memberikan spesifikasi bahan makanan yang baik untuk para jamaah haji
6. Menentukan total kebutuhan bahan makanan perhari para jamaah haji
4.2 Saran
Harus melakukan perhitungan dengan seteliti – telitinya agar tidak terjadi kesalahan yang
dapat berakibat kepada para jaamah haji.
Daftar Pustaka
22
Bakri, Bachyar, dkk. 2018. Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Republik Indonesia. 2018. Peraturan Menteri Agama RI No. 13 tahun 2018 tentang
penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler. Sekretariat Negara. Jakarta
Febrianti,dessy. 2009. Penyelenggaraan makanan, tingkat konsumsi dan analisis
preferensi atlet di SMANegeri ragunan Jakarta. Bogor : Departemen Gizi
Masyarakat
Tabroni. 2017. Asrama haji pontianak. Jurnal online mahasiswa arsitektur
universitas Tnjungpura . Vol .5.
23