Anda di halaman 1dari 37

Rencana Kebutuhan

Pada Saat Bencana


Sasaran
Seluruh pengungsi, terutama kelompok rentan :

Balita

Bumil Busui Lansia


Strategi
1.Melaksanakan profesionalisme tenaga lapangan
2.Memperhatikan prevalensi, keadaan penyakit,
ketersediaan sumber daya, kebijakan yang ada, kondisi
penampungan, latar belakang sosek, faktor kejiwaan
pengungsi
3.Melakukan surveilens gizi
4.Koordinasi lintas program & sektoral
5.Pemberdayaan pengungsi di bidang pemenuhan
kebutuhan pangan
6.Bila pengungsi berada di pemukiman penduduk 
koordinasi dg pelayanan kesehatan setempat
Surveilans Gizi
Dilaksanakan di penampungan pengungsi :
Pendataan pengungsi
 Untuk mengetahui jumlah dan jenis bahan makanan
 Data Jumlah KK, Jumlah Jiwa, Jenis Kelamin, Kelamin, umur dan klp
rawan
 Data sarana air bersih, jumlah dan lokasi penampungann pengungsi
Pengumpulan data dasar gizi
 Untuk menentukan menentukan status gizi pengungsi
 Data antropometri berat badan, tinggi badan dan umur
Skrining
 Untuk tindakan interv PMT darurat terbatas atau PMT terapi
 Informasi dari data dasar gizi dan informasi dari surveilans penyakit
sangat bermanfaat untuk kegiatan skrining ini.
Tahap Kejadian Bencana
Tahap tanggap darurat

Tahap pemulihan

Tahap rehabilitasi& rekonstruksi


Tahap Kegiatan Darurat
1. TAHAP PENYELAMATAN

2. TAHAP TANGGAP DARURAT


1. Tahap
Penyelamatan

Terdiri dari :
Fase I (1-5 hari) Belum ada perencanaan menu 
semua menerima makanan yg sama
Fase II (5 hr –14 hr)Telah ersedia rincian menu
harian)  bantuan bahan makanan cukup
tersedia
Contoh Standar Ransum Tahap
Penyelamatan Fase I
Contoh Standar Ransum Tahap
Penyelamatan Fase I
Standar ransum digunakan untuk membuat
perencanaan
Perkiraaanbalita10%  susu bayi& balita
Penditribusian hrs terpusat melalui dapur
umum
Setiap perhitungan bhn mkn + 10% utk hal
tak terduga/kehilangan
Contoh perhitungan bhn mkn pada fase I
Cara perhitungan : standar ransum x
jumlah pengungsi x jangka waktu
penyelamatan + 10 %
Contoh kebutuhan biscuit:
(100 g x 1500 x 5 hari) + 10 %
750.000 g + 75.000 g = 825.000 g (825 kg)
Contoh standar ransum tahap
penyelamatan fase II
Contoh Ransum type 1,2,3,4,5 merupakan alternatif
apabila ada faktor-faktor kebiasaan serta ketersediaan
pangan setempat
Cara menghitung kebut bhn sama dgn fase 1
2. Tahap Tanggap
Darurat

Tahap ini dimulai selambat-lambatnya pd


hari ke 20
Penyelenggaraan Makan sesuai jenis
intervensi pd tahap 1 fase II
Kelompok rentan diberikan PMT darurat
terbatas, PMT terapi
Prinsip Penanggulangan
Menentukan kebutuhan pangan sesuai
standar kecukupang izi
Diusahakan untuk menggunakan bahan
pangan setempat
Sistem distribusi melibatkan
pengungsi/keluarga
Syarat Makanan Darurat
1.Harus sederhana
2. Dapat dengan cepat dikerjakan
3. Praktis & mudah dibagikan
4. Perencanaan menu dibuat berdasarkan bahan yang
tersedia / diterima
5. Bentuk makanan yang disediakan:-Makanan biasa-
Makanan Lunak
6.Bahan makanan yang tidak banyak membuat sampah
7.Harus mengenyangkan ( cukup Kalori)
Paket Bantuan Pangan
Pangan diusahakan sesuai kebiasaan &
ketersediaan setempat, mudah diangkut, disimpan
dan didistribusikan
Setiap orang diperhitungkan menerima ransum
untuk:
Energi= 2100 kkal
Protein = 50 gram
Lemak = 40 gram
Bentuk Bantuan
Memberikan makanan (WET RATION) yg
dimasak di dapur umum dan langsung
dimakan. Setiap sasaran harus datang setiap
kali makan setiap hari
Memberikan bahan pangan mentah untuk
dibawa pulang (DRY RATION) dan dimakan
di rumah. Bahan pangan biasanya diberikan
sekali seminggu
Macam Bantuan Bahan Makanan
1.Bahan mentah
Bahan basah : sayuran, buah, bumbu, dll
Bahan kering : beras, abon, telur, gula, teh,
susu, mie instant, air mineral, cornet beef,
sarden, dll
2.Bahan Matang (siap makan) : seperti : Nasi
bungkus, Roti, biscuit, sayur segar, dll.
Dapur Darurat / Umum
Produksi makanan
Pemasakan.
a. Menggunakan teknik masak sederhana:merebus
dan menggoreng
b. proses produksi continous5 –6 kali pemasakan
Pemorsiana
a. makanan pokok nasi 1 porsi
b. lauk hewani, nabati dan sayur dikemas dalam
plastik
c. menggunakankertasbungkus/sterofoam,sendok
makan plastik
Bahan makanan
Pemeriksaan/pengecekan:
Tanggal kadaluwarsa (air mineral,mie
instant,biscuit,susu kotak,
minyak,kopi,teh,dll)
Kualitas (beras, abon, telur asin, telur ayam,
gula pasir)
Cita rasa(kue basah,nasi bungkus/box)
langsung didistribusi
Penyimpanan Bantuan Bahan Makanan
Penyimpanana.
a. ruang penyimpanan darurat
b. metode fifo tetap dijalankan
Persiapana.
a. mkn pokok,lauk, sayur, bumbu
b. dipilih bahan makanan yang mudah
disiapkan
Makanan Jadi
Perencanaan Menu
a. menu yg ditetapkan tdk dptterlaksana  sesuai
bm yang ada
b. menu makanan darurat  tempe, tahu, ayam,
telur, abon, dll
c. teknik masak sederhana  merebus, mengukus,
menggoreng
d. variasi makanan kurang
e. pola menu : mkn pokok, lauk hewani, lauk
nabati dan sayur
f. menu diet khusus dapat dilaksanakan
PMT pada Pengungsi
1. PMT DARURAT

2. PMT DARURAT TERBATAS

3. PMT TERAPI

(sumber : Pedoman Teknis xxii Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana,


Kemenkes ,2011)
PMT Darurat
(blanket supplementary feeding
programme):
Pemberian makanan tambahan kepada
seluruh kelompok rentan:anak balita,wanita
hamil,dan ibu menyusui (khususnya sampai
6 bulan setelah melahirkan) yang bertujuan
mencegah memburuknya keadaan gizi
pengungsi.
PMT Darurat
Diberikan tanpa melihat status gizi
Setiap pengungsi mendapat diet  ±2100 kkal
Diberikan dlm bahan pangan dgn nilai gizi seimbang
dan kelompok risiko lain
Bhn pangan diusahakn sesuai dengan kebiasaan
Penditribusian terpusat melalui dapur umum
PMT DARURAT TERBATAS
(targeted supplementary feeding programe)
Pemberian makanan tambahan kepada kelompok
rentan yang menderita gizi kurang
misal:bumil,anak balita
Bertujuan untuk menurunkan prevalensi gizi
kurang dan kematian pada balita,lansia dan
kelompok resiko lain
Contoh PMT darurat TERBATAS utk bumil &
busui
Contoh PMT darurat TERBATAS utk anak balita
PMT Terapi
(therapeutic feeding programme)
Pemberian makanan tambahan dengan terapi diet
dan medis pada anak yang menderita gizi buruk
(sangatkurus)
Bahan makanan yg diberikan  disesuaikan
dengan bahan makanan lokal

bertujuan menurunkan angka kematian.


Diberikan berdasarkan pedoman
tatalaksana gizi buruk
Terapi diet:TETP bertahap
Jenis diet: cair (F75,F100)/mak.lumat/lunak/nasi
Cara pemberian:oral/lewat pipa
Tujuan terapi gizi:
 Memberikan makanan tinggi kalori,protein dan cukup
vitamin-mineral secara bertahap,guna mencapai status
gizi yang optimal.
 Fase stabilitasi bertujuan untuk mencegah/mengatasi
hipoglikemi,hipotermi dan dehidrasi
 Fasetransisi/rehabilitasi bertujuan untuk“tumbuhkejar”
Kendala yang dihadapi
Keterbatasan air bersih
Keterbatasan peralatan makan dan minum
Keterbatasan bahan makanan
Keterbatasan teknik pemasakan: hanya menggoreng
dan merebus

Anda mungkin juga menyukai