DISUSUN
SITI FATIMAH
PO.71.3.231.16.1.041
DISUSUN
SITI FATIMAH
PO.71.3.231.16.1.041
TUGAS AKHIR
SITI FATIMAH, “Studi Kasus Asuhan Gizi Pada Anak Balita Stunting di
Desa Kabba Kecamatan Minasa Te’ne Kabupaten Pangkep”. (dibimbing
oleh Sitti Sahariah Rowa dan Aswita Amir).
Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak
pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang
lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan
memiliki keterbatasan dalam berpikir.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Asuhan Gizi pada Anak
Balita Stunting di Desa Kabba Kecamatan Minasa Te’ne Kabupaten
Pangkep. Penelitian ini merupakan deskriptif. Sampel adalah balita
stunting dengan berjumlah 3 orang. Asuhan Gizi Pada Anak Balita
Stunting diperoleh melalui recall 4x24 jam kemudian menggunakan
nutrisurvey. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
narasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa balita stunting disebabkan
oleh social ekonomi yang rendah, kesehatan dan penyakit infeksi. Pada
kasus 1 balita stunting gizi kurang tingkat rata-rata asupan energi 400,31
gram (58,86%), protein 24,76 gram (7,11%), lemak 5,45 gram (20,66%)
dan karbohidrat 60,87 gram (71,61%) masih dibawah nilai kebutuhan.
Pada kasus 2 balita stunting gizi baik tingkat rata-rata asupan energi
882,26 gram (119%), protein 33,22 gram (120%), lemak 14,35 gram
(50,17%) dan karbohidrat 114,75 gram (157,16%). Dan pada kasus 3
balita stunting gizi baik tingkat rata-rata asupan energi 967,24 gram
(125,66%) masih dibawah nilai kebutuhan, protein 44,88 gram (155,51%)
sudah normal, lemak 26,5 gram (79,19%) dan karbohidrat 133,65 gram
(138,92%) masih dibawah nilai kebutuhan.
Disarankan untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya meneliti
mengenai faktor lain yang berkaitan dengan masalah kejadian stunting
pada anak balita.
Kata Kunci : Asuhan Gizi, Anak Balita, Stunting
Sumber Pustaka : (2006-2018)
iii
KATA PENGANTAR
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah ini
dengan judul “Studi Kasus Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) Pada
Makassar.
Kemenkes Makassar.
3. Suriani Rauf, S.SiT, M.Si selaku Ketua Prodi Diploma III Jurusan Gizi
4. Sitti Sahariah Rowa, S.SiT, M.Kes. dan Aswita Amir, DCN, M.Si.
5. Thresia Dewi Kartini B, SKM, M.Si selaku penguji tugas akhir ini.
iv
beserta seluruh saudara-saudara terhebatku yang tidak pernah lelah
dan Rizki Awalia yang telah banyak memberikan doa dan motivasi
dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan tugas akhir ini.
Peulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
vi
B. Kerangka Konsep ................................................................... 22
C. Kasus ..................................................................................... 23
A. Hasil ....................................................................................... 30
B. Pembahasan ........................................................................... 50
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 57
B. Saran ..................................................................................... 58
LAMPIRAN ............................................................................................. 61
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 01 Jumlah Bahan Makanan Untuk Anak Setiap Kali Makan .......... 6
viii
DAFTAR GAMBAR
Grafik Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1.1 Koesioner penelitian anak balita stunting .......................... 64
Lampiran 1.2 Koesioner penelitian anak balita stunting ......................... 65
Lampiran 1.3 Koesioner Penelitian anak balita stunting ......................... 66
Lampiran 2.1 Format Asuhan Gizi Kasus 1 ............................................. 67
Lampiran 2.2 Format Asuhan Gizi Kasus 2 ............................................ 68
Lampiran 2.3 Format Asuhan Gizi Kasus 3 ............................................ 70
Lampiran 3.1 Formulir Food Frequensi Kasus 1 ..................................... 72
Lampiran 3.2 Formulir Food Frequensi Kasus 2 .................................... 74
Lampiran 3.3 Formulir Food Frequensi Kasus 3 .................................... 75
Lampiran 4.1 Recall 24 Jam Kasus 1 ...................................................... 76
Lampiran 4.2 Recall 24 Jam Kasus 2 .................................................... 77
Lampiran 4.3 Recall 24 Jam Kasus 3 ..................................................... 81
Lampiran 4.1 Menu Sehari Kasus 1 ........................................................ 84
Lampiran 4.2 Menu Sehari Kasus 2 ....................................................... 88
Lampiran 4.3 Menu Sehari Kasus 3 ....................................................... 89
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dua faktor utama yaitu keadaan gizi yang tidak baik dan tingginya
gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan
1
Balita merupakan masa pertumbuhan tubuh dan otak yang
2
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018), di
anak balita tahun 2018 sebanyak 30,8% (sangat pendek 11,5% dan
pendek 19,3%).
3
melakukan pelayanan gizi di masyarakat dengan menentukan
B. Rumusan Masalah
Kabupaten Pangkep ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Kabupaten Pangkep.
2. Tujuan khusus
Pangkep.
4
c. Melakukan intevensi gizi pada anak balita stunting berupa
Kabupaten Pangkep.
Kabupaten Pangkep.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
penelitian selanjutnya.
5
BAB III
KERANGKA KONSEP
gagal tumbuh atau tinggi badannya jauh dari tinggi badan orang
asupan zat gizi yang kurang dalam waktu lama dan atau penyakit
kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan higga masa awal
(Depkes, 2018).
21
B. Kerangka Konsep
ASSESMENT
DIAGNOSA GIZI
PAGT
INTERVENSI GIZI
MONITORING &
EVALUASI GIZI
Keterangan :
22
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Kabupaten Pangkep.
1. Tempat
2. Waktu
2019
C. Kasus
23
D. Pelaksanaan Studi Kasus
1. Assesment
a. Pengukuran Antropometri
1) Berat Badan
berikut :
24
c) Pengukuran berdiri disamping kanandepan timbangan,
bergerak-gerak.
2) Tinggi Badan
25
a) Persiapan menggunakan microtoise
mata).
26
8) Baca angka pada jendela baca dan mata pembeca
2016).
a. Pemeriksaan biokimia
b. Pemeriksaan Fisik/Klinis
2. Diagnosa Gizi
27
c. Menentukan etiologi (penyebab problem)
minuman oral).
tidak diharapkan).
3. Intervensi Gizi
28
4. Monitoring dan Evaluasi
a. Status Gizi
b. Asupan
24 jam.
1. Pengolahan Data
2. Analisis Data
dengan narasi.
29
BAB V
A. Hasil
kejadian gizi stunting dipilih secara acak dari data yang ada di Desa
berusia 6-24 bulan, bersedia menjadi sampel. Ketiga kasus yang telah
30
1. Hasil Assessment
a. Identitas Kasus
berikut ini:
Tabel 03
Identitas Kasus
Identitas Kasus 1 Kasus 2 Kasus 3
Kasus
Nama balita MS MZ AG
Tanggal lahir 18-04-2018 07-12-2017 13-09-2017
Umur 12 bulan 17 bulan 20 buan
Jenis kelamin Laki-laki Laki-laki Perempuan
Nama ibu NH RA RW
Umur ibu 33 Tahun 25 Tahun 37 Tahun
Pendidikan SMP
SMP SMA
ibu
Ibu Rumah Ibu Rumah Ibu Rumah
Pekerjaan ibu
Tangga Tangga Tangga
Agama ibu Islam Islam Islam
Nama ayah SY NR AF
Umur ayah 31 Tahun 30 Tahun 37
Pendidikan SMA
SD SMA
ayah
Pekerjaan Buruh
Ojek Wiraswasta
ayah Bangunan
Agama ayah Islam Islam Islam
Sumber : Data primer, 2019
b. Antropometri
Tabel 04
Pengukuran Antropometri
Kasus 1 Kasus 2 Kasus 3
BB (Kg) 6,8 8.7 9,3
TB (cm) 67,3 73 75,4
Sumber: Data primer, 2019
31
Tabel 05
Status Gizi Kasus
Kasus 1 Indeks Z-Score Keterangan
BB/U -3,32 SD Status gizi kurang
TB/U -3,61 SD Status gizi
stunting
BB/TB -1,98 SD Status gizi normal
IMT/U -1,61 SD Status gizi normal
Kasus 2 Indeks Z-Score Keterangan
BB/U -1,92 SD Status gizi normal
TB/U -2,92 SD Status gizi
stunting
BB/TB -0,73 SD Status gizi normal
IMT/U -0,16 SD Status gizi normal
Kasus 3 Indeks Z-Score Keterangan
BB/U -1,11 SD Status gizi normal
TB/U -2,19 SD Status gizi
stunting
BB/TB -0,06 SD Status gizi normal
IMT/U -0,34 SD Status gizi normal
Sumber: Data primer, 2019
gizi stunting.
c. Fisik
32
d. Riwayat Gizi
saat ini. Adapun riwayat gizi pada ketiga kasus dapat dilihat
1) Dahulu
Tabel 06
Riwayat Gizi Dahulu
Kasus 1 Kasus 2 Kasus 3
1. Berat badan lahir 1. Sering flu 1. Sering demam
rendah dan lahir 2. Nafsu makan 2. Nafsu makan
prematur kurang kurang
2. Nafsu makan 3. Mendapatkan ASI 3. Mendapatkan ASI
kurang Eksklusif sampai Eksklusif sampai
3. Riwayat sering flu usia 6 bulan dan usia 6 bulan dan
4. Mendapatkan ASI masih menyusu masih menyusu
Eksklusif sampai sampai sekarang sampai sekarang
usia 4 bulan dan 4. Mulai diberikan 4. Mulai diberikan MP-
masih menyusui MP-ASI sejak usia ASI sejak usia 6
5. Mulai diberi MP- 6 bulan bulan
ASI sejak usia 4 5. Bentuk MP-ASI 5. Bentuk MP-ASI
bulan yang pertama kali yang pertama kali
6. Bentuk MP-ASI diberikan adalah diberikan adalah
yang pertama kali makanan cair makanan cair kental
diberikan adalah kental 6. MP-ASI yang
makanan cair 6. MP-ASI yang pertama kali
kental pertama kali diberikan adalah
7. MP-ASI yang diberikan adalah makanan buatan
pertama kali makanan buatan sendiri
diberikan adalah sendiri 7. Frekuansi makan 3x
makanan pabrikan 7. Frekuansi makan sehari
8. Frekuansi makan 2-3x sehari. 8. Konsumsi makanan
2-3x sehari. 8. Konsumsi pokok berupa nasi
9. Konsumsi makanan pokok 3x/hari @ 1 centong
makanan pokok berupa nasi 2- nasi (60 gram).
berupa nasi 2- 3x/hari @ 1 9. Lauk hewani berupa
3x/hari @ 1 centong nasi (60 ayam 1x/minggu @
centong nasi (60 gram). 1 potong (50 gram),
gram). 9. Lauk hewani telur 1x/hari @1
10. Lauk hewani berupa telur ayam butir (60 gram), ikan
berupa ayam 2x/minggu @ 1 cakalang 2-
3x/minggu @ 1 butir (60 gram), 3x/minggu @ 1
33
potong (50 gram), ikan bandeng potong sedang (60
ikan bandeng 1x/hari @ 1 gram), ikan kering
1x/minggu @ 1 potong sedang (60 teri 1x/bulan @ 1
potong sedang (60 gram). sdm (15 gram).
gram). 10. Lauk nabati 10. Lauk nabati berupa
11. Lauk nabati berupa tempe tempe 2x/minggu @
berupa tempe 2x/minggu @ ½ ½ potong (25 gram),
1x/minggu @ ½ potong (25 gram), tahu 3x/minggu @ 1
potong (25 gram), tahu 2x/minggu @ potong (50 gram),
tahu 1x/minggu @ 1 potong (50 kacang-kacangan
1 potong (50 gram), kacang- 1x bulan @ 3 sdm
gram). kacangan (30 gram).
12. Sayuran berupa 1x/bulan @ 5 sdm 11. Sayuran berupa
bayam 2- (50 gram). bayam 2x/minggu
3x/minggu @ 1 11. Sayuran berupa @ 1 sds (30 gram),
sds (30 gram), wortel 1x/minggu kangkung
sawi 1x/hari @ 1 @ 1 sds (30 2x/minggu @ 1 sds
sds (60 gram), gram), kol 3x/ (30 gram), daun
kacang panjang minggu @ 1 sds kelor 1x/minggu @
1x/hari @ 1 sdm (30 gram). 1 sdm (30 gram),
(20 gram), wortel 12. Buah berupa kacang panjang
1x/minggu @ 1 semangka 2x/hari @ 1 sdm (30
sds (30 gram). 1x/bulan @ 1 gram), wortel
13. Buah berupa potong (50 gram), 1x/minggu @ 1 sds
pisang 3x/minggu manggis 2x/bulan (30 gram), touge
(75 gram), papaya @ 2 buah. 1x/minggu @ 2 sdm
4x/minggu @ 1 (20 gram), jagung
potong sedang 1x/bulan @ 2 sdm
(50 gram). (30 gram).
12. Buah berupa
pisang 2x/minggu (75
gram), papaya
2x/minggu @ 1 potong
sedang (50 gram).
13. Selingan berupa
roti 1x/bulan @ ½
buah (25 gram).
Sumber: Data primer, 2019
2) Sekarang
Tabel 07
Asupan Kasus I sebelum Intervensi
Asupan Tingkat
Zat Gizi Kebutuhan
Makanan Konsumsi
Energi (kkal) 367,1 680 53,98%
Protein (g) 22,81 25,5 89,45%
Lemak (g) 5,45 26,4 20,6%
Karbohidrat (g) 54 85 63,5%
Sumber: Data primer, 2019
34
Hasil pengamatan asupan makanan sebelum
Tabel 08
Asupan Kasus II sebelum Intervensi
Zat Gizi Asupan Kebutuhan Tingkat
Makanan Konsumsi
Energi (kkal) 887,1 736,44 27,61 %
Protein (gr) 22,49 27,61 81,48 %
Lemak (gr) 12,2 28,6 42,8 %
Karbohidrat(gr) 150 92,1 163 %
Sumber: Data primer, 2019
Tabel 09
Asupan Kasus III sebelum Intervensi
Asupan Tingkat
Zat Gizi Kebutuhan
Makanan Konsumsi
Energi (kkal) 829,25 769,67 107,74 %
Protein (gr) 32,67 28,86 113,2 %
Lemak (gr) 19,8 29,9 66,2 %
Karbohidrat (gr) 125 96,1 130 %
Sumber: Data primer, 2019
35
asupan energy 107,74% (normal), protein 113,2 (normal),
(lebih).
e. Riwayat Personal
Kasus 1
1) Sosial ekonomi
saudaranya.
penyakit keluarga.
Kasus 2
1) Sosial ekonomi
36
Tinggal dirumah pribadi yang dihuni oleh ayah, ibu, dan
saudaranya.
penyakit keluarga.
Kasus 3
1) Sosial ekonomi
penyakit keluarga.
37
2. Diagnosa Gizi
Kasus 1
ditandai asupan zat gizi kurang, Asupan zat gizi kurang Energi
orang lain.
Kasus 2
(58,50%)
38
c. (NI-5.6.1) Kekurangan intake lemak disebabkan karena pola
Kasus 3
(130%).
39
3. Rencana Intervensi
a. Perhitungan kebutuhan
Kasus 1
Kasus 2
= 736,44 kkal
Kasus 3
= 769,67 kkal
b. Tujuan
40
c. Syarat diet
1) Tujuan :
anak stunting
makan anak.
3) Metode : Diskusi
4. Intervensi
41
Pada kasus 1, anak mulai mengkonsumsi lauk hewani walaupun
cuman 1-2x dalam sehari. Pada kasus 2, anak sudah lebih sering
Tabel 10
Waktu dan Materi Konseling
Waktu Materi Konseling
42
mengetahui tingkat kemajuan kasus dan apakah tujuan atau hasil
yang diharapkan telah tercapai. Pada penelitian ini ada dua objek
yang dimonitoring dan evaluasi yaitu berat badan dan asupan dari
ketiga kasus.
a. Pengukuran antropometri
Tabel 11
Pengukuran Berat Badan Kasus
Waktu Tinggi Badan(cm) Z-Score
Kasus 1 17 Mei 2019 67,3 -2,72 SD
21 Mei 2019 67,3 -2,77 SD
24 Mei 2019 67,3 -2,81 SD
Kasus 2 17 Maret 2019 73 -2,19 SD
21 Mei 2019 73,1 -2,19 SD
24 Mei 2019 73,1 -2,23 SD
Kasus 3 17 Mei 2019 75,5 -2,18 SD
21 Mei 2019 75,5 -2,22 Sd
24 Mei 2019 75,5 -2,24 SD
Sumber: Data primer, 2019
b. Asupan makanan
43
1) Asupan energi
a) Kasus 1
800
700
600
500
400 Asupan
300 Kebutuhan
200
100
0
17/5/2019 21/5/2019 24/5/2019
b) Kasus 2
1200
1000
800
600 Asupan
400 Kebutuhan
200
0
17/5/2091 21/5/2019 24/5/2019
44
c) Kasus 3
1600
1400
1200
1000
800 Asupan
600 Kebutuhan
400
200
0
17/5/2019 21/5/2019 24/5/2019
2) Asupan protein
a) Kasus 1
26.2
26
25.8
25.6
25.4
Asupan
25.2
25 Kebutuhan
24.8
24.6
24.4
17/5/2019 21/5/2019 24/5/2019
Kurang
45
b) Kasus 2
45
40
35
30
25
Asupan
20
15 Kebutuhan
10
5
0
17/5/2019 21/5/2019 24/5/2019
c) Kasus 3
70
60
50
40
Asupan
30
Kebutuhan
20
10
0
17/5/2019 21/5/2019 24/5/2019
46
3) Asupan lemak
a) Kasus 1
30
25
20
15 Asupan
10 Kebutuhan
0
17/5/2019 21/5/2019 24/5/2019
Kurang
b) Kasus 2
35
30
25
20
15.6
15
Kebutuhan
10
5
0
17/5/2019 21/5/2019 24/5/2019
47
c) Kasus 3
45
40
35
30
25
Asupan
20
15 Kebutuhan
10
5
0
17/5/2019 21/5/2019 24/5/2019
4) Asupan karbohidrat
a) Kasus 1
90
80
70
60
50
Asupan
40
30 Kebutuhan
20
10
0
17/5/2019 21/5/2019 24/5/2019
Kurang
48
b) Kasus 2
200
180
160
140
120
100 Asupan
80
Kebutuhan
60
40
20
0
17/5/2019 21/5/2019 24/5/2019
Baik
c) Kasus 3
200
180
160
140
120
100 Asupan
80 Kebutuhan
60
40
20
0
17/5/2019 21/5/2019 24/5/2019
Baik
49
B. Pembahasan
1. Assesment Gizi
menggunakan food recall 1x24 jam yang dilakukan pada ibu balita,
dengan kebutuhan.
2. Diagnosa Gizi
menggunakan food recall 1x24 jam yang dilakukan pada ibu balita,
50
di dapatkan 96,7% balita dengan gizi kurang, 3,3% balita dengan
dengan kebutuhan.
makan mulai berubah, pada balita kasus 1 masih ASI, pada balita
bulan. Anak yang tidak diberi ASI eksklusif memiliki resiko lebih
a. Antropometri
berat badan yaitu 6,8 kg menjadi 6,9 kg, dan pada kasus 2
51
stunting gizi baik berat badannya tetap yaitu 8,5 kg. Pada
gizi kurang tinggi badannya tetap yaitu 67,3 cm, dan pada
faktor genetic untuk berat badan dan tinggi badan, serta IMT
52
menurun, pada hari kedua pengamatan asupan energy
menjadi menurun.
53
stunting gizi baik hari pertama pengamatan mengalami
kebutuhan.
menurun.
54
pengamatan meningkat, dan hari ketiga pengamatan
55
Badan Ketahanan Pangan RI, kontribusi beras dalam
56
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Assessment Gizi
2. Diagnosa Gizi
3. Intervensi Gizi
protein.
57
balita stunting gizi baik mengalami peningkatan berat badan
B. Saran
3. Bagi ibu balita dapat memberikan pola asuh yang baik untuk
58
DAFTAR PUSTAKA
AIPGI. (2017). ILMU GIZI Teori dan Aplikasi. Jakarta; Penerbit buku
Kedokteran EGC.
Almatsier S, (2004). Penuntuan Diet Edisi Baru. Instalasi Gizi Perjan
RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia.
Jakarta.
Astriani E.S. (2018). Studi Kasus Asuha Gizi Anak Balita penderita
Stunting Di Posyandu Bougenvile 1 Kelurahan Paccerakkang.
Skripsi. Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Makassar.
Depkes. (2018). Ini Penyebab Stunting pada Anak - Kemenkes RI.
Diakses 24 Mei 2018; http://www.depkes.go.id/article/view/
18052800006/ini-penyebab-stunting-pada-anak.html.
DepSkes. (2018). Buku Saku Hasil Pemantauan Status Gizi PSG.
Diakses 25 Januari 2018;
Fardiaz, Dedi. (2009).Perhatikan Tumbuh Kembang Anak Anda.
Diakses 3 Juni 2009; http//www.perempuan.com/new/index.
Gibney M. J, dkk. (2009). Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta;
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Gibney. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC
Kemenkes RI. (2010). Standar Antropometri Penilaian Status Gizi
Anak. Jakarta. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu
dan Anak.
Kemenkes. (2010). Pelatihan Konseling Makanan Pendamping
AirSusu Ibu. Kementerian Kesehatan Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Direktorat Bina Masyarakat. Kadarzi.
Kemenkes RI. (2014). Pedoman Proses Asuhan Gizi Terstandar.
Jakarta. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak.
Leksananingrum S, dkk. (2014). Panduan Pengkajian dan Perhitungan
Kebutuhan Gizi. Instalasi Gizi RSU Dr. Saiful Anwar. Malang.
Mu’azizah, Nur. 2013. Gambaran Pola Asuh Pada Anak Balita Pendek
(stunting) Di Kelurahan Sudiang Raya Kecamatan Biringkanaya
Makassar. Makassar.
Mucthtadi, Dedi. 2009. Gizi Anti Penuaan Dini. Penerbit Alfabeta.
Bandung.
Mustamin, Pakhri. A, Manjilala, Rauf. S.(2016). Penilaian Status Gizi.
Makassar. Kemenkes RI Poltekkes Makassar Jurusan Gizi.
59
Ramli et al.2006. prevalence and Risk Factors for Stuntingand Severe
StuntingAm,ong Under-Five in Nort Maluku Province of Indonesia.
Diakses 24 Desember 2012. http://www.biomwdcentral.com/1471-
2431/9/64.
Rosnelly, dkk. (2014). Buku Pedoman Praktis Diagnosa Gizi dalam
Prosese Asuhan Gizi Terstandar. Instalasi Gizi RSU Dr. Saiful
Anwar. Malang.
Ruiana, dkk. (2012). Buku Pedoman Diet. Instalasi Gizi RSU Dr. Saiful
Anwar. Malang.
Susilowati,S.KM., M.KM. dkk. (2016). Gizi Dalam Daur
Kehidupan.EGC.
60
Lampiran 0.1
61
Lampiran 0.2
62
Lampiran 0.3
63
Lampiran 1.1
KUESIONER PENELITIAN
A. IDENTITAS SAMPEL
1. Nama Responden : Muh. Zaid
2. Alamat : Taraweang Kabba Desa Kabba
3. Tanggal Lahir : 18 April 2019
4. Umur : 1 tahun
5. Jenis Kelamin : Laki-laki
6. Berat Badan (BB) : 6,8 kg
7. Tinggi Badan (TB) : 67,3 cm
B. IDENTITAS RESPONDEN
1. Ibu
a. Nama : NH
b. Umur : 33 tahun
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan : IRT
e. Agama : Islam
2. Ayah
a. Nama : Syaparuddin
b. Umur : 31 tahun
c. Pendidikan : SD
d. Pekerjaan : Bentor/Ojek
e. Agama : Islam
64
Lampiran 1.2
KUESIONER PENELITIAN
A. IDENTITAS SAMPEL
1. Nama Responden : Muhammad Zaky
2. Alamat : Tareweang Kabba Desa Kabba
3. Tanggal Lahir : 07 desember 2017
4. Umur : 1 tahun 5 bulan
5. Jenis Kelamin : Laki-laki
6. Berat Badan (BB) : 8,7 kg
7. Tinggi Badan (TB) : 73 cm
B. IDENTITAS RESPONDEN
1. Ibu
a. Nama : RA
b. Umur : 25 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : IRT
e. Agama : Islam
2. Ayah
a. Nama : NR
b. Umur : 30 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Agama : Islam
65
Lampiran 1.3
KUESIONER PENELITIAN
A. IDENTITAS SAMPEL
1. Nama Responden : Andi Gadiz
2. Alamat : Taraweang Kabba
3. Tanggal Lahir : 13 September 2017
4. Umur : 1 tahun 8 bulan
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Berat Badan (BB) : 9,3 kg
7. Tinggi Badan (TB) : 75,4 cm
B. IDENTITAS RESPONDEN
1. Ibu
a. Nama : Rahmawati
b. Umur : 37 tahun
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan : IRT
e. Agama : Islam
2. Ayah
a. Nama : Arif
b. Umur : 37
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Buruh Bangunan
e. Agama : Islam
66
Lampiran 2.1
Umur : 1 tahun
ASSESMENT/REASSESMENT KESIMPULAN
Antropometri BB : 6,8 kg Status gizi
TB : 67,3 cm kurang
BBI = (Umur x 2) + 8
= (1x 2) + 8
= 10 kg
Z-Scrore
- BB/U = -3.3 SD (kurang)
- TB/U = -3,7 SD (sangat pendek)
- BB/TB = -1,9 SD (normal)
Biokimia -
Fisik/Klinis - Sangat Pendek
- Muntah
- Pilek
- Batuk
Riwayat Gizi Dahulu :
- Frekuansi makan 2-3x sehari
- Konsumsi makanan pokok berupa nasi 2-
3x/hari @ 1 centong nasi (60 gram).
- Lauk hewani berupa ayam 3x/minggu @ 1
potong (50 gram), ikan bandeng 1x/minggu @ 1
potong sedang (60 gram).
- Lauk nabati berupa tempe 1x/minggu @ ½
potong (25 gram), tahu 1x/minggu @ 1 potong
(50 gram).
- Sayuran berupa bayam 2-3x/minggu @ 1 sds
(30 gram), sawi 1x/hari @ 1 sds (60 gram),
kacang panjang 1x/hari @ 1 sdm (20 gram),
wortel 1x/minggu @ 1 sds (30 gram).
- Buah berupa pisang 3x/minggu (75 gram),
papaya 4x/minggu @ 1 potong sedang (50
gram).
67
Sekarang :
- Nafsu makan kurang
Hasil recall tanggal 14 mei 2019
- Energi 367,1 kkal (53,98%)
- Protein 22,81 gram (89,45%)
- Lemak 5,45 gram (20,6%)
- Karbohidrat 54 gram (63,5%)
Riwayat Dahulu : Diagnosa
Personal Balita stunting gizi kurang Stunting gizi
S ekarang : kurang
Balita stunting gizi kurang
Keluarga :
-
Diagnosa Gizi
a. (NI-1.2) kekurangan intake makanan dan minuman oral disebabkan karena
kurangnya pengetahuan ibu balita terhadap kecukupan makanan dan minuman
oral pada anak yang ditandai asupan zat gizi kurang, Asupan zat gizi kurang
Energi 367,1 kkal (53,98%), Protein 22,81 gram (89,45%), Lemak 5,45 gram
(20,6%), Karbohidrat 54 gram (63,5%).
b. (NC-3.1) Berat badan kurang dari normal disebabkan karena penyakit infeksi
yang ditandai dengan BB/U : -3,3 SD.
c. (NB-1.1) Pengetahuan yang kurang mengenai makanan dan zat gizi
disebabkan karena kurangnya kemampuan untuk belajar yang ditandai
dengan menyakini informasi yang tidak tepat dari orang lain.
Rencana Intervensi
Energi = RDA x BBI = 102 x 10 = 1020 x 2/3 = 680 kkal
Protein =1020 x 15% / 4 = 38,25 x 2/3 = 25,5 gram
Lemak = 1020 x 35% / 9 =39,66 x 2/3 = 26,44 gram
Karbohidrat = 1020 x 50% / 4 = 127,5 x 2/3 = 85 gram
Intervensi Gizi Rencana Monitoring & Evaluasi
Antropometri :
Diet TKTP (AD.1.1.1) tinggi badan
Edukasi tentang pengaturan pola (AD.1.1.2) berat badan
makan dan cara pengolahan
makanan yang benar (E.1.1)
Konseling Gizi
Judul : diet TKTP
1. Tujuan
Memberikan pengetahuan tentang pengertian dan ytujuan diet TKTP.
2. Sasaran
Balita dan keluarga balita
3. Materi
- Pengertian dan tujuan diet TKTP dan makanan yang sehat.
- Bahan makanan yang sehat untuk dikonsumsi balita dan mengurangi
jajanan tidak sehat.
4. Metode
Konseling
68
Lampiran 2.2
ASSESMENT/REASSESMENT KESIMPULAN
Antropometri BB : 8,6 kg Status gizi
TB : 72 cm normal
BBI = (Umur x 2) + 8
= ((1+5/2)x 2) + 8
= 10,83 kg
Z-Scrore
- BB/U = -1,20 SD (normal)
- TB/U = -2,16 SD (pendek)
- BB/TB = -0.26 SD (normal)
- IMT/U = 0,16 SD (normal)
Biokimia -
Fisik/Klinis - Pendek
- Pilek
Riwayat Gizi Dahulu :
- Frekuansi makan 2-3x sehari
- Konsumsi makanan pokok berupa nasi 2-
3x/hari @ 1 centong nasi (60 gram).
- Lauk hewani berupa telur ayam 2x/minggu @ 1
butir (60 gram), ikan bandeng 1x/hari @ 1
potong sedang (60 gram).
- Lauk nabati berupa tempe 2x/minggu @ ½
potong (25 gram), tahu 2x/minggu @ 1 potong
(50 gram), kacang-kacangan 1x/bulan @ 5 sdm
(50 gram).
- Sayuran berupa wortel 1x/minggu @ 1 sds (30
gram), kol 3x/ minggu @ 1 sds (30 gram).
- Buah berupa semangka 1x/bulan @ 1 potong
(50 gram), manggis 2x/bulan @ 2 buah
Sekarang :
- Nafsu makan kurang
- Hasil recall tanggal 11 mei 2019
Energy : 641,4 kkal (87,09 %)
Protein : 16,15 gram (58,50 %)
Lemak : 11,7 gram (40,9%)
Karbohidrat : 98,6 gram (107 %)
69
Riwayat Dahulu : Balita stunting Diagnosa
Personal Sekarang : Balita stunting Stunting gizi
Keluarga : - normal
Diagnosa Gizi
a. (NI-1.5) Kelebihan intake energi desebabkan karena pola makan salah seperti
suka konsumsi jajanan ditandai dengan hasil recall Energy : 641,4 kkal
(87,09 %).
b. (NI-5.7.1) Kekurangan intake protein disebabkan karena pola makan salah
seperti jarang mengkonsumsi makanan sumber protein ditandai dengan hasil
recall protein : 16,15 gram (58,50 %)
c. (NI-5.6.1) Kekurangan intake lemak disebabkan karena pola makan salah
seperti jarang mengkonsumsi makanan sumber lemak ditandai dengan hasil
recall lemak 11,7 gram (40,9%).
d. (NI-1.5) Kelebihan intake karbohidrat disebabkan karena pola makan karena
suka mengkonsumsi jajanan ditandai dengan hasil recall karbohidrat 98,6 gram
(107 %).
e. (NB-1.2) Kepercayaan yang salah mengenai makanan disebabkan karena
social ekonomi yang rendah ditandai dengan intake makanan menunjukkan
ketidak seimbangan zat gizi/jenis makanan tertentu.
Rencana Intervensi
Energi = RDA x BBI = 102 x 10 = 1104,66 x 2/3 = 736,44 kkal
Protein =1104,66 x 15% / 4 = 41,42 x 2/3 = 27,61gram
Lemak = 1104,66 x 35% / 9 = 42,95 x 2/3 = 28,63 gram
Karbohidrat = 1104,66 x 50% / 4 = 138,08 x 2/3 = 92,1 gram
Intervensi Gizi Rencana Monitoring & Evaluasi
Antropometri :
Diet TKTP (AD.1.1.1) tinggi badan
Edukasi tentang pengaturan pola (AD.1.1.2) berat badan
makan dan cara pengolahan
makanan yang benar (E.1.1)
Konseling Gizi
Judul : diet TKTP
1. Tujuan
Memberikan pengetahuan tentang pengertian dan ytujuan diet TKTP.
2. Sasaran
Balita dan keluarga balita
3. Materi
- Pengertian dan tujuan diet TKTP dan makanan yang sehat.
- Bahan makanan yang sehat untuk dikonsumsi balita dan mengurangi
jajanan tidak sehat.
4. Metode
Konseling
70
Lampiran 2.3
ASSESMENT/REASSESMENT KESIMPULAN
Antropometri BB :9,3 kg Status gizi
TB : 75,4 cm normal
BBI = (Umur x 2) + 8
= (1+8/12 x 2) + 8
= 11,32 KG
Z-Scroke
- BB/U = -1,11 SD (normal)
- TB/U = -2,19 SD (pendek)
- BB/TB = -1.06 SD (normal)
- IMT/U = 0,34 SD (normal)
Biokimia -
Fisik/Klinis - Pendek
- Demam
Riwayat Gizi Dahulu :
- Frekuansi makan 3x sehari
- Konsumsi makanan pokok berupa nasi 3x/hari
@ 1 centong nasi (60 gram).
- Lauk hewani berupa ayam 1x/minggu @ 1
potong (50 gram), telur 1x/hari @1 butir (60
gram), ikan cakalang 2-3x/minggu @ 1 potong
sedang (60 gram), ikan kering teri 1x/bulan @ 1
sdm (15 gram).
- Lauk nabati berupa tempe 2x/minggu @ ½
potong (25 gram), tahu 3x/minggu @ 1 potong
(50 gram), kacang-kacangan 1x bulan @ 3 sdm
(30 gram).
- Sayuran berupa bayam 2x/minggu @ 1 sds (30
gram), kangkung 2x/minggu @ 1 sds (30 gram),
daun kelor 1x/minggu @ 1 sdm (30 gram),
kacang panjang 2x/hari @ 1 sdm (30 gram),
wortel 1x/minggu @ 1 sds (30 gram), touge
1x/minggu @ 2 sdm (20 gram), jagung 1x/bulan
@ 2 sdm (30 gram).
- Buah berupa pisang 2x/minggu (75 gram),
papaya 2x/minggu @ 1 potong sedang (50
71
gram).
- Selingan berupa roti 1x/bulan @ ½ buah (25
gram).
Sekarang :
Hasil recall tanggal 14 mei 2019
- Energy : 829,25 kkal (107,74 %)
- Protein : 32,67 gram (113,2 %)
- Lemak : 19,8 gram (66,2%)
- Karbohidrat : 125 gram (130 %)
Riwayat Dahulu : Balita stunting Diagnosa
Personal Sekarang : Balita stunting Stunting
Keluarga : -
Diagnosa Gizi
a. (NI-5.6.1) Kekurangan intake lemak yang disebabkan karena pemilihan
makanan yang tidak tepat ditandai dengan lemak : 19,8 gram (66,2%).
b. (NI-5.8.1) kelebihan intake karbohidrat yang disebabkan karena kurangnya
pengetahuan ibu mengenai makanan da nutrisi ditandai dengan hasil recall
karbohidrat 125 gram (130 %).
c. (NB-1.2) Kepercayaan yang salah mengenai makanan disebabkan karena
social ekonomi yang rendah ditandai dengan intake makanan menunjukkan
ketidak seimbangan zat gizi/jenis makanan tertentu.
Rencana Intervensi
Energi = RDA x BBI = 102 x 11,32 = 1154,64 x2/3 = 769,67 kkal
Protein =1154,64 x 15% / 4 = 43,29 x 2/3 = 28,86 gram
Lemak = 1154,64 x 35% / 9 = 44,90 x 2/3 = 29,93 gram
Karbohidrat = 1154,64 x 50% / 4 = 144,33 x 2/3 = 96,22 gram
Intervensi Gizi Rencana Monitoring & Evaluasi
Antropometri :
Diet TKTP (AD.1.1.1) tinggi badan
Edukasi tentang pengaturan pola (AD.1.1.2) berat badan
makan dan cara pengolahan
makanan yang benar (E.1.1)
Konseling Gizi
Judul : diet TKTP
1. Tujuan
Memberikan pengetahuan tentang pengertian dan ytujuan diet TKTP.
2. Sasaran
Balita dan keluarga balita
3. Materi
- Pengertian dan tujuan diet TKTP dan makanan yang sehat.
- Bahan makanan yang sehat untuk dikonsumsi balita dan mengurangi
jajanan tidak sehat.
4. Metode
Konseling
72
Lampiran 3.1
Formulir Food Frekuensi
73
Lampiran 3.2
Formulir Food Frekuensi
74
Lampiran 3.3
75
Lampiran 4.1
RECALL 24 JAM Kasus 1
Sebelum Intervensi
76
Setelah Intervensi Recall Hari I
77
Setelah Intervensi Recall Hari II
78
Setelah Intervensi Recall Hari III
79
Lampiran 4.2
80
Setelah Intervensi Recall Hari I
81
Setelah Intervensi Recall Hari III
82
Lampiran 4.3
RECALL 24 JAM Kasus 3
Sebelum Intervensi
83
Setelah Intervensi Recall Hari I
84
Setelah Intervensi Recall Hari II
85
Setelah Intervensi Recall Hari III
86
Lampiran 5.1
Menu Sehari Kasus 1
87
Lampiran 5.2
Menu Sehari Kasus 2
88
Lampiran 5.3
89
DOKUMENTASI
Sebelum intervensi
90
Setelah intervensi
91
92