Programme
Pendahuluan
BANTUAN
MAKANAN YANG
• Mencegah terjadinya EFEKTIF • Memperkirakan jumlah BM yang
tersedia.
malnutrisi pada • Menghitung kebutuhan makanan
populasi yang terkena • Membutuhkan langkah- populasi .
bencana. langkah dalam • Menentukan ransum makanan
penyediaan makanan. yang disesuaikan dengan
karakteristk populasi dan perkiraan
durasi bencana.
jika populasi bergantung pada bantuan, ransum menyediakan minimal 2.100 kkal/orang/hari.
jika populasi mengalami kekurangan gizi, berada pada tempat yang dingin, atau tingkat
aktivitas sedang sampai tinggi, maka jumlah kalori ransum ditambah.
ransum dapat diterima dan mudah dimakan.
ransum menggunakan bahan makanan yang tidak bertentangan dengan tradisi keagamaan
atau adat-istiadat setempat (termasuk pantangan bagi ibu hamil/menyusui).
bentuk ransum sesederhana mungkin: makanan pokok (nasi, jagung, tepung terigu), tinggi
kalori (minyak atau jenis lemak lain), dan tinggi protein (ikan atau daging kaleng).
Makanan yang direkomendasikan untuk penyimpanan di daerah
emergency (1)
• Makanan kaleng yang siap makan – sayuran, buah, beans, daging, ikan,
unggas, daging.
• Sup kaleng atau "dried soups in a cup"
• Daging asap atau daging yang dikeringkan.
• Buah yang dikeringkan.
• Jus kaleng atau jus serbuk, baik jus sayur atau buah.
Makanan yang direkomendasikan untuk
penyimpanan di daerah emergency (2)
*Faktor pemberat meliputi: kerawanan pangan tingkat rumah tangga, prevalensi HIV dan AIDS,
crude mortality rate > 1/10,000/hari, under five crude mortality rate > 2/ 10,000/hari, epidemi
campak dan pertusis, prevalensi ISPA dan diare, prevelensi malnutrisi sebelum bencana, e.g. stunting
Strategi Pelaksanaan Program Pemberian
Makanan (feeding programme strategy)
General
Food
Distribution
Semua umur bisa terpenuhi Menyediakan ransum standar secara
kebutuhan gizinya karena umum yang diperuntukkan bagi
formula gizi dari makanannya populasi umum yang berfungsi
sama (kalori 2.100 kkal, protein menyediakan makanan dan untuk
50 gram dan lemak 40 gram) memenuhi kebutuhan zat gizi.
Standar General Food Ration
• Bantuan bahan makanan yang memastikan korban bencana
mendapatkan asupan energi, protein, dan lemak untuk
Ration /ransum mempertahankan kehidupan dan beraktivitas.
• Ransum : bentuk kering (dry ration) dan basah (wet ration).
a) sederhana,
b) mudah dan cepat dibagikan,
c) menu makanan dibuat dari bahan yang tersedia atau yang
diterima,
d) tersedia dalam bentuk makanan biasa dan makanan lunak,
e) tidak menimbulkan banyak sampah,
f) cukup kalori.
Syarat Ransum untuk Pengungsi
pada General Food Ration
a) ransum disesuaikan dengan kebiasaan makan setempat, bahan makanan
yang tersedia, mudah diangkut menuju tempat pengungsian, mudah
didistribusikan kepada pengungsi.
b) mempertimbangkan kebutuhan gizi untuk tiap orang per harinya : energi
2.100 kkal, protein 50 gram, lemak 40 gram. Diberikan kepada setiap
pengungsi tanpa melihat status gizi.
c) pendistribusian terpusat melalui dapur umum.
Bahan Makanan yang Masuk Paket
General Food Ration
a) golongan karbohidrat,
b) kacang-kacangan sebagai sumber protein,
c) minyak nabati yang difortifikasi vitamin A,
d) garam beryodium,
e) makanan pendamping campuran yang difortifikasi (biasanya
yang didistribusikan oleh WFP adalah corn-soy blend),
f) daging atau ikan,
g) gula.
Tabel Contoh Standar Ransum atau bantuan Pangan Terbatas yang Dibawa Pulang (dry ration) tiap orang
setiap hari dalam gram
Bahan Makanan Ransum I Ransum II
Makanan Pendamping ASI (Blended Food Fortified) 250 250
Sereal - -
Biskuit - -
Minyak goreng 25 20
Biji-bijian - -
Gula 20 15
Garam - -
Total energi (kkal) 1250 1000
Total protein (gram) 45 36
Total lemak (gram) 30 30
Sumber : Kemenkes RI dalam Helmyati dkk 2018
Tabel Contoh Standar Ransum atau bantuan Pangan Terbatas yang Dimakan di Tempat (wet ration)
tiap orang setiap hari dalam gram
Bahan Makanan Ransum I Ransum 2 Ransum 3 Ransum 4 Ransum 5
Sereal - - 125 - -
Biskuit - 125 - - -
Minyak goreng 15 - 20 10 10
Biji-bijian 30 - 30 - -
Gula - - - 10 10
Garam - - 5 - -
Tanggap
Siaga darurat Pascabencana
darurat
Tahap awal
(fase 1 dan fase Tahap lanjut Transisi darurat
2) : pemberian
ransum
Standar Ransum pada Tahap Awal Tanggap
Bencana
Standar Standar
Ransum fase ransum fase 2
1 tahan awal tahap awal Sudah
tanggap tanggap mempertimbangkan
darurat darurat kebutuhan gizi
Ransum disediakan mulai
pengungsi dan
bencana terjadi hingga 5
hari setelah bencana. penyelenggaraan
makanan dapur umum
telah dikeola dengan
baik.
Disepakati General Food Ration minimal harus memenuhi 2.100 kkal per hari per
orang karena kalori sebanyak 1.900 kkal per hari dianggap belum dapat memenuhi
kebutuhan gizi jika tidak ada makanan lain.
Selain kalori, ransum minimal memenuhi 10 – 12 % energi berasal dari protein dan
17% total energi dari lemak.
Ransum harus mengandung asupan zat gizi mikro baik dari bahan makanan maupun
dari fortifikasi.
Penyesuaian Ransum
a. Suhu
Formula 2.100 ditentukan dengan suhu lingkungan sebesar
200C. Jika terdapat penurunan suhu maka kebutuhan
energi juga meningkat.
Suhu Tambahan Energi
200C -
150C +100 kkal
100C +200 kkal
50C + 300 kkal
00C + 400 kkal
Penyesuaian Ransum
d. Tingkat Aktivitas
• Formula 2100 kkal dapat meng-cover kesehatan dan status gizi individu
dengan tingkat aktivitas rendah.
• Bila pada populasi pengungsi melakukan aktivitas yang berat maka
perlu penyesuaian kebutuhan energi.
• Aktivitas berat di dalam pengungsian : pengungsi berjalan kaki jauh
untuk mendapatkan air maupun mencari kayu untuk bahan bakar dan
mendirikan rumah.
Kesuksesan Implementasi General Food
Ration
a) adanya donor.
b) perencanaan yang matang dan penataan logistik baik.
c) pendataan pengungsi berjalan dengan baik.
d) sistem distribusinya sudah memenuhi syarat adil dan semua
individu menerima.
e) monitoring ransum dilakukan secara rutin.
Masalah yang biasa terjadi di General Food
Ration