Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi Masyarakat Daerah Aliran Sungai
Dosen Pengampu :
Marianingsih, S.KM., M. Kes
Gerardin Ranind. K, S.KM., M.P.H
Pebrianti, S.KM., M. Kes
Vivien Dwi. P, S.KM., M. Kes
Oktovina Risky. I, S.KM., M. Kes
Ningsih Dewi. S, S. KM., M.K.K.K
Puji syukur Kami panjatkan Kehadirat Tuhan ynag Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan petunjuknya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BRANTAS
KELURAHAN RINGIN ANOM RT-02/RW-02 KOTA KEDIRI”.Guna untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ekologi Masyarakat Daerah aliran sungai Tahun ajaran 2020.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi masyarakat umum dan bermanfaat bagi
Mahasiswa Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
BAB II TINJAWAN PUSTAKA.............................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................10
BAB IV HASIL.......................................................................................................................12
BAB V PEMBAHASAN........................................................................................................26
BAB VI PENUTUP................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................30
LAMPIRAN............................................................................................................................31
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan
kesatuan ekosistem dengan sungai dan anak-anak sungainya yang berfungsi
menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau
atau laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di
laut sampai dengan daerah pengairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan (PP
No.37 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai). Daerah Aliran
Sungai memiliki peran yang sangat penting bagi siklus hidrologi, kemampuannya
menjaga dan menjadi tempat untuk mengalirkan air dari hulu ke hilir sebagai sumber
kehidupan menjadi jaminan yang akan menyatukan komponen biotik dan abiotik
dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Adanya Daerah Aliran Sungai yang
terawat dapat meminimalisirkan kerusakan alam, karena lingkungannya yang terjaga.
Banyaknya kebutuhan manusia dan kondisi alam yang dinamis membuat lingkungan
dapat berubah sewaktu – waktu, terutama karena bencana. Bencana seringkali
mengganggu struktur atau keseimbangan alam yang akan mempengaruhi siklus
hidrologi, salah satunya yaitu banjir. Air sungai merupakan salah satu sumber daya
alam yang sangat vital bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia sehingga kualitas
airnya harus tetap terjaga.
Menurut Widianto (2001) sungai yang melintasi pedesaan sangat berperan
penting bagi manusia yang bermukim di tepi sungai sebab sungai memenuhi beberapa
keperluan manusia mulai dari kebutuhan air bersih untuk memasak,minum, mandi dan
mencuci. Namun pada kenyataannya sebagian besar air bekas kegiatan manusia
dibuang ke system perairan tanpa melalui proses pengolahan limbah sama sekali
terlebih dahulu, hal ini menyebabkan penurunan kualitas air sungai. Perkembangan
penduduk dan kegiatan manusia merupakan salah satu faktor yang memicu
pencemaran sungai.Salah satunya adalah sungai brantas.Sungai Brantas merupakan
sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa setelah sungai Bengawan Solo yang terletak di
Provinsi Jawa Timur.
Sungai Brantas mempunyai DAS seluas ± 12.000 km2 atau 1⁄4 dari luas
Provinsi Jawa Timur dengan panjang 320 km (Balai Pengelolaan Daerah Sungai
Brantas, 2002). Sungai Brantas bermata air di Desa Sumber Brantas (Kota Batu),
Aliran sungai Brantas meliputi 9 kabupaten yaitu Malang, Blitar, Tulungagung,
Trenggalek, Kediri, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, dan Sidoarjo dan 6 kota yaitu
Batu, Malang, Blitar, Kediri, Mojokerto, dan Surabaya (Anonymous, 2011). Jumlah
penduduk di wilayah DAS Brantas ± 14 juta jiwa (40%).Daerah Aliran Sungai (DAS)
Brantas sebagai dampak seperti bertambahnya pemukiman penduduk, kegiatan
industri rumah tangga, kegiatan pertanian dan kegitana seberti pertambangan pasir di
sungai Brantas dapat berpengaruh terhadap kualitas airnya, karena limbah yang
dihasilkan dari kegiatan penduduk tersebut dibuang langsung ke sungai (Handayani et
al. 2001).
1
Pemanfaatan sungai sebagai tempat pembuangan sampah dan pertambangan
pasir dan aktifitas-aktifitas lain menyebabkan perubahan faktor lingkungan sehingga
akan berakibat buruk bagi kehidupan organisme air. Pemanfaatan sungai sebagai
daerah pembuangan sisa aktivitas manusia menyebabkan sungai cepat mengalami
pendangkanlan dan menurunkan kualitas air di dalamnya.Jika beban masukan bahan
bahan terlarut tersebut melebihi kemampuan sungai untuk membersihkan diri ( self
purification),maka timbul permasalahan yang serius yaitu pencemaran air.pencemaran
air ini berpengaruh negative terhadap biota perairan dan kesehatan penduduk yang
memanfaatkan air sungai tersebut.Kualitas air secara umum menunjukan mutu atau
kondidi air sungai tersebut.Kualitas air secara umum menunjukan mutu atau kondisi
air yang di kaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu (Efendi,2003).
(Wardhana,2006) Menjelaskan bahwa baik buruknya suatu [erairan bias di pendaruhi
oleh kegiatan di sekitarnya.Seringkali kegiatan yang ada dapat menurunkan kualitas
air pada akhirnya akan menganggu kehidupan biota air sungai.
B Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran kondisi masyarakat Daerah aliran sungai terhadap penyakit
yang di sebabkan oleh air sungai Brantas di wilayah RT 02 / RW 02 kelurahan
Ringin Anom kota Kediri?
2. Bagaimana pola konsumsi masyarakat daerah aliran sungai terhadap bahan makan
yang terkontaminasi logam berat yang terdapat di sungai brantas wilayah RT 02 /
RW 02 kelurahan Ringin Anom Kota Kediri ?
3. Bagaimana program intervensi kesehatan yang sudah berjalan di wilayah RT 02 /
RW 02 kelurahan Ringin Anom Kota Kediri ?
4. Bagaimana perilaku personal higiene, saluran SPAL dan pembuangan sampah di
wilayah RT 02 / RW 04 kelurahan Ringin Anom Kota Kediri ?
5. Bagaimana kriteria kondisi rumah sehat yang berhubungan dengan penyakit
masyarakat di wilayah RT 02 / RW 02 kelurahan Ringin Anom kota Kediri ?
6. Bagaimana Kebijakan yang telah di terapkan terkait pembuangan sampah dan
limbah di sungai brantas wilayah RT 02 / RW 02 kelurahan Ringin Anom kota
Kediri ?
C Tujuan
1. Untuk mengetahui gambaran kondisi masyarakat Daerah aliran sungai terhadap
penyakit yang di sebabkan oleh air sungai Brantas di wilayah RT 02 / RW 02
kelurahan Ringin Anom kota Kediri.
2. Untuk mengetahui pola konsumsi masyarakat daerah aliran sungai terhadap
bahan makan yang terkontaminasi logam berat yang terdapat di sungai brantas
wilayah RT 02 / RW 02 kelurahan Ringin Anom Kota Kediri.
3. Untuk mengetahui program intervensi kesehatan yang sudah berjalan di wilayah
RT 02 / RW 02 kelurahan Ringin Anom Kota Kediri.
4. Untuk mengetahui perilaku personal higiene, saluran SPAL dan pembuangan
sampah di Wilayah RT 02 / RW 02 kelurahan Ringin Anom Kota Kediri.
2
5. Untuk mengetahui kriteria kondisi rumah sehat yang berhubungan dengan
penyakit masyarakat wilayah RT 02 RW 02 kelurahan Ringin Anom kota Kediri.
6. Untuk Mengetahui Kebijakan yang telah di terapkan terkait pembuangan sampah
dan limbah di sungai brantas wilayah RT 02 RW 02 kelurahan Ringin Anom kota
Kediri.
D Manfaat
Hasil observasi ini dapat dimanfaatkan sebagai informasi dan reverensi bagi
pembaca khususnya masyarakat wilayah kelurahan Ringin Anom RT 02 / RW 02 kota
Kediri dan di lingkungan sekitarnya. Hal ini sangat berguna bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan masyarakat sekitar agar lebih melestarikan lingkungan hidup,
pencegah penyakit, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, serta untuk meningkakan
kesadaran masyarakat akan akibat dan dampak pembuangan sampah ke sungai
khusunya pada sungai Brantas Wilayah Kelurahan Ringin Anom RT 02 / RW 04 kota
Kediri.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
menyebabkan ensefalopati, kerusakan arteriol dan kapiler, oedema otak hingga
kematian.
b. Limbah Domestik
Menurut Permen LHK Republik Indonesia Nomor: P.86/Menlhk-Setjen/2016
TENTANG Baku Mutu Air Limbah Domestik, air limbah domestic adalah air
limbah yang berasal dari aktivitas hidup sehari-hari manusia yang berhubungan
dengan pemakaian air. Air limbah domestic mengandung berbagai bahan, yaitu :
kotoran, urine, dan air bekas cucian yang mengandung detergen, bakteri, dan
virus.
c. Tinta Percetakan
Logam kadmium (Gd) menjadi salah satu bahan yang dicemarkan akibat tinta
cetak, selain dari percetakan kadmium (Cd) juga bersumber dari pertambangan
dan industri. Keracunan kronis cadmium dapat menyebabkan kerusakan antara
lain pada system urinaria (ginjal), respirasi (pernafasan/paru-paru), sirkulasi darah
dan jantung serta dapat merusak kelenjar reproduksi, system penciuman, dan
kerapuhan tulang.
d. Limbah
Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap
masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Beberapa pengertian tentang limbah:
1. Berdasarkan keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal I
tentang prosedur impor limbah, menyatakan bahwa Limbah adalah
bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang
fungsinya sudah berubah dari aslinya.
2. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999 Limbah
didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan
manusia.
Limbah Cair Limbah cair atau buangan merupakan air yang
tidak dapat dimanfaatkan lagi serta dapat menimbulkan
dampak yang buruk terhadap manusia dan lingkungan.
Keberadaan limbah cair tidak diharapkan di lingkungan karena
tidak mempunyai nilai ekonomi. Pengolahan yang tepat bagi
limbah cair sangat diutamakan agar tidak mencemari
lingkungan (Mardana, 2007).
Karakteristik Limbah Cair Limbah cair baik domestik maupun
non domestik mempunyai beberapa karakteristik sesuai dengan
sumbernya, dimana karakteristik limbah cair dapat
5
digolongkan pada karakteristik fisik, kimia, dan biologi
sebagai berikut (Eddy, 2008). Karakteristik Fisik Karakteristik
fisik air limbah yang perlu diketahui adalah total solid, bau,
temperatur, densitas, warna, konduktivitas, dan turbidity.
a. Total Solid Total solid adalah semua materi yang
tersisa setelah proses evaporasi pada suhu 103oC–
105oC. Karakteristik yang bersumber dari saluran air
domestik, industri, erosi tanah, dan infiltrasi ini dapat
menyebabkan bangunan pengolahan penuh dengan
sludge dan kondisi anaerob dapat tercipta sehingga
mengganggu proses pengolahan.
b. Bau Karakteristik ini bersumber dari gas-gas yang
dihasilkan selama dekomposisi bahan organik dari air
limbah atau karena penambahan suatu substrat ke air
limbah.
c. Temperatur Temperatur ini mempengaruhi
konsentrasi oksigen terlarut di dalam air. Air yang
baik mempunyai temperatur normal 8oC dari suhu
kamar 27oC. Semakin tinggi temperatur air (>27oC)
maka kandungan oksigen dalam air berkurang atau
sebaliknya.
d. Density Density adalah perbandingan antara massa
dengan volume yang dinyatakan sebagai slug/ft3
(kg/m3 ).
e. Warna Air limbah yang berwarna banyak menyerap
oksigen dalam air, sehingga dalam waktu lama akan
membuat air berwarna hitam dan berbau.
f. Kekeruhan Kekeruhan diukur dengan perbandingan
antara intensitas cahaya yang dipendarkan oleh
sampel air limbah dengan cahaya yang dipendarkan
oleh suspensi standar pada konsentrasi yang sama
(Eddy, 2008).
Karakteristik Kimia Pada air limbah ada tiga karakteristik
kimia yang perlu diidentifikasi yaitu bahan organik, anorganik,
dan gas.
a. Bahan organik Pada air limbah bahan organik
bersumber dari hewan, tumbuhan, dan aktivitas
manusia. Bahan organik itu sendiri terdiri dari C, H,
O, N, yang menjadi karakteristik kimia adalah
protein, karbohidrat, lemak dan minyak, surfaktan,
pestisida dan fenol, dimana sumbernya adalah
limbah domestik, komersil, industri kecuali
pestisida yang bersumber dari pertanian.
6
b. Bahan anorganik Jumlah bahan anorganik
dipengaruhi oleh asal air limbah. Pada umumnya
berupa senyawa-senyawa yang mengandung logam
berat (Fe, Cu, Pb, dan Mn), asam kuat dan basa kuat,
senyawa fosfat senyawa-senyawa nitrogen (amoniak,
nitrit, dan nitrat), dan juga senyawa-senyawa belerang
(sulfat dan hidrogen sulfida).
c. Gas Gas yang umumnya ditemukan dalam limbah
cair yang tidak diolah adalah nitrogen (N2), oksigen
(O2), metana (CH4), hidrogen sulfida (H2S),
amoniak (NH3), dan karbondioksida (Eddy, 2008).
Karakteristik Biologi Pada air limbah, karakteristik biologi
menjadi dasar untuk mengontrol timbulnya penyakit yang
dikarenakan organisme pathogen. Karakteristik biologi
tersebut seperti bakteri dan mikroorganisme lainnya yang
terdapat dalam dekomposisi dan stabilisasi senyawa organik
(Eddy, 2008).
e. Peternakan
Kotoran ternak merupakan pilihan yang tepat sebagai bahan baku pembuatan
biogas, karena di dalam kotoran ternak telah mengandung bakteri metanogenik
yang dapat menghasilkan gas metan (Omed dkk., 2000).
Menurut Widodo dan Asari (2006) kotoran ternak mengandung nitrogen,
fosfor dan kalium yang merupakan kandungan nutrient utama untuk bahan pengisi
biogas.
f. Industri Tahu
Limbah Cair Tahu Limbah tahu berasal dari buangan atau sisa pengolahan
kedelai menjadi tahu yang terbuang karena tidak terbentuk dengan baik menjadi
tahu sehingga tidak dapat dikonsumsi. Limbah tahu terdiri atas dua jenis yaitu
limbah cair dan limbah padat. Limbah cair merupakan bagian terbesar dan
berpotensi mencemari lingkungan. Limbah ini terjadi karena adanya sisa air tahu
yang tidak menggumpal, potongan tahu yang hancur karena proses penggumpalan
yang tidak sempurna serta cairan keruh kekuningan yang dapat menimbulkan bau
tidak sedap bila dibiarkan (Nohong, 2010).
Limbah industri tahu pada umumnya dibagi menjadi dua bentuk limbah, yaitu
limbah padat dan limbah cair. Limbah padat pabrik pengolahan tahu berupa
7
kotoran hasil pembersihan kedelai (batu, tanah, kulit kedelai, dan benda padat lain
yang menempel pada kedelai) dan sisa saringan bubur kedelai yang disebut
dengan ampas tahu. Kandungan Limbah Cair Tahu Limbah cair industri tahu
mengandung bahan-bahan organik yang tinggi terutama protein dan asam-asam
amino. Adanya senyawa-senyawa organik tersebut menyebabkan limbah cair
industri tahu mengandung BOD, COD, dan TSS yang tinggi (Husin, 2008).
Bahan-bahan organik yang terkandung di dalam limbah industri cair tahu pada
umumnya sangat tinggi. Senyawa-senyawa organik tersebut dapat berupa protein,
karbohidrat dan lemak. Senyawa organik yang berada pada limbah adalah
senyawa yang dapat diuraikan secara sempurna melalui proses biologi baik aerob
maupun anaerob, sedangkan senyawa anorganik pada limbah adalah senyawa
yang tidak dapat diuraikan melalui proses biologi (Nurullatifah, 2011). Limbah
cair tahu mengandung bahan organik berupa protein yang dapat terdegradasi
menjadi bahan anorganik.
1. Karakteristik Limbah Cair Tahu Limbah cair industri tahu merupakan
salah satu sumber pencemaran lingkungan. Karakteristik air buangan yang
dihasilkan berbeda karena berasal dari proses yang berbeda. Karakteristik
buangan industri tahu meliputi dua hal, yaitu Beberapa karakteristik
limbah cair industri tahu yang penting antara lain:
a. BOD (Biochemical Oxygen Demand) BOD (Biochemical Oxygen
Demand) merupakan parameter untuk menilai jumlah zat organik yang
terlarut serta menunjukkan jumlah oksigen yang diperlukan oleh
aktivitas mikroorganisme dalam menguraikan zat organik secara
biologis di dalam limbah cair.
b. COD (Chemical Oxygen Demand) COD adalah jumlah oksigen yang
dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam satu
liter sampel air, dimana pengoksidanya adalah K2Cr2O7 atau KMnO4.
Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat
organik yang secara alamiah dapat dioksidasi melalui proses
mikrobiologis dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di
dalam air.
c. TSS (Total Suspended Solid) TSS yaitu bahan-bahan yang melayang
dan tidak larut dalam air. Padatan tersuspensi sangat berhubungan erat
dengan tingkat kekeruhan air. Kekeruhan menggambarkan sifat optik
8
air yang ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan
dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat di dalam air. Kekeruhan
disebabkan oleh adanya bahan organik dan anorganik yang tersuspensi
dan terlarut. Semakin tinggi kandungan bahan tersuspensi tersebut,
maka air semakin keruh (Effendi, 2008).
d. NH3-N NH3-N yaitu campuran senyawa kompleks antara lain asam-
asam amino, gula amino, dan protein (polimer asam amino). Amoniak
(NH3 ) merupakan senyawa alkali yang berupa gas tidak berwarna dan
dapat larut dalam air. Pada kadar di bawah 1 ppm dapat terdeteksi bau
yang sangat menyengat. Kadar NH3 yang tinggi dalam air selalu
menunjukkan adanya pencemaran.
e. Derajat Keasaman (pH) Air limbah industri tahu sifatnya cenderung
asam, pada keadaan asam ini akan terlepas zat-zat yang mudah untuk
menguap. Hal ini mengakibatkan limbah cair industri tahu
mengeluarkan bau busuk. pH sangat berpengaruh dalam proses
pengolahan air limbah. Baku mutu yang ditetapkan sebesar 5-9.
Pengaruh yang terjadi apabila pH terlalu rendah adalah penurunan
oksigen terlarut. Oleh karena itu, sebelum limbah diolah diperlukan
pemeriksaan pH serta menambahkan larutan penyangga agar dicapai
pH yang optimal (Herlambang, 2007).
f. Kadar Logam Fe Besi adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat
ditemui pada hampir setiap tempat di bumi, pada semua lapisan
geologis, dan semua badan air.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
G Jenis Data
Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berasal dari 2 sumber, yaitu:
a) Data primer, adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan baik melalui
observasi maupun melalui wawancara dengan pihak informan.
b) Data sekunder, yaitu berupa kuesioner yang berasal dari literature atau jurnal.
10
data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu
melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat
wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban dari informan.
11
BAB IV
HASIL
Tabel 2. Umur
Frekuensi Persen
27 1 6,7
38 1 6,7
42 1 6,7
48 1 6,7
50 2 13,3
54 2 13,3
59 1 6,7
60 1 6,7
61 2 13,3
65 2 13,3
66 1 6,7
Total 15 100
Berdasarkan tabel, responden yang berumur 27, 38, 42, 48, 59, 60, 66 masing-masing
memiliki 1 responden dengan presentase 6,7%, kemudian responden yang berumur 50, 54,
61, 65 masing-masing memiliki 2 responden dengan presentase 13,3 %.
Frekuensi Persen
Ada 15 100,0
12
Berdasarkan tabel 2, bahwa 15 responden (100%) mengetahui bahwa terdapat poster
keseahatan di daerah Kelurahana Ringinanom.
Frekuensi Persen
Tidak 11 73,3
Ya 4 26,7
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 11 responden (73,3%) menyatakan bahwa tidak terdapat poster/leaflet
mengenai waterborne disease, dan sebanyak 4 responden (26,7%) menyatakan bahwa
terdapat poster/leaflet mengenai waterborne disease.
Frekuensi Persen
Tidak 10 66,7
Ya 5 33,3
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 10 responden (66,7%) menyatakan bahwa tidak terdapat poster/leaflet
mengenai himbauan untuk tidak buang sampah di sungai, dan terdapat 5 responden (33,3%)
mengatakan bahwa terdapat himbauan untuk tidak buang sampah di sungai.
Frekuensi Persen
Belum dilakukan 6 40,0
Sudah dilakukan 9 60,0
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 9 responden (60,0%) telah membuang sampah pada tempatnya, sedangkan
6 responden (40,0%) masih membuang sampah dibantaran sungai.
Frekuensi Persen
PHBS 9 60,0
PTM 6 40,0
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 9 responden (60,0%) mengatakan bahwa terdapat poster PHBS dan 6
responden (40,0%) mengatakan bahwa terdapat poster PTM.
13
Tabel 8. 3M
Frekuensi Persen
Ya 3 20,0
Tidak 12 80,0
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, terdapat 3 responden (20,0%) yang telah melakukan kegiatan 3M+ dan 12
responden (80,0%) belum melakukan kegiatan 3m+.
Tabel 9. Merokok
Frekuensi Persen
Tidak 11 73,3
Ya 4 26,7
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 11 responden (73,3%) mengaku bahwa tidak merokok dan 4 responden
(26,7%) mengaku merokok.
Frekuensi Persen
Normal 8 53,3
Tidak 7 46,7
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 8 responden (53,3%) memiliki tekanan darah yang normal, dan 7
responden (46,7%) memiliki tekanan darah yang tidak normal.
Frekuensi Persen
Tidak 1 6,7
Ya 14 93,3
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 1 Responden (6,7) mengatakan tidak memiliki JKN,dan 14 Responden
(93,3%) mengatakan memiliki JKN.
Frekuensi Persen
Ya 15 100,0
Berdasarkan tabel, 15 Responden (100,0%) mengatakan memiliki SPAL.
14
Tabel 13. SPAL tertutup
Frekuensi Persen
Tidak 7 46,7
Ya 8 53,3
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 7 Responden (46,7%) mengatakan memiliki SPAL yang tidak tertutup,
dan 8 Responden (53,3%) mengatakan memiliki SPAL yang tertutup.
Frekuensi Persen
Ya 15 100,0
Berdasarkan tabel, 15 Responden (100,0%) mengatakan memiliki Jamban.
Frekuensi Persen
Cemplung tanpa tutup 1 6,7
Leher angsa 14 93,3
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 1 Responden (6,7%) mengatakan memiliki jenis jamban cemplung tanpa
tutup, dan 14 responden (93,3%) mengatakan memiliki jenis jamban leher angsa.
Frekuensi Persen
<1 kali 2 13,3
>1 kali 8 53,3
1 kali 5 33,3
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 2 Responden (13,3%) mengatakan membersihkan jamban kurang dari 1
kali dalam seminggu, dan 8 Responden (53,3%) mengatakan membersihkan jamban lebih
dari 1 kali dalam seminggu, dan 5 Responden (33,3%) mengatakan membersihkan jamban 1
kali dalam seminggu.
Frekuensi Persen
Di sungai 1 6,7
Tempat sampah 14 93,3
pribadi
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 1 Responden (6,7%) mengatakan membuang sampah di sungai, dan 14
Responden (93,3%) mengatakan membuang sampah di tempat sampah pribadi.
15
Tabel 18. Cuci tangan setelah aktivitas
Frekuensi Persen
Tidak 2 13,3
Ya 13 86,7
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 2 Responden (13,3%) mengatakan bahwa tidak mencuci tangan setelah
melakukan aktivitas, dan 13 Responden (86,7%) mengatakan bahwa mencuci tangan setelah
aktivitas.
Frekuensi Persen
Tidak 10 66,7
Ya 5 33,3
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 10 responden (66,7%) tidak menggunakan APD saat bekerja, dan 5
responden (33,3%) menggunakan APD saat bekerja.
Frekuensi Persen
Tidak 2 13,3
Ya 13 86,7
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 13 responden (86,7%) menyatakan bahwa mencuci tangna sebelum dan
sesudah melakukan pekerjaan, serta 2 responden (13,3%) menyatakan bahwa tidak mencuci
tangan sebelum atau sesudah melakukan pekerjaan.
Tabel 21. Menggunakan sabun dan air mengalir ketika mencuci tangan
Frekuensi Persen
Tidak 1 6,7
Ya 14 93,3
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 14 responden (93,3%) mengatakan bahwa menggunakan sabun dan air
mengalir ketika mencuci tangan, serta 1 reponden (6,7%) mengatakan bahwa tidak
menggunakan sabun dan air yang mengalir ketika mencuci tangan.
Frekuensi Persen
Tidak 3 20,0
Ya 12 80,0
Total 15 100,0
16
Berdasarkan tabel, 3 Responden (20,0%) mengatakan tidak merasakan sakit kepala, dan 12
Responden (80,0%) mengatakan bahwa merasakan sakit kepala.
Frekuensi Persen
Tidak 15 100,0
Berdasarkan tabel, 15 Responden (100,0%) mengatakan tidak mengalami pembengkakan
(oedema) pada kelenjar getah bening.
Frekuensi Persen
Tidak 11 73,3
Ya 4 26,7
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 11 Responden (73,3%) mengatakan bahwa tidak pernah mengalami
kesulitan untuk berkonsentrasi,dan 4 Responden (26,7%) mengatakan bahwa pernah
mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi.
Frekuensi Persen
Tidak 6 40,0
Ya 9 60,0
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 6 Responden (40,0%) mengatakan bahwa tidak pernah merasakan demam,
dan 9 Responden (60,0%) mengatakan bahwa pernah merasakan demam.
Frekuensi Persen
Tidak 9 60,0
Ya 6 40,0
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 9 Responden (60,0%) mengatakan bahwa tidak pernah mengalami gatal-
gatal pada kulit, dan 6 Responden (40,0%) mengatakan bahwa pernah mengalami gatal-gatal
pada kulit.
Frekuensi Persen
Tidak 13 86,7
Ya 2 13,3
Total 15 100,0
17
Bedasarkan tabel, 13 Responden (86,7%) mengatakan bahwa tidak pernah mengalami
kemerahan pada kulit, dan 2 Responden (13,3%) mengatakan bahwa pernah mengalami
kemerahan pada kulit.
Frekuensi Persen
Tidak 13 86,7
Ya 2 13,3
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 13 Responden (86,7%) mengatakan bahwa tidak pernah mengalami
bintik-bintik merah pada kulit, dan 2 Responden (13,3%) mengatakan bahwa pernah
mengalami bintik-bintik merah pada kulit.
Frekuensi Persen
Tidak 5 33,3
Ya 10 66,7
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 5 Responden (33,3%) mengatakan bahwa tidak pernah mengalami sakit
perut, dan 10 Responden (66,7%) mengatakan bahwa pernah mengalami sakit perut.
Frekuensi Persen
Tidak 15 100,0
Berdasarkan tabel, 15 Responden (100,0%) mengatakan bahwa tidak pernah mengalami
gangguan makan (anoreksia).
Frekuensi Persen
Tidak 10 66,7
Ya 5 33,3
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 10 Responden (66,7%) mengatakan bahwa tidak pernah mengalami mual
dan mutah, dan 5 Responden (33,3%) mengatakan bahwa pernah mengalami mual dan
mutah.
Frekuensi Persen
Tidak 13 80,0
18
Ya 2 20,0
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 13 Responden mengatakan tidak pernah mengalami dehidrasi berat, dan 2
Responden (20,0%) mengatakan pernah mengalami dehidrasi berat.
Frekuensi Persen
Tidak 13 86,7
Ya 2 13,3
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 13 Responden (86,7%) mengatakan bahwa tidak pernah mengalami BAB
dari 3x dengan tekstur cair dan, 2 Responden (13,3%) mengatakan bahwa pernah mengalami
BAB lebih dari 3x dengan tekstur cair.
Frekuensi Persen
Tidak 14 93,3
Ya 1 6,7
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 14 Responden (93,3%) mengatakan bahwa tidak pernah mengalami BAB
disertai darah, dan 1 Responden (6,7%) mengatakan bahwa pernah mengalami BAB disertai
darah.
Frekuensi Persen
Tidak 6 40,0
Ya 9 60,0
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 6 Responden (40,0%) mengatakan bahwa tidak pernah mengalami nyeri
sendi, dan 9 responden (60,0%) mengatakan bahwa pernah mengalami nyeri sendi.
Frekuensi Persen
Tidak 7 46,7
Ya 8 53,3
19
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 7 Respomde (46,7%) mengatakan bahwa tidak pernah merasa lemah,letih,
lesu dan 8 Responden (53,3%) mengatakan bahwa pernah merasa lemah,letih,lesu.
Frekuensi Persen
Tidak 9 60,0
Ya 6 40,0
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 9 Responden (60,0%) mengatakan bahwa tidak pernah mengalami
insomnia(sulit tidur), dan 6 Responden (40,0%) mengatakan bahwa pernah mengalami
insomnia (sulit tidur).
Frekuensi Persen
Tidak 14 93,3
Ya 1 6,7
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 14 Responden (93,3%) mengatakan bahwa tidak pernah mengalami
penurunan berat badan, dan 1 Responden (6,7%) mengatakan bahwa pernah mengalami
penurunan berat badan.
Frekuensi Persen
Tidak 15 100,0
Berdasarkan tabel, 15 Responden (100,0%) mengatakan bahwa tidak pernah mengkonsumsi
sayur yang berasal dari DAS brantas.
Frekuensi Persen
Tidak 9 60,0
Ya 6 40,0
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel, 9 Responden (60,0%) mengatakan bahwa tidak pernah mengkonsumsi
ikan dari sungai brantas, dan 6 Responden (40,0%) mengatakan bahwa pernah
mengkonsumsi ikan dari sungai brantas.
20
Penilaian Rumah Sehat
21
N Makanan Lauk Buah-
Frekuensi Frekuensi Sayur-sayuran Frekuensi Frekuensi Minuman Frekuensi
o Pokok Pauk buahan
1 1. Telur 1. Bayem 1. Semang 3x seminggu 1. Kopi
2. Ayam 2. Kangkung ka
1. Nasi 3x sehari 3x sehari 3x sehari 3x sehari
3. Tahu 3. Wortel 2. Pepaya
4. Tempe 4. Sawi
2 1. Telur 1. Bayam 1. Pisang 3x seminggu 1. Teh
1. Nasi 3x sehari 2. Tahu 3x sehari 2. Kangkung 3x sehari Manis <3x sehari
3. Tempe
3 1. Telur 1. Daun 1. Pisang >3x seminggu 1. Teh
2. Ayam singkong 2. Pepaya manis
1. Nasi 3x sehari 3. Tahu 3x sehari 2. Bayam 3x sehari <3x sehari
4. Tempe 3. Kol
5. Ikan 4. Sawi
4 1. Ayam 1. Kacang 1. Jeruk 3x seminggu 1. Teh
1. Nasi 3x sehari 3x sehari panjang 3x sehari manis <3x sehari
2. Kol
5 1. Telur 1. Bayem 1. Pepaya >3x seminggu 1. Air putih
2. Ayam 2. Wortel
1. Nasi 3x sehari 3. Tahu 3x sehari 3. Kol 3x sehari >3x sehari
4. Tempe 4. Kacang
panjang
6 1. Tahu 1. Bayem 1. Semang >3x seminggu 1. Kopi
1. Nasi 3x sehari 3x sehari 3x sehari <3x sehari
2. Tempe 2. Kangkung ka
7 1. Tahu 1. Bayem 1. Jeruk 3x seminggu 1. Kopi
2. Tempe 2. Kangkung
1. Nasi 3x sehari
3x sehari 3. Sawi 3x sehari <3x sehari
2. Mie <3x sehari
4. Kacang
panjang
8 1. Nasi 3x sehari 1. Tahu 3x sehari 1. Daun 3x sehari 1. Pisang 3x seminggu 1. Teh <3x sehari
2. Tempe singkong manis
3. Ayam 2. Bayam
22
3. Kangkung
4. Kacang
panjang
9 1. Telur 1. Bayem 1. Pisang 3x seminggu 1. Teh
2. Ayam 2. Kangkung manis
1. Nasi 3x sehari 3x sehari 3x sehari <3x sehari
3. Tahu 3. Kacang
4. Tempe panjang
10 1. Telur 1. Daun 1. Pisang >3x seminggu 1. Teh
2. Ayam singkonh 2. Jeruk manis
1. Nasi 3x sehari 3x sehari 3x sehari <3x sehari
3. Tahu 2. Bayam
4. Tempe 3. Wortel
11 1. Tahu 1. Bayem 1. Pisang 3x seminggu 1. Teh
2. Tempe 2. Kangkung 2. Jeruk manis
3. Ayam 3. Sawi 3. Pepaya
1. Nasi 3x sehari 3x sehari 3x sehari <3x sehari
4. Kacang
panjang
5. Wortel
12 1. Telur 1. Bayem 1. Jeruk 3x seminggu 1. Kopi
2. Ayam 2. Wortel 2. Semang
1. Nasi 3x sehari 3. Tahu 3x sehari 3. Kol 3x sehari ka 3x sehari
4. Tempe 4. Kacang 3. Pepaya
panjang
13 1. Tahu 1. Bayam 1. Pisang >3x seminggu 1. Teh
1. Nasi 3x sehari 2. Tempe 3x sehari 3x sehari manis <3x sehari
3. Ayam
14 1. Tahu 1. Wortel 1. Pisang 3x seminggu 1. Kopi
1. Nasi 3x sehari 2. Tempe 3x sehari 2. Kacang 3x sehari <3x sehari
3. Ayam Panjang
15 1. Ayam 1. Bayam 1. Pepaya 3x seminggu 1. Teh
1. Nasi 3x sehari 3x sehari 3x sehari <3x sehari
2. Kangkung Manis
23
24
BAB V
PEMBAHASAN
Hasil dari interpretasi kesehatan lingkungan, seluruh responden telah memilik SPAL
(saluran pembuangan air limbah) dan sebagian besar mengatakan bahwa memiliki SPAL yang
tertutup. Seluruh responden telah memiliki jamban pribadi sengan jenis jamban leher angsa,
dimana jamban rata-rata dibersihkan 1 kali dalam 1 minggu. Responden sudah memiliki tempat
pembuangan sampah sendiri, yang mana akan diangkut oleh petugas kebersihan, tetapi masih
terdapat satu responden yang masih membuang sampah di bantaran sungai. Responden juga
sudah sadar akan kesehatan dengan mencuci tangan sebelum makan, sebelum beraktivitas dan
juga setelah beraktivitas.
25
uang. Menurut beberapa responden, terdapat kelompok yang mengatur pengolahan sampah dan
yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah pemuda sekitar. Kegiatan ttersebut berupa
pengolahan sampah dan pemilahan sampah. Air yang digunakan oleh responden merupakan air
yang berasal dari sumur. Sumber air sendiri digunakan untuk minum, masak dan juga MCK
(mandi, cuci, kakus). Responden banyak mengalami sakit kepala, sulit berkonsentrasi,
mengalami sakit perut dan mengalami nyeri sendi. Sebagian masyarakat juga masih
mengonsumsi ikan yang berasal dari sungai brantas. Dan dilihat dari indikator rumah sehat,
sebagian besar telah memenuhi syarat yang sesuai.
26
BAB VI
PENUTUP
7Y
A Kesimpulan
1. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan kesatuan
ekosistem dengan sungai dan anak-anak sungainya yang berfungsi menampung,
menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau laut secara
alami,
2. DAS Brantas Terletak di Provinsi Jawatimur dan Luas Daerah Aliran sungai kurang lebih
12.000Km2 dan total panjang sungai kurang lebih 320 Km
3. Sungai Brantas bermata air di Desa Sumber Brantas (Kota Batu), Aliran sungai Brantas
meliputi 9 kabupaten yaitu Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Nganjuk,
Jombang, Mojokerto, dan Sidoarjo dan 6 kota yaitu Batu, Malang, Blitar, Kediri,
Mojokerto, dan Surabaya.
4. Pemanfaatan sungai sebagai daerah pembuangan sisa aktivitas manusia menyebabkan
sungai cepat mengalami pendangkanlan dan menurunkan kualitas air di dalamnya
5. Terdapat berbagai macam polutan yang dapat mencemari Daerah Aliran Sungai brantas
kota Kediri khususnya dari jembatan Alun Alun sampai Jembatan Brawijaya Kota Kediri
antara lain Limbah dari Pabrik tahu,Bengkel cat mobil,Limbah domestic,Limbah
peternakan dan Tinta Percetakan
6. Seluruh responden sudah memiliki SPAL yang tertutup dan jamban pribadi berbentuk
leher angsa
7. Sebagaian besar masyarakat sudah menyadari pentingnya PHBS seperti mencuci sebelum
dan setelah melakukan aktivitas
8. Responden sudah memiliki tempat pembuangan sampah sendiri, yang mana akan
diangkut oleh petugas kebersihan, tetapi masih terdapat satu responden yang membuang
sampah di bantaran sungai brantas
9. Sudah terdapat peraturan jika masyarakat membuang samapah di bantaran / di sungai
brantas akan di kenakan denda yang telah disepakati dimana denda tersebut berupa uang.
10. Masyarakat Kelurahan RinginAnom Khususnya RT 02/RW 04 kota Kediri menggunakan
air dari sumur bor untuk memenuhi kebutuhan sehari hari
11. Masih terdapat Masyarakat yang mengkonsumi ikan dari Sungai brantas
12. Dilihat dari indikator rumah sehat, sebagian besar telah memenuhi syarat yang sesuai.
27
J Saran
Adapun makalah ini dapat menjadi bahan pembelajaran dalam mata kuliah pengelolaan
(DAS) Daerah Aliran Sungai. Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis menyarankan
bahwa adanya beberapa komponen terkait DAS seperti masalah kesehatan lingkungan,
pencegahan penyakit, keselamatan kerja, gizi masyarakat, promosi kesehatan dan kebijakan
yang ada, maka diharapkan masyarakat khususnya di daerah kelurahan Ringin Anom
RT02/RW02 kota Kediri dapat lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan
melestarikan lingkungan sekitar dan di daerah aliran sungai, personal higine dan sanitasi
lingkungan, gizi masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit, kondisi rumah sehat, dan
kebijakan terkait DAS (Daerah Aliran Sungai) guna perencanaan terpadu dan berkelanjutan
dengan memperhatikan dan mempertimbangkan DAS sebagai unit pengelolaan yang meliputi
dari daerah hulu sampai hilir. Serta perlunya edukasi kepada masyarakat khususnya RT 02
RW 02 kelurahan RinginAnom kota kediri terkait bahaya konsumsi ikan dari sungai brantas
selain itu perlu peningkatan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah di
bantaran / ke sungai brantas .
28
DAFTAR PUSTAKA
Marwah, Rieza Ayu; Supriharyono; Haeruddin. 2015. Analisis Konsentrasi Kadmium (Cd) dan
Timbal (Pb) Pada Air dan Ikan Dari Perairan Sungai Wakak Kendal. Semarang :
Diponegoro Journal of Maquares. 3(4) 37-41
Purnomo, Agus; Purwana, Rachmadi. 2008. Dampak Cadmium dalam Ikan terhadap Kesehatan
Masyarakat. Bandar Lampung : Jurnal Analisis Kesehatan Poltekes Depkes Tanjung
Karang. 89-96
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai
29
LAMPIRAN
Lampiran 1
Dokumentasi
30
Lampiran 2
I. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
a. < Rp 1.000.000
b. Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000
c. > Rp 5.000.000
3. Pendidikan
a. Tidak sekolah
b. SD (tamat / tidak tamat)
c. SMP
d. SMA
e. Akademi / Perguruan Tinggi
31
Lampiran 3
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes RI, 2007). Pedoman teknis
32
hhh. n (rumah panggung)
4. Jendela kamar tidur a. Tidak ada kkk. lll.
33
membaca dengan
wwwww. Normal
aaaaaa. II. SARANA SANITASI bbbbbb. 2
5
cccccc. ffffff. a. Tidak ada hhhhhh. iiiiii.
dddddd. 0
gggggg. Sarana Air b. Ada, bukan milik sendiri dan kkkkkk.mmmmmm.
eeeeee.
Bersih tidak memenuhi syarat llllll.
.
(SGL/SPT/PP/KU/PAH) jjjjjj. Kesehatan
c. Ada, milik sendiri dan tidak pppppp.
oooooo.
nnnnnn. memenuhi syarat 2
kesehatan
d. Ada, bukan milik sendiri dan ssssss.
rrrrrr.
qqqqqq. memenuhi syarat
kesehatan
e. Ada, milik sendiri dan vvvvvv.
uuuuuu.
tttttt. memenuhi syarat kesehatan 4
wwwwww. yyyyyy. a. Tidak ada aaaaaaa. bbbbbbb.
zzzzzz. Jamban 0
xxxxxx. b. Ada, bukan leher angsa, tidak fffffff.
ddddddd.
(sarana pembuangan
2. eeeeeee.
ccccccc. ada tutup,
kotoran)
disalurkan ke 1
sungai/kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada hhhhhhh.
jjjjjjj.
tutup, disalurkan ke iiiiiii.
ggggggg. sungai/kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada lllllll. nnnnnnn.
tutup, disalurkan ke septic mmmmmmm.
kkkkkkk. Tank 3
e. Ada, leher angsa, ada tutup, qqqqqqq.
ppppppp.
ooooooo. disalurkan ke septic 4
tank
rrrrrrr. zzzzzzz. a. Tidak ada, sehingga jjjjjjjj.
hhhhhhhh.
sssssss. aaaaaaaa. tergenang tidak teratur di iiiiiiii.
34
ttttttt. bbbbbbbb. gggggggg. halaman rumah
uuuuuuu. cccccccc. b. Ada, diresapkan tetapi llllllll. nnnnnnnn.
vvvvvvv. dddddddd. kkkkkkkk. mencemari sumber mmmmmmmm.
wwwwwww.
eeeeeeee. air (jarak dengan sumber air 1
xxxxxxx.
ffffffff. Sarana <10 m)
yyyyyyy. pembuangan air c. Ada, dialirkan ke selokan qqqqqqqq.
pppppppp.
3. limbah (SPAL) oooooooo. Terbuka 2
d. Ada, diresapkan tetapi tidak ssssssss.uuuuuuuu.
mencemari sumber air tttttttt.
(jarak
rrrrrrrr. dengan sumber air
>10 m)
e. Ada, disalurkan ke selokan wwwwwwww.
yyyyyyyy.
tertutup (saluran kota) untuk xxxxxxxx.
vvvvvvvv. diolah lebih lanjut 4
zzzzzzzz. ccccccccc. a. Tidak ada eeeeeeeee. fffffffff.
aaaaaaaaa. 0
ddddddddd. Sarana b. Ada, tidak kedap air dan iiiiiiiii.
hhhhhhhhh.
bbbbbbbbb. pembuangan
ggggggggg. tidak ada tutup 1
4. sampah (tempat
c. Ada, kedap air dan tidak ada lllllllll.
kkkkkkkkk.
sampah)
jjjjjjjjj. Tutup 2
d. Ada, kedap air, dan tertutup mmmmmmmmm.
nnnnnnnnn.
3
ooooooooo. III. PERILAKU PENGHUNI ppppppppp.
44
qqqqqqqqq.sssssssss. a. Tidak pernah dibuka uuuuuuuuu. vvvvvvvvv.
rrrrrrrrr.
ttttttttt. Membuka jendela 2
b. Kadang-kadang dibuka wwwwwwwww.
xxxxxxxxx.
1. kamar
3
c. Setiap hari dibuka yyyyyyyyy. zzzzzzzzz.
2
aaaaaaaaaa. a. Tidak pernah dibuka dddddddddd.eeeeeeeeee.
cccccccccc. Membuka
bbbbbbbbbb. 0
jendela ruang
b. Kadang-kadang dibuka ffffffffff. gggggggggg.
2.
35
1
keluarga
c. Setiap hari dibuka hhhhhhhhhh.iiiiiiiiii.
2
jjjjjjjjjj. a. Tidak pernah mmmmmmmmmm.
nnnnnnnnnn.
llllllllll. Membersihkan
kkkkkkkkkk. 0
halaman
b. Kadang-kadang oooooooooo.pppppppppp.
3.
rumah
1
c. Setiap hari qqqqqqqqqq.rrrrrrrrrr.
2
ssssssssss.
tttttttttt. Membuang tinja a. Dibuang ke uuuuuuuuuu. vvvvvvvvvv.
4. bayi dan balita ke sungai/kebun/kolam/sembara 0
jamban ngan
b. Kadang-kadang ke jamban wwwwwwwwww.
xxxxxxxxxx.
1
c. Setiap hari ke jamban yyyyyyyyyy.zzzzzzzzzz.
2
aaaaaaaaaaa.ddddddddddd. a. Dibuang ke jjjjjjjjjjj.
hhhhhhhhhhh.
bbbbbbbbbbb.
eeeeeeeeeee. ggggggggggg. sungai/keb iiiiiiiiiii.
fffffffffff. Membua un/kolam/sembara ngan 0
ccccccccccc. b. Kadang-kadang ke tempat mmmmmmmmmmm.
ng sampah ke lllllllllll.
5.
tempat sampah kkkkkkkkkkk. Sampah 1
c. Setiap hari ke tempat sampah nnnnnnnnnnn.
ooooooooooo.
2
ppppppppppp. Penilaian = Total Nilai x Bobot
Ket : Penentuan kriteria rumah berdasarkan pada hasil penilaian rumah yang merupakan
hasil perkalian antara nilai dengan bobot, dengan kriteria sebagai berikut :
36
Lampiran 4
1. Catatan : pertanyaan ini hanya ditanyakan kepada bidan desa atau petugas kesehatan yang
ada di desa
Penyuluhan apa yang sudah diberikan kepada masyarakat?
Jawaban : …….
2. Adakah poster-poster/leaflet kesehatan yang diberikan pihak Pelayanan
Kesehatan/instansi lain di wilayah anda?
a. Ada
b. Tidak ada
3. Jika Ada, apakah terdapat poster/leaflet mengenai informasi tentang waterborne disease
atau penyakit yang ditularkan melalui air?
a. Ya
b. Tidak
4. Jika Ada, apakah terdapat poster/leaflet mengenai Himbauan untuk tidak buang sampah
di Sungai?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah dengan adanya poster atau lefleat untuk tidak membuang sampah di sungai sudah
benar-benar dilakukan oleh masyarakat di daerah anda?
a. Sudah dilakukan
Alasanya : ....................
b. Belum dilakukan.
Alasanya : ....................
6. Selain poster atau lefleat terkait waterborne disease dan poster atau lefleat untuk tidak
membuang sampah di sungai, poster atau leaflet apa yang pernah diberikan?
Sebutkan : ....................
7. Kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh aparat desa dalam pengelolaan sampah ?
Jawaban : ……
37
8. Apakah anda selalu melakukan kegiatan 3M+ (menguras, mengubur, menutup) ?
a. Ya
b. Tidak, jika tidak alasannya :
38
b. Tidak
16. Apakah anda merokok ?
a. Ya
b. Tidak
17. Apakah anda terdaftar sebagai anggota JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) ?
a. Ya
b. Tidak, jika tidak alasannya : ………….
39
c. > 1 kali
24. Apakah jamban yang anda miliki terdapat air bersih ?
a. Ya
b. Tidak
25. Dimanakah anda membuang sampah?
a. Tempat sampah umum
b. Tempat sampah pribadi
c. Di sungai
d. Di TPS
e. Di sembarang tempat
26. Berapa kali anda membuang sampah setiap minggu?
a. > 5 kali
b. 3-5 kali
c. < 3 kali
d. Setiap hari
e. Tidak pernah
27. Bagaimana cara mengolah sampah?
a. Dibuang ke TPS
b. Dibakar
c. Dikubur
d. Didiamkan
e. Dibuang ke sungai
28. Dari manasumber air bersih anda?
a. PDAM
b. SPT (dangkal/dalam)
c. Air sumur bor / Sumur Gali
d. Air hasil pengolahan
Digunakan untuk (MCK, Masak, Minum, dll) ?
Jawaban: ………………
29. Menurut anda apakah yang dimaksud air bersih?
40
a. Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitas nya memenuhi syarat
kesehatan
b. Air yang kelihatan jernih
c. Air yang tidak berbau
d. Air yang tidak berasa
e. Tidak tahu
30. Apakah Bapak / Ibu mempunyai kamar mandi ?
a. Ya
b. Tidak
31. Apakah Bapak / Ibu menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
32. Apakah dalam 1 tahun terakhir ini, didalam anggota keluarga pernah menderita sakit?
a. Pernah
b. Tidak Pernah
33. Apakah selama 1 tahun terakhir didalam anggota keluarga pernah menderita penyakit
terkait lingkungan ?
a. Thypus
b. Demam berdarah
c. Malaria
d. Hepatitis A
e. TBC
f. Diare
g. Disentri
h. Kolera
i. Lain-lain
Tuliskan: ……………
34. Berapa lama penyakit tersebut diderita ?
a. 1 minggu
b. > 1bulan
41
c. < 1 bulan
d. Lainnya…
35. Bagaimana penanganan yang dilakukan ketika penyakit tersebut timbul ?
a. Dibiarkan saja
b. Langsung melakukan pemeriksaan kepelayanan kesehatan terdekat
c. Minum obat antibiotic
d. Lainnya
Jawaban: ………………
36. Berapa sering bapak / ibu membersihkan rumah ?
a. Setiap Hari
b. > 1 minggu
c. < 1 miggu
37. Apakah bapak / ibu mencuci tangan setelah melakukan aktivitas ?
a. Ya
b. Tidak
42
Lampiran 5
A. PERILAKU
A.1. Apakah Anda menggunakan Alat a. Ya
Pelindung Diri (Celemek, Sarung tangan,
Masker, Penutup Kepala, Sepatu Kerja,
dsb.) saat melakukan pekerjaan? b. Tidak
B. LINGKUNGAN
B.1. Apakah sinar matahari dapat masuk a. Ya
kerumah atau Tempat Kerja anda dan b. Tidak
rumah anda terdapat jendela dan genteng
kaca?
B.2. Apakah jenis lantai anda terbuat dari a. Ya
keramik atau Ubin? b. Tidak
43
B.3. Apakah dinding Rumah atau Tempat a. Ya
kerja anda terbuat dari bahan permanen
yang kedap air, rata dan bersih? b. Tidak
B.4. Apakah ventilasi Rumah atau Tempat a. Ya
kerja anda cukup menjamin peredaran b. Tidak
udara dengan baik?
B.5. Apakah peralatan yang Anda gunakan di a. Ya
rumah atau tempat kerja terbuat dari
bahan yang kuat, aman, dan tidak b. Tidak
berkarat?
44
Lampiran 6
45
- Semangka
- Papaya
- Jambu
- Lainnya.........
Minuman
- Teh manis
- Kopi
- Susu
- Lainnya.........
46
Lampiran 7
LAMPIRAN KUESIONER AKK
1. Bagaimana peraturan yang ada didaerah ini terkait pembuangan sampah?
2. Sanksi seperti apa yang diberikan jika tidak membuang sampah pada tempatnya?
47
Lampiran 8
LAMPIRAN KUESIONER EPIDEMIOLOGI
A KEPALA
A.1 Apakah anda pernah merasakan sakit kepala? a Ya
i. ≤3 Bulan
ii. ≥3 Bulan
b Tidak
A.2 Apakah anda pernah mengalami pembengkakan a Ya
(oedema) pada kelenjar getah bening? i. ≤3 Bulan
ii. ≥3 Bulan
b Tidak
A.3 Apakah anda pernah mengalami kesulitan untuk a Ya
berkonsentrasi? i. ≤3 Bulan
ii. ≥3 Bulan
b Tidak
A.4 Apakah anda pernah merasakan demam? a Ya
i. ≤3 Bulan
ii. ≥3 Bulan
b Tidak
B KULIT
B.1 Apakah anda pernah mengalami gatal - gatal pada kulit? a Ya
i. ≤3 Bulan
ii. ≥3 Bulan
b Tidak
B.2 Apakah anda pernah mengalami kemerahan pada kulit ? a Ya
i. ≤3 Bulan
ii. ≥3 Bulan
b Tidak
B.3 Apakah anda pernah mengalami bintik - bintik merah a Ya
pada kulit? i. ≤3 Bulan
ii. ≥3 Bulan
b Tidak
C PERUT
C.1 Apakah anda pernah mengalami sakit perut? a Ya
i. ≤3 Bulan
ii. ≥3 Bulan
b Tidak
48
C.2 Apakah anda pernah mengalami gangguan makan a Ya
(anoreksia)? i. ≤3 Bulan
ii. ≥3 Bulan
b Tidak
C.3 Apakah anda pernah mengalami mual dan muntah? a Ya
i. ≤3 Bulan
ii. ≥3 Bulan
b Tidak
C.4 Apakah anda pernah mengalami dehidrasi berat? a Ya
i. ≤3 Bulan
ii. ≥3 Bulan
b Tidak
D BAB
D.1 Apakah anda pernah mengalami BAB lebih dari 3x a Ya
dengan tekstur cair? i. ≤3 Bulan
ii. ≥3 Bulan
b Tidak
D.2 Apakah anda pernah mengalami BAB disertai darah ? a Ya
i. ≤3 Bulan
ii. ≥3 Bulan
b Tidak
E TUBUH
E.1 Apakah anda pernah mengalami nyeri sendi? a Ya
i. ≤3 Bulan
ii. ≥3 Bulan
b Tidak
E.2 Apakah anda pernah merasa lemah, letih, lesu? a Ya
i. ≤3 Bulan
ii. ≥3 Bulan
b Tidak
E.3 Apakah anda pernah mengalami insomnia (sulit tidur)? a Ya
i. ≤3 Bulan
ii. ≥3 Bulan
b Tidak
E.4 Apakah anda pernah mengalami penurunan berat a Ya
badan ? i. ≤3 Bulan
ii. ≥3 Bulan
b Tidak
F KONSUMSI
F1 Apakah anda pernah mengkonsumsi sayur yang berasal a.Ya
dari DAS brantas ?
i. ≤3 Bulan
ii. ≥3 Bulan
49
b.Tidak
a.Ya
Apakah anda pernah mengkonsumsi ikan dari sungai i. ≤3 Bulan
F2
brantas ? ii.≥3 Bulan
b.Tidak
50
Lampiran 9
51