Anda di halaman 1dari 31

1

I. PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Alga merupakan organisme eukariotik fotoautotrof. Meskipun

berfotosintesis, alga berbeda dari tanaman karena alga tidak memiliki jaringan

tanaman (akar, batang dan daun). Spesies alga ada yang bersifat uniseluler dan

ada pula yang bersifat multiseluler. Warna sebagian besar alga dipengaruhi

klorofil a ( pigmen penyerap cahaya) dan pigmen fotosintesis lainnya yang

dikenal sebagai karotenoid dan biloprotein (disebut juga fikobilin). Karotenoid

adalah hidrokarbon lurus berwarna kuning, jingga atau merah yang tidak larut

dalam air. Biloprotein atau fikobilin adalah kompleks pigmen berwarna biru atau

merah yang larut dalam air. Semua alga memperoleh energi dari proses

fotosintesis dan menghasilkan oksigen. Banyak alga yang hidup sebagai sel

tunggal dan ada pula yang membentuk koloni multiseluler yang berisi sel-sel yang

secara morfologi identik. Sel-sel alga sering kali memiliki pirenoid, yaitu organel

yang menyintesis dan menyimpan pati. Struktur reproduktif alga berupa satu sel

gamet yang disebut gametangia.

Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki

membran inti (eukariota). Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 100

sampai 300 mikron. Bentuk sel Protozoa sangat bervariasi ada yang tetap dan ada

yang berubah-ubah. Protozoa umumnya dapat bergerak aktif karena memiliki alat
2

gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar

(cilia), namun ada juga yang tidak  memiliki alat gerak. Sebagian besar Protozoa

hidup bebas di air tawar dan laut sebagai komponen biotik. Beberapa jenis

Protozoa hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia. Protozoa hidup secara

heterotrop dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme.

Ukuran protozoa beranekaragam, yaitu mulai kurang dari 10 mikron

sampai ada yang mencapai 6 mm, meskipun jarang. Diperairan, protozoa adalah

penyusun zooplankton. Makanan protozoa meliputi bakteri, jenis protista lain,

atau detritus (materi organic dari organisme mati). Protozoa hidup soliter atau

berkoloni. Jika keadaan lingkungan kurang menguntungkan, protozoa

membungkus diri membentuk kista untuk mempertahankan diri. Bila mendapat

lingkungan yang sesuai hewan ini akan aktif lagi. Cara hidupnya ada yang parasit,

saprofit, dan ada yang hidup bebas (soliter)

I.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah biologi dan siklus hidup alga?

2. Bagaimanakah peranan alga dalam kehidupan sehari-hari?

I.3 Tujuan

1. Mengetahui biologi dan siklus hidup alga

2. Mengetahui peranan alga dalam kehidupan sehari-hari


3

I.4 Manfaat

Agar mahasiswa dapat mengetahui siklus hidup alga dan protozoa dan

peranannya dalam kehidupan sehari-hari baik yang menguntungkan maupun

yang merugikan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum

a. Alga

Alga adalah protista yang mirip dengan tumbuhan, karena tubuhnya terdapat

talus (bagian tubuhnya tidak dapat dibedakan antara akar, batang,dan daun).

(Prawirohartono, 2007)
4

Tubuh alga disebut thallus dan bersifat haploid. Thallus dapat tersusun atas

satu sel ataupun banyak sel dalam pengaturan yang bervariasi. Ada empat tipe

alga berdasarkan struktur tubuhnya, yaitu alga uniseluler, alga koloni, alga

berfilamen dan alga multiseluler. Struktur alga uniseluler mengandung satu sel.

Sebagian besar merupakan organisme akuatik dalam bentuk fitoplankton, yaitu

suatu populasi organisme fotosintetik yang menjadi dasar rantai makanan. Alga

kolonial memiliki struktur yang mengandung sekelompok sel yang berkoordinasi

dan terspesialisasi. Sel-sel ini memungkinkan alga bergerak, makan dan

bereproduksi secara efisien. Alga berfilamen memiliki thallus berbentuk batang

ramping yang tersusun atas berderet-deret sel yang ujungnya terkait satu sama

lain. Beberapa diantaranya memiliki struktur terspesialisasi yang disebut struktur

pemegang (holdfast) yang bercabang dan tertanam pada batuan. Alga multiseluler

memiliki thallus serupa daun yang besar dan kompleks dengan bentuk seperti

pisau atau silet. Terdapat pula struktur berupa batang. Thallus tidak memiliki

xilem dan floem. Serta menyerap nutrisi dari air disekelilingnya. Batang alga

tidak memiliki lignin (tidak berkayu) sehingga tidak berfungsi seperti batang pada

tanaman. Alga mengapung diair dengan adanya struktur daun menyerupai silet

atau pisau yang berisi rongga udara disebut pneumatocyst. (J. Pelczar, 2010)

Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari

bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,

protozoa adalah hewan pertama.Protozoa merupakan kelompok lain

protistaeukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas

perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.


5

Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh

algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang

berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk

berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien

komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam

filum protozoa. Contohnya strainmutanalgaegenusChlamydomonas yang tidak

berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini

merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae

dan protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih

besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak

berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding

sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah.

(Pryantoro, 2010)

Bentuk tubuh biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1

mm, dan mudah dilihat di bawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan

cambuk seperti ekor disebut flagela. Mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga

Protista. Lebih dari 30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh

lingkungan berair dan tanah, menduduki berbagai tingkat trophic. Tubuh protozoa

amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian,

Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan

oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-

1000 mikron.Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat


6

memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga

ada memiliki fligel atau bersilia. (Pryantoro, 2010)

III. PEMBAHASAN

A. Alga
7

Alga adalah protista yang mirip dengan tumbuhan, karena tubuhnya

terdapat talus (bagian tubuhnya tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan

daun).

Alga bereproduksi secara aseksual maupun seksual :

1. Aseksual (Vegetatif)

Reproduksi aseksual alga multiseluler adalah dengan jalan fregmentasi thallus

atau filamen yang menghasilkan thallus atau filamen baru. Reproduksi aseksual

alga uniseluler berlangsung dengan cara mitosis (pembelahan inti), selanjutnya

kedua inti pindah sebagian yang berlawanan pada sel dan sel membelah menjadi

dua sel (sitokinesis). Banyak spora aseksual alga aquatik berflagela dan motil,

dinamakan zoospora. Spora nonmotil atau aplanospora dibentuk oleh alga yang

hidup didarat.

2. Seksual (Generatif)

Pada reproduksi seksual terdapat konjugasi gamet sel jantan dan betina

sehingga dihasilkan zigot. Jika gamet secara morfologi serupa, proses konjugasi

tersebut dinamakan isogami, jika gamet berbeda ukuran maka proses konjugasi
8

tersebut dinamakan heterogami. Ovum (sel telur betina) berukuran besar dan

nonmotil, sedangkan gamet jantan (sel sperma) berukuran kecil dan motil dengan

aktif. Proses seksual ini disebut oogami .Isogami, perkembangbiakan secara

kawin antara sel jantan dengan sel betina yang berukuran sama.

a. Anisogami,
Perkembangbiakan secara generative yang jenis kelaminnya dapat

dibedakan dari ukurannya (sel kelamin jantan lebih kecil dari pada sel

kelamin betina ).

b. Oogami,
Perkembangbiakan antar organisme yang berbeda jenis kelaminnya

dan masing-masing jenis telah mempunyai gamet, yaitu gamet jantan

(spermatozoid) dan gamet betina (ovum).

B. Fisiologi Alga

Sebagian besar alga ditemukan di perairan, laut maupun air tawar dan

lokasinya tergantung pada keberadaan nutrisi, panjang gelombang cahaya dan

permukaan substrat untuk tumbuh. Namun ada juga alga yang ditemukan ditanah.

Beberapa spesies alga hidup di salju dan es didaerah kutub dan puncaknya

gunung. Beberapa alga hidup pada sumber air panas dengan temperatur berkisar

70o C, meskipun temperatur optimal untuk alga termal ini adalah diantara 50-

54oC. Alga mempunyai tiga macam pigmen fotosintetik yaitu klorofil, karotenoid

dan fikobilin. Semua pigmen fotosintesis ini terdapat pada kloroplas. Seluruh alga

memiliki klorofil a yang terdapat pada semua organisme fotosintetik kecuali

bakteri fotosintetik. Klorofil yang lain adalah klorofil b,c,d dan e. Ada dua macam
9

karotenoid, yaitu karoten dan xantofil. Ada dua macam fikobilin yaitu fikosianin

dan fikoeritrin. Adanya pigmen-pigmen lain dapat menutupi klorofil. Contohnya,

beberapa alga berwarna cokelat karena memiliki pigmen xantofil dan karoten

dalam jumlah besar menutupi warna hijau yang dipantulkan oleh klorofil.

Beberapa alga tidak berwarna dan tidak melakukan proses fotosintesis sehingga

dianggap sebagai protozoa oleh beberapa ilmuwan. Hasil fotosintesis alga

disimpan sebagai produk cadangan makanan dalam bentuk granul atau globul

dalam sel-selnya. Misalnya, alga hijau biru menyimpan hasil fotosintesisnya

dalam bentuk pati. Beberapa alga lain menyimpan hasil fotosintesisnya dalam

bentuk minyak atau lemak.

C. Ciri-ciri Alga

  Berseleukariotik (sudahmempunyai membrane sel yang sesungguhnya)

  Uniseluler (berselsatu) danmultiseluler (berselbanyak)

  Berhabitat di lingkungan air (air lautdan air tawar)

  Autotrof (dapatmenghasilkanmakanansendiri, karenamemilikiklorofil).

  Bereproduksisecara vegetative (aseksual) dan generative (seksual)

D. KLASIFIKASI ALGA
10

Alga yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston,

sedangkan yang hidup di dasar perairan disebut bersifat bentik. Alga yang bersifat

bentik digolongkan menjadi :

a. epilitik (hidup di atas batu)

b. epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)

c. epipitik (melekat pada tanaman)

d. epizoik (melekat pada hewan).

Berdasarkan habitatnva di perairan, alga dibedakan atas :

a. alga subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan

b. alga intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul di permukaan karena

naik turunnya air akibat pasang surut

c. alga sublitoral, yaitu alga yang hidup di bawah permukaan air

d. alga edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah.

Beberapa jenis alga dapat bersimbiosis dengan organisme lainnya.

Misalnya, Chlorella sp. hidup bersama Paramecium, Hydra, atau Mollusca; alga

Platymonas sp. hidup bersama cacing pipih Convoluta roscoffensis.

Alga ada yang bersel tunggal (uniseluler), membentuk koloni berupa

filamen (kumpulan sel berbentuk benang) atau koloni yang tidak membentuk

filamen. Alga uniseluler ada yang dapat bergerak atas kekuatan sendiri (motil) dan

ada yang tidak dapat bergerak (nonmotil). Alga uniseluler yang mikroskopis tidak

dapat dilihat dengan mata telanjang. Sebaliknya, ada alga yang membentuk koloni

berupa. filamen berukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata
11

telanjang. Sel yang terletak paling bawah pada filamen membentuk alat khusus

untuk menempel pada batu, batang pohon, pasir, atau lumpur. Alat tersebut

dinamakan pelekap. Koloni alga yang tidak membentuk filamen umumnya

berbentuk bola atau pipih tanpa pelekap.

E. Kelompok-kelompok Alga
Alga memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil sehingga dapat

melakukan fotosintesis. Selain itu, alga juga memiliki pigmen lain yang dominan.

Berdasarkan dominansi pigmennya, alga dapat dibedakan menjadi alga cokelat,

alga merah, alga keemasan, diatom, dan alga hijau.

a. Alga Cokelat (Phaeophyta)

Warna alga cokelat ditimbulkan oleh adanya pigmen cokelat (fukosantin)

yang secara dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan.

Selain fukosantin, alga cokelat juga mengandung pigmen lain seperti klorofil a,

klorofil c, violasantin, beta-karoten, dan diadinosantin.


12

Alga cokelat merupakan alga yang memiliki talus terbesar dibandingkan

jenis alga lainnya. Pada kondisi yang sesuai, Macrocystis sp. atau alga cokelat

raksasa dapat mencapai panjang 100 meter dan kecepatan tumbuh mencapai 15

cm per hari. Alga cokelat yang sering ditemukan di tepi pantai sedang mengalami

fase diploid dari siklus hidupnya.

1.       Ciri-ciri alga cokelat


Ciri-ciri alga cokelat adalah sebagai berikut.

a) Ukuran talus mulai dari mikroskopis sampai makroskopis. Berbentuk

tegak, bercabang, atau filamen tidak bercabang.

b) Memiliki kloroplas tunggal. Ada kloroplas yang berbentuk lempengan

diskoid (cakram) dan ada pula yang berbentuk benang.

c) Memiliki pirenoid yang terdapat di dalam kloroplas. Pirenoid merupakan

tempat menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan yang terdapat

pada alga ini berupa laminarin.

d) Bagian dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan bagian

luar tersusun dari gumi. Pada dinding sel dan ruang antarsel terdapat

asamalginat (algin).

e) Mempunyai jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan

jaringan transportasi pada tumbuhan darat.

2.       Habitat
13

Alga cokelat umumnya hidup di air laut, terutama laut yang bersuhu

agak dingin dan sedang. Hanya ada beberapa jenis alga cokelat yang hidup

di air tawar.

Di daerah subtropis, alga cokelat hidup di daerah intertidal, yaitu daerah

literal sampai sublitoral. Di daerah tropis, alga cokelat biasanya hidup di

kedalaman 220 meter pada air yang jernih.

3.      Cara hidup


Alga cokelat bersifat autotrof. Foto-sintesis terjadi di helaian yang

menyerupai daun. Gula yang dihasilkan ditransportasikan ke tangkai yang

menyerupai batang.

4.       Peranan alga cokelat dalam kehidupan


Alga cokelat bermanfaat bagi industri makanan dan farmasi. Algin
(asam alginat) yang merupakan bagian koloid dari alga cokelat digunakan
dalam pembuatan es krim, pil, tablet, salep, obat pembersih gigi, losion,
dan krem sehabis bercukur. Selain itu, alga cokelat digunakan untuk
makanan ternak dan sebagai pupuk karena kandungan nitrogen dan
kaliumnya cukup tinggi sedangkan fosfornya rendah.
5.       Reproduksi
Reproduksi pada alga cokelat terjadi secara aseksual dan seksual.

Reproduksi aseksual dengan pembentukan zoosporaberflagela dan

fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara oogami atau

isogami. Reproduksi seksual alga cokelat hampir serupa dengan

pembiakan generatif tumbuhan tingkat tinggi. Contohnya adalah


14

reproduksi pada Fucus vesiculosus. Selain berkembang biak secara

aseksual dengan fragmentasi, Fucus vesiculosus juga berkembang biak

dengan cara seksual dengan oogami.

Proses oogami adalah sebagai berikut. Ujung lembaran talus yang

fertil membentuk reseptakel, yaitu badan yang mengandung alat pembiak.

Di dalam reseptakel terdapat konseptakel yang mengandung anteridium

yang menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid) dan oogonium yang

menghasilkan sel telur dan benang-benang mandul (parafisis).

Anteridium berupa sel-sel berbentuk jorong yang terletak rapat satu

sama lain pada filamen pendek bercabang-cabang yang muncul dari dasar

dan tepi konseptakel. Tiap anteridium menghasilkan 64 spermatozoid.

Oogonium berupa badan yang duduk di atas tangkai. Oogonium

jumlahnya sangat banyak dan tiap oogonium mengandung 8 sel telur. Akan

tetapi, hanya 40% dari sel telur yang dapat dibuahi dan hanya 1 atau 2 dari

setiap 100.000 spermatozoid dapat membuahi sel telur. Zigot lalu

membentuk dinding selulosa dan pektin, kemudian melekat pada suatu

substrat dan tumbuh menjadi individu baru yang diploid.

Contoh alga cokelat, antara lain:

a) Fucus serratus

b) Macrocystis pyrifera

c) Sargassum vulgare

d) Turbinaria decurrens
15

Phaeophyta memiliki pigmen dominan fukosantin, bertalus terbesar di

antara alga yang ada, dan memilliki pirenoid untuk menyimpan laminari di ruang

antarsel.

Sargassum merupakan genus dengan anggota lebih dari 150 spesies. Alga

ini banyak terdapat di perairan tropis dan subtropis, misalnya lautan Atlantik

sebelah barat, yaitu laut Sargasso.

Sargassum muticum adalah salah satu contoh gulma laut yang berasal dari

Jepang. Saat ini, alga tersebut sudah tersebar di pantai barat Amerika Utara dan

Inggris.

Ciri-ciri Sargassum :

a) bentuk talus seperti pohon

b) batang utama pipih, mempunyai bagian seperti daun di sisi samping

c) kantong udara berbentuk bulat

d) reseptakel mempunyai modifikasi cabang yang berbentuk bulat

e) konseptakel terdapat di ujung cabang-cabang

f)  hidup di daerah literal dan sublitoral

g) hidup melayang di air atau melekat pada substrat.

Sargassum yang hidup melayang tidak dapat bereproduksi secara seksual tetapi

dapat melakukan fragmentasi (Solomon et al. 2005).


16

b. Alga Merah (Rhodophyta)

Alga merah berwarna merah sampai ungu, tetapi ada juga yang

lembayung atau kemerah-merahan. Kromatofora berbentuk cakram atau lembaran

dan mengandung klorofil a, klorofil b, serta karotenoid. Akan tetapi, warna lain

tertutup oleh warna merah fikoeritrin sebagai pigmen utama yang mengadakan

fluoresensi. Jenis Rhodophyta tertentu memiliki fikosianin yang memberi warna

biru.

1.     Ciri-ciri alga merah


a) Talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Banyak alga merah

yang tubuhnya dilapisi kalsium karbonat.

b) Tidak memiliki flagela.

c) Dinding sel terdiri dari komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah

dalam tersusun dari mikrofibril, sedangkan sisi luar tersusun dari lendir.

Komponen kimia mikroribril terutama adalah xilan, sedangkan komponen

kimia dinding mikrofibril luarnya adalah manan. Dinding sel alga merah

mengandung polisakarida tebal dan lengket yang bernilai komersial.


17

d) Memiliki pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid yang terletak

di dalam kloroplas. Pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan

makanan atau hasil asimilasi. Hasil asimilasinya adalah sejenis karbohidrat

yang disimpan dalam bentuk tepung fluorid, fluoridosid (senyawa gliserin

dan galaktosa), dan tetes minyak. Tepung fluorid jika ditambah lodium

menunjukkan warna kemerah-merahan.

2.      Cara hidup


Alga merah umumnya bersifat autotrof. Akan tetapi ada pula yang

heterotrof, yaitu yang tidak memiliki kromatofora dan biasanya bersifat

parasit pada alga lain.

3.       Habitat
Alga merah umumnya hidup di laut yang dalam, lebih dalam daripada

tempat hidup alga cokelat. Sepertiga dari 2500 spesies yang telah diketahui,

hidup di perairan tawar dan ada juga yang hidup di tanah. Biasanya

organisme ini merupakan penyusun terumbu karang laut dalam.

Alga merah berperan penting dalam pembentukan endapan berkapur, baik

di lautan maupun di perairan tawar.

4.      Reproduksi
Alga merah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi

seksual terjadi melalui pembentukan dua anteridium pada ujung-ujung cabang

talus. Anteridium menghasilkan gamet jantan yang disebut spermatium.


18

Gametangium betina disebut karpogonium yang terdapat pada ujung cabang

lain.

Karpogonium terdiri dari satu sel panjang. Bagian karpogonium bawah

membesar seperti botol, sedangkan bagian atasnya membentuk gada atau

benang dan dinamakan trikogen. Inti sel telur terdapat di bagian bawah yang

membesar seperti botol.

Spermatium mencapai trikogen karena terbawa air (pergerakan secara

pasif). Spermatium kemudian melekat pada trikogen. Setelah dinding

perlekatan terlarut, seluruh protoplasma spermatium masuk dalam

karpogonium. Setelah terjadi pembuahan, terbentuklah sumbat di bagian

bawah. karpogonium. Sumbat itu memisahkan karpogonium dan trikogen.

Zigot hasil pembuahan akan membentuk benang-benang sporogen. Dalam

sel-sel di ujung benang sporogen itu, terbentuk spora yang masing-masing

memiliki satu inti dan satu plastida; spora tersebut dinamakan karpospora.

Karpospora akhirnya keluar dari sel-sel ujung benang sporogen sebagai

protoplasma telanjang berbulu cambuk. Karpospora ini mula-mula

berkecambah menjadi protalium yang akhirnya tumbuh menjadi individu baru

lengkap dengan alat-alat generatifnya.

Reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk tetraspora. Tetraspora

akan menjadi gametangium jantan dan gametangium betina. Gametangium

jantan dan betina akan bersatu membentuk karposporofit. Karposporofit

kemudian menghasilkan tetraspora, Contoh anggota-anggota Rhodophyta


19

antara lain: Corrallina, Palmaira, Batrachospermum moniliforme, Gelidium,

Gracilaria, Eucheuma, dan Scicania furcellata.

5.       Peranan alga merah dalam kehidupan


Alga merah jenis tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkan

antara lain sebagai bahan makanan dan kosmetik, misalnya Eucheuma

spinosum. Di beberapa negara, misalnya Jepang, alga merah ditanam sebagai

sumber makanan. Selain itu juga dipakai dalam industri agar, yaitu sebagai

bahan yang dipakai untuk  mengeraskan/memadatkan media pertumbuhan

bakteri. Beberapa alga merah yang dikenal dengan sebutan alga koral

menghasilkan kalsium karbonat di dinding selnya. Kalsium karbonat ini

sangat kuat dalam mengatasi terjangan ombak. Kelebihan ini menjadikan alga

kural memiliki peran penting dalam pembentukan terumbu karang (Campbell

et al. 2003; Solomon et al. 2005).

Rhodophyta berpigmen dominan fikoeritrin, mempunyai pirenoid untuk

menyimpan tepung fluorid dan fluoridosid. Alga merah tidak menghasilkan

sel yang motil.


20

c. Alga Keemasan (Chrysophyta)

Chrysophyta diambil dari kata Yunani chrysos yang berarti emas.

Kelompok alga keemasan memiliki keragaman komposisi pigmen, dinding

sel, dan tipe flagela sel. Alga keemasan mengandung klorofil a dan c, karoten,

dan santofil.

1)      Ciri-ciri alga keemasan

Ciri-ciri alga keemasan adalah sebagai berikut :

a. Bentuk talus ada yang berupa batang atau telapak tangan.

b. Alga keemasan yang bersel satu ada yang memiliki 2 flagela

heterodinamik, yaitu sebagai berikut.

1. Satu flagela mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut

mastigonema. Flagela seperti ini disebut pleuronematik. Flagela

pleuronematik mengarah ke anterior.

2. Satu flagela lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut

akronematik, mengarah ke posterior.

Kedua flagela heterodinamik ini ada yang hampir sama panjangnya

(contohnya pada synura) ada pula yang sedikit berbeda panjangnya

(contohnya pada Ochromonas). Tidak semua alga. keemasan


21

memiliki flagela heterodinamik, ada pula yang hanya mempunyai

satu flagela atau dua flagela yang sama bentuknya.

c) Pada kloropas alga keemasan jenis tertentu, ditemukan pirenoid yang

merupakan tempat persediaan makanan. Persediaan makanan berupa

krisolaminarin (dahulu disebut leukosin). Selain itu di dalam vakuola

terdapat tetes-tetes minyak.

2.      Habitat
Habitatnya di air tawar atau air laut, serta tempat-tempat yang basah.

3)      Cara hidup


Alga keemasan hidup secara autotrof. Artinya dapat mensintesis makanan

sendiri karena memiliki klorofil untuk berfoto-sintesis. Klorofil yang

dimilikinya antara lain klorofil a, klorofil c, dan karotenoid, termasuk juga

fukbsantin.

4)      Reproduksi
Reproduksi pada alga keemasan dapat terjadi secara aseksual dan seksual.

Reproduksi aseksual dengan cara membelah diri menghasilkan spora motil

berflagela, yang disebut zoospora. Reproduksi seksual dengan cara

membentuk sel khusus yang disebut auksospora. Auksospora adalah zigot

yang dilindungi oleh suatu dinding sel yang berbeda dengan dinding sel pada

umumnya.

5)      Peranan alga keemasan dalam kehidupan


Alga keemasan merupakan penyusun utama plankton yang berperan

penting sebagai produsen di lingkungan perairan laut (Raven et al. 2005;

Solomon e( al. 2005).


22

d.      Diatom (Bacillariophyta)

Inti sel dan kloropas diatom berwarna cokelat keemasan, tetapi ada juga

yang berwarna hijau kekuningan atau cokelat tua. Sebagian besar diatom

bersifat uni-seluler, walaupun ada juga yang berkoloni.

1)      Ciri-ciri umum diatom

a) Talus bersel satu. Struktur talus terdiri dari dua bagian, yaitu wadah

(kotak) disebut hipoteka dan tutupnya disebut epiteka. Epiteka berukuran

lebih besar daripada hipoteka. Di antara dua kotak dan tutup terdapat

rafe atau celah, dindingnya mengandung zat kersik (silika).

b) Inti sel berada di pusat sitoplasma,

c) Kloroplasnya mempunyai bentuk yang bervariasi, yaitu seperti cakram,

seperti huruf H, periferal, dan pipih.

2)      Habitat

Hidup di air tawar, laut, dan daratan yang lembab sebagai plankton

atau bentos.

3)      Cara hidup

Diatom termasuk organisme autotrof karena memiliki pigmen-pigmen

fotosintesis. Pigmen fotosintensisnya adalah klorofil a, klorofil c, karoten,

fukosantin, diatoksantin, dan diadi-noksantin.

4)      Reproduksi

Reproduksi diatom terjadi secara seksual dan aseksual. Pada saat

diatom bereproduksi secara aseksual melalui mitosis, hipoteka dan epiteka

memisah. Setiap bagian akan membentuk bagian baru di dalam bagian yang
23

lama. Artinya, hipoteka sel lama menjadi epiteka sel baru dan epiteka sel

lama tetap menjadi epiteka sel baru. Jadi, salah satu sel anakan berukuran

tetap, sedangkan satu sel anakan lainnya berukuran lebih kecil daripada sel

induknya. Pembelahan mitosis terus berlangsung sampai terbentuk sel anakan

yang berukuran sekitar 30% dari besar sel aslinya. Setelah mencapai ukuran

minimum tersebut, diatom kemudian bereproduksi secara seksual. Sel diatom

menghasilkan sperma dan telur. Sperma kemudian bergabung dengan telur

membentuk zigot. Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi berukuran

normal seperti aslinya. Setelah diatom mencapai ukuran normal, diatom akan

kembali melakukan reproduksi aseksual melalui pembelahan mitosis.

6.       Peran diatom dalam kehidupan

Diatom yang mati di lautan akan mengendap di dasar laut menjadi

tanah diatom. Tanah diatom berguna sebagai bahan penggosok, bahan

pembuat isolasi, penyekat, dinamit, pembuat saringan, bahan penyadap suara,

bahan pembuat cat, pernis dan piringan hitam (Mader 2004; Solomon et al.

2005).

d. Alga Hijau (Chlorophyta)


24

Alga hijau memiliki pigmen, hasil metabolisme, dan struktur dinding

sel yang mirip dengan tumbuhan darat. Berdasarkan data molekuler saat ini,

banyak ilmuwan yang memasukkan kelompok ini dalam kingdom Plantae.

1)      Ciri-ciri alga hijau

Ciri-ciri Chlorophyta adalah sebagai berikut :

a) Ada yang bersel satu, ada yang membentuk koloni.

b) Bentuk tubuhnya ada yang bulat, filamen, lembaran, dan ada yang

menyerupai tumbuhan tinggi.

c) Bentuk dan ukuran kloroplas beraneka ragam, ada yang seperti mangkok,

busa, jala, atau bintang. Di dalam kloroplas terdapat ribosom dan DNA.

Selain itu terdapat pirenoid sebagai tempat penyimpanan hasil asimilasi

yang berupa tepung dan lemak. Organel lainnya adalah badan Golgi,

mitokondria, dan retikulum endo-plasma.

d) Pada sel reproduktif yang motil terdapat pigmen yang disebut stigma

(bintik mata merah).

e) Di dalam sitoplasma sel yang dapat bergerak terdapat vakuola kontraktil,

Vakuola kontraktil berfungsi sebagai alat osmoregulasi.

f) Inti sel alga hijau memiliki dinding, sehingga bentuknya tetap. Inti yang

demikian disebut eukarion.

g) Pada alga hijau yang motil terdapat dua flagela yang sama panjang.

2)      Habitat

Habitat alga ini di air tawar, air laut, dan tanah-tanah yang basah. Ada

pula yang hidup di tempat yang kering.


25

3)      Cara hidup

Alga hijau hidup secara autotrof. Alga ini berwarna hijau karena

adanya klorofil a, b, beta-karoten, dan santofil. Ada pula yang bersimbiosis

dengan jamur membentuk lumut kerak.

4)      Reproduksi

Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan zoospora, yaitu spora

yang dapat bergerak atau berpindah tempat. Zoospora berbentuk seperti buah

pir yang memiliki dua sampai empat bulu cambuk, vakuola kontraktil, dan

satu bintik mata berwarna merah (stigma).

Reproduksi seksual berlangsung dengan konjugasi, yaitu bersatunya

zigospora. Zigospora tidak mempunyai alat gerak.

5)      Peranan alga hijau dalam kehidupan

Sifat alga hijau yang autotrof menjadikannya sebagai produsen penting, di

manapun habitatnya.

Contoh beberapa jenis alga hijau antara lain Spirogyra, Volvox,

Chlamydomonas, Ulva, dan Stigeoclonium

Ciri-ciri dan Perbedaan Alga Cokelat, Merah, Keemasan, Hijau, dan Diatom :

Ciri-ciri Alga cokelat Alga merah Alga Alga hijau Diatom

(Phaeophyta) (Rhodophyta) keemasan (Chlorophyta) (Bacillariophyta)

(Chrysophyta
26

)
Contoh Turbinaria Gracilaria Navicula Chlorella Ulva Actinastrum

Fucus Gelidium Pinnularia Spirogyra Desmidium

Sargassum Eucheuma Synura Bacteriastrum

Pigmen klorot’il a dan klorofil a dan klorofil a dan klorofil a, b, B- klorofil a dan c,

c, fukosantin, b, karotenoid, c, B-karoten, karoten, santofil karotenoid,

karolen, . fikosianin, santofil fukosatin,

sanlofil fikoeritrin diatoksantin,

diadinoksantin

Habitat pantai, air air tawar dan air tawar dan 90% di air tawar air tawar dan air

laut, air tawar air laut air laut dan 10% di laut laut

Bentuk benang atau benang atau batang atau benang, talus terdiri dari 2

talus seperti seperti seperti lembaran, bola bagian, epiteka

tumbuhan tumbuhan telapak dan hipoteka

tingkat tinggi tingkat tinggi tangan

Reproduksi zoospora spora haploid zoospora zoospora pembelahan

1. aseksual berflagela berflagela hipoteka dan

dua dan banyak epiteka

fragmentasi

2. seksual Isogami/ persatuan sel persatuan sel konjugasi persatuan sel

oogami spermatium sperma dan sperma dan ovum

dan ovum

karpogonium

Dinding sel selulosa, manan dan kersik/silika selulosa silika (kersik)

asam alginat xilan

Peranan Fitoplankton bahan agar- plankton, fitoplankton bahan isolasi,


27

dalam agar dan sup produsen di dalam ekosistem penyekat dinamit,

ekosistem air, perairan laut air, bahan penggosok

asam alginat makanan

untuk industri

makanan,

farmasi, dan

pupuk

F. Alga yang Menguntungkan


        Chlorella dimanfaatkan sebagai bahan makanan tambahan (food supplement)

karena mengandung protein yang tinggi.

       Spirogyra dimanfaatkan sebagai bahan sayuran, Karena dapat berfotosintesis.

        Navicula dimanfaatkan sebagai penyerap trinitrogliserin (TNT) pada bahan

peledak .Selain itu dimanfaatkan sebagai campuran semen dan sebagai bahan

penggosok.

        Laminaria dimanfaatkan di bidang industry tekstil (bahan pembuat gel, seperti

hand and body), bidang makanan (ice cream), dan dimanfaatkan untuk

membua tobat-obatan karena menghasilkan garam sodium, potassium, dan

iodine.

       Gelidium dimanfaatkan sebagai bahan pembuat agar-agar yang dapat dimakan.

       Eucheumadi manfaatkan sebagai bahan pembuat agar-agar untuk keperluan

laboratorium.

       Gracillaria dimanfaatkan sebagai bahan campuran untuk es rumput laut.

G. Alga yang Merugikan


28

        Alga hijau dapat mengganggu suatu perairan yang terlalu subur, karena alga

ini dapat merubah warna airnya dan menimbulkan bau.

        Alga merah bilater banyak jumlahnya di laut akan menyerap O2, sehingga

menyebabkan populasi hewan yang ada di laut (ikan) akanberkurang / mati.

IV. PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Dari berbagai pembahasan dibab sebelumnya, maka dapat di tarik

kesimpulan yaitu:
29

1. Alga adalah protista yang mirip dengan tumbuhan, karena tubuhnya

terdapat talus (bagian tubuhnya tidak dapat dibedakan antara akar,

batang, dandaun).

2. Ciri-ciri alga, seperti bersel eukariotik, uniseluler dan multiseluler,

berhabitat air laut maupun air tawar, autotrof, dan bereproduksi secara

vegetative dan generative.

3. Klasifikasi alga ada empat, yaitu Chlorophyta (Alga Hijau),

Chrysophyta (Alga Keemasan), Phaeophyta (Alga Cokelat), dan

Rhodophyta (Alga Merah).

4. Alga ada yang menguntungkan (sepertiChlorella, Spirogyra,

Navicula,dll) danada yang merugikan (seperti alga hijaudan alga

merah).

5. Protozoa bisa diartikan sebagai hewan pencetus atau hewan pertama .

Protozoa merupakan kelompok lain protista eukaryotic. Protozoa

memiliki ukuran tubuh yang mikroskopik yaitu berukuran antara 3-

1000 mikron. Tubuhnya Uniseluler. Tubuhnya ada yang berbentuk

bola, memanjang, lonjong, berflagel, dan bersilia

6. Protozoa hidup di air atau di tempat yang basah. Beberapa spesies

bersifat parasit. Hidupnya secara soliter ada juga yang berkoloni dan

kosmopolit. Mempunyai alat gerak berupa pseudopodia, silia , atau

flagella dan memiliki vakuola kontraktil sebagai system reapirasinya.

Bereproduksi secara seksual dan aseksual.


30

7. Klasifikasi protozoa antara lain : Rizhopoda , Flagellata, cilliata ,

Sporozoa. Protozoa juga berperan penting dalam kehidupan, salah

satunya sebagai penyeimbang ekosistem. Beberapa protozoa juga

merugikan karena  menyebabkan penyakit.

IV.2 Saran

Bilaingin di konsumsi pilihlah alga yang memang dimanfaatkan

sebagai makanan (sepertiGracillaria, Gelidium, Chlorella).


31

DAFTAR PUSTAKA

Anshori, M. 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Madrasah


Aliyah (MA). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Prawirohartono,SlametdanHidayati,Sri. 2007. SainsBiologi. BumiAksara; Jakarta

Pryantoro, Adi. 2010. Ciri – Ciri Cholorophyta (Alga Hijau).


http://adios19.wordpress.com. Diakses tanggal 1 Oktober 2015.

Pelczar, M. J. & Chan, E. C. S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI


Press.

Sulistroyini, A. 2009. Biologi 1 Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah


Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi Untuk SMA/MA Kelas


X. Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

https://id.wikipedia.org/wiki/Alga

http://www.artikelsiana.com/2015/07/ganggang-pengertian-ciri-klasifikasi-

SSreproduksi-peranan.html

Anda mungkin juga menyukai