PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
DEVIENINGTYAS
NIM : 10317019
A. Latar Belakang
Pembangunan dibidang kesehatan pada hakekatnya merupakan bagian integral dari
pembangunan kesejahteraan bangsa secara berkesinambungan danterus-menerus dilakukan
oleh bangsa Indonesia untuk menggapai cita-cita luhur yaitu terciptanya masyarakat yang
adil dan sejahtera baik fisik maupun psikologis (Handayani, 2010). Pembangunan ekonomi
berbasis Sumber daya manusia yang produktif. SDM telah menjadi perhatian karena SDM
merupakan modal dasar dalam suatu pembangunan dan kekuatan potensial dalam kegiatan
ekonomi. Tenaga kerja sebagai subjek serta objek pembangunan harus benar-benar haknya
terlindungi. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya peningkatan derajat kesehatan agar
menghasilkan tenaga kerja yang sehat dan produktif (Handayani, 2010).
Perkembangan teknologi yang semakin maju mendorong Indonesia mencapai tahap
industrialisasi, yaitu adanya berbagai macam industri yang ditunjang dengan teknologi maju
dan modern. Salah satu konsekuensi dari perkembangan industri yang sangat pesat dan
persaingan yang ketat antar perusahaan di Indonesia sekarang ini adalah tertantangnya proses
produksi kerja dalam perusahaan supaya terus-menerus berproduksi selama 24 jam. Dengan
demikian diharapkan ada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi untuk mencapai
keuntungan yang maksimal (Lubis, 2009).
Pada dasarnya tujuan yang paling penting dari perindustrian adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia dengan lebih memperhatikan subyek yang terlibat
didalamnya, terutama dalam hal perlindungan terhadap pekerja dan lingkungan kerja.
Peranan pekerja sebagai manusia dalam industri tidak boleh diabaikan mengingat sampai
saatini pada proses produksi masih terdapat ketergantungan antara alatkerja atau mesin
dengan manusia, dengan kata lain terdapat interaksi antaramanusia, alat, bahan serta
lingkungan kerja yang dapat memilikipengaruhterhadap tenaga kerja yang dapat berpotensi
sebagai beban tambahan dari tenagakerja, dan dapat menyebabkan kelelahan (Handayani,
2010)
Kelelahan merupakan bermacam-macam keadaan yang disertai dengan
penurunanefisiensi sertakekuatan dalam bekerja. Semua jenis pekerjaaan dapatmenyebabkan
kelelahankerja. Lelah bagi setiap individu akan memiliki arti tersendiri dan juga
bersifatsubyektif. Lelah merupakan suatu perasaan. Kelelahan berbeda dengan
kejemuan,dimana sekalipun kejemuan merupakan salah satu faktor dari kelelahan. Secara
umum gejalakelelahan mulai dari yangkelelahan yang sangat ringan sampai perasaan yang
sangatmelelahkan. Kelelahan yang subyektif biasanya terjadi pada akhir jam kerja, jikabeban
kerja 30-40% lebih besar dari tenaga aerobik. Pengaruh semacam itu jikaterakumulasidi
dalam tubuh maka pada akhirnya mengakibatkan perasaan lelah (Ariani, 2009). Survei di
negara maju melaporkan bahwa antara 10-50% masyarakat pekerjamengalami kelelahan
kerja. Kelelahan kerja dialami oleh 25% dari seluruh pekerjawanita dan 20% pekerja pria.
Dengan prevalensi kelelahan sekitar 20% diantarapasien yang datang membutuhkan
pelayanan kesehatan (Lidya, 2010).
Disisi lain, dengan bekerja berarti tubuh akanmenerima beban dari luar
tubuhnya.Dengan kata lain bahwa setiap pekerjamemiliki beban bagi yang
bersangkutan.Beban tersebut dapat berupa beban fisikmaupun beban mental. Berat
ringannya beban kerja yang diterima oleh seorang tenaga kerja dapat digunakan sebagai
acuan atau faktor penentu berapa lama seorang tenaga kerja dapat melakukan aktivitas
pekerjaannya sesuai dengan kemampuan dan atau kapasitas kerjanya bersangkutan.
Penanganan bahan secara manual, termasuk mengangkat beban, apabila tidak dilakukan
dengan prinsip yangergonomis maka tentunya akan lebih cepat menyebabkan kelelahan otot
pada bagian tubuh tertentu pada pekerja. (Tarwaka,2010).
Survei di negara maju melaporkan bahwa antara 10-50% masyarakat pekerjamengalami
kelelahan kerja. Kelelahan kerja dialami oleh 25% dari seluruh pekerjawanita dan 20% pekerja
pria. Dengan prevalensi kelelahan sekitar 20% diantarapasien yang datang membutuhkan
pelayanan kesehatan (Lidya, 2010). Kelelahan merupakan masalah yang penting dan cukup
menjadi perhatian. Menurut Setyawati dalam (Lidya, 2010) lebih dari 50% tenaga kerja pada
bagian dapursebuahhotelbertaraf Internasional di Yogyakarta yang mendatangi balai pengobatan
menderitakelelahan kerja disamping gejala umum yang telah dikeluhkan (seperti sakit kepala dan
vertigo) Karyawan yang dapat mengalami kelelahan seperti jika saat melakukan kegiatan di
perusahaan besar dan menjalani pekerjaanyang cukup untuk berpotensiterjadinya kelelahan
seperti, memindahkan,mendorong,mengangkat, dan para pekerja juga terpapar
denganlingkunganfisikseperti kebisingandan panas yang dapat meningkatkan kelelahan fisik para
pekerja. Pekerjaan di satu pihakmempunyai arti penting bagi kemajuan danpeningkatan prestasi,
sehingga dapatmencapai kehidupan yang produktifsebagai salah satu tujuan hidup.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk Mengetahui Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Tingkat Kelelahan
Kerja Pada Pekerja Di PT
b. Tujuan khusus
1. Untuk Mengetahui tingkatan beban kerja yang dialami oleh pekerja
dengan terjadinya kelelahan
2. Untuk Mengetahui tingkat kelelahan yang dialami oleh pekerja akibat
dari beban kerja
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi instansi
pelayanan kesehatan tentangBeban Kerja Dengan Tingkat Kelelahan Kerja Pada
Pekerja.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
kepustakaan bagi instansi pendidikan khususnya program studi kesehatan
masyarakat tentang Hubungan Beban Kerja Dengan Tingkat Kelelahan Kerja Pada
Pekerjasehingga dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu dan pengetahuan
selanjutnya.
Kelelahan kerja merupakan suatu keadaan yang dialami tenaga kerja yang dapat
mengakibatkan penurunan vitalitas dan produktivitas kerja. Kelelahan kerja yang dimaksud
adalah kelelahan umum yang dialami tenaga kerja, ditandai dengan perlambatan waktu reaksi
dan perasaan lelah (Suma’mur, 2009). Kelelahan diatur secara sentral oleh otak. Pada
susunan saraf pusat terdapat sistem aktivasi (bersifat simpatis) dan ihibisi (bersifat
parasimpatis). Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap
individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisien dan penurunan kapasitas kerja
ketahanan tubuh.
Pengaruh dari keadaan yang menjadi sebab kelelahan tersebut seperti berkumpul dalam
tubuh yang mengakibatkan perasaan lelah. Perasaan lelah demikian yang berkadar tinggi
dapat menyebabkan seseorang tidak mampu lagi bekerja sehingga berhenti bekerja
sebagaimana halnya kelelahan fisiologis yang mengakibatkan tenaga kerja yang bekerja fisik
menghentikan kegiatannya karena merasa lelah bahkan yang bersangkutan tertidur karena
kelelahan. Tarwaka (2014) mengatakan kelelahan adalah aneka keadaan yang disertai
penurunan efisiensi dan ketahananan dalam bekerja, yang dapat disebabkan oleh faktor
lingkungan kerja baik lingkungan fisik seperti pengukuran kebisingan maupun suhu atau
cuaca kerja,lingkungan kimiawi meliputi debu, lingkungan biologis seperti virus dan binatang
pengganggu, maupun faktor psikologis seperti stres kerja.
2. Jenis Kelelahan
a. Kelelahan akut
b. Kelelahan kronis
Menururt Budiono (2003), kelelahan terbagi menjadi dua, yaitu :
1) Proses dalam otot (Muscular Fatigue)
Fenomena berkurangnya kinerja otot setelah terjadinya tekanan melalui
fisik untuk suatu waktu disebut kelelahan otot secara fisiologis, dan gejala yang
ditunjukkan tidak hanya berupa berkurangnya tekanan fisik, namun juga pada
makin rendahnya gerakan.
2) Kelelahan umum (General Fatique)
Gejala utama kelelahan umum adalah suatu perasaan letih yang luar biasa.
Semua aktivitas menjadi terganggu dan terhambatkarena munculnya gejala kelelahan
tersebut. Tidak adanya gairah untuk bekerja baik secara fisik maupun psikis, segalanya
terasa berat dan merasa ngantuk.
Menurut Siswanto yang dikutip dari (Lubis, 2009) faktor Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi kelelahan antara lain:
1. Faktor internal :
a. Usia
b. Jenis Kelamin
Pada tenaga kerja wanita akan terjadi siklus biologis setiap bulan di dalam
mekanisme tubuhnya sehingga akan mempengaruhi kondisi fisik maupun
psikisnya dan hal ini akan menyebabkan tingkat kelelahan wanita akan lebih
besar dari pada tingkat kelelahan pria.
c. Status gizi
Status gizi adalah salah satu faktor dari faktor kapasitas kerja,dimana keadaan
gizi buruk dengan beban kerja yang berat akanmenganggu kerja dan
menurunkan efisiensi serta mengakibatkankelelahan.
d. Masa kerja
Masa kerja adalah panjangnya waktu terhitung mulai pertama kali masuk
kerja hingga saat penelitian. Tekanan melalui fisik (beban kerja) pada suatu
waktu tertentu mengakibatkan berkurangnya kinerja otot,gejala yang
ditunjukkan juga berupa pada makin rendahnya gerakan.Keadaaan ini tidak
hanya disebabkan oleh suatu sebab tunggal sepertiterlalu beratnya beban
kerja, namun juga oleh tekanan-tekanan yang terakumulasisetiap harinya
pada suatu masa yang panjang (Mauludi, 2010).
e. Status Kesehatan
a) Penyakit Jantung
c) Penyakit asma
Pada penderita penyakit asma terjadi gangguansaluran udara bronkus kecil
bronkiolus. Proses transportasioksigen dan karbondioksida terganggu sehingga
terjadi akumulasi karbondioksida dalam tubuh yang menyebabkan kelelahan.
Terganggunya proses tersebut karena jaringan otot paru-paru terkena radang.
d) Tekanan darah rendah
Pada penderita tekanan darah rendah kerja jantung untuk memompa darah ke
bagian tubuh yang membutuhkan kurang maksimal dan lambat sehingga
kebutuhan oksigennya tidak terpenuhi, akibatnya proses kerja yang membutuhkan
oksigen terhambat.
e) Penyakit Paru-Paru
Pada penderita penyakit paru-paru pertukaran O2 dan CO2 terganggu sehingga
banyak tertimbun sisa metabolisme yang menjadi penyebab kelelahan.
f) Tekanan darah tinggi
Pada tenaga kerja yang mengalami tekanan darah tinggi akan menyebabkan kerja
jantung menjadi lebih kuat sehingga jantung membesar. Pada saat jantung tidak
mampu mendorong darah beredar ke seluruh tubuh dan sebagian akan menumpuk
pada jaringan seperti tungkai dan paru. Selanjutnya terjadi sesak napas bila ada
pergerakan sedikit karena tidak tercukupi kebutuhan oksigennya akibatnya
pertukaran darah terhambat. Pada tungkai terjadi penumpukan
2. Faktor eksternal
a. Kebisingan
Terdapat 2 faktor, yakni Beban kerja oleh faktor eksternal dan Beban
kerja oleh faktor internal Menurut Hart dan Staveland dalam Tarwaka (2010)
bahwa tiga faktor utama yang menentukan beban kerja adalah tuntutan tugas,
usaha, dan performansi. Secara umum faktor yang mempengaruhi beban kerja
sangat kompleks, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Beban kerja
karena faktor eksternal adalah beban kerja yang berasal dari luar tubuh
pekerja, sedangkan beban kerja eksternal adalah tugas (task) itu sendiri,
organisasi dan lingkungan kerja, sedangkan beban kerja karena faktor internal
adalah faktor yang berasal dari diri sendiri sebagai akibat adanya reaksi beban
kerja eksternal (Ahmad dan Amanatun, 2015). Faktor utama yang menentukan
beban kerja adalah tuntutan tugas, usaha atau tenaga dan performasi.
Berdasarkan beberapa faktor-faktor di atas maka beban kerja apabila dilihat
dari faktor internal salah satunya adalah organisasi.
Ketika pekerja melakukan aktivitas dengan beban kerja yang berat, jantung
dirangsang sehingga kecepatan denyut jantung dan kekuatan pemompaan menjadi
meningkat. Jika kekurangan suplai oksigen ke otot jantung menyebabkan dada
sakit (Soeharto,2004).Berat ringannya beban kerja yang diterima oleh seorang
tenagakerja dapat digunakan untuk menentukan berapa lama seorangtenaga kerja
dapat melakukan aktivitas pekerjaannya sesuai dengan kemampuan dan atau
kapasitas kerjanya bersangkutan. Penanganan bahan secara manual, termasuk
mengangkat beban, apabila tidak dilakukan secara ergonomis akan lebih cepat
menimbulkan kelelahan otot pada bagian tubuh tertentu(Tarwaka,2010).
BAB III
KERANGKAKONSEP
A. KERANGKA KONSEP
Umur
Jenis Kelamin
Status Gizi
Kelelahan Kerja
Status Kesehatan
Beban Kerja
Masa Kerja
Tekanan Panas
Kebisingan
Gambar III.1
Kerangka
Konsep
Berdasarkan pada kerangka konsep pada Gambar III.1Kelelahan dapat disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain kebisingan,pencahayaan, tekanan panas, beban kerja sendiri (umur, masa kerja,
lamakerja, status gizi, dan sebagainya) dapat menimbulkan atau mempercepatterjadinya
kelelahan. Namun pada penelitian ini, peneliti hanya membatasipada variabel penelitian, yakni
beban kerja.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
B. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah uraian untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian
variabel yang diamati/diteliti (Notoadmodjo, 2012). Definisi operasional dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
……………………………..
No Variabel Definisi Operasional
Perasaan lelah dan adanya penurunan kesiagaan yang
3. Teknik Sampling
D. Unit Analisis
Dalam penelitian SLR ini yang akan diteliti adalah terkait Hubungan Antara
Beban Kerja Dengan Tingkat Kelelahan Kerja Pada Pekerja. Kelelahan kerja merupakan
suatukeadaan menurunnya efisiensi dan ketahananseseorang dalam bekerja. Istilah
kelelahanmengarah pada kondisi melemahnya tenagakerja untuk melakukan suatu
kegiatan,sehingga mengakibatkan terjadinyapengurangan kapasitas kerja dan
ketahanantubuh.
Identifikasi
Dieksklusi karena
dokumen yang diperiksa tahun terbit dan
dokumen ganda
Pemeriksaan
Gambar IV.1
Konsep PRISMA
F. Analisa Data
Analisa pada Sistematic Literatur Review (SLR) yang dilakukan yaitu setelah
menemukan Artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi kemudian dilakukan pengelompokan
dan disajikan dalam bentuk tabel yang berisi antara lain Nomor, Nama Penulis, Tahun
Penulisan, sampel, metode, dan hasil yang didapatkan untuk dilakukan perbandingan
terhadap beberapa penelitian- penelitian tersebut. Setelah itu kemudian dilakukan
pembahasan yang bersifat Deskriptif dan berbentuk narasi guna menjelaskan terkait hasil
yang didapat dari menelaah Artikel terkait Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Tingkat
Kelelahan Kerja Pada Pekerja. yang terakhir dilakukan yaitu penarikan kesimpulan yang
sesuai dengan rumusan masalah dan Tujuan awal dilakukannya penelitian Sistematic
Literatur Review (SLR).
G. Kerangka Kerja
Secara sistematis langkah-langkah dalam menulis penelitian seperti gambar berikut ini :
Gambar IV.2
Kerangka Kerja
Daftar Pustaka
Budiono, S . 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Semarang :Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Handayani, Sisca. 2010. Skripsi: “Gambaran Perasaan Kelelahan Kerja Pada Pekerjan Kebun
Mata Pao” Medan; Fakultas Kesehatan Masyarakat; USU
Lidya, Monica. 2010. Skripsi: “Gambaran Kelelahan Kerja Pada Penjahit Di Pasar Petisah
Kecamatan Medan Baru”. Medan; Fakultas KesehatanMasyarakat; USU
Lubis, Harlinda Sari.2009. Skripsi: “Perbedaan Kelelahan Kerja Pada Operator Antara Shift
Pagi Dan Shift Malam Di SPBU 14203163 Tanjung Morawa”.Medan; Fakultas Kesehatan
Masyarakat; USU
Notoatmodjo S. 2007 .Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
Suma’mur, P.K. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Sagung Seto.
Tarwaka, Sholichul, Lilik Sudiajeng, 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan,Kesehatan Kerja dan
Produktivitas. Surakarta : UNIBA PRESS.