OLEH
D IV ANALIS KESEHATAN
Kingdom Animalia
Filum Arthropoda
Kelas Insecta
Ordo Diptera
Famili Culicidae
Sub famili Anophelini
Genus Anopheles
Spesies Anopheles sundaicus
PENGENALAN
Anopheles Dewasa
MIDLEG
1. LINGKUNGAN FISIK
• Curah Hujan
Curah hujan berperan pada tersedianya air sebagai tempat perindukan
nyamuk yang mempengaruhi rawa dan genangan air.
• Suhu Air
Suhu air sangat berpengaruh pada perkembangbiakan larva, umumnya
larva lebih menyenangi tempat yang hangat.
Semakin tinggi suhu air (dalam batas tertentu) akan lebih cepat menetas
menjadi instar.
• Ketinggian Lokasi
Malaria berkurang pada ketinggian yang semakin bertambah.
Semakin tinggi suhu udara (dalam batas tertentu) akan memperpendek
waktu terbentuknya sporogoni sehingga tidak cukup umur untuk
ditularkan kepada host, sebaliknya semakin rendah suhu (dalam batas
tertentu) semakin panjang waktu terbentuknya.
• Arus Air
Arus air yang tinggi berpengaruh pada breeding site, jika sangat lebat
diikuti dengan angin dalam waktu yang relatif lama, justru dapat
menghilangkan tempat perindukan.
Akibat Aliran air yang deras larva akan mati atau hanyut pindah
lokasi, dengan demikian siklus hidup nyamuk akan terputus mata
rantainya.
• Kelembapan Udara
Sinar matahari merupakan energi alam yang mempengaruhi
kelembapan dan suhu sehingga berdampak pada kehidupan larva
dan nyamuk. Pada Anopheles sundaicus menyukai tempat yang
teduh.
• Angin
Semua desa yang berada di pinggir pantai memiliki angka kejadian
malaria yang tinggi.
Hal ini merupakan salah satu akibat dari angin yang membawa dan
mempengaruhi jarak terbang nyamuk sehingga nyamuk tersebar di
2. Lingkungan Kimia
• pH
Sebagian besar biota akuatik menyukai nilai pH sekitar 7-8.
pH air payau berkisar 6-8. pH tersebut cukup ideal untuk
habitat perindukan nyamuk
• Salinitas
Habitat utama larva An. sundaicus adalah di bak benur
terbengkalai yang bersifat air payau. Nyamuk An. sundaicus
menyukai genangan air payau yang berkisar antara 5-30 ‰
• Oksigen Terlarut
Pada tempat perindukan nyamuk didapatkan DO berkisar
antara 5,3-6,4 mg/L. Hal ini merupakan kondisi yang cocok
untuk tempat perindukan nyamuk
3. Lingkungan Biologi
• PengaruhTumbuhan
Adanya tumbuh-tumbuhan seperti bakau, lumut, ganggang
dan semacamnya sangat mempengaruhi kehidupan nyamuk,
antara lain sebagai tempat meletakan telur, tempat
berlindung, tempat mencari makanan dan berlindung bagi
larva serta tempat hinggap istirahat nyamuk dewasa selama
menunggu siklus gonotropik
• Predator Nyamuk
Predator larva juga mempengaruhi kepadatan larva nyamuk.
Beberapa predator larva nyamuk yaitu ikan kepala timah
(Panchax spp), ikan cere (Gambusia affinis), ikan mujair
(Tilapia mossambica) dan nila (Oreochromis niloticus) serta
anak katak. Predator ini banyak dijumpai di rawa dan muara
Upaya Pengendalian
An. Sundaicus
• Menanami kolam dengan tanaman palem dan ditambahkan ikan pemakan larva
nyamuk.
Strategi ini lebih murah, mudah untuk dikembangkan dan efisien.
• Larvasida kimia
Larvasida adalah zat yang dapat digunakan untuk membunuh larva nyamuk.
Membunuh dengan larvasida kimia relatif lebih mudah