4.1 Hasil
sebagai berikut:
1.
Jamur Trychopyton sp
4.2 Pembahasan
Jamur kuku adalah infeksi jamur pada satu atau lebih kuku. Infeksi
jamur kuku dimulai sebagai bercak putih atau kuning di bawah ujung
kuku tangan atau kuku kaki. Ketika jamur kuku menyebar lebih
Penyebab gangguan pada kuku ini adalah jamur dermatofit. Selain itu,
onikomikosis. Saat kondisi kuku hangat dan lembap, jamur dengan senang
hati akan menjadikan kuku Anda sebagai habitatnya. Jamur kuku sering
menyerang kuku jari kaki dibandingkan jari tangan. Hal ini karena jari kaki
biasa berada dalam kondisi yang membuat jamur mudah tumbuh, seperti
gelap, hangat, dan lembap. Selain itu, jari kaki memiliki aliran darah yang
kekebalan tubuh tidak bisa mendeteksi adanya masalah dan tidak bisa
yang disebut onycholysis. Mungkin juga akan merasa nyeri pada jari-jari atau
ujung jari dan bau yang membusuk dapat terdeteksi. Kuku kaki seringkali
Mikrofungi yang hidup pada keratin akan melepaskan toksin yang bisa
bisa berupa bercak-bercak warna putih, merah, atau hitam di kulit dengan
bentuk simetris. Tinea pedis banyak terlihat pada orang yang dalam
buruk dan para pekerja dengan kaki yang sering basah seperti tukang cuci,
petani dan tentara. Selain karena penggunaan sepatu tertutup dalam waktu
pedis.
cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa. PDA
merupakan media yang cocok digunakan untuk pertumbuhan ragi dan jamur.
Media ini mengandung kentang yang dapat mempercepat proses sporulasi dan
pigmentasi bagi jamur. Disamping itu juga mengandung antibiotik yang dapat
kontaminasi oleh bakteri dan hanya jamur serta ragi saja yang dapat tumbuh
Pada praktikum kali ini dilakukan pemeriksaan jamur pada kuku dengan
hidupnya hanya memiliki fase vegetatif (fase aseksual) saja, yaitu melalui
hasil dari pertunasan hifa. Hifa atau miselium tersebut umumnya tidak
bersekat, kecuali pada hifa yang akan membentuk atau menghasilkan konidia.
kadang dapat juga berwarna lain tergantung dari pigmen yang dimilikinya.
bahan yang dihasilkan berada di daerah kutan, yaitu lapisan kulit yang
seseorang baik maka akan sulit terinfeksi karena ketika Trichophyton sp.
masuk ke dalam tubuh akan dikendalikan oleh sistem imun (Kuswadji, 2010).
Untuk jamur yang kedua yang didapatkan yakni jamur Aspergillus niger.
Jamur jenis Aspergillus mudah tumbuh pada medium bakteri dan jamur,
membentuk koloni yang dapat dilihat dalam 3 hari inkubasi. Aspergillus dapat
hidup sebagai saprofit dan parasit pada substrat makanan, pakaian, manusia,
abu-abu, hitam, cokelat, dan kehijauan. Jamur ini dapat tumbuh di daerah
kuncup atau tunas pada jamur uniseluler serta pemutusan benang hifa
seksual.
Bagian tubuh dari Aspergillus niger yang tampak ketika diamati dengan
niger dari medium kurang ke bawah, sehingga yang terambil hanyalah bagian
sporangiofor dan sporangiumnya saja. Spora pada Aspergillus niger berfungsi sebagai
Aspergillus niger mempunyai hifa bersepta, koloninya berwarna putih pada PDA
25oC dan berubah menjadi hitam ketika konidia dibentuk. Kepala konidia
dari Aspergillus niger berwarna hitam, bulat, cenderung memisah menjadi bagian-
bagian yang lebih longgar seiring dengan bertambahnya umur. Selain itu, Aspergillus
niger memiliki warna dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora
tebal berwarna coklat gelap sampai hitam. Secara makroskopis, permukaan terlihat
lemah dan paparan jamur Aspergillus. Jamur ini dapat ditemukan di tumpukan
kompos, tumpukan gandum, dan sayuran yang membusuk. Selain pada individu
dengan sistem kekebalan tubuh lemah (misalnya kondisi sel darah putih rendah atau
dalam 2 bentuk yang berbeda yaitu sebagai sel tunas yang akan berkembang
menjadi blastospora dan menghasilkan kecambah yang akan membentuk hifa
semu. Candida albicans dapat tumbuh pada variasi pH yang luas, tetapi
pertumbuhannya akan lebih baik pada pH antara 4,5 – 6,5. Jamur Candida
albicans dapat tumbuh dalam perbenihan pada suhu 280oC – 370oC. Candida
(Budiman, 2008).
spesies Candida yang lain dan merupakan pembeda pada spesies tersebut
(Jawetz, 2012).
ini juga dapat berubah dari warna putih dan rata menjadi kerut tidak beraturan,
cahaya.Jamur ini memiliki kemampuan untuk menempel pada sel inang dan
melakukan kolonisasi.
EGC. Jakarta.
Kuswadji. (2010). ”Kandidiosis di dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin”. Jakarta: