PENDAHULUAN
Dalam dunia medis dan kimia organik, istilah alkaloid telah lama menjadi
bagian penting dan tak terpisahkan dalam penelitian yang telah dilakukan selama
ini, baik untuk mencari senyawa alkaloid baru atau pun untuk penelusuran
bioaktifitas.
cincin heterosiklik.
TINJAUAN PUSTAKA
I. Pengetian Alkaloida
4. Dalam tumbuhan berada dalam bentuk bebas, dalam bentuk N-oksida atau
dalam bentuk garamnya.
6. Alkaloid dalam bentuk bebas tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
kloroform, eter dan pelarut organik lainnya yang bersifat relative non polar.
8. Alkaloid bebas bersifat basa karena adanya pasangan elektron bebas pada atom
N-nya.
9. Alkaloid dapat membentuk endapan dengan bentuk iodide dari Hg, Au dan
logam berat lainnya (dasar untuk identifikasi alkaloid).
alkaloida.
N
N
H H
Piperidina Indol
1. Alkaloida sesungguhnya
a. Protoalkaloida
3. ine, kokain. Mengandung satu atom nitrogen dengan gugus metilnya (N-
CH3). Alkaloid dapat mempengaruhi system saraf pusat termasuk yang ada
pada otak maupun sumsum tulang belakang. Yang termasuk dalam kelas ini
adalah Atropa belladona yanv digunakan sebagai tetes mata untuk
melebarkan pupul mata,berasal dari family solanaceae, hyoscyamus
niger,dubuisia hopwoodii,datura dan brukmansia spp,mandragora
officinarum,alkaloid kokain dari erythroxiylumcoca.
H
6. Inti Imidazol, misalnya pilokarpin. Berupa cincin karbon mengandung dua atom
nitrogen. Alkaloid ini ditemukan pada amili rutaceae contoh jaborandi paragoa
7. Inti Steroid, misalnya solanidin dan konesin. Mengandung dua cincin karbon
dengan satu atom nitrogen dan satu rangka steroid yamg mengandung 4 cincin
karbon. Macam-macam alkaloid steroid adalah
Solanum (contoh : kentang dan solanidine, alkaloid tomat)
Alkaloid veratrum (veratramine,ciclopamine)
Alkaloid salamander berapi (samandarin)
Lainnya : conesine
8. Inti Purin, misalnya kofein. Mempunyai dua cincin karbon dengan empat atom
nitrogen. Banyak ditemukan pada kopi (kofea Arabica) family rubiaceae, dan the
(camellia sinensis) dari family teaceae,paulunia cupana dari family sapindaceae.
Alkaloid purin memiliki susunan inti heterosiklik yang terdiri dari cincin
pirimidin yang tergabung dengan imidazole. Missal kafeina,theobromine,
theofilina.
9. Amin Alkaloid, misalnya efedrin dan kolsikin. Golongan ini tidak mengandung n
heterosiklik. Banyak yang merupakan tutrunan sederhana dari venileilamin dan
senyawa turunan dari asam amino venilalanin atau tirosin,alkaloid ini di temukan
pada tumbuhan ephedra sinica (fam ganetaceae)
V. Kegunaan Alkaloida
(Areca cathecu)
(Chinchona succirubra)
(Atropa belladonna)
Reserpin 0,04-0,05% Reserpina
Akar Rauwolfia
(Rauwolfia serpentina)
Hiosiamin Min. 0,3% Hiosiamin
Kecubung
(Datura stramonium)
Daun Koka Kokain Kira-kira 1% Kokain
(Erythoxylon coca)
(Cephaelis ipecacuanha)
1. Kopi
Salah satu sumber utama kafein adalah biji kopi yang merupakan benih dari tanaman
(Coffea robusta) dan varietas lainnya, dan sebagian besar kopi disajikan dalam bentuk
diseduh. Kandungan kafein dalam kopi sangat bervariasi tergantunng pada jenis biji
kopi dan metode yang di gunakan. Secara umum secangkir kopi berkisar 40mg (untuk
Arabica dan espresso) sampai sekitar 100ml untuk secangkir (120ml) kopi tetes. Pada
umumnya kopi yang melalui proses pemanggangan lebih lama memiliki kafein lebih
sedikit dibandingkann dengan kopi yang dipanggang sebentar karena proses
pemanggangan mengurangi kadar dari kaffein kopi tersebut. Kopi Arabica memiliki
kandungan kafein lebih rendah bila dibandingkan dengan kopi robusta.
2. Cola
Daun cola, bissy atau kacang gooroo berasal dari kotiledon kering daun berbagai
spesies dari daun cola. Pohon cola ditemukan di afrika barat, india barat, brazil, dan
jawa . daun cooa mengandung kafein 1%-2,5% , dimana ditemukan sebagian dengan
bentuk bebas dan sebagian lainnya dalam bentuk senyawa. Cola juga mengandung
sekitar 5-10% tannoid, sebagian katekol dan epikatekol.
3. Cocoa
Cocoa berasal dari tumbuhan theobroma cacao (sterculiacea), tingginya sekitar 4-6m.
coco ini diproduksi di amerika selatan, amerika tengah, india barat, afrika barat,
Ceylon, jawa. Cocoa mengandung 0,9-3,0% teobromin dan 0,05-0,36% kafein,
lemak coklat atau mentega. Kegunaan cocoa dalam bidang farmasi adalah sebagai
penambah nutrisi, stimulant, dan obat diuretic.
BAB III
PENUTUP