NIM : 201902047
B. MENGENAL BENCANA
1. Defenisi Bencana
Defenisi menurut International Strategy for Disater Reduction (UN-ISDR-2002 ) adalah:
Suatu kejadian yang disebabkan oleh alam atau karena ulah manusia, terjadi secara tiba-
tiba atau perlahan-lahan, sehingga menyebabkan hilangnya jiwa manusia, harta benda
dan kerusakan lingkungan, kejadian ini diluar kemempuan masyarakat dengan segala
sumber dayanya
Sedangkan defenisi menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 1 Angka 1:
Peristiwa atau rangkaian yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik faktor alam dan faktor non alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
2. Jenis Bencana
Pada umumnya jenis bencana dikelompokkan kedalam enam kelompok berikut ini:
1) Bencana geologi
2) Bencana hydro-meteorologi
3) Bencana biologi
4) Bencana kegagalan teknologi
5) Bencana lingkungang
6) Bencana sosial
7) Kedaruratan kompleks yang merupakan kombinasi dari situasi bencana pada suatu
daerah konflik.
3. Factor Bencana
Menurut UNDRO (1992) ada beberapa faktor yng mempengaruhi kerentanan:
1) Berada dilokasi yang berbahaya
2) Kemiskinan
3) Perpindahan penduduk dari desa ke kota
4) Kerusakan dan penurunan kualitas lingkungan
5) Pertambahan penduduk yang besar
6) Perubahan budaya
7) Kurangnya informasi dan kesadaran
4. Sumber Bencana
Menurut Eko Teguh Paripurno sumber bencana dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu:
1) Sumber bencana klomatologis, adalah ancaman yang ditimbulkan oleh pengaruh
iklim, dapat berupa rendah dan tingginya curah hujan serta beberapa kejadian alam
yang erat hubungannya dengan iklim dan cuaca. Contoh: banjir, kekeringan, abrasi,
dan badai.
2) Sumber ancaman geologis, adalah sumber ancaman yang terjadi adanya dinamika
bumi, baik berupa pergerakan lempengan bumi, bentuk dan rupa bumi, dll. Contoh:
letusan gunung api, gempa bumi, tsunami, dll.
3) Sumber ancaman industri dan kegagalan teknologi, adalah sumber ancaman akibat
adanya kegagalan teknologi ataupun kesalahan pengelolaan suatu proses industri.
Contoh: kebocoran reaktor nuklir, pencemaran limbah, dan semburan lumpur.
4) Faktor manusia juga merupakan salah satu sumber ancaman. Perilaku atau ulah
manusia, baik dalam pengelolaan lingkungan, perebutan sumber daya, permasalahan
ras dan kepentingan lainnya. Contoh: konflik bersenjata dan penggusuran
Kerangka aksi hyogo menghasilkan kerangka kerja aksi 2005-2015 untuk membangun
ketahanan bangsa dan komunitas terhadap bencanan. Konfrehensip mengadopsi 5 (lima)
prioritas aksi, yaitu:
1. Memastikan bahwa pengurangan resiko bencanan merupakan sebuah prioritas nasional
dan lokal dengan dasar kelembagaan yang kuat untuk pelaksanaannya
2. Mengidentifikasi, mengkaji dan memonitor resiko-resiko bencana dan meningkatkan
peringatan dini.
3. Menggunakan pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk membangun sebuah budaya
keselamatan dan ketahanan di semua tingkat.
4. Mengurangi faktor-faktor risiko yang mendasar.