Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA

BALITA DI PUSKESMAS KEDATON KOTA BANDAR LAMPUNG

Asa Izati1, Dwijowati Asih Saputri2, Marlina Kamelia2, Nurhaida Widiani2

1
Alumni Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN
Raden Intan Lampung, Lampung, Indonesia
2
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Raden
Intan Lampung, Lampung, Indonesia

Abstract: Analysis of Factors That are Related to The Event of Diarrhea in


Children in Kedaton Health Center of Bandar Lampung City. The incidence of
diarrhea in infants in Bandar Lampung is still quite high in 2016. The highest case
occurred in the Kedaton Health Center. Environmental sanitation and family
conditions are thought to affect diarrhea cases. This study aims to determine the
factors associated with the incidence of diarrhea in infants at the Kedaton Health
Center, Bandar Lampung. This type of research is observational analytic using cross
sectional study approach. Laboratory test results show that most microbes that
infect infants in the Kedaton health center, Bandar Lampung are bacilli and gram-
negative. Although it is also found that the microbes are cocci and gram-positive.
Environmental sanitation and family conditions (age and type of work of the
mother) affect the incidence of diarrhea in infants at the Kedaton health center,
Bandar Lampung.

Keywords : diarrhea, microbes, environmental sanitation

Abstrak: Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada


Balita di Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung. Angka kejadian diare
pada balita di Bandar Lampung masih cukup tinggi pada tahun 2016. Kasus
tertinggi ditemukan di puskesmas Kedaton Bandar Lampung. Sanitasi lingkungan
dan kondisi keluarga diduga dapat mempengaruhi kasus diare. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
diare pada balita di Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan pendekatan
cross sectional study. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa sebagian besar
mikroba yang menginfeksi balita di puskesmas Kedaton, Bandar Lampung
berbentuk basil/batang dan bersifat gram negatif. Meskipun juga ditemukan
mikroba berbentuk bulat/kokus dan bersifat gram positif. Sanitasi lingkungan dan
kondisi keluarga (usia dan jenis pekerjaan ibu) mempengaruhi angka kejadian diare
pada balita di puskesmas Kedaton, Bandar lampung.

Kata Kunci : Diare, Mikroba, Sanitasi Lingkungan

PENDAHULUAN penyebab penyakit ini adalah


Salah satu masalah kesehatan Rotavirus, Escherichia coli, Shighella,
yang masih sering terjadi di negara Campylobacter jejuni, Vibrio cholerae,
berkembang seperti Indonesia adalah Salmonella sp (non tifoid), Yersinia sp,
diare. Penyakit ini merupakan penyakit Vibrio para haemolyticus, Giardia
menular yang disebabkan oleh virus, lamblia, Entamoeba histolytica, dan
bakteri, dan parasit. Diare merupakan Cryptosporidium. Selain itu makanan,
penyakit gangguan pencernaan yang alergi dan malnutrisi juga dapat
sering disebabkan adanya infeksi oleh menjadi pemicu terjadinya diare
mikroorganisme. Mikroba yang menjadi (Depkes RI, 1990). Makanan dan

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 2, April 2020 457
minuman yang terkontaminasi tinja penelitian analitik observasional
atau muntahan yang didalamnya dengan menggunakan pendekatan
terkandung kuman (virus, bakteri, dan cross sectional study.
parasit) dapat menyebabkan diare Populasi penelitian adalah balita
(Kusbaryanto dan Tatik, 2008). diare yang diambil dari Puskesmas
Kasus diare sering berhubungan Kedaton Kota Bandar Lampung.
dengan sanitasi lingkungan yang buruk Kemudian dianalisis di UPTD Balai
dan sumber air bersih yang belum Laboratorium Kesehatan Provinsi
mencukupi standar kesehatan. Lampung.
Berdasarkan penelitian Amaliah (2010), Pengambilan sampel dengan
terdapat hubungan antara penggunaan teknik purposive sampling. Sampel
air bersih, kepemilikan jamban, penelitian ialah anak balita usia 0,5
penggunaan air minum, kebiasaan tahun yang mengalami diare dan
BAB, kebiasaan cuci tangan dengan sebagai responden yaitu ibu yang
sabun dan penanganan diare dengan memiliki balita usia 0-5 tahun. Total
kejadian diare. Kondisi keluarga dan sampelnya 30 balita.
tingkat pemahaman ibu juga dapat Kriteria inklusi dan eksklusi dalam
menjadi faktor yang berhubungan menentukan sampel penelitian adalah
dengan diare. Penelitian yang sebagai berikut :
dilakukan oleh Nurpauji (2015) a. Kriteria Inklusi :
menunjukan bahwa jenis sumber air ✓ Terdaftar sebagai pasien yang
untuk minum dan perilaku ibu dalam menderita diare di Puskesmas
mengelola makanan dan minuman Kedaton Kota Bandar Lampung.
dapat berpengaruh terhadap tingginya ✓ Bersedia menjadi responden.
angka diare pada balita di puskesmas ✓ Bersedia saat pelaksanaan
Lamper Semarang. pengambilan sampel.
Berdasarkan data Riset ✓ Berusia 0-5 Tahun.
Kesehatan Dasar (Riskesdas) period b. Kriteria Eksklusi :
prevalence diare di Indonesia tahun ✓ Tidak terdaftar sebagai pasien
2013 (sebesar 3,5%) lebih kecil yang menderita diare di
dibandingkan tahun 2007 (sebanyak Puskesmas Kedaton Kota
9%). Prevalensi diare di Indonesia Bandar Lampung.
pada usia >15 tahun adalah sebanyak ✓ Tidak bersedia menjadi
30,1%, sedangkan prevalensi diare responden.
pada usia <15 tahun sebanyak 21,9% ✓ Tidak bersedia saat pelaksanaan
(Fatkhur, et al., 2016). Angka kejadian pengambilan sampel.
diare pada balita di Kota Bandar ✓ Berusia lebih dari 0-5 Tahun.
Lampung tahun 2016 sebanyak 6855 Data primer penelitian berupa
balita. Angka kejadian diare tertinggi data identitas subjek dan responden,
terjadi di Puskesmas Kedaton yaitu data berat badan balita, data mengenai
sebanyak 666 balita dan angka sanitasi lingkungan rumah, dan untuk
terendah terjadi di Puskesmas Korpri pemeriksaan mikroba, feses balita
yaitu 35 balita (Dinkes Kota Bandar terduga diare dianalisis di laboratorium.
Lampung, 2016). Setiap tahunnya Sedangkan data sekunder yang
angka kejadian diare terus bertambah. meliputi: gambaran umum wilayah
Oleh karenanya, peneliti tertarik penelitian dan data rekam medis
meneliti faktor-faktor yang Puskesmas Kedaton Kota Bandar
berhubungan dengan kejadian diare Lampung mengenai balita yang
pada balita di puskesmas Kedaton, mengalami diare.
Bandar Lampung.
HASIL
METODE PENELITIAN Hasil pemeriksaan feses balita
Penelitian dilaksanakan pada penderita diare di puskesmas Kedaton
bulan Agustus – September tahun Bandar lampung menunjukkan adanya
2017. Jenis penelitian ini adalah investasi mikroba dengan bentuk dan
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 2, April 2020 458
sifat yang berbeda-beda. Bentuk Bandar lampung tertera pada tabel
mikroba Sampel feses dari 30 balita berikut:
penderita diare di puskesmas kedaton

Tabel 1. Investasi mikroba pada balita penderita diare di Puskesmas


Kedaton Bandar Lampung berdasarkan bentuk sel

No Bentuk Mikroba Jenis Kelamin


%
L P
1 Basil/batang 18 12 54,55%
2 Kokus/bulat 14 11 45,45%

Dari tabel tersebut dapat dilihat berbentuk kokus, baik pada balita laki-
bahwa mikroba berbentuk basil lebih laki ataupun perempuan.
banyak ditemukan dibandingkan yang

a. Sifat Mikroba
Salah satu sifat mikroba adalah positif akan berwarna ungu atau violet.
gram. Sifat bakteri ini bisa diketahui Hasil pengamatan terhadap feses balita
dengan melakukan pengecatan gram. penderita diare menunjukkan bahwa
Ada 2 sifat bakteri berdasarkan bakteri yang ditemukan ada yang
pewarnaan gram, yaitu gram negatif memiliki sifat gram negatif maupun
dan gram positif. Bakteri gram negatif gram positif. Hasil pengamatan sifat
akan terlihat berwarna merah, gram bakteri disajikan pada tabel 2
sementara bakteri dengan sifat gram berikut:

Tabel 2. Investasi mikroba pada balita penderita diare di Puskesmas


Kedaton Bandar Lampung berdasarkan sifat sel

No Sifat Mikroba Jenis Kelamin


%
L P
1 Gram positif 9 3 28,57%
2 Gram negatif 19 11 71,43%

Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa gram negatif jika dibandingkan dengan
balita baik laki-laki ataupun perempuan bakteri gram positif.
lebih banyak yang terserang bakteri

b. Usia Balita Hasil penelitian menunjukkan


Balita yang menjadi sampel pada bahwa terdapat perbedaan investasi
penelitian ini dikelompokkan menjadi 3. mikroba pada 3 kelompok umur
Kelompok 1, balita dengan usia kurang tersebut. Secara rinci, hasil penelitian
dari 1 tahun, kelompok 2, balita antara terhadap investasi mikroba
1-3 tahun, dan kelompok 3 adalah berdasarkan umur balita disajikan pada
balita dengan umur lebih dari 3 tahun. tabel 3.

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 2, April 2020 459
Tabel 3. Investasi mikroba pada balita penderita diare di Puskesmas
Kedaton Bandar Lampung berdasarkan usia

Balita Penderita Diare


No Sifat Mikroba
Laki laki Perempuan
∑ % ∑ %
1 < 1 tahun 3 10 0 0
2 1 - 3 tahun 11 36.67 6 20
3 > 3 tahun 4 13.33 6 20

d. Kondisi Keluarga kuisioner yang diberikan kepada orang


Kondisi Keluarga yang diamati tua balita penderita diare di Puskesmas
dalam penelitian ini meliputi umur dan Kedaton Bandar Lampung tertera pada
pekerjaan orang tua balita. Hasil tabel 4.

Tabel 4. Investasi mikroba pada balita penderita diare di Puskesmas


Kedaton Bandar Lampung berdasarkan kondisi keluarga

Balita Penderita Diare


No Kondisi orang tua
Laki laki Perempuan
∑ % ∑ %
UMUR (Tahun)
1 20 - 35 11 36.67 10 33.33
>35 7 23.33 2 6.67
Pekerjaan
PNS 0 0 2 6.67
Wiraswasta 1 3.33 1 3.33
2
Karyawan Swasta 5 16.67 2 6.67
Ibu Rumah Tangga 11 36.67 5 16.67
Buruh 1 3.33 2 6.66
Pendidikan
3 SD 4 13.33 0 0
SMP 0 0 2 6.67
SLTA 8 26.67 6 20
Perguruan tinggi 6 20 4 13.33

e. Sanitasi
Hasil uji statistik antara sanitasi Kedaton Kota Bandar Lampung dapat
lingkungan dan investasi mikroba pada dilihat pada tabel 5 berikut:
balita penderita diare di puskesmas

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 2, April 2020 460
Tabel 5. Hubungan antara sanitasi lingkungan dan Investasi mikroba
balita Penderita Diare di Puskesmas Kedaton Bandar Lampung.

Investasi Mikroba
Total Nilai
Sanitasi Lingkungan L P P
∑ % ∑ % ∑ %
Sumber Air Minum
Terlindung 6 20 1 3.33 7 23.3
0.003
Tidak Terlindung 12 43.33 11 36.7 23 76.7
Kualitas Fisik Air Bersih
memenuhi syarat 9 30 6 20 15 50
0.00
tidak memenuhi syarat 9 30 6 20 15 50
Kepemilikan Jamban
Memiliki 4 13.33 7 23.3 11 36.7
0.144
tidak memiliki 14 46.67 5 16.7 19 63.3
Lantai Rumah
Kedap Air 18 60 12 40 30 100
Tidak Kedap Air 0 0 0 0 0

PEMBAHASAN
Hal ini sejalan dengan penelitian yang
Diare merupakan gangguan dilakukan pada balita di puskesmas
pencernaan yang ditandai dengan kedaton. Dari hasil analisis
meningkatnya frekuensi buang air laboratorium diduga penyebab diare
besar. Munculnya diare sering pada balita di puskesmas Kedaton
dihubungkan dengan adanya infeksi disebabkan oleh bakteri.
pada saluran pencernaan oleh Tabel 3 menunjukan bahwa
berbagai macam organisme, investasi bakteri tertinggi pada balita
diantaranya adalah bakteri. Ada 4 usia antara 1-3 tahun sesuai dengan
macam bakteri yang umum data yang dikeluarkan oleh WHO, yaitu
menyebabkan diare, yaitu Escherichia 80% penderita diare adalah balita
coli, Salmonella enteritica, Shigella dan terutama di bawah 5 tahun
Campylobacter jejuni (Alodokter, (Simadibrata, 2011). Prevalensi diare
2019). Menurut Tantri (2016), E. Coli juga sedikit lebih tinggi pada balita
memiliki bentuk batang atau basil, laki-laki, dibanding balita perempuan
Salmonella mempunyai bentuk batang, (Adisasmito, 2007 dan Kementerian
Shigella juga mempunyai bentuk Kesehatan, 2011). Hasil penelitian
batang, sedangkan Campilobacter yang dilakukan juga menunjukan hal
jejuni memiliki bentuk spirillum yang sama yaitu jumlah investasi
(menyerupai batang) jika dilihat mikroba penyebab diare pada balita
dengan mikroskop cahaya (Andriani, laki-laki lebih tinggi dibandingkan balita
dkk. 2013). Ke empat bakteri tersebut perempuan pada semua kelompok
merupakan bakteri gram negatif umur.
(Tantri, 2016). Hasil penelitian Dugaan yang bisa diambil dari
Pramana dkk. (2014) pada balita hasil penelitian ini adalah balita pada
penderita diare di RSUP PROF. DR. R.D. umur tersebut (1 - 3 tahun) sudah
Kadau Menado menunjukkan bahwa mulai aktif bermain sehingga rentan
ditemukan juga bakteri yang memiliki terinfeksi bakteri. Selain itu, usia sapih
sifat gram positif pada penderita diare.

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 2, April 2020 461
balita terdapat pada rentang umur tersebut. Pasca penyapihan umumnya
balita diberi lebih banyak makanan Tabel tersebut dapat dilihat bahwa
tambahan dan susu formula jumlah Responden yang memiliki
(minuman) sebagai pelengkap nutrisi sumber air terlindung, angka kejadian
balita. Jika pemberian susu formula diare lebih kecil dibandingkan balita
dan makanan tambahan kurang dengan sumur tidak terlindung. Hasil
memperhatikan kebersihan atau analisis statistik juga menunjukan
higienitas, maka balita di usia tersebut adanya korelasi (p = 0,003) antara
sangat rentan terhadap infeksi bakteri sumber air minum dan kejadian diare
(Widoyono, 2011). pada balita di Puskesmas Kedaton
Hasil penelitian pada tabel 4 Bandar Lampung. Kualitas fisik air
menunjukan bahwa keluarga dengan memiliki korelasi yang sama besar
usia ibu yang cukup muda (20 - 35) terhadap investasi mikroba pada balita,
tahun menunjukan kejadian diare pada yaitu 50% untuk kualitas fisik yang
balita lebih tinggi dibandingkan pada memenuhi syarat dan 50% untuk
keluarga dengan usia ibu diatas 35 kualitas fisik air yang memenuhi
tahun. Keluarga dengan ibu berusia syarat. Dalam hal kepemilikan jamban,
lebih muda kemungkinan belum tidak ada korelasi (p = 0,144) dengan
memiliki pengalaman yang cukup kejadian diare pada balita di wilayah
untuk mengurus keluarga termasuk Puskesmas Kedaton Bandar Lampung.
dalam hal perawatan anak. Usia ibu Semua responden pada penelitian ini
ternyata berpengaruh terhadap infeksi memiliki lantai rumah yang kedap air.
bakteri pada balita. Menurut Khusna Semua balita yang menderita diare di
dan Nuryanto (2017) adanya hubungan Puskesmas kedaton Bandar Lampung,
antara usia ibu dengan status gizi baik balita laki laki maupun perempuan
balita. Status gizi yang baik akan telah memiliki lantai rumah yang kedap
menentukan tumbuh kembang balita air.
dan tingkat kesehatan balita, yang
pada akhirnya akan mempengaruhi KESIMPULAN
daya tahan tubuh balita terhadap Berdasarkan penelitian yang telah
infeksi bakteri. Maryana (2008) juga dilakukan dapat disimpulkan bahwa
menjelaskan bahwa pengalaman ibu kejadian diare pada balita di
dalam mengasuh anak berhubungan Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung
dengan usia ibu, ibu yang berusia lebih dipengaruhi oleh sanitasi lingkungan
dewasa memiliki pengalaman yang dan kondisi keluarga yang meliputi usia
lebih banyak dalam pola asuh anak dan pekerjaan ibu. Hasil uji
anaknya. Semakin dewasa seorang ibu, laboratorium juga menunjukan bahwa
maka seorang ibu akan berfikir lebih investasi mikroba penyebab diare juga
cermat dan mempunyai pengalaman berkorelasi dengan kejadian diare.
yang lebih banyak untuk diterapkan
dalam mengasuh anak-anaknya DAFTAR PUSTAKA
sehingga kesehatan balitanya lebih
baik. Adisamito W. 2007. Faktor resiko diare
Pekerjaan ibu juga pada bayi dan Balita di Indonesia.
mempengaruhi kejadian diare pada Majalah Kesehatan. Vol 11: 1-10
balita di puskesmas kedaton. Ibu Amaliah, S. 2010. Hubungan Sanitasi
rumah tangga memiliki waktu lebih Lingkungan dan Faktor Budaya
banyak untuk memperhatikan dengan Kejadian Diare pada Anak
kesehatan anak balitanya. Dari hasil Balita di Desa Toriyo Kecamatan
penelitian menunjukan juga bahwa Bendosari Kabupaten Sukoharjo.
tidak ada korelasi antara pendidikan Prosiding Seminar Nasional
ibu dan kejadian diare pada pasien Unimus. Hlm 91 – 97.
balita di Puskesmas tersebut. http://jurnal.unimus.ac.id
Hasil penelitian untuk sanitas
lingkungan disajikan pada tabel 5. Dari
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 2, April 2020 462
Andriani, Mirnawati, S., Surachmi, S., Nurpauji, S. V., 2015. Hubungan Jenis
Hasni, D.K. 2013. Isolasi Sumber Air, Kualitas Bakteriologis
Campylobacter dari Karkas Ayam Air, Personal Higiene Dengan
Menggunakan metode Kejadian DIare Pada Balita di
konvensional dan Polymerase Wilayah Kerja Puskesmas Lamper
Chain Reaction. J. Teknol, dan Tengah Semarang. Jurnal
Industri Pangan. Vol 24 (1): 27- Kesehatan Masyarakat FKM Undip
32 Vol. 3 (2).
Depkes RI, 1990. Pendidikan Medik Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya
Pemberantasan Diare, Buku Ajar Keluarga Fakultas Pertanian
Diare, Ditjen PPM-PLP, Jakarta. Institut Pertanian Bogor. h. 23.
Dinas Kesehatan Kota Bandar Pramana, I.M.D., Jeanette M. dan
Lampung, 2016, Profil Rocky W. 2014. Pola Kuman
Kesehatan Kota Bandar Berdasarkan Pewarnaan Gram
Lampung Tahun 2016, Bandar pada Anak dengan Diare di RSUP
Lampung. PROF. DR. R.D. Kandau Menado.
Fatkhur, Handono Rahman, Slamet Jurnal E-Clinic (ECL). Vol. 2 (1):
Widoyo, Heri Siswanto, 1-8.
Biantoro, 2016, Faktor-Faktor Simadibrata M. ,Rani A., Syam AF.
Yang Berhubungan Dengan 2011. Pendekatan dan
Kejadian Diare Di Desa Solor Penatalaksanaan diare akut.
Kecamatan Cermee Bondowoso, Buku Ajar Gastroenterologi, Eds.
(Jurnal STIKes Nurul Jadid I. Interna Publishing . Jakarta
Paiton Probolinggo, NurseLine Pusat. H. 67.
Journal Vol. 1 No. 1 Mei 2016 Tantri, B.U.N. 2016. Identifikasi bakteri
ISSN 2540-7937), hlm. 25. E.coli, Shigella sp dan Salmonella
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Data sp. Pada air sumur di wilayah
dan Informasi Kesehatan. pembuangan Limbah Tahu dan
Khusna, NA dan Nuryanto. 2017. Limbah Ikan Kota Bandar
Hubungan usia Ibu menikah Lampung. SKRIPSI. Fakultas
Dengan Status Gizi Balita di Kedokteran Universitas Lampung.
Kabupaten Temanggung. Journal Bandar Lampung.
Of Nitrition College. 6(1): 1-10. Waqidil H dan Adini CK, 2016,
Kusbaryanto dan T. Hidayati, 2008, Hubungan antara Tingkat
Gambaran Kejadian Wabah Diare Pendidikan Ibu dengan
dan Faktor-faktorTerkait di Perkembangan balita usia 3-5
Dusun Senden Desa Sidorejo tahun. Asuhan Kesehatan.
Kecamatan Lendah Kabupaten 7(2):27-31.
Kulon Progo tahun 2005, (Jurnal Waspadai Bakteri Penyebab Diare.
Mutiara Medika Vol.8 No.1: 09- Alodokter. 5 Oktober 2019.
18 Januari 2008), hlm. 10. Alodoker .com. Ditinjau oleh: dr.
Maryana, IU. 2008. Perilaku hidup Merry Dame Cristi Pane. Diakses
Bersih dan Sehat, pengetahuan pada tanggal 5 Desember 2019.
Gizi dan Pola Asuh Kaitannya Widoyono. 2011. Penyakit Tropis
dengan Diare Anak Balita, di Desa Epidemiologi Penularan,
Cikarawang Bogor. Skripsi Pencegahan dan Pemberantasan
Mahasiswa Program (2nd Ed.). Erlangga. Jakarta.

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 2, April 2020 463

Anda mungkin juga menyukai