Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM OSMOSIS

1. TUJUAN PENELITIAN
1) Mendeskripsikan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan
2) Membuktikan adanya peristiwa osmosis
3) Untuk mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis antara aquades,
larutan gula 5%, larutan gula 30%, dan di udara

2. ALAT DAN BAHAN


Gelas ukur 50 ml
Pisau/Cutter
Tissue
Neraca Ohauss
Stopwatch
Aquades
Kentang atau labu siam
Larutan glukosa 5%
Larutan glukosa 30%

3. Cara kerja
1) Bersihkan kentang atau labu siam mentah dari kulitnya.
2) Potong dengan ukuran 2x2 cm sebanyak 4 potong. Usahakan potongan kentang
tersebut memiliki berat yang sama. Saat mengupas kentang dan memotongnya
upayakan jangan sampai terkena air atau cairan apapun.
3) Siapkan larutan 30% dan 5% masing-masing dalam gelas ukur dengan volume sekitar
50 ml.
4) Setelah kentang atau labu siam terpotong, timbang dahulu masing-masing kentang
agar diketahui berat awal kentang sebelum dimasukkan ke dalam masing-maing
gelas.
5) Masukkan potongan kentang secara bersamaan ke masing-masing gelas ukur yang
telah diberi tanda :
a) Berisi aquades
b) Larutan glukosa 5%
c) Larutan glukosa 30%
d) Kosong
6) Biarkan potongan kentang tersebut terendam selama 30 menit.
7) Setelah 30 menit angkatlah kentang tersebut. Kemudian timbang ulang kentang
tersebut dan catatlah hasilnya.
8) Untuk keadaan kentang atau labu siam diisi dengan keras, agak lembek, dan lembek.

WIRDA M. / 34 / XII IPA 5 Page 1


4. Data dan Hasil Pengamatan

Gelas Larutan Berat Keadaan


Sebelum Sesudah
A Aquades 8,4 gr 8,53 gr Keras
B Gula 5% 7,78 gr 7,6 gr Keras
C Gula 30% 9,5 gr 8,5 gr Lembek
D Kosong 9,4 gr 9 gr Keras
Kering

A B
C D

1 2

A B C D

3 4

C D
A B

5. Analisa Data
Peristiwa osmosis adalah pergerakkan air melalui membran semipermeabel
selektif dari bagian yang lebih pekat. Membran semi permeabel harus dapat ditembus
oleh pelarut, tapi tidak oleh zat pelarut yang mengakibatkan tekanan sepanjang
membran. Dari tabel di atas diperoleh hasil pada gelas A yaitu kentang 8,4 gr pada

WIRDA M. / 34 / XII IPA 5 Page 2


awalnya mengalami peningkatan berat yaitu menjadi 8,53 gr setelah dimasukkan ke dala
larutan aquades. Kentang pada gelas B yang awalnya memiliki berat 7,78 gr mengalami
penurunan berat menjadi 7,6 gr setelah dimasukkan ke dalam larutan gula 5% dan
bertekstur keras. Kentang pada gelas C yang awalnya memiliki berat 9,5 gr mengalami
penurunan berat menjadi 8,5 gr setelah dimasukkan ke dalam larutan gula 30% dan
bertekstur lembek. Kentang pada gelas D yang awalnya memiliki berat 9,4 gr mengalami
penurunan berat menjadi 9 gr setelah dimasukkan ke gelas kosong dan bertekstur agak
lembut. Saat kentang direndam dalam larutan gula 5% dan 30% akan terjadi
perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan
hipertonis. Saat kentang direndam di larutan aquades, kentang mengalami osmosis
perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih
encer/hipotonis (aquades) ke larutan yang lebih pekat/hipertonis (kentang). Kentang
yang didiamkan di udara akan mengalami osmosis, udara bebas memiliki konsentrasi
yang lebih pekat dibandingkan konsentrasi air dalam kentang. Sehingga udara bersifat
hipertonis terhadap air kentang.
6. Kesimpulan
Salah satu fungsi dari membran sel adalah pengatur zat yang masuk dan keluar
sel. Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari
konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran
diferensial permeabel. Larutan yang mempunyai konsentrasi pelarut yang lebih rendah
ke konsentrasi yang lebih tinggi. Zat pelarut(air) akan berpindah dari hipotonik ke
hipertonik hingga isotonis yang mengakibatkan plasmolisis. Potensial air pada sel
dipengaruhi oleh larutan. Ketika larutan hipotonis maka molekul air di lingkungan akan
masuk ke dalam sel sehingga menambah berat kentang. Ketika larutan hipertonis maka
molekul air dalam sel akan keluar dan mengurangi berat kentang. Kentang yang
direndam dalam larutan gula mengalami osmosis dimana kandungan air dalam kentang
lebih besar. Sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang.
Kentang yang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang
ada diluar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat
kentang bertambah.
7. Pertanyaan
1) Apakah terjadi perubahan berat, volume pada tabung A, B, C, D?
2) Berikan deskripsi perubahan pada :
a. Tabung A : ?
b. Tabung B : ?
c. Tabung C : ?
d. Tabung D : ?

Dengan alasan masing-masing dan peristiwa apa yang terjadi?


WIRDA M. / 34 / XII IPA 5 Page 3
3) Bandingkan tabung A dengan C, peristiwa apa yang terjadi? Berikan argumen!
4) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perpindahan larutan?
5) Kesimpulan
8. Jawaban
1) Ya. Terjadi perubahan berat, volume, dan tekstur pada tabung A, B, C, D
2) Perubahaan :
a. Tabung A : Terjadi kenaikan massa kentang dari 8,4 gr menjadi 8,53 gr

Peristiwa : Osmosis. Hal ini dikarenakan, terjadi kenaikan pada massa kentang. Air
yang bersifat hipotonis terhadap air di dalam sel kentang yang hipertonis
menyebabkan terjadinya peristiwa yang biasa dikenal dengan osmosis

b. Tabung B : Terjadi kenaikan massa kentang dari 7,78 gr menjadi 7,6 gr

Peristiwa : Osmosis. Dalam beberapa kasus dapat bersifat isotonis / tidak terjadi
perubahan. Pada praktikum kelompok kami, terjadi peristiwa osmosis pada tabung B
hal ini dikarenakan larutan gula 5% bersifat hipertonis terhadap larutan gula yang
hipotonis. Sehingga terjadi perpindahan dari dalam keluar sel kentang.

c. Tabung C : Terjadi penurunan massa kentang dari 9,5 gr menjadi 8,5 gr

Peristiwa : Osmosis. Dalam tabung C terjadi penurunan massa kentang. Hal ini
dikarenakan larutan dalam sel kentang bersifat hipotonis terhadap larutan gula 30%.
Sehingga terjadinya perpindahan cairan dari dalam sel kentang keluar. Hal
tersebutlah yang menyebabkan terjadinya penurunan massa dan perubahan tekstur
pada kentang. Tekstur kentang pada tabung C menjadi agak lembek setelah di
rendam.

d. Tabung D : Terjadi penurunan massa dari 9,4 gr menjadi 9 gr

Peristiwa : Penguapan. Penurunan massa kentang dari 9,4 gr menjadi 9 gr


dikarenakan terjadinya penguapan air kentang akibat udara di sekitarnya. Tekstur
kentang tetap keras tetapi permukaan kentang menjadi kering.

3) Tabung A mengalami peningkatan berat pada kentang. Itu disebabkan karena


aquades merupakan larutan hipotonis (konsentrasi rendah) sedangkan kentang
merupakan larutan hipertonis (konsentrasi tinggi). Air yang terdapat dalan larutan
aquades akan bergerak/terserap oleh kentang, sehingga kentang mengalami
peningkatan berat/volume.
Tabung C mengalami penurunan berat pada kentang. Itu disebabkan karena larutan
gula 30% merupakan larutan hipertonis (konsentrasi tinggi) sedangkan kentang

WIRDA M. / 34 / XII IPA 5 Page 4


merupakan larutan hipotonis (konsentrasi rendah). Cairan sel yang terdapat dalan
kentang akan keluar menuju larutan gula, sehingga kentang mengalami penurunan
berat/volume.
4) Perpindahan larutan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
Konsentrasi air dan zat yang terlarut,
Ketebalan membran,
Suhu dan cahaya matahari
Waktu
5) Kesimpulan:
Salah satu fungsi dari membran sel adalah pengatur zat yang masuk dan keluar
sel.
Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari
konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui
membran diferensial permeabel. Larutan yang mempunyai konsentrasi pelarut
yang lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi.
Zat pelarut(air) akan berpindah dari hipotonik ke hipertonik hingga isotonis yang
mengakibatkan plasmolisis.
Potensial air pada sel dipengaruhi oleh larutan.
Ketika larutan hipotonis maka molekul air di lingkungan akan masuk ke dalam sel
sehingga menambah berat kentang. Ketika larutan hipertonis maka molekul air
dalam sel akan keluar dan mengurangi berat kentang. Kentang yang direndam
dalam larutan gula mengalami osmosis dimana kandungan air dalam kentang
lebih besar. Sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang
berkurang.

AB C D
AB CD

AB CD

WIRDA M. / 34 / XII IPA 5 Page 5

Anda mungkin juga menyukai