Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktikum


Protista merupakan organisme yang bersifat eukariotik, memiliki ukuran
mikroskopis dan dapat berkembang biak secara pembelahan biner dan fragmentasi. Selain
dapat ditemukan di air laut, air tawar, atau menempel ditempat-tempat basah. Protista
dapat ditemukan dengan mudah di sekitar lingkungan masyarakat. Karena ukuran
Protista terlalu kecil maka banyak orang yang tidak menyadari kehadiran mereka. Dengan
melakukan kegiatan praktikum mengenai protista siswa bisa dengan mudah mengetahui
lebih detail tentang protista. Selain itu, siswa juga diajarkan untuk mengembangkan
ketrampilan berfikir secara ilmiah. Jika tidak ada kegiatan praktikum siswa akan terlalu
pasif dalam pembelajaran biologi khususnya mengenai protista yang sangat memerlukan
eksperimen.

B. Rumusan Masalah Praktikum


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan
masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah didalam air rendaman jerami, air selokan, batu kali, air kolam yang
berwarna hijau ditemukan protista?

2. Tujuan Penelitian Praktikum


Untuk memberikan pengertian yang jelas tentang maksud yang terkandung dalam
penulisan laporan praktikum ini perlu ada tujuan penulisan. Tujuan penulisan yang
dimaksud adalah :
1. Untuk mengetahui protista yang dapat ditemukan didalam air rendaman jerami, air
sawah, air kolam yang berwarna hijau.
2. Untuk mengetahui struktur tubuh dari protista tersebut.

1
C. Manfaat Praktikum
1. Dapat menggunakan peralatan mikroskop dengan benar.
2. Supaya lebih mengerti pelajaran biologi mengenai bab Protista.

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Protista
Kingdom Protista merupakan kingdom yang mencangkup organisme Eukariot
(intinya mempunyai selaput/membran inti) yang tidak termasuk ke dalam jamur,
tumbuhan, dan hewan. Protista terdiri dari organisme tingkat rendah yang pada dasarnya
memiliki kesamaan struktur yang sederhana walaupun daur hidup, organisasi sel, dan
pembelahan selnya berbeda-beda.

Protista dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar :

1. Protista mirip hewan (protozoa)


Protozoa merupakan organisme bersel satu yang bersifat eukariotik (memiliki
membran inti) dengan ukuran 3 m – 1.000 m ( 1 m = 10-6 m). Protozoa memiliki bentuk
yang bervariasi, seperti oval, bulat, atau memanjang. Bentuk sel ini berubah-ubah
bergantung pada kondisi lingkungannya.
Protozoa merupakan organisme kosmopolitan, artinya dapat ditemukan dimana-
mana. Beberapa dari genus ini mampu bertahan hidup di lingkungan yang kurang
menguntungkan dengan membentuk dinding pelindung (kista). Sifat-sifat protozoa dalam
memenuhi kebutuhan nutrisinya antara lain:

1. Saprofitik
Menyerap makanan hasil dari pembusukan zat organic yang ada di sekelilingnya
2. Saprozoik
Mengambil makanan dari organisme mati yang telah mengalami pembusukan
3. Holozoik
Memakan mikroorganisme lain, seperti bakteri, alga, dan jamur (bersifat hewan)
4. Holofitik
Membentuk makanan sendiri atau mampu berfotosintesis (bersifattumbuhan)

Protozoa bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual dengan


pembelahan dan pembentukan tunas, sedangkan reproduksi seksual dengan konjugasi.

3
Berdasarkan cara pergerakannya dengan cara makannya protozoa di klasifikasikan
menjadi 6 filum, yaitu:

1) Filum Rhizopoda

2) Filum Actinopoda

3) Filum Foraminifera

4) Filum Apicomplexa (Sporozoa)

5) Filum Zoomastigophora (Zooflagellata)

6) Filum Ciliophora

2. Protista mirip tumbuhan (alga/ganggang)

Protista yang mirip tumbuhan adalah alga. Alga disebut juga rumput air
karena alga biasanya hidup berlimpah di air. Alga merupakan vegetasi yang dominan
pada kolam, air, mengalir, dan laut. Bentuk dan ukuran tubuh alga beraneka ragam, tubuh
alga ada yang bersel satu (uniseluleri) dan ada pula yang bersel banyak (multiseluler).
Tubuh alga tidak memiliki jaringan atau organ yang khusus seperti akar, batang dan daun
sejati. Oleh karena itu, alga disebut tumbuhan talus (Thallophyta).

 Penyebaran Alga
Penyebaran alga sangat dipengaruhi oleh cahaya, temperature air,
kandungan oksigen, kandungan karbondioksida, dan kandungan mineral.
Beberapa jenis alga ditemukan di batang pohon atau di lapisan tanah yang
lembab. Alga tidak merusak dan merugikan tumbuhan yang ditempatinya.

 Reproduksi Alga
Alga dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual
alga berlangsung dengan pembelahan sel sederhana, Zoospora, dan Fragmentasi.
Pembelahan sel sederhana, yaitu pembelahan biner, umumnya terjadi pada alga

4
uniseluler. Fragmentasi biasanya terjadi pada alga multi seluler. Reproduksi
Zoospora dilakukan oleh banyak jenis alga.

Reproduksi seksual terjadi melalui peleburan gamet jantan dan gamet


betina. Reproduksi seksual dapat di bedakan menjadi Isogami dan Heterogami.
Gamet yang dihasilkan laga yaitu:
a) Isogamet gamet dengan ukuran yang sama
b) Anisogamet gamet yang berukuran berbeda dan berflagel
c) Oogamet gamet yang sudah dapat dibedakan jantan dan betinanya

Berdasarkan dominasi pigmennya, protista mirip tumbuhan dikelompokkan


menjadi 7 Fillum, yakni:

1. Euglenophyta 5. Rhodophyta
2. Chysophyta 6. Phaeophyta
3. Bacillariophyta (Diatom) 7. Chlorphyta (Alga Hijau)
4. Dinoflagellata

3. Protista mirip jamur (jamur lendir/dan jamur air)

Disebut mirip jamur karena struktur tubuh dan cara reproduksinya mirip fungi.
Pada saat zygotnya, protista ini bergerak mirip Amoeba atau disebut juga Amoeboid.
Protista mirip jamur terdiri atas filum Mycomycota, Acrasiomycota, dan Oomycota.

 Myxomycota

Myxomycota biasa disebut jamur lendir Plasmodial. Sebagian besar


spesies Myxomycota memiliki ciri berpigmen terang, umumnya berwarna kuning
atau orange dan semuanya heterotrofik. Tahapan memperoleh makanan
merupakan suatu masa Amoeboid yang disebut Plasmodium. Plasmodium
merupakan suatu massa tunggal sitoplasma yang tidak dibagi oleh membran dan
mengandung banyak nukleus. Plasmodium dapat tumbuh hingga diameternya

5
mencapai beberapa sentimeter. Meskipun berukuran besar, Plasmodium tidaklah
multiseluler.

Contoh dari jamur lendir Plasmodial adalah Physarium. Yang memiliki


ciri yang khas, yaitusebelum terjadi singami (penggabungan) terdapat sel-sel
haploid yang menyerupai sel berflagel dan amoeba (sel amoeboid)

Jika habitat duatu jamur lendir plasmodial mengering atau tidak ada
makanan yang tersisa, Plasmodium akan berhenti tumbuh dan berdiferensiasi
menjadi suatu tahapan siklus hidupnya berfungdi dalam reproduksi seksual.

 Acrasiomycota

Jamur lendir seluler berbeda dengan jamur lendir palsmodial karena


jamur lender seluler merupakan organisme haploid (hanya zigot saja yanh
diploid). Adapun pada jamur lendir Plsmodial, kondisi diploid lebih dominan
dalam siklus hidupnya. Jamur lendir seluler memiliki tubuh buah (fruiting body)
yang berfungsi dalam reproduksi aseksual. Sebagian besar jamur lendir seluler
tidak memiliki tahapan berflagel. Contoh spesiesnya adalah Dyctyostelium.

 Oomycota

Oomycota contohnya adalah jamur air (water mold), karat putih (white
rust), dan jamur berbulu halus (downy mildew). Oomycota berasal dari kata, Oo =
telur dan mycota = jamur. Istilah ini lebih dikenal dengan “fungi telur”. Sebagian
besar jamur air merupakan pengurai yang tumbuh seperti kumpulan kapas. Jamur
air biasanya terdapat pada hewan atau alga yang mati, terutama di air tawar.

Oomycota merupakan pengurai yang penting dalam ekosistem air. karat


putih, jamur berbulu halus umumnya hidup di tanah sebagai parasit pada
tumbuhan. Contoh spesies Oomycota adalah Saprolegnia.

Berdasarkan cara memperoleh makanan, protista dikelompokkan atas:

6
 Protista autototrof, yaitu protista yang mempunyai klorofil sehingga dapat
membuat makanan sendiri melalui fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembentukan
senyawa organik dari senyawa anorganik menggunakan energi cahaya. Contohnya :
Alga/ganggang

 Protista heterotrof, yaitu protista yang tidak dapat membuat makanan sendiri
sehingga memerlukan makanan organik dari lingkungannya. dengan cara :

1. Fagositosis, yaitu proses memakan makhluk hidup lain (misal : bakteri) dengan
cara memasukkan makhluk hidup yang dimakan tersebut ke dalam sel.
Contohnya: Protozoa
2. Protista saprofit dan parasit, saprofit artinya mencerna makanan organik di luar
sel dari sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati dan parasit artinya menyerap sari-
sari makanan dari makhluk hidup inangnya. Contoh: jamur

7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 Januari 2019 di kelas X IPA 3 SMA Sriguna
Palembang

B. Metode dan Rancangan Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini, adalah metode kuantitatif, observasi, dan
studi lapang.

C. Alat dan Bahan


 Alat
a. Mikroskop
b. Kaca benda
c. Kaca penutup
d. Mangkuk plastik
e. Pipet
f. Kapas

 Bahan
a. Sampel air kolam bewarna hijau
b. Sampel air sawah
c. Sampel air jerami
d. Kertas penghisap

D. Cara Kerja

1. Siapkan sampel.

2. Ambil air sampel dengan pipet.

3. Teteskan 1 tetes sampel air ke kaca benda dengan pipet.

8
4. Ambil sedikit serat kapas, lalu letakkan dengan hati-hati serat kapas diatas sampel air
yang telah diteteskan di kaca benda. Ingat jangan terlalu banyak, karena dapat menutupi
protista yang akan diamati.

5. Tutup dengan kaca penutup

6. Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10.

7. Lakukan langkah yang sama pada setiap sample air.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan

Air Kolam

No. Aspek yang diamati Keterangan


1. Ciri-ciri  Ujung depan tubuhnya tumpul, dan bagian
belakang meruncng (seperti sandal)
 Mempunyai dinding sel
 Tubuhnya berukuran antara 120-300 mikron
 Memiliki dua inti yaitu makronukleus dan
mikronukleus
 Bergerak dengan menggoyahkan silianya
 Unicellular
 memiliki 2 vakuola : vakuola makanan dan
vakuola kontraktil
 Cara berkembang biak : pembelahan biner
dan konjugasi
2. Menyerupai Protista menyerupai hewan
3. Nama Paramecium sp.
4. Gambar / Foto

10
Air Sawah

No. Aspek yang diamati Keterangan


1. Ciri-ciri  Ujung depan tubuhnya tumpul, dan bagian
belakang meruncng (seperti sandal)
 Mempunyai dinding sel
 Tubuhnya berukuran antara 120-300 mikron
 Memiliki dua inti yaitu makronukleus dan
mikronukleus
 Bergerak dengan menggoyahkan silianya
 Unicellular
 memiliki 2 vakuola : vakuola makanan dan
vakuola kontraktil
 Cara berkembang biak : pembelahan biner
dan konjugasi
2. Menyerupai Protista menyerupai hewan
3. Nama Paramecium sp.
4. Gambar / Foto

11
Air Jerami

No. Aspek yang diamati Keterangan


1. Ciri-ciri  Ujung depan tubuhnya tumpul, dan bagian
belakang meruncng (seperti sandal)
 Mempunyai dinding sel
 Tubuhnya berukuran antara 120-300 mikron
 Memiliki dua inti yaitu makronukleus dan
mikronukleus
 Bergerak dengan menggoyahkan silianya
 Unicellular
 memiliki 2 vakuola : vakuola makanan dan
vakuola kontraktil
 Cara berkembang biak : pembelahan biner
dan konjugasi
2. Menyerupai Protista menyerupai hewan
3. Nama Paramecium sp.
4. Gambar / Foto

B. Pembahasan
Dalam percobaan ini terdapat beberapa langkah untuk dapat mengamati protista
yang hidup di air ( air rendaman jerami, air got, air kolam ). Langkah pertama yang perlu
dilakukan adalah mengambil beberapa tetes air dari sampel menggunakan pipet.
Kemudian meneteskan satu tetes sampel air di atas kaca benda, lalu mengambil serat
kapas dan meletakkannya di atas air, pemberian kapas ini mempunyai maksud agar
protista dapat diamai dan tidak keluar dari kaca benda. Kemudian menutupnya dengan
kaca penutup benda. Menyalakan mikroskop dan meletakkan preparat di bawah

12
mikroskop, dan protista siap untuk diamati. Dalam mengamati diperlukan ketelitian dan
kesabaran, karena benda yang diamati adalah benda hidup yang selalu berpindah tempat
dan bergerah, juga diperlukan ketelitian karena banyak sampah sampah yang dapat
mengecoh. Juga dapa disimpulkan semakin lama kita menyimpan sampel air maka akan
semakin banyak protista yang tumbuh.

13
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari laporan ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Protista dapat ditemukan di lingkungan sekitar terutama di air.
2. Proista yang ditemukan pada setiap jenis air bisa berbeda jenis bisa juga
merupakan jenis yang sama.
3. Bentuk dan jenis protista dapat diketahui setelah melalui pengamatan di
bawah mikroskop.
B. Saran
Setelah dilakukan penelitian ini diharapkan :
1. Diharapkan dapat mengetahui lebih banyak jenis protista dari banyak variasi
air.
2. Agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang jenis protista beserta ciri dan
manfaat protista tersebut.

14

Anda mungkin juga menyukai