Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

“Uji Kandungan Kadar dalam Rokok”

Disusun Oleh:
1. Naysilla Callista P.A
2. Sheisa Nadine E.S
3. Lay Buffon F.G
4. Wildhan Valerian
5. Muhammad Hanif P.
6. Sebastian Alvaro H.
7. Nabil Makarim
SMA NEGERI 1 BALIKPAPAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 3
1.2 Dasar Teori .................................................................................................................................. 3
1.3 Tujuan .......................................................................................................................................... 4
1.4 Manfaat .............................................................................................................................................. 5
1.5 Rumusan Masalah ............................................................................................................................ 5
BAB II METODOLOGI............................................................................................................................. 6
2.1 Alat dan Bahan.................................................................................................................................. 6
2.2 Waktu Pelaksanaan .......................................................................................................................... 6
2.3 Cara Kerja ......................................................................................................................................... 6
BAB III HASIL PENGAMATAN ............................................................................................................. 7
3.1 Hasil Pengamatan ....................................................................................................................... 7
3.2 Tabel Pengamatan ............................................................................................................................ 7
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 8
4.1 Pembahasan ‘Uji Kandungan kadar pada Rokok ’ ....................................................................... 8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................................... 9
5.1. Kesimpulan ....................................................................................................................................... 9
5.2 Saran .................................................................................................................................................. 9
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rokok adalah hasil produksi yang berbentuk silinder yang dikonsumsi oleh masyarakat
untuk dihirup asapnya. Rokok merupakan hasil olahan tembakau yang terbungkus. Rokok
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Rokok elekrik dan rokok nonelektrik. Rokok
berdasarkan bahan pembungkus ada Klobot, Kawung, Sigaret, dan Cerutu. Rokok berdasarkan
bahan baku atau isi ada rokok putih, rokok kretek, dan rokok klembak. Rokok berdasarkan
proses pembuatannya terdapat Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM).
Rokok berdasarkan penggunaan filter disuguhkan dalam bentuk Rokok Filter (RF) dan Rokok
Non Filter (RNF).

Beberapa bahan kimia yang terdapat dalam rokok antara lain Nikotin, Tar, CO (karbon
monoksida) dan berbagai logam berat. Salah satu bahan yang sangat berbahaya bagi kesehatan
yaitu nikotin. Nikotin terdapat dalam asap rokok dan juga dalam tembakau yang tidak dibakar,
dimana asap rokok yang dihisap mengandung lebih kurang 4000 jenis bahan kimia dan 200 di
antaranya bersifat racun (Sitoepoe, 2000). Antara lain karbon monoksida (CO) dan polycyclic
aromatic hydrocarbon yang mengandung zat-zat pemicu terjadinya kanker (seperti tar,
benzopyrenes, vinyl chlorida, dan nitroso-nor-nicotine). Di samping itu, nikotin juga dapat
menimbulkan ketagihan, baik pada perokok aktif maupun perokok pasif (Anonimous, 2006).
Adapun kandungan kadar nikotin yang diizinkan dalam sebatang rokok sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No 81 tahun 1999 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan yaitu
sebesar 1,5 mg.

1.2 Dasar Teori


Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70-120 mm dengan diameter
10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah di cacah. Rokok dibakar disalah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dihirup melalui mulut pada ujung lain. Bahan
dasar rokok adalah tembakau. Tembakau terdiri dsri berbagai bahan kimia yang dapat
membuat seseorang ketagihan, walaupun mereka tidak ingin mencobanya lagi.
Rokok mengandung lebih dari 4000 senyawa kimia dimana 60 diantaranya bersifat
karsinogenik. Rokok dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler termasuk
stroke,kematian mendadak, ggagal jantung, penyakit vaskuler perifer dan pembengkan
pembluh aorta.
Menurut Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)
mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh
perokok (perokok aktif) sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang beresiko masuk
ke tubuh orang id sekelilingnya (perokok pasif)
Bahan –Bahan Kimia Yang Terkandung Pada Rokok:
1. Nikotin
Kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks.
2. Tar
Terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di antaranya bersifat
karsinogenik.

3. Sianida
Senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.

4. Benzene
Dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan tidak berwarna.

5. Cadmium
Sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.

6. Metanol (alcohol kayu)


Alcohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil alkohol.

7. Asetilena
Senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.

8. Amonia
Dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur
tertentu.

9. Formaldehida
Cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan mayat.

10. Hidrogen sianida


Racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga digunakan
sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.

11. Arsenik
Bahan yang terdapat dalam racun tikus.

12. Karbon monoksida


Bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan mobil.

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penyebab rokok berbahaya bagi kesehatan.
2. Untuk mengetahui apa saja dampaknegatif dari merokok baik bagi perokok aktif
maupun perokok pasif.
1.4 Manfaat
Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari pengamatan yang kita lakukan yaitu sebagai
berikut :

1. Agar Siswa dapat mengerti bahaya merokok


2. Agar siswa mengerti kandungan apa saja yang terdapat dalam rokok dan pengaruhnya bagi
tubuh.

1.5 Rumusan Masalah


1. Mengapa rokok berbahaya bagi kesehatan?
2. Apa dampak negatif dari rokok bagi perokok pasif maupun aktif.
BAB II METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan:

1. Rokok berfilter: 2 batang


2. Botol air mineral bekas : 2 buah
3. Kapas : 2 lembar
4. Plastisin : secukupnya
5. Paku : 1 buah
6. Sedotan : 1 buah (di potong 5cm)
7. Air : secukupnya
8. Korek api : 1 buah

2.2 Waktu Pelaksanaan


Praktikum Biologi ‘Uji Kandungan Kadar dalam Rokok’ dilaksanakan pada hari kamis,
tanggal 6 Februari 2022

2.3 Cara Kerja


1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, kemudian melubangi bagian bawah botol dan
dipasang sedotan plastik sepanjang 5 cm.
2. Menyumbat sedotan dengan plastisin hingga rapat.
3. Melubangi tutup botol air mineral sebesar ukuran diameter batang rokok.
4. Memasukkan air ke dalam botol air mineral hingga hampir penuh kira-kira sampai 6 cm di
bawah mulut botol, kemudian memasang rokok pada tutup yang telah di lubangi.
5. Memang tutup botol yang telah di lubangi tersebut pada mulut botol, rokok jangan
menyentuh air .
6. Menyalakan rokok dengan korek api.
7. Membuka plastisin yang digunakan untuk menyumbat hingga air keluar dari botol melalui
sedotan.
8. Mengamati munculnya asap dalam botol sampai air dalam botol tak bersisa.
9. Setelah air dalam botol habis plastisin dipasang kembali kemudian melepas tutup botol,
mematikan nyala rokok dan segera menutup botol dengan kapas.
10. Mengikat rapat kapas yang telah dipasang pada mulut botol.
11. Membuka plastisin kemudian meniup botol melalui sedotan sampai asap dalam botol
hilang.
12. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada kapas yang telah digunakan untuk menutup
botol.
BAB III HASIL PENGAMATAN

3.1 Hasil Pengamatan

3.2 Tabel Pengamatan


Indikator Perubahan yang Teramati
Sebelum dipasang pada Setelah dipasan pada tutup
mulut botol botol
Warna Tisu Penutup Putih Coklat kekuningan
(kehitam-hitaman)
BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan ‘Uji Kandungan kadar pada Rokok ’


Setelah melakukan praktikum tersebut dan mengamati hasilnya, penyebab berubahnya
kapas tersebut adalah zat tar yang terkandung dalam rokok tersebut. Tar adalah zat berhaya yang
aktif pada saat rokok dinyalakan. Perlu diketahui bahwa sebenarnya jalan yang selalu kita lalui
itu dibuat dengan menggunakan tar. Tidak bisa dibayangkan ternyata zat yang dibuat untuk aspal
jalan ternyata terdapat pada rokok. Tar inilah yang menyebabkan noda pada gigi, jari dan bahkan
paru-paru dari orang yang merokok. Banyak orang percaya bahwa dalam sebatang rokok
terkandung sejumlah besar zat berbahaya ini.. Meskpiun saat ini banyak perusahaan rokok telah
membuat rokok dengan kandungan tar rendah, tapi tetap tidak mengubah kepercayaan orang
bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan.

Seorang yang sudah kecanduan merokok (merokok secara terus menerus) kondisi paru-
parunya akan mengalami perubahan warna. Dari warna yang pada umumnya seperti manusia
normal lainnya menjadi kehitaman. Hal tersebut diakibatkan oleh zat-zat berbahaya yang
terkandung pada rokok yang digunakannya tersebut. Bahaya dari zat-zat tersebut adalah perokok
dapat mengidap berbagai penyakit berbahaya, diantaranya kanker mulut, kanker tenggorokan,
bronchitis kronis dan PPOK. PPOK adalah penyakit kerusakan paru yang terjadi akibat
penyumbatan di dalamnya, sehingga tidak dapat berfungsi normal kembali. Dari berbagai riset
mengatakan, semakin sering seseorang merokok maka semakin tinggi pula peluangnya untuk
terserang PPOK. Bahkan diketahui bahwa sebanyak 38,7 persen pasien PPOK adalah perokok
aktif. Jadi, awalnya zat-zat beracun dari rokok akan terhirup dan masuk ke dalam saluran
pernapasan hingga paru.

Zat beracun tersebut menyebabkan peradangan pada paru. Peradangan ini terus-menerus
terjadi dalam waktu yang lama, sehingga mengakibatkan jaringan paru rusak, saluran napas
menyempit, dan produksi lendir berlebihan. Kondisi ini akan menyebabkan Anda sulit bernapas
dan sesak. Selain itu, biasanya suara napas perokok aktif akan berbunyi ‘ngik’, seperti pada
mereka yang mengalami serangan asma. Banyaknya produksi lendir di dalam saluran napas,
akan membuat Anda mengalami batuk kronis disertai dahak. Biasanya, batuk yang dialami akan
berlangsung lama, karena tubuh berusaha untuk melegakan saluran pernapasan yang tersumbat
akibat dahak lendir tersebut. Jika dibiarkan, kerusakan permanen akan dialami paru dan akhirnya
tidak dapat berfungsi dengan baik.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa rokok
sangat berbahaya bagi kehidupan karena, rokok dapat mempengaruhi sistem pernapasan
manusia. Rokok juga dapat memperpendek umur karena zat kimia dan racun yang dihasilkan
rokok akan teringgal di dalam tubuh jika menggunakan rokok. Rokok juga tidak hanya
berpengaruh bagi kesehatan diri sendiri tetapi, berbahaya juga bagi orang-orang di sekitar.
Jika orang di sekitar menghirup asapnya, maka zat kimia dan racun dari rokok tersebut dapat
juga masuk ke dalam paru-paru orang tersebut.. Jadi, rokok adalah sebuah benda yang sangat
merugikan dan sangat berbahaya bagi kesehatan.

5.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah disaat melubangi botol, lubangnya jangan terlalu
besar sebab nanti air tumpah terus sehingga mengakibatkan hasil yang terlihat jadi sedikit
kurang detail dan banyak.

Sebaiknya orang yang merokok lebih memperhatikan kesehatan mereka dan memikirkan
kehidupan mereka. Jika mereka tetap merokok, maka sama saja dengan mereka membuang
umur panjang mereka. Orang yang terjebak oleh rokok sebenarnya dapat sepenuhnya lepas
dari rokok jika orang tersebut memiliki komitmen untuk lepas dari rokok, dan ada orang yang
siap membantu mereka dalam pemulihan tersebut. Jika orang tersebut ingin memliki umur
panjang, mereka harus melepaskan rokok secara total.

Anda mungkin juga menyukai