Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN FORMULA 100

Disusun Oleh (Kelompok 2) :


AMANDA AYU ANJELICA (17051334018)
NIBRAS AULIA (17051334022)
SYAFRIDA MAHFUDLOTUL JANNAH (17051334026)
SABILA ZAINUN NI’MAH (17051334029)

PROGRAM STUDI S1 GIZI


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami
bisa menyelesaikan Laporan Praktikum Pembuatan Formula 100. Laporan ini diajukan guna
memenuhi tugas Dietetika Penyakit Menular & tidak Menular.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ira Dwijayanti, S.Gz., M.Sc., Amalia
Ruhana, S.P., M.P.H. dan Dr. Rita ismawati, S.Pd., M.Kes selaku dosen pengampu mata
kuliah Dietetika Penyakit Menular & tidak Menular dan semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini, baik berupa pemikiran maupun materi. Sehingga laporan
ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya laporan ini.

Terlepas dari itu kami berharap laporan ini dapat menambah informasi bagi pembaca
dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Surabaya, 1 Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
1.2 Rumusan masalah................................................................................................
1.3 Tujuan..................................................................................................................
1.4 Manfaat…………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian gizi buruk ……………….................................................................
2.2 Klasifikasi gizi buruk ………….........................................................................
2.3 Penatalaksanaan gizi buruk ……….....................................................................
2.4 Pengertian dan tujuan diet formula 100…...........................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ........................................................................................................
3.2 Saran ..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia. Peran
gizi dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia telah dibuktikan dari berbagai
penelitian. Gangguan gizi pada awal kehidupan akan mempengaruhi kehidupan
berikutnya. Gizi kurang pada balita tidak hanya menimbulkan gangguan pertumbuhan
fisik, tetapi juga mempengaruhi kecerdasan dan produktivitas di masa dewasa.
Menurut WHO salah satu masalah gizi buruk terjadi akibat konsumsi makanan yang tidak
cukup mengandung energi dan protein serta karena adanya gangguan kesehatan. Anak
disebut gizi buruk apabila berat badannya kurang dari berat badan normal. Sedangkan
menurut Depkes RI (2005), gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan
tinggi badan (TB) dengan Z-score <-3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus,
kwasiorkor dan marasmus-kwasiorkor). Gizi buruk juga diartikan seseorang yang kurang
gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-
hari dan atau gangguan penyakit tertentu (Supariasa et al, 2002).
Depkes (2007) menyebutkan diet Formula 100 diberikan pada fase transisi dan
rehabilitasi, bertujuan mengejar ketinggalan berat badan yang pernah dialami, mencapai
berat badan normal sesuai dengan panjang badan serta agar tahap perkembangan
kepandaian dan aktivitas motoriknya (duduk, merangkak, berdiri, berjalan, berlari) sesuai
dengan umurnya. Formula 100 merupakan makanan cair dengan komposisi setiap 100 ml
mengandung 100 kalori dan 2-4 gram protein. Diet F100 diberikan pada fase transisi dan
rehabilitasi bertujuan untuk mengejar kekurangan berat badan yang pernah dialami,
mencapai berat badan normal sesuai dengan panjang badan serta agar tahap
perkembangan kepandaian dan aktivitas motoriknya (duduk, merangkak, berdiri, berjalan,
berlari) sesuai dengan umurnya (Depkes 2007).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian gizi buruk ?
2. Bagaimana klasifikasi gizi buruk ?
3. Bagaimana penatalaksanaan gizi buruk ?
4. Apa pengertian dan tujuan diet formula 100 ?
5. Apa indikasi pemberian larutan formula 100 ?
6. Bagaimana kandungan gizi yang terdapat pada larutan formula 100 dan cara
pembuatan laritan formula 100 ?
7. Bagaimana sifat sensori/organoleptik dari larutan formula 100 ?
8. Bagaimana cara pemberiaan larutan formula 100 yang tepat ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi gizi buruk
2. Untuk mengetahui klasifikasi gizi buruk
3. Untuk mengetahui penatalaksanaan gizi buruk
4. Untuk mengetahui definisi dan tujuan diet formula 100
5. Untuk mengetahui kandungan gizi larutan formula 100 dan cara pembuatannya
6. Untuk mengetahui sifat sensori/organoleptic larutan formula 100
7. Untuk mengetahui cara pemberian larutan formula 100
1.4 Manfaat
1.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/63616/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y diakses pada 29 september 2019
http://eprints.ums.ac.id/37712/3/BAB%20I.pdf diakses pada 29 september 2019

Anda mungkin juga menyukai