Nim : 201902050
Kelas : Farmasi 1A
1.Definisi Koloid ?
Jawab :
Alkaloid : “Alkali-like”
*Alkaloid adalah senyawa dasar yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen
dan biasanya sistem siklik. Alkaloid mengandung atom karbon, hidrogen, dan
nitrogen dan umumnya mengandung oksigen dalam kimia analitik yang disebut
sebagai senyawa dengan gugus C, HO, dan N. Alkaloid terutama ditemukan di akar,
biji, kayu dan daun tanaman dan bahkan hewan.
Alkaloid adalah hasil metabolisme tumbuhan dan berfungsi sebagai cadangan untuk
sintesis protein. Penggunaan alkaloid untuk tanaman melindungi terhadap hama,
memperkuat tanaman dan mengatur hormon. Alkaloid memiliki efek fisiologis.
Alkaloid adalah bentuk amorf, karenanya kristal, dan juga cairan yang terdiri dari
sejumlah prinsip amino dalam bentuk lisin dan ornitin. Namun menurut para ahli,
alkaloid berguna untuk melindungi tanaman dari semua penyakit dan seperti hama,
dan memiliki efek pengatur pada pertumbuhan dan membantu menyeimbangkan ion
yang terkandung di berbagai bagian tanaman.
Alkaloid pada umumnya sangat mudah ditemukan dan juga diperoleh dari tumbuh-
tumbuhan, salah satunya terdiri dari tumbuhan yang termasuk dalam metabolit
sekunder dan alkaloid alami.
Jawab :
1. Alkaloid ini dapat bermanfaat setelah proses menghilangkan gas nitrogen seperti
asam urat dan urea.
2. Bisa untuk dijadiakan sebagai tempat menyimpan nitrogen, tetapi masih bisa sering
digunakan sebagai metabolisme
3. Seringkali sebagai perlindungan dan untuk melindungi tanaman dari berbagai jenis
serangan hewan seperti hama, bahkan dapat melindungi mereka dari hewan lain.
4. Sering digunakan untuk mengontrol dan mengatur pertumbuhan tanaman, karena
struktur alkaloid diyakini bahwa mereka dapat merangsang percabangan dan bahkan
jika proses pengembangan pada tanaman yang berbeda melambat.
3. Uraian jenis-jenis alkaloid berdasarkan struktur cincin atau inti yang dimiliki :
A.Tanaman
B.Kandungan
C.Khasiat
Jawab :
2. Alkaloid Tropan
-Mengandung satu atom nitrogen dengan
gugus metil (N-CH3)
-Mempengaruhi sistem saraf pusat termasuk
yang ada pada otak maupun sumsum tulang
belakang
Atropa belladona (Fam. Solanaceae)
Hyoscyamus niger
Kokain dari Erythroxylum coca (Fam.
Erythroxylaceae)
3. Alkaloid Quinnolin
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom
nitrogen.
Cinchona ledgeriana (Fam.Rubiaceae)
Quinin yang toxic terhadap Plasmodium vivax
4. Alkaloid Isoquinolin
Mempunyai 2 cincin karbon mengandung 1
atom nitrogen.Cytisus scoparius (Fam. Fabaceae)
5. Alkaloid Indol
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 cincin
indol.
Ergine dan psilocybin
Reserpin dari Rauwolfia serpentine
Vinblastin dan vinkristin dari Catharanthus roseus (Fam. Apocynaceae)
6. Alkaloid Imidazol
Berupa cincin karbon mengandung 2 atom
nitrogen.
Jaborandi paragua (Fam. Rutaceae)
7. Alkaloid Lupinan
mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom N, Lunpinus luteus (Fam. Leguminoceae)
8. Alkaloid Steroid
-Mengandung 2 cincin karbon dengan 1 atom
nitrogen dan 1 rangka steroid yang
mengandung 4 cincin karbon
-Zigadenus venenosus (Fam. Solananccaca
9. Alkaloid Purin
-mempunyai 2 cincin karbon dengan 4 atom
nitrogen
-Coffea arabica (Fam. Rubiaceae), Teh/
Camellia sinensis (Fam. Theaceae), Cola nitida
(Fam. Sterculiaceae), dan Theobroma cacao
Alkaloid Amina
-Golongan ini tidak mengandung N
heterosiklik
-Turunan sederhana dari feniletilamin dan
asam amino fenilalanin atau tirosin
-Ephedra sinica (Fam. Gnetaceae)
2. Alkaloid Capsaicin
Dari chile peppers, genus Capsicum, yaitu :
Capsicum pubescens, Capsicum boccatum,
Capsicum annuum, Capsicum frutescens,
Capsicum chinense
Berdasarkan metode ini, alkaloid dapat dibagi menjadi beberapa tipe, misalnya
sebagai berikut:
Alkaloid tembakau
Alkaloid Amaryllidiaceae
Erythrin dan alkaloid lainnya.
Penerapan metode ini memiliki satu titik lemah. Dengan sejumlah alkaloid yang
awalnya berasal dari tanaman tertentu, ia dapat memiliki struktur yang jelas
berbeda.
Biosintesis dengan alkaloid juga menjelaskan bahwa alkaloid awalnya hanya berasal
dari sejumlah asam amino. Dan itu dapat dibagi menjadi beberapa tipe yaitu:
Yang pertama adalah alkaloid alisiklik: mereka berasal dari berbagai asam amino
ornitrik dan bahkan lisin.
Yang kedua adalah alkaloid aromatik dan sejenis fenilalanin, awalnya berasal dari
fenilalanin dan tirosin dan 3,4-dihidrofenilalanin.
Yang ketiga adalah alkaloid aromatik, sejenis indol yang awalnya berasal dari
triptofan.
4. Sistem klasifikasi berdasarkan Hegnauer yang paling banyak diterima, dimana alkaloida
dikelompokkan atas :
a. Main Alkaloid
Alkaloid ini merupakan racun. Senyawa tersebut menunjukkan aktivitas fisiologis
yang luas, hampir tanpa terkecuali bersifat basa, umumnya mengandung nitrogen
dalam cincin heterosiklik, diturunkan dari asam amino, biasanya terdapat dalam
tanaman sebagai garam asam organik.
b. Protoalkaloid
Protoalkaloid merupakan amin yang relatif sederhana dimana nitrogen asam amino
tidak terdapat dalam cincin heterosiklik. Protoalkaloid diperoleh berdasarkan
biosintesis dari asam amino yang bersifat basa.
c. Pseudoalkaloid
Pseudoalkaloid tidak diturunkan dari prekursor asam amino. Senyawa ini biasanya
bersifat basa. Ada dua alkaloid yang penting dalam kelompok ini yaitu alkaloid
steroidal dan purin.
Jawab :
Identifikasi Alkaloid
a. Reaksi Pengendapan
1. Reaksi Dragendorf
Pereaksi dragendorf mengandung bismut nitrat dan merkuri klorida dalam nitrit berair. Ketika
suatu alkaloid ditambahkan pereaksi dragendorf maka akan menghasilkan endapan jingga.
2. Reaksi Meyer
Pereaksi meyer mengandung kalium iodida dan merkuri klorida. Ketika sampel
ditambah pereaksi meyer maka akan timbul endapan kuning atau larutan kuning bening lalu
ditambah alkohol endapannya larut. Tidak semua alkaloid mengendap dengan reaksi mayer.
Pengendapan yang terjadi akibat reaksi mayer bergantung pada rumus bangun alkoloidnya.
3. Reaksi Bauchardat
Pereaksi bauchardat mengandung kalium iodida dan iood. Sampel ditambah pereaksi
bauchardat menghasilkan endapan coklat merah lalu ditambah alkohol endapannya larut.
b. Reaksi Warna
Asam kuat seperti H2SO4 pekat dan HNO3 pekat menghasilkan warna kuning atau
merah.
2. Reaksi Marquis
1. Reaksi Frohde
2. Reaksi Mandelin