Anda di halaman 1dari 6

MEKANISME TRANSPOR MEMBRAN ( DIFUSI DAN OSMOSIS)

A. KOMPETENSI DASAR
3.2 Menganalisis berbagai proses pada sel meliputi: mekanisme transport pada membran, difusi dan osmosis,
transpor aktif, endositosis, dan eksositosis, reproduksi dan sintesis protein sebagai dasar pemahaman
bioproses dalam sistem hidup
4.2 Membuat model proses dengan menggunakan berbagai macam media melalui analisis hasil studi literatur,
pengamatan mikroskopis, percobaan, dan simulasi tentang bioproses yang berlangsung di dalam sel.
B. FOKUS PERTANYAAN :
1. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi laju transport membran?
2. Bagaimana pengaruh suhu serta konsentrasi larutan terhadap laju transport membran?
C. LANDASAN TEORI
1. Dasar nilai :
Proses transport membran sangat penting bagi sel dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan pengeluaran zat-zat
yang tidak dibutuhkan. Agar sel mendapatkan energi dalam menjalankan proses kehidupan. Akan tetapi, keadaan
tersebut harus lah dalam keadaan seimbang (isotonik)
2. Dasar teori :
Difusi merupakan suatu proses penyebaran molekul-molekul suatu zat yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang
identik dengan energi kinetik. Osmosis adalah difusi (air) melalui selaput membran yang semi permeable secara
diferensial dari suatu tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kecepatan transport membran ialah jarak, luas permukaan, konsentrasi yang berbeda, serta suhu.
3. Konsep dasar :
Sel akan mengerut jika berada pada lingkungan yang mempunyai konsentrasi larutan yang lebih tinggi. Hal ini
terjadi karena air akan keluar meninggalkan sel secara osmosis. Sebaliknya, jika sel berada pada lingkungan yang
hipotonis ( konsentrasi rendah) sel akan banyak menyerap air, oleh karena itu air berosmosis dari lingkungan ke dalam
sel. Larutan yang menyebabkan sel menggelembung, atau tetap penuh di sebabkan oleh masuknya air yang disebut
dengan larutan hipotonik. Larutan yang menyebabkan sel berkerut disebabkan oleh kehilangan air yang disebut sebagai
larutan hipertonik.
4. prinsip
a. Difusi
Difusi terjadi atas respon terhadap perbedaan konsentrasi. Difusi yang terjadi pada tinta dan sirup adalah tinta
dan sirup tersebut akan bercampur dengan air, dan dalam beberapa menit.
b. Osmosis
Irisan kentang yang dimasukan dalam larutan garam, gula, dan kapur beratnya akan berkurang karena air yang
berada pada kentang terus bergerak keluar ke gelas ukur sehingga kadar air pada kentang berkurang dan menyebabkan
berat pada kentang berkurang. Irisan kentang yang dimasukan dalam air, beratnya akan bertambah karena air masuk ke
dalam sel-sel kentan, karena sel sel kentang hipertonis dibandingkan air. Akibat masukanya air ini menyebabkan isi sel
bertambah, dan sel tekanan turgornya tinggi.Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras dan beratnya bertambah.
D. METODE
1. Hipotesis :
Suhu dan konsentrasi larutan, menjadi salah satu faktor yang mempenmmuhi laju transport membran.
2. Alat
- Eksperimen difusi
 Gelas ukur 100 ml
 Pipet tetes 1 buah
 Kaki tiga 1 buah
 Kasa 1 buah
 Pembakar spirtus 1 buah
 Termometer air raksa 1 buah
- Eksperimen osmosis
 Pisau 1 Buah
 Gelas ukur 100 ml 3 buah
 Penggaris 1 buah (30 cm)
 Sendok 1 buah
 Kaki tiga 1 buah
 Kasa 1 buah
 Pembakar spirtus 1 buah
 Mikrometer skrup 1 buah
 Termometer air raksa 1 buah
3. Bahan
-Difusi
 Tinta 1 ml
 Sirup 1ml
 Aquades 100 ml
- Osmosis
 Kentang 1 buah
 Aquades 400 ml
 Garam 10 mm
 Kapur Bubuk 10 mm
 Gula bubuk 10 mmam
E. PELAKSANAAN :
1. Prosedur kerja
a. Difusi
Percobaan ke 1 (Kelompok 1)
(1) Sediakan 2 gelas ukur 100 ml dan letakan pada permukaan datar;
(2) Isilah gelas ukur dengan aquadest masing-masing ± 100 ml;
(3) Panaskan aquades menggunakan api;
(4) Teteskan 2 tetes sirup dan 2 tetes tinta hitam pada setiap gelas yang telah diisi aquadest saat suhu mencapai 25O
C,
(5) Amati peyebaran warna.
(6) Catatlah berapa lama waktu yang diperlukan agar tinta dan sirup larut pada kolom yang telah disediakan;
Percobaan ke 2 (Kelompok 2)
(1) Sediakan 2 gelas ukur 100 ml dan letakan pada permukaan datar;
(2) Isilah gelas ukur dengan aquadest masing-masing ± 100 ml;
(3) Panaskan aquades menggunakan api;
(4) Teteskan 2 tetes sirup dan 2 tetes tinta hitam pada setiap gelas yang telah diisi aquadest saat suhu mencapai 50O
C;
(5) Amati peyebaran warna;
(6) Catatlah berapa lama waktu yang diperlukan agar tinta dan sirup larut pada kolom yang telah disediakan;
Percobaan ke 3 (Kelompok 3)
(1) Sediakan 2 gelas ukur 100 ml dan letakan pada permukaan datar;
(2) Isilah gelas ukur dengan aquadest masing-masing ± 100 ml;
(3) Panaskan aquades menggunakan api;
(4) Teteskan 2 tetes sirup dan 2 tetes tinta hitam pada setiap gelas yang telah diisi aquadest saat suhu mencapai
75OC;
(5) Amati peyebaran warna;
(6) Catatlah berapa lama waktu yang diperlukan agar tinta dan sirup larut pada kolom yang telah disediakan;
Percobaan ke 4 (Kelompok 4)
(1) Sediakan 2 gelas ukur 100 ml dan letakan pada permukaan datar;
(2) Isilah gelas ukur dengan aquadest masing-masing ± 100 ml;
(3) Panaskan aquades menggunakan api;
(4) Teteskan 2 tetes sirup dan 2 tetes tinta hitam pada setiap gelas yang telah diisi aquadest saat suhu mencapai
90OC;
(5) Amati peyebaran warna;
(6) Catatlah berapa lama waktu yang diperlukan agar tinta dan sirup larut pada kolom yang telah disediakan;
Percobaan ke 5 (Kelompok 5)
(1) Sediakan 2 gelas ukur 100 ml dan letakan pada permukaan datar;
(2) Isilah gelas ukur dengan aquadest masing-masing ± 100 ml;
(3) Panaskan aquades menggunakan api;
(4) Teteskan 2 tetes sirup dan 2 tetes tinta hitam pada setiap gelas yang telah diisi aquadest pada suhu kamar;
(5) Amati peyebaran warna;
(6) Catatlah berapa lama waktu yang diperlukan agar tinta dan sirup larut pada kolom yang telah disediakan;
b. Osmosis
Percobaan 1 (Kelompok 1 dan 5)
(1) Potong kentang berbentuk balok dengan ukuran 10X10X10 mm sebanyak 4 potongan;
(2) Timbanglah masing masing kentang menggunakan timbangan digital!
(3) Catat berat kentang pada kolom yang telah disediakan!
(4) Masukan masing masing 1 buah potongan kentang pada setiap gelas.
(5) Kemudian timbanglah garam sebanyak 10 mmam untuk setiap gelas.
(6) Setelah itu masukan garam kedalam setiap gelas ukur sebanyak 10 mmam!
(7) Tambahkan aquades sebanyak 100 ml kedalam empat gelas ukur tersebut!
(8) Aduk dan panaskan hingga suhu mencapai 35OC untuk gelas 1, 50OC untuk kelas 2, 75OC untuk gelas ke 3 dan
90OC untuk gelas ke 4.
(9) Angkatlah potongan kentang yang telah diberikan treatment tadi apabila telah mencapai suhu yang telah
ditentukan.
(10) Timbanglah menggunakan timbangan digital
(11) Catatlah berat kentang pada kolom yang telah disediakan.
Percobaan 2 (Kelompok 2)
(1) Potong kentang berbentuk balok dengan ukuran 10X10X10 mm sebanyak 4 potongan;
(2) Timbanglah masing masing kentang menggunakan timbangan digital!
(3) Catat berat kentang pada kolom yang telah disediakan!
(4) Masukan masing masing 1 buah potongan kentang pada setiap gelas.
(5) Kemudian timbanglah gula sebanyak 10 mmam untuk setiap gelas.
(6) Setelah itu masukan gula kedalam setiap gelas ukur sebanyak 10 mmam!
(7) Tambahkan aquades sebanyak 100 ml kedalam empat gelas ukur tersebut!
(8) Aduk dan panaskan hingga suhu mencapai 35OC untuk gelas 1, 50OC untuk kelas 2, 75OC untuk gelas ke 3 dan
90OC untuk gelas ke 4.
(9) Angkatlah potongan kentang yang telah diberikan treatment tadi apabila telah mencapai suhu yang telah
ditentukan.
(10) Timbanglah menggunakan timbangan digital
(11) Catatlah berat kentang pada kolom yang telah disediakan.
Percobaan 3 (Kelompok 3)
(1) Potong kentang berbentuk balok dengan ukuran 10X10X10 mm sebanyak 4 potongan;
(2) Timbanglah masing masing kentang menggunakan timbangan digital!
(3) Catat berat kentang pada kolom yang telah disediakan!
(4) Masukan masing masing 1 buah potongan kentang pada setiap gelas.
(5) Kemudian timbanglah kapur bubuk sebanyak 10 mmam untuk setiap gelas.
(6) Setelah itu masukan kapur bubuk kedalam setiap gelas ukur sebanyak 10 mmam!
(7) Tambahkan aquades sebanyak 100 ml kedalam empat gelas ukur tersebut!
(8) Aduk dan panaskan hingga suhu mencapai 35OC untuk gelas 1, 50OC untuk kelas 2, 75OC untuk gelas ke 3 dan
90OC untuk gelas ke 4.
(9) Angkatlah potongan kentang yang telah diberikan treatment tadi apabila telah mencapai suhu yang telah
ditentukan.
(10) Timbanglah menggunakan timbangan digital
(11) Catatlah berat kentang pada kolom yang telah disediakan.
Percobaan ke 4 (Kelompok 4)
(1) Potong kentang berbentuk balok dengan ukuran 10X10X10 mm sebanyak 4 potongan;
(2) Timbanglah masing masing kentang menggunakan timbangan digital!
(3) Catat berat kentang pada kolom yang telah disediakan!
(4) Masukan masing masing 1 buah potongan kentang pada setiap gelas.
(5) Tambahkan aquades sebanyak 100 ml kedalam empat gelas ukur tersebut!
(6) Aduk dan panaskan hingga suhu mencapai 35OC untuk gelas 1, 50OC untuk kelas 2, 75OC untuk gelas ke 3 dan
90OC untuk gelas ke 4.
(7) Angkatlah potongan kentang yang telah diberikan treatment tadi apabila telah mencapai suhu yang telah
ditentukan.
(8) Timbanglah menggunakan timbangan digital
(9) Catatlah berat kentang pada kolom yang telah disediakan.
F. VARIABEL :
V Terikat : laju transport membran pada kentang
V Bebas :Suhu, dan konsentrasi larutan
V Kontrol :
G. HASIL PENGAMATAN
1. DIFUSI
Tabel hasil pengamatan 1
Kepekatan Bahan
Deskripsi homogenitas antara pelarut
NO Bahan Sebelum Setelah Suhu Waktu
dengan terlarut
treatment treatment
Tinta dengan aquades sukar homogen, dan
1 Tinta Sangat pekat pekat mash terlihat batasan antara aquades dengan 40OC >30 menit
tinta itu sendiri
2 Sirup pudar bening Cukup cepat untuk menjadi homogen 40OC 56 detik

Tabel hasil pengamatan 2


Kepekatan Bahan
Deskripsi homogenitas antara pelarut
NO Bahan Sebelum Setelah Suhu Waktu
dengan terlarut
treatment treatment
Tinta dengan aquades sukar homogen,
1 Tinta Sangat pekat pekat membutuhkan waktu relatif lama untuk 60OC 19 menit 31 detik
menjadi homogen
2 Sirup pudar bening Cepat untuk menjadi homogen 60OC 23 detik
Tabel hasil pengamatan 3
Kepekatan Bahan
Deskripsi homogenitas antara pelarut
NO Bahan Sebelum Setelah Suhu Waktu
dengan terlarut
treatment treatment
Tinta dengan aquades sukar homogen,
1 Tinta Sangat pekat pekat membutuhkan waktu relatif lama untuk 75OC 9 menit12 detik
menjadi homogen
2 Sirup pudar bening Sangat cepat untuk menjadi homogen 75OC 10 detik

Tabel hasil pengamatan 4


Kepekatan Bahan
Deskripsi homogenitas antara pelarut
NO Bahan Sebelum Setelah Suhu Waktu
dengan terlarut
treatment treatment
Tinta dengan aquades sukar homogen,
1 Tinta Sangat pekat pekat membutuhkan waktu relatif lama untuk 90OC 2 menit 34 detik
menjadi homogen
2 Sirup pudar bening Sangat cepat untuk menjadi homogen 90OC 3 detik

Tabel hasil pengamatan 5


Kepekatan Bahan
Deskripsi homogenitas antara pelarut
NO Bahan Sebelum Setelah Suhu Waktu
dengan terlarut
treatment treatment
Tinta dengan aquades sukar homogen,
Sangat pekat pekat Suhu >30 menit
1 Tinta membutuhkan waktu relatif lama untuk
kamar
menjadi homogen
pudar bening Sangat cepat untuk menjadi homogen Suhu 1 menit 2 detik
2 Sirup
kamar

2. OSMOSIS
Tabel pengamatan 1
Panjang awal Panjang akhir Perubahan pada kentang
Bahan
(mm) (mm)
kentang Kentang relatif melunak dan mengerut warna menjadi
8,1 7,8
garam lebih pucat
Tabel pengamatan 1
Panjang awal Panjang akhir Perubahan pada kentang
Bahan
(mm) (mm)
kentang Keadaan semula kentang mengapung dan tetap
gula 8,2 8,01 mengapung. Kentang menjadi sedikit lebih lunak dan
warnanya memudar
Tabel pengamatan 1
Panjang awal Panjang akhir Perubahan pada kentang
Bahan
(mm) (mm)
kentang Kentang relatif menjadi lebih keras, dan terlihat lebih
8,5 8,8
Kapur bubuk pucat
Tabel pengamatan 1
Panjang awal Panjang akhir Perubahan pada kentang
Bahan
(mm) (mm)
kentang Kentang dengan keadaan semula mengapung menjadi
aquades 8,1 9,17 sedikit tenggelam. Warana berubah yang semula
kuning kecoklatan menjadi lebih cerah.
H. Transformasi Data (Analisis hasil Pengamatan)
1. Dari data hasil pengamatan hasil difusi di atas menunjukkan bahwa penyebaran molekul sirup yang bersifat
hipertonis pada gelas 2 paling cepat dikarenakan perlakuan pada gelas 2 tingkat kepekatan zat terlarutnya
paling sedikit dibandingkan dengan gelas 2. Semakin rendah tingkat kepekatan zat terlarut maka semakin
sedikit pula ukuran zat terlarutnya yang berarti partikelnya semakin sedikit sehingga proses difusinya lebih
cepat.
Dilihat dari data tersebut menunjukan bahwa suhu serta jumlah pelarut mempengaruhi kecepatan laju
transpor yang dimana semakin sedikit partikel terlarut maka, pelarut akan mudah untuk menghomogenkan
terlarut.
2. Suhu menjadi salah satu faktor yang memiliki pengaruh yang cukup signifikan. Hal ini diakibatkan dari adanya
penambahan energi yang dimana energi tambahan tersebut membantu pergerakan yang lebih cepat antar partikel.
3. Faktor faktor lain selain suhu dan tingkat kepekatan (partikel yang dimiliki oleh terlarut ) tidak begitu terlihat jelas pada
praktikum ini.
I. Kesimpulan
Proses difusi dan osmosis pada laju transfor pada membran terjadi apabila adanya perbedaan konsentrasi pada
pelarut dan terlarut sehingga menghasilkan pergerakan. Suhu berperan sebagai pembantu proses terjadinya difusi serta
osmosis yang dimana suhu memberikan energi pada pelarut untuk mempercepat terjadinya proses difusi serta osmosis.
Semakin rendah konsentrasi zat terlarut maka akan semakin cepat laju transfor .
Pada percobaan osmosis melalui media kentang, dapat disimpulkan bahwa kandungan air pada kentang cenderung
menurun dan keluar menuju larutan. Hal ini terjadi akibat sel sel kentang yang mengalami hipotonis terhadap larutan yang
hipertonis. Benbanding terbalik dengan kentang yang mengalami penambahan ukuran. Hal ini terjadi karena sel sel kentang
yang hipertonis dibandingkan dengan aquades. Akibatnya volume sel bertambah dan cenderung mengeras.
J. Klaim nilai

K. Evaluasi Praktikum
1. Ditinjau dari segi proses dan hasil pada praktikum yang telah berlangsung ada beberapa hal yang patut untuk diperbaiki.
Perbaikan ini diharapkan mampu mempermudah peserta didik dalam melakukan praktikum, serta mempersingkat waktu
yang digunakan saat praktikum.
2. Untuk melihat laju transfort alangkah baiknya dikaukan perubahan teknik dalam praktikum. Semula praktikum
dilaksanakan menggunakan gelas ukur pada difusi, akan jauh lebi efektif dilakukan apabila gelas ukur diganti dengan
cawan petri. Sehingga persebaran partikelnya akan lebih jelas terlihat dan bisa mengukur panjang persebaran yang
terjadi. Waktu yang digunakan pun akan relatif lebih singkat dikarenakan permukaan nya tidak terlalu luas.

Anda mungkin juga menyukai