Anda di halaman 1dari 5

A.

TEORI DASAR
Centrifuge (sentrifus, alat pemusing) adalah suatu alat untuk memisahkan
campuran materi yang berbeda massa jenisnya berdasarkan gaya sentrifugal. Suatu
benda yang mengalami gerak putar akan mendapatkan gaya sentripetal (ke arah pusat)
yang sama kuatnya dengan gaya sentrifugal (gaya ke arah luar). Pengaruh gaya
sentrifugal mirip gaya grafitasi. Sentrifugasi adalah metode sedimentasi untuk
memisahkan partikel-partikel dari suatu fluida berdasarkan berat jenisnya dengan
memberikan gaya sentripetal (Robinson 1975). Sentrifugasi bertujuan untuk
memisahkan sel menjadi organel-organel utama sehingga fungsinya dapat diketahui
(Miller 2000).
Cara kerja dari centrifuge adalah memanfaatkan gaya sentrifugal yang
ditimbulkan oleh adanya putaran rotor. Dengan menggunakan centrifuge akan
dihasilkan gaya sentrifugal yag sangat besar, sehingga faktor gravitasi akan
diperbesar, akibatnya proses pengendapan dipercepat dan partikel dapat dipisahkan.
Partikel yang memiliki bobot paling besar akan menempati bagian tabung yang paling
bawah. Prinsip sentrifus bekerja seperti komedi putar. Prinsipnya yakni dengan
meletakkansampel pada suatu gaya dengan memutar sampel pada kecepatan tinggi,
sehingga terjadi pengendapan partikel, atau organel-organel sel berdasarkan bobot
molekulnya (Artika 2010). Substansi yang lebih berat akan berada di dasar,
sedangkan substansi yang lebih ringan akan terletak di atas (Miller 2000). Substansi
hasil sentrifugasi terbagi menjadi dua, yaitu supernatan dan pelet. Supernatan adalah
substansi hasil sentrifugasi yang memiliki bobot jenis yang lebih rendah. Posisis dari
substansi ini berada pada lapisan atas dan warnanya lebih jernih. Sementara pelet
adalah substansi hasil sentrifugasi yang memiliki bobot jenis yang lebih tinggi.
Posisisnya berada pada bagian bawah (berupa endapan) dan warnanya lebih keruh.
Gaya sentrifugal menyebabkan partikel-partikel menuju dinding tabung dan
terakumulasi membentuk endapan. Partikel yang mempunyai massa jenis paling besar
akan menempati bagian tabung paling dasar. Suatu suspensi yang diputar dengan
centrifuge dengan kecepatan tertentu dalam waktu tertentu akan memisah menjadi dua
bagian, yaitu bagian endapan yang disebut pellet, dan bagian beningan yang disebut
supernatant.
Dalam bentuk yang sederhana sentrifus terdiri atas sebuah rotor dengan
lubang-lubang untuk melatakkan wadah/tabung yang berisi cairan dan sebuah motor
atau alat lain yang dapat memutar rotor pada kecepatan yang dikehendaki. Semua
bagian lain yang terdapat pada sentrifus modern saat ini hanyalah perlengkapan yang
dimaksudkan untuk melakukan berbagai fungsi yang berguna dan mempertahankan
kondisi lingkungan dimana rotor tersebut bekerja. Penggunaan sentrifus cukup luas,
meliputi koleksi dari pemisahan sel, organel dan molekul (Hendra 1989).Pada
dasarnya centrifuge terdiri dari rotor yang diputarkan oleh sutau motor penggerak.
Terdapat dua macam rotor. Macam rotor pertama adalah rotor sudut (angle rotor),
yang memegang tabung dengan sudut yang tetap, misalnya 35° (Gambar 1). Macam
kedua adalah rotor ayun (swing rotor), mempunyai tabung logam yang tergantung,
tempat meletakkan tabung sentrifus (Gambar 2). Pada waktu rotor berputar, tabung
akan terayun hingga mencapai posisi horizontal.

Gambar 1. Sentrifus dengan rotor sudut.


Gambar 2. Sentrifus tangan dengan rotor ayun.

Besarnya gaya sentrifugal pada centrifuge tergantung dari kecepatan putar dan radius
dari lingkarnya, dapat dirumuskan sebagai berikut :

Fc=m 4 𝝅2𝑵2R

Dimana : m = massa objek yang disentrifugasi

N = Kecepatan putar per detik

= revolution per minute (rpm)/60

R = radius (jarak obejek dari sumbu rotasi)

Sehubungan dengan centrifuge, besarnya gaya sentrifugal relatif ( Relative


Centrifugal Force / RCF) merupakan harga yang lebih bermanfaat, yang penting untuk
menentukan kecepatan pengendapan. RCF biasanya dinyatakan dalam sekian kali gravitasi
atau sekian kali g.

𝑭𝒄 𝐦 𝟒 𝝅𝟐𝑵𝟐𝐑 𝟒 𝝅𝟐𝑵𝟐𝐑
RCF = 𝑭𝒈 = =
𝒎𝒈 𝒈
Penggunaan Sentrifus Secara Benar :

1. Jumlah tabung yang digunakan harus genap dan diletakkan salig berhadapan
2. Pada saat sentrifuge berputar, jangan dihentikan dengan tangan
3. Centrifuge dengan ligatan tinggi harus disertai dengan pendingin yang menjaga agar
larutan yang diputar tidak terpengaruh
4. Rumah tabung harus disertai dengan beban karet agar tabung tidak mudah pecah
5. Rotor harus membuat putaran yang konstan.

Terdapat 3 macam centrifuge, yaitu (1) centrifuge sederhana, dengan ligatan sampai
7.000 kali per menit, (2) centrifuge ligatan tinggi, dengan ligatan di atas 7.000 kali per menit,
dan (3) ultracentrifuge dengan ligatan 60.000 kali per menit.

Cara menggunakan centrifuge :

1. Sambungkan stopkontak centrifuge ke stavolt bersumber 220 volt


2. Buka penutup centrifuge
3. Cek kebersihan bagian dalam alat
4. Masukkan sampel ke dalam tabung dengan volume yang sama antar tiap-tiap tabung
5. Masukkan tabung yang telah diisi dengan sampel ke dalam centrifuge sebanyak
2/4/6/12 buah.
6. Tutu kembali centrifuge
7. Tekan tombol kecepatan yang diinginkan (rpm)
8. Tekan tombol waktu yang diinginkan (menit)
9. Tungu sampai centrifuge benar-benar berhenti, baru centrifuge dapat dibuka dan
sampel dapat dikeluarkan.
Setelah pemakaian pertama, istirhatkan centrifuge selama 15 menit baru kemudian
dapat digunakan untuk pemakaian kedua.
10. Matikan tombol power.

DAFTAR PUSTAKA

Artika IM, Safithri M. 2010. Diktat Kuliah Struktur dan Fungsi Subseluler.
Bogor:Departemen Biokimia.

Hendra Adijuwana. 1989. Teknik pemisahan Dalam Analisis Biologis. Bogor: IPB Press.
Miller J.N. 2000. Statistics and Chemometrics for Analytical Chemistry, 4th ed. Harlow:
Prentice. Hall.

Robinson J.R. 1975. Fundamental Of Acid-Base Regulation, 5th edition. Oxford: Blackwell
Scientific Publication

Anda mungkin juga menyukai