DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok : 2 (Dua)
Kelas : B / Angkatan 4
Pada hari ini .............. tanggal ........ bulan ........................ tahun 2019 telah
diperiksa dan disetujui oleh asisten, maka dengan ini dinyatakan diterima dan
Asisten
................................................
LEMBAR ASISTENSI
Laporan lengkap ini di susun sebagai salah satu syarat mengikuti praktikum
Mikologi, T.A 2019.
KELOMPOK : 2 (Dua)
KELAS : B / ANGKATAN 4
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karna atas berkat dan
Dan tak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada semua yang telah
laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang
berikutnya.
Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih, dan semoga laporan ini dapat
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
suhu dan kelembaban tinggi, merupakan suasana yang baik bagi pertumbuhan
komensal yang hidup sebagai saprofit pada manusia. Pada manusia dapat
yang berikatan dengan keratin dan menggunakan sumber nutrisi dari keratin
misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut, dan kuku. Jamur jenis ini
ini bisa hidup dan tumbuh dimana saja, baik udara, tanah, air, pakaian,
cukup parah bagi manusia. Penyakit tersebut antara lain mikosis yang
Penyakit kulit adalah penyakit infeksi yang paling umum, terjadi pada
seseorang dari segala usia. Gangguan pada kulit sering terjadi karena ada
kebiasaan hidup kurang sehat, alergi dan lain-lain (Hayati, 2014). Salah satu
contoh penyakit kulit adalah Pityriasis versicolor dengan sebutan panu. Panu
merupakan penyakit kulit yang sering terjadi, baik pada perempuan maupun
pada laki-laki terutama higienitas dan sanitasi yang buruk atau jelek. Panu
Panu adalah salah satu penyakit kuit yang dikarenakan oleh jamur,
penyakit panu ditandai dengan bercak yang ada pada kulit dibarengi rasa gatal
pada waktu berkeringat. Bercak-bercak ini dapat berwarna putih, coklat atau
merah bergantung warna kulit sipenderita. Panu sangat banyak didapati pada
usia remaja, walaupun demikian panu juga dapat ditemukan pada usia berusia
yang murni. Hal ini berawal dari bahan yang mengandung mikroorganisme
tersebut tumbuh maka didapatkan kultur murni dari suatu jamur. Sehingga
terinfeksi penyakit kulit seperti panu atau kurap menggunakan metode isolasi.
Tes ini sudah digunakan dalam mengidentifikasi jamur pada kulit secara
pada kulit dengan menggunakan metode tidak langsung dan bagaimana hasil
TINJAUAN PUSTAKA
memerlukan senyawa organic untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda
zat kimia yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan ke dalam tanah,
tubuh buah yang ada selama tahap-tahap seksual dalam daur hidupnya.
Meskipun banyak jamur membentuk spora seksual dan tubuh buah hanya
2.2.1 Zygomycota
Zygomycota dikenal sebagai jamur zigospora (bentuk spora
inti).
Contoh :
2.2.2 Ascomycota
3. Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan
4. Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel
Contoh :
aves
2.2.3 Basidiomycota
dari bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung tampak
3. Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan
(konidia).
Contoh :
2.2.4 Deuteromycota
2. Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada
sampah
Contoh :
Pada umumnya, sel khamir lebih besar dari pada kebanyakan bakteri,
tetapi khamir yang paling kecil tidak sebesar bakteri. Khamir sangat beragam
sampai 30um atau lebih. Biasanya berbentuk telur, tetapi beberapa ada yang
Tubuh, atau talus, kapang pada dasarnya terdiri dari dua bagian :
miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan
sitoplasma bersama. Menurut Irianto (2014, ada tiga macam morfologi hifa
1. Aseptat atau senosit. Hifa seperti ini tidak mempunyai dinding sekat atau
septum.
atau sel-sel berisis nucleus tunggal. Pada setiap septum terdapat pori di
dan biasanya tumbuh meluas keudara dari medium. Miselium suatu kapang
dapat merupakan jaringan yang terjalin lepas atau dapat merupakan sturuktur
Bagian terbesar suatu kapang secara potensial mampu untuk tumbuh dan
berkembang biak. Inokulasi fragmen yang kecil sekali pada medium sudah
cukup untuk memulai individu baru. Hal ini diperoleh dengan menanampakan
inokulum pada medium segar dengan bantuan jarum stansfer, suatu cara yang
Dapat pula secara seksual dengan peleburan nucleus dari dua sel induknya.
Pada pembelahan, suatu sel mebagi diri untuk membentuk dua anak yang
serupa. Pada penguncupan, suatu sel anak tumbuh dari pada penonjolan kecil
spesies dibentuk dalam jumlah besar. Menurut Irianto (2014), ada banyak
2.4.2 Sporangiospora
Spora bersel satu ini terbentuk didalam kantung yang disebut
2.4.4 Klamisdopora
Spora bersel satu yang berdinding tepal ini sangat resisten terhadap
2.4.5 Blastospora
seksual, yang dihasilkan dari peleburan dua nucleus, dan dalam jumlah
1. Askospora
Spora bersel satu ini terbentuk didalam pundi atau kantung yang
setiap askus.
2. Basidiospora
3. Zigospora
Zigospora adalah spora besar berdinding tebal yang terbentuk
apabila ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga
4. Oospora
Cendawan dapat lebih bertahan dalam keadaan alam sekitar yang tidak
contoh, khamir dapat tumbuh dalam suatu subrat atau medium berisiskan
inilah sebabnya mengapa selai, manisan, dan selai dapat dirusak oleh kapang
tetapi tidak oleh bakteri. Demikian pula, khamir dan kapang umumnya dapat
bertahan terhadap keaadaan yang lebih asam dari pada kebanyakan mikroba
Khamir itu bersifat fakultatif artinya, artinya mereka dapat hidup baik
suhu yang luas, dengan suhu optimum bagi kebanyakan saprotif dari 22
juga yang dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia.
alcohol.
antibiotik.
Kulit merupakan pembungkus yang elastis yang terletak paling luar yang
alat tubuh yang terberat dan terluas ukurannya, yaitu kirakira 15% dari berat
tubuh dan luas kulit orang dewasa 1,5 m2. Kulit sangat kompleks, elastis dan
sensitif, serta sangat bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan juga
bergantung pada lokasi tubuh serta memiliki variasi mengenai lembut, tipis,
dan tebalnya. Rata-rata tebal kulit 1-2 m. Paling tebal (6 mm) terdapat di
telapak tangan dan kaki dan paling tipis (0,5 mm) terdapat di penis. Kulit
merupakan organ yang vital dan esensial serta merupakan cermin kesehatan
dengan adanya makula di kulit, skuama halus dan disertai rasa gatal. Infeksi
versicolor biasanya mengenai wajah, leher, badan, lengan atas, ketiak, paha,
Menyerang hampir semua umur terutama remaja, terbanyak pada usia 16-40
tahun. Pityriasis versicolor dapat terjadi di seluruh dunia, tetapi penyakit ini
lebih sering menyerang daerah yang beriklim tropis dan sub tropis. Penyakit
ini dapat terjadi pada pria dan wanita, dimana pria lebih sering terserang
warni, bentuk tidak teratur samai teratur, batas jelas sampai difus. Bercak-
pigmen, sering dikeluhkan penderita. Penyakit ini sering dilihat pada remaja,
walaupun anak-anak dan orang dewasa tua tidak luput dari infeksi (Daili,
2015).
sudah tidak bercampur lagi dengan mikroorganisme lainnya, dan ini disebut
tanah, air, maupun udara. Selain itu, isolasi mikroorganisme dapat dilakukan
dari berbagai sampel bahan atau jaringan tubuh menjadi kultur murni yang
terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat, dan kemampuan
disuspensikan dalam aquadest steril atau NaCl fisiologis. Tujuan teknik ini,
pada suhu ruang. Koloni yang telah bersporulasi diambil menggunakan ose
(Zaraswati, 2011).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Gorontalo.
3.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dilakukan pemeriksaan ini yaitu untuk melihat bentuk
jamur yang menyerang pada kulit dengan metode secara tidak langsung.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu
berhubungan dengan infeksi jamur (Panu), larutan KOH 20%, larutan eosin,
tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, kaca objek, cover glass, mikroskop,
cawan petri.
tidak langsung (isolasi) yaitu dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan. Tuang media kedalam cawan petri sebanyak 5 ml. Tunggu hingga
Vortex agar jamur yang ada pada sampel tercampur dengan aquadest. Tuang
1 ml kedalam media PDA yang telah memadat. Inkubasi pada incubator
selama 5-7 hari dengan suhu 37°C. Lakukan pembacaan pada hari ke 7 dan
media.
BAB IV
4.1 Hasil
1.
Koloni jamur
koloni kecil.
2. Koloni jamur
(Foto Sebalik)
Spora jamur
Hifa jamur
Ditemukan jamur berhifa
4.2 Pembahasan
makula di kulit, skuama halus, disertai rasa gatal. Infeksi jamur superfisialis
jamur. Biasanya diderita oleh seseorang yang sudah mulai banyak beraktifitas
dan mengeluarkan keringat. Apakah ia itu anak kecil, orang muda atau orang
tua. Panu, atau biasa disebut Pityriasis versicolor banyak disebabkan oleh
Tinea versicolor atau yang dikenal oleh orang awam sebagai penyakit
furfur yang merupakan mikroflora normal berada pada fase hifa mempunyai
sifat invasif, dan patogen. Bagian tubuh yang diserang jamur ini meliputi
tungkai atas, leher dan kulit kepala yang berambut. Infeksi ini bersifat
(Budimulja, 2009).
Tinea versikolor timbul ketika fungi Malassezia furfur yang secara normal
mengkoloni kulit berubah dari bentuk yeast menjadi bentuk miselia yang
kulit berkeringat, jamur ini akan membuat kulit menjadi berubah warna.
Penyakit ini dapat menyerang semua umur baik laki-laki maupun perempuan.
Penyakit ini termasuk penyakit menular, karena jamur bisa berpindah dari
bagian yang satu ke bagian yang lain. Terutama dari rambut ke kulit di
oksidasi beberapa asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids) pada lemak
dibentuk oleh oksidasi enzimatis asam lemak pada lemak di permukaan kulit,
cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa. PDA
merupakan media yang cocok digunakan untuk pertumbuhan ragi dan jamur.
Media ini mengandung kentang yang dapat mempercepat proses sporulasi dan
pigmentasi bagi jamur. Disamping itu juga mengandung antibiotik yang dapat
kontaminasi oleh bakteri dan hanya jamur serta ragi saja yang dapat tumbuh
metode spread plate. Teknik spread plate (cawan sebar) adalah suatu teknik
pemeriksaan yaitu ditemukan koloni jamur jenis khamir dengan warna putih
berkelompok. Hal ini bila sesuai dengan hasil penelitian Tuti Alawiya (2016)
dengan sedikit koloni yang berkerut, berwarna krem kekuningan, dan bersifat
menyebar.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dimana memakai media Potato Dextrose Agar (PDA) sebagai nutrisi yang
fisiologis dan difortex, Setelah media padat, masukkan suspensi sampel pada
media Potato Dextrose Agar (PDA) dan inkubasi pada inkubator dengan suhu
hasil pemeriksaan metode tidak langsung yaitu pada media Potato Dextrose
5.2 Saran
Pada pemeriksaan jamur dapat disarankan, dalam melakukan isolasi atau
penanaman jamur bisa lebih steril agar tidak terkontaminasi dengan jamur
DAFTAR PUSTAKA
ADHI, Djuanda. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima. Jakarta :
Balai Penerbit FKUL.
Amelia, 2011. Pengantar Epidemiologi. Jakarta. Rineka Cipta.
Budimulja U. 2009. Dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin: Mikosis. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI.89-105.
Daili, dkk. 2015. Penyakit Kulit Yang Umum Di Indonesia. Jakarta : Medical
Multimedia Indonesia.
Djenuddin, G. 2005. Penyakit Kulit Oleh Kapang Dermatofit Pada Kelinci. Balai
Penelitian Veteriner ; Bogor
Dwyana, Zaraswati. 2011. Bahan Ajar Mikrobiologi Dasar. Universitas
Hasanudin : Makasar.
Hayati, Inayah. 2014. Identifikasi Jamur Malassezia furfur Pada Nelayan
Penderita Penyakit Kulit Di RT 09 Jelurahan Malabro Kota
Bengkulu. Bengkulu : Akademi Analis Kesehatan Harapan Bangsa
Bengkulu, Indonesia
Indonesian Children. 2009. Penyakit kulit Panu atau Pityriasis versicolor.
(Online). Jakarta: Koran Indonesia Sehat Yudhasmara Foundation.
Irianto, Koes. 2014. Bakteriologi, Mikologi Dan Virologi. Bandung : Alfabeta.
Lestari, Lita, dkk. 2015. Uji Aktivitas Antifungal Ekstrak Kulit Buah Semangka
(Citrullus Vulgaris) Dan Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap
Jamur Penyebab Ketombe. Jurnal Kesehatan Vol 2, No. 2.
Madani A, Fattah. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Penerbit Hipokrates.
Partogi, Donna. 2008. Pityriasis Versikolor dan Diagnosis Bandingnya. E-
repository Universitas Sumatera Utara.
Perdoski. 2001. Dermatofitosis Superfisialis. Balai penerbit FK UI : Jakarta
Putra, M. Ferry Satrya, Nasip, Muhammad & Budiastutik, Indah. 2016. Hubungan
Antara Kebiasaan Mandi, Penggunaan Handuk Dan Mengganti
Pakaian Dengan Kejadian Penyakit Panu Pada Masyarakat Yang
Berusia 15-44 Tahun Di Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten
Mempewah. Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan. Pendidikan
Kesehatan & Ilmu Perilaku Universitas Muhammadiyah Pontianak
Saskia, Sinta, dkk. 2016. Praktikum Mikrobiologi Dasar. Makasar.
Sireger, R.S. 2005. Penyakit Jamur Kulit Jakarta : Buku Kedoteran
Waluyo, L. 2007. Mikrobiologi Umum. Malang : UMM Press
Yunita Purba. 2016. Analisa Jamur Penyebab Infeksi Pada Kuku Kaki Pekerja
Tukang Cuci Di Kelurahan Rengas Pulau Lingkungan 23 Kecamatan
Medan Marelan. Akademi Analis Kesehatan Sari Mutiara Medan