Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Percobaan Osmosis pada Kentang

Disusun oleh:
1. Ahmad Yazid Arkaan Syamsudin
2. Aldi Pratama Surya
3. Ara Dela Refita Putri
4. Dini Ghali Alfasha Marif
5. Lily Hemalia Putri
6. Zahran Abidin

Guru
Melli Yunerti, S.Si. M.Pd.
XI IPA 3

SMAN 8 KOTA TANGERANG SELATAN


Jl. Raya Cireundeu No.5, Cireundeu, Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang
Selatan, Banten 15419
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sel adalah suatu mesin kimia. Sel memperoleh bahan dan energ dari
lingkungannya dan mengubahnya di dalam sel melalui proses kimia yang
merupakan metabolisme dari sel-sel tersebut. Pada akhirnya sel-sel tersebut
mengembalikan sebagian dari hasil akhir proses itu kepada lingkungannya.
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma.
Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga
merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat
yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membram ialah dua
lapis lipid (lipid blayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak
semua molekul dapat melalui membran sel.
Membran plasma bersifat selektif permeabel (semi permeabel) yang artinya
membran plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu, perpindahan
molekul atau ion melewati membran ada dua macam, yaitu : transpor pasif dan
transpor aktif. Salah satu contoh dari trasnpor pasif yaitu Osmosi.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Dua faktor penting yang
mempengaruhi osmosis adalah :
1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan tekanan
hidrostatik yang terdapat suatu larutan pada keseimbangan osmosis. Tekanan
yang diberikan pada suatu larutan akan meningkatkan energi bebas, sehingga
PA meingkat dan juga meningkatkan kemampuan difusi dalam larutan. Tekanan
ang diberikan atau sering disebut PT yang disebut juga tekanan turgor. Dari
ketiga potensial tersebut dapat dilihat adanya hubungan yang dapat dituliskan
rumus sebagai berikut :
PA = PO + PT
Dari rumus tersebut terlihat, apabila tidak ada tekanan maka rumusnya
menjadi :
PA = PO
Keterangan :
1. PA = Potensial air
2. PO = Potensial osmotik
3. PT = Potensial tekanan
1.2. Tujuan Penyusunan Makalah
Tujuan dibuat-nya makalah ini yaitu;
 Mendekskripsikan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan, yaitu kentang
 Membuktikan Peristiwa Osmosis
Untuk mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada
kentang, yaitu antara larutan air, larutan garam 5% dan larutan gula 30%
 Menyimpulkan hasil praktikum berdasarkan data yang diperoleh
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Kajian Teori


Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel
harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang
mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu
fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan
tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan
konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk
mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk
ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan
turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu
sendiri.Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena
fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam
dan ke luar sel.
Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput
atau membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang
mangandung jumlah materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit.
Dalam percobaan ini, materi terlarut adalah garam. Garam dan air adalah dua
dari bahan-bahan kimia yang ada pada kentang. Irisan-irisan kentang yang
diletakkan dalam mangkuk air tawar akan mempunyai kadar air semula
ditambah dengan air dari mangkuk yang masuk ke dalam irisan melalui
membran sel. Air yang masuk ini membuat irisan-irisan kentang tadi menjadi
kaku. Kadar garam dalam tiap irisan kentang lebih kecil jumlahnya
dibandingkan dengan kadar yang ada dalam mangkuk air garam. Irisan-irisan
yang ada dalam mangkuk air garam menjadi lembek, karena kehilangan
sebagian dari air yang semula dikandung dalam sel-selnya. Air yang berasal
dari dalam tiap irisan kentang keluar melalui membran-membran sel dan masuk
ke dalam mangkuk air garam.Irisan-irisan tadi akan terisi sebagian dan menjadi
lembek.
Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis.
Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul
“solvent” (biasanya air) akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah
“solute” tinggi melalui sebuah membran “semipermeable”. Membran
“semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang
memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari
“solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua
sisi membran.

Jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel


ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan
glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan
oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi
rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang
konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air
berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang
konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang
konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam
sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang
konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika
larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah
daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Osmosis harus melewati membran. Jadi jika terjadi perpindahan pelarut
tanpa melalui membran selektif semipermeabel bukanlah osmosis tetapi
peristiwa tersebut adalah difusi. Perhatikan gambar berikut :

A B

GambarA: Proses Osmosis, Gambar tersebut adalah 2 sel yang masing-masing


memiliki membran plasma dan pada gambar tersebut terjadi perbedaan
konsentrasi. Konsentrasi garam sebelah kanan lebih tinggi akibatnya volume
pelarutnya lebih kecil dibandingkan dengan sel yang sebelah kiri.
GambarB: Proses Difusi, Pada gambar B, di sana tidak nampak adanya
membran semipermeabel jadi peristiwa tersebut proses difusi bukan osmosis
dimana yang pindah adalah partikelnya bukan pelarutnya (jika sebuah larutan),
perpindahannya juga dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:


1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
2.2. Alat dan Bahan
1. Pisau
2. Kentang
3. Timbangan
4. Tissue
5. Bekerglass 50ml
6. Stopwatch
7. Aquades
8. Larutan garam 30%
9. Larutan garam 5%

2.3. Cara Kerja


1. Bersihkan kentang mentah dari kulitnya.
2. Potong kentang dengan ukuran 3,5 × 1 cm sebanyak 3 potong. Potongan
kentang tersebut memiliki berat yang sama yaitu 3gram. Saat mengupas
kentang dan memotongnya upayakan jangan sampai terkena air atau cairan
apa pun.
3. Siapkan larutan garam 30 % dan 5 % masing-masing dalam gelas ukur
dengan volume sekitar 35 mL.
4. Masukkan potongan kentang secara bersamaan ke masing-masing gelas
ukur yang telah diberi tanda A (larutan garam 30%), gelas ukur B (larutan
garam 5%), dan gelas ukur C berisi aquades.
5. Biarkan potongan kentang tersebut terendam selama 20 menit.
6. Setelah 20 menit angkatlah kemudian simpan di atas tissue. Dan periksa
keadaan kentang tersebut, kemudian timbang ulang kentang tersebut dan
catat hasilnya.

2.4. Hasil Pengamatan dan Pembahasan


2.4.1.Hasil Pengamatan

Larutan Sebelum Sesudah Keadaan


A Garam 30% 3gram 2gram Lembek
B Garam 5% 3gram 3gram Agak Lembek
C Aqudes 3gram 4gram Keras

2.4.2.Pembahasan
Perhatikan berat kentang semula sebelum direndam, semua sama 3 gr.
Setelah perendaman pada larutan garam 5% tekstur kentang agak lembek,
sedangkan perendaman pada larutan garam 30% kondisinya lebih lembek.
Tetapi keduanya menunjukkan pengurangan berat.
Sedangkan perendaman pada aquades, tekstur kentang menjadi keras dan
beratnya bertambah.

Bagaimana penjelasannya?
Ingat konsep ini: osmosis adalah perpindahan air, dari larutan hipotonis ke
larutan hipertonis melalui membran semipermeabel.
Saat kentang direndam dalam larutan garam 30% dan 5% akan terjadi
perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke
larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis
terhadap larutan gula yang hipertonis. Lihat gambar berikut.

Peristiwa ini berakibat pada dua hal:


1. Sel-sel kentang kekurangan air (isi sel), akibatnya terjadi plasmolisis
yang mengakibatkan penurununan tekanan turgor. Jika tekanan turgor
menurun akibatnya kentang menjadi empuk dan lembek
2. Terjadi penurunan berat kentang akibat perpindahan air dari sel-sel
kentang ke larutan.
3. Kelunakan kentang dan pengurangan berat bergantung pada
konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin
lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.
Untuk kentang yang direndam dalam aquades, peristiwa yang
berkebalikan terjadi. Air dari larutan masuk ke dalam sel-sel kentang,
karena sel-sel kentang hipertonis dibandingkan air. Akibat masuknya air
ini menyebabkan isi sel bertambah, dan sel dalam keadaan turgid (tekanan
turgor tinggi). Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras dan
beratnya bertambah
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari
daerah dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit.
Tekanan osmosis ditentukan oleh 4 faktor yaitu molaritas atau konsentrasi
zat terlarut, konstanta ionisasi, konstanta gas, dan temperatur absolut larutan.
Dari data yang didapat, dapat disimpulkan bahwa kentang yang
mengalami penambahan berat terjadi karena larutan bersifat hipotonis terhadap
kentang. Sedangkan jika terjadi pengurangan berat karena larutan bersifat
hipertonis terhadap kentang. Keras lunaknya kentang bergantung pada
konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek
kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.

3.2. Saran
Untuk lebih menyempurnakan makalah ini ada baiknya jika para pembaca
memberi masukan dan kritikan perihal kekurangan dan ketidaksempurnaan
makalah ini.
Dengan ini penulis dan pembaca bisa saling berbagi ilmu mengenai apa
yang disampiakan terkhusus pada materi inti pada makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai