Percobaan kali ini yaitu menggunakan HCl untuk menguji aktivitas enzim
terhadap pH. Pengujian dilakukan dengan menetesi HCl pada larutan amilum 0,5
ml. Pengujian ini dilakukan dengan penguuran pH awal setelah ditetesi dengan
HCl, pH awal setelah ditetesi dengan HCl yakni 2. Hal ini dikarenakan HCl
merupakan asam kuat yang terdiri dari H+ dan Cl-.
Larutan amilum yang telah ditetesi dengan HCl, kemudian ditunggu sesuai
dengan waktu yang ditentukan. Hasilnya, larutan amilum yang sudah didiamkan
dan ditetesi dengan larutan IKI, berubah menjadi warna coklat dan rata-rata pH
adalah 1 hingga 2. Hal ini sesuai dengan pH HCl yang merupakan asam kuat dan
perubahan warna menunjukkan bahwa telah terjadi aktivitas enzim amilase.
Enzim amilase yang dapat mempengaruhi unsur sakarida dapat pula memberikan
pengaruh terhadap pati yang merupakan homopolimer glukosa yang dihubungkan
dengan ikatan α-glikosidik (Winarno, 1992). Enzim memiliki pH optimal sekita
pH 7 (netral) dan jika medium menjadi sangat alkalis, maka enzim akan
mengalami inaktivasi (Gaman&Sherrington, 1994). Namun, dalam suatu reaksi
kimia, pH untuk suatu enzim tidak boleh terlalu asam maupun terlalu basa karena
akan menurunkan kecepatan reaksi dengan terjadinya denaturasi. Sebenarnya,
enzim juga memiliki pH optimum tertentu, pada umumnya berada dikisaran 4,5 –
8 dan pada kisaran tertentu enzm memiliki kestabilan yang tinggi (Williamson &
Fieser, 1992).
DAFTAR RUJUKAN
Fox, P.F. (1991). Food Enzymology Vol 2. Elsevier Applied Science. London.
Gaman, P.M & K.B. Sherrington. (1994). Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu Pangan,
Nutrisi dan Mikrobiologi. Universitas Gadjah Mada press. Yogyakarta.
Martoharsono, S. (1994). Biokimia jilid 1. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Tranggono & Sutardi. (1990). Biokimia dan Teknologi Pasca Panen. Gajah Mada
university Press. Yogyakarta.
Williamson,K.L & L.F.Fieser. (1992). Organic Experiment 7th Edition. D C Health
ang Company. United States of America.
Winarno, F.G. 1994. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.