Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

FARMAKOGNOSI

OLEH :

NAMA : LIDYA AGRININGSIH HARUNA

NIM : O1A1 17 101

KELAS :C

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan metabolit primer, sekunder..?
2. Mengapa metabolit sekunder diproduksi…?
3. Apakah yang disebut dengan Alkaloid ….?
4. Apa dasar pembagian alkaloid, sebutkan dan beri contoh..!
5. Apa sifat kimia alkaloid yang mendasar …? Berikan contoh…!
6. Dalam isolasi alkaloid, mengapa dilakukan ekstraksi asam-basa..?
Catatan :Tugas diketik computer, Times New Roman 12, rata kiri kanan, ukuran kertas
(4,4,3,3)
Jawaban:

1. Metabolit primer adalah suatu metabolit atau molekul yang merupakan produk akhir
atau produk antara dalam proses metabolisme makhluk hidup, yang funsinya sangat
esensial bagi kelangsungan hidup organisme tersebut, serta terbentuk secara intraseluler.
Contohnya adalah protein, lemak, karbohidrat, dan DNA. Pada umumnya metabolit
primer tidak diproduksi berlebihan. Pada sebagian besar mikroorganisme, produksi
metaboit yag berlebihan dapat menghambat pertumbuhan, dan kadang-kadang dapat
mematikan mikroorganisme tersebut. Sedangkan metabolit sekunder diproduksi oleh
mikroorganisme setelah fase pertumbuhan aktif telah berhenti. Zat tersebut biasanya
tidak diperlukan untuk metabolisme atau pemeliharaan sel tujuan penting. Meskipun
tidak dibutuhkan untuk pertumbuhan, namun metabolit sekunder dapat pula berfungsi
sebagai nutrisi darurat untuk bertahan hidup.
2. Karena Senyawa hasil metabolism sekunder (metabolit sekunder) diproduksi sebagai
benteng pertahanan tumbuhan dari pengaruh buruk lingkungan atau serangga hama
penyakit. Metabolit sekunder tidak memiliki fungsi khusus dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Mereka lebih dibutuhkan untuk eksistensi kelangsungan hidup
tanaman itu di alam. Karena fungsinya yang berhubungan dengan interaksi alam, maka
tugas-tugas metabolit sekunder mirip seperti pasukan tentara di suatu Negara.
3. Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat
basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut
dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat
memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan.
4. Klasifikasi alkaloid, diantaranya yaitu berdasarkan lokasi atom nitrogen di dalam
struktur alkaloid dan berdasarkan asal mula kejadiannya (biosintesis) dan hubungannya
dengan asam amino. Berdasarkan asal mulanya (biogenesis) dan hubungannya dengan
asam amino, alkaloid dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:
1. True alkaloid
Alkaloid jenis ini memiliki ciri-ciri; toksik, perbedaan keaktifan fisiologis yang
besar, basa, biasanya mengandung atom nitrogen di dalam cincin heterosiklis, turunan
asam amino, distribusinya terbatas dan biasanya terbentuk di dalam tumbuhan sebagai
garam dari asam organik. Tetapi ada beberapa alkaloid ini yang tidak bersifat basa, tidak
mempunyai cincin heterosiklis dan termasuk alkaloid kuartener yang lebih condong
bersifat asam. Contoh dari alkaloid ini adalah koridin dan serotonin.
2. Proto alkaloid
Alkaloid jenis ini memiliki ciri-ciri; mempunyai struktur amina yang sederhana, di
mana atom nitrogen dari asam aminonya tidak berada di dalam cincin heterosiklis,
biosintesis berasal dari asam amino dan basa, istilahbiologycal amine sering digunakan
untuk alkaloid ini. Contoh dari alkaloid ini adalah meskalina dan efedrina.
3. Pseudo alkaloid
Alkaloid jenis ini memiliki ciri-ciri; tidak diturunkan dari asam amino dan
umumnya bersifat basa.
a. Alkaloid dengan atom nitrogen heterosiklik, Dimana atom nitrogen terletak pada
cincin karbonnya. Yang termasuk pada golongan ini adalah :
1. Alkaloid Piridin-Piperidin
Mempunyai satu cincin karbon mengandung 1 atom nitrogen. Yang termasuk
dalam kelas ini adalah : Conium maculatum dari famili Apiaceae dan Nicotiana
tabacum dari famili Solanaceae.
2. Alkaloid Tropan
Mengandung satu atom nitrogen dengan gugus metilnya (N-CH3). Alkaloid ini
dapat mempengaruhi sistem saraf pusat termasuk yang ada pada otak maupun sun-sum
tulang belakang. Yang termasuk dalam kelas ini adalah Atropa belladona yang
digunakan sebagai tetes mata untuk melebarkan pupil mata, berasal dari famili
Solanaceae, Hyoscyamus niger, Dubuisia hopwoodii, Datura dan Brugmansia spp,
Mandragora officinarum, Alkaloid Kokain dari Erythroxylum coca (Famili
Erythroxylaceae)
3. Alkaloid Quinolin
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen. Yang termasuk disini adalah ;
Cinchona ledgeriana dari famili Rubiaceae, alkaloid quinin yang toxic terhadap
Plasmodium vivax
4. Alkaloid Isoquinolin
Mempunyai 2 cincin karbon mengandung 1 atom nitrogen. Banyak ditemukan pada
famili Fabaceae termasuk Lupines (Lupinus spp), Spartium junceum, Cytisus
scoparius dan Sophora secondiflora
5. Alkaloid Indol
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 cincin indol . Ditemukan pada alkaloid ergine
dan psilocybin, alkaloid reserpin dari Rauvolfia serpentine, alkaloid vinblastin dan
vinkristin dari Catharanthus roseus famili Apocynaceae yang sangat efektif pada
pengobatan kemoterapy untuk penyakit Leukimia dan Hodgkin‟s.
6. Alkaloid Imidazol
Berupa cincin karbon mengandung 2 atom nitrogen. Alkaloid ini ditemukan pada
famili Rutaceae. Contohnya; Jaborandi paragua.
7. Alkaloid Lupinan
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom N, alkaloid ini ditemukan pada
Lunpinus luteus (fam : Leguminocaea).
8. Alkaloid Steroid
Mengandung 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen dan 1 rangka steroid yang
mengandung 4 cincin karbon. Banyak ditemukan pada famili Solanaceae, Zigadenus
venenosus.
9. Alkaloid Amina
Golongan ini tidak mengandung N heterosiklik. Banyak yang merupakan tutrunan
sederhana dari feniletilamin dan senyawa-senyawa turunan dari asam amino
fenilalanin atau tirosin, alkaloid ini ditemukan pada tumbuhan Ephedra sinica (fam
Gnetaceae)
10. Alkaloid Purin
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 4 atom nitrogen. Banyak ditemukan pada kopi
(Coffea arabica) famili Rubiaceae, dan Teh (Camellia sinensis) dari famili Theaceae,
Ilex paraguaricasis dari famili Aquifoliaceae, Paullunia cupana dari famili
Sapindaceae, Cola nitida dari famili Sterculiaceae dan Theobroma cacao.
b. Alkaloid tanpa atom nitrogen yang heterosilik, Dimana, atom nitrogen tidak terletak
pada cincin karbon tetapi pada salah satu atom karbon pada rantai samping.
1. Alkaloid Efedrin (alkaloid amine)
Mengandung 1 atau lebih cincin karbon dengan atom Nitrogen pada salah satu atom
karbon pada rantai samping. Termasuk Mescalin dari Lophophora williamsii,
Trichocereus pachanoi, Sophora secundiflora, Agave americana, Agave atrovirens,
Ephedra sinica, Cholchicum autumnale.
2. Alkaloid Capsaicin
Dari Chile peppers, genus Capsicum. Yaitu ; Capsicum pubescens, Capsicum
baccatum, Capsicum annuum, Capsicum frutescens, Capsicum chinense.

5. Kebanyakan alkaloid bersifat basa. Sifat tersebut tergantung pada adanya pasangan
elektron pada nitrogen.Jika gugus fungsional yang berdekatan dengan nitrogen bersifat
melepaskan elektron, sebagai contoh; gugus alkil, maka ketersediaan elektron pada
nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat basa. Hingga trietilamin lebih basa daripada
dietilamin dan senyawa dietilamin lebih basa daripada etilamin. Sebaliknya, bila gugus
fungsional yang berdekatan bersifat menarik elektron (contoh; gugus karbonil), maka
ketersediaan pasangan elektron berkurang dan pengaruh yang ditimbulkan alkaloid dapat
bersifat netral atau bahkan sedikit asam. Contoh ; senyawa yang mengandung gugus
amida.
6. Dalam isolasi alkaliod di butuhkan suasana asam atau basa karena keadaan basa dan
asam digunakan untuk menjaga keadaan agar proses isolasi dapat berjalan dengan baik.
Alkaloid cenderung bersifat basa dan mudah menguap. sedangkan asam digunakan untuk
menghasilkan alkaloid dalam bentuk garam dan tidak mudah menguap. Dan pada tahap
awal isolasi alkaloid dibutuhkan kondisi asam karena dengan penambahan asam organik
maka ekstrak akan menghasilkan garam atau penambahan asam berguna untuk mengikat
alkaloid dengan garamnya. Penambahan basa berguna untuk membebaskan ikatan garam
menjadi alkaloida yang bebas. Metode isolasi alkaloid dilakukan dengan metode
ekstraksi. Bahan tanaman, terutama biji dan daun sering banyak mengandung lemak, lilin
yang sangat nonpolar. Karena, senyawa-senyawa tersebut dipisahkan dari bahan tanaman
sebagai langkah awal dengan cara pelarutan dengan petrolium eter. Kebanyakan alkaloid
tidak larut dalam petrolium eter. Namun, ekstrak harus selalu dicek untuk mengetahui
adanya alkaloid dengan menggunakan salah satu pereaksi pengendap alkaloid. Bila
sejumlah alkaloid larut dalam pelarut petrolium eter, maka bahan tanaman pada awal
ditambahkan dengan asam untuk mengikat alkaloid sebagai garam nya.

Anda mungkin juga menyukai