Disusun oleh:
1. Ahmad Yazid Arkaan Syamsudin
2. Aldi Pratama Surya
3. Ara Dela Refita Putri
4. Dini Ghali Alfasha Marif
5. Lily Hemalia Putri
6. Zahran Abidin
Guru
Melli Yunerti, S.Si. M.Pd.
XI IPA 3
PENDAHULUAN
A B
2.4.2.Pembahasan
Perhatikan berat kentang semula sebelum direndam, semua sama 3 gr.
Setelah perendaman pada larutan garam 5% tekstur kentang agak lembek,
sedangkan perendaman pada larutan garam 30% kondisinya lebih lembek.
Tetapi keduanya menunjukkan pengurangan berat.
Sedangkan perendaman pada aquades, tekstur kentang menjadi keras dan
beratnya bertambah.
Bagaimana penjelasannya?
Ingat konsep ini: osmosis adalah perpindahan air, dari larutan hipotonis ke
larutan hipertonis melalui membran semipermeabel.
Saat kentang direndam dalam larutan garam 30% dan 5% akan terjadi
perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke
larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis
terhadap larutan gula yang hipertonis. Lihat gambar berikut.
3.1. Kesimpulan
Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari
daerah dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit.
Tekanan osmosis ditentukan oleh 4 faktor yaitu molaritas atau konsentrasi
zat terlarut, konstanta ionisasi, konstanta gas, dan temperatur absolut larutan.
Dari data yang didapat, dapat disimpulkan bahwa kentang yang
mengalami penambahan berat terjadi karena larutan bersifat hipotonis terhadap
kentang. Sedangkan jika terjadi pengurangan berat karena larutan bersifat
hipertonis terhadap kentang. Keras lunaknya kentang bergantung pada
konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek
kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.
3.2. Saran
Untuk lebih menyempurnakan makalah ini ada baiknya jika para pembaca
memberi masukan dan kritikan perihal kekurangan dan ketidaksempurnaan
makalah ini.
Dengan ini penulis dan pembaca bisa saling berbagi ilmu mengenai apa
yang disampiakan terkhusus pada materi inti pada makalah ini.