MENUTUPNYA STOMATA
Erma prihastanti
• Transpirasi sangat ditentukan oleh membukanya
stomata.
• Stomata penting kalau air dari sel penutup keluar ke
sel – sel sekitarnya.
• Perubahan – perubahan nilai potensial osmotik di
dalam sel penutup disebabkan oleh perubahan kimia
yang terjadi di dalam sel penutup tersebut, yang
selanjutnya akan mengubah potensial airnya.
• Sehubungan dengan terjadinya perubahan kimia ini,
beberapa teori telah ditemukan.
• Stomata membuka jika tekanan turgor sel
penutup tinggi, dan menutup jika tekanan turgor
sel penutup rendah.
• Ketika air dari sel tetangga memasuki sel
penutup, sel penutup akan memiliki tekanan
turgor yang tinggi.
• Sementara itu, sel tetangga yang telah
kehilangan air akan mengerut, sehingga menarik
sel pennutup kebelakang, maka stomata terbuka.
• Sebaliknya, ketika air meninggalkan sel
penutup dan menuju ke dalam sel tetangga,
maka tekanan turgor di dalam sel penutup
akan menurun (rendah).
• Sementara itu, sel tetangga yang
mengakumulasi lebih banyak air akan
menggelembung, sehingga mendorong sel
penutup ke depan, maka stomata tertutup.
• Menutupnya stoma akan menurunkan jumlah
CO2 yang masuk ke dalam daun sehingga akan
mengurangi laju fotosintesis.
• Pada dasarnya proses membuka dan
menutupnya stoma bertujuan untuk menjaga
keseimbangan antara kehilangan air melalui
transpirasi dengan pembentukan gula melalui
fotosintesis.
• Mekanisme membuka dan menutupnya
stomata akibat tekanan Turgor.
• Tekanan turgor adalah tekanan dinding sel oleh
isi sel, banyak sedikitnya isi selberhubungan
dengan besar kecilnya tekanan pada dinding sel.
• Semakin banyak isi sel, semakin besar tekanan
dinding sel. Tekanan turgor terbesar terjadi
pada pukul 04.00-08.00.
• Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga
meningkat.
• Peningkatan tekanan turgor sel penjaga
disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel
penjaga tersebut.
• Pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya akan
selalu dari sel yang mempunyai potensi air
lebih tinggi ke sel ke potensi air lebih rendah.
• Tinggi rendahnya potensi air sel akan
tergantung pada jumlah bahan yang terlarut
(solute) di dalam cairan sel tersebut.
• Semakin banyak bahan yang terlarut maka
potensiosmotic sel akan semakin rendah.
• Dengan demikian, jika tekanan turgor sel
tersebut tetap, maka secara keseluruhan
potensi air sel akan menurun.
• Untuk memacu agar air masuk ke sel penjaga,
maka jumlah bahan yang terlarut di dalamsel
tersebut harus ditingkatkan.
• Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
membuka dan menutupnya stomata yaitu :
• 1. Faktor eksternal : Intensitas cahaya
matahari, konsentrasi CO2 dan asam absisat
(ABA).
• Cahaya matahari merangsang sel penutup
menyerap ion K+ dan air,sehingga stomata
membuka pada pagi hari.
• Konsentrasi CO2 yang rendah di dalam daun
juga menyebabkan stomata membuka.
• Karbon dioksida, tekanan parsial CO2 yang
rendah dalam daun akan menyebabkan pH sel
menjadi tinggi.
• Pada pH yang tnggi 6-7 akan merangsang
penguraian pati menjadi gula, sehingga
stomata terbuka.
• Air, apabila tumbuhan mengalami kekurangan
air, maka potensial air pada daun akan turun,
termasuk sel penutupmya sehingga stomata
akan tertutup.
• Cahaya, dengan adanya cahaya maka
fotosintesis akan berjalan, sehingga CO2
dalam daun akan berkurang dan stomata
terbuka.
• Suhu, naiknya suhu akan meningkatkan laju
respirasi sehingga kadar CO2 dalam daun
meningkat, pH akan turun dan stomata
tertutup.
• Angin, angin berpengaruh terhadap membuka
dan menutupnya stomata secara tidak langsung.
• Dalam keadaaan angin yang bertiup kencang
pengeluaran air melalui transpirasi seringkali
melebihi kemampuan tumbuhan untuk
menggantinya.
• Akibatnya daun dapat mengalami kekurangan
air sehingga turgornya turun dan stomata akan
tertutup.
• Faktor internal (jam biologis) : Jam biologis
memicu serapan ion pada pagi hari sehingga
stomata membuka, sedangkan malam hari
terjadi pembasan ion yang menyebabkan
stomata menutup.
• Faktor internal (jam biologis) : Jam biologis
memicu serapan ion pada pagi hari sehingga
stomata membuka, sedangkan malam hari
terjadi pembasan ion yang menyebabkan
stomata menutup.
• Stomata pada tumbuhan berbeda karena
perbedaan keadaan letak sel penutup,
penyebarannya, bentuk dan letak penebalan
dinding sel penutup serta arah membukanya
sel penutup, jumlah dan letak sel tetangga
pada tumbuhan dikotildan monokotil, letak
sel-sel penutup terhadap permukaan
epidermis, dan antogene/asal-usulnya.
• Aktivitas stomata terjadi karena hubungan air
dari sel-sel penutup dan sel-selpembantu.
• Bila sel-sel penutup menjadi turgid dinding sel
yang tipis menggembungdan dinding sel yang
tebal yang mengelilingi lobang (tidak dapat
menggembung cukup besar) menjadi sangat
cekung, karenanya membuka lobang.
• Oleh karena itu membuka dan menutupnya
stomata tergantung pada perubahan-
perubahan turgiditas dari sel-sel penutup,
yaitu kalau sel-sel penutup turgid lobang
membuka dan sel-sel mengendor pori/lobang
menutup.
• Pada beberapa tumbuhan misalnya kelompok
tumbuhan CAM stoma membuka pada malam
hari sedangkan pada siang hari stoma
menutup. Pompa proton merupakan adaptasi
untuk mengurangi proses penguapan
tumbuhan yang hidup di daerah kering.
• Pada malam hari CO2 masuk ke dalam
tanaman dan disimpan dalam bentuk senyawa
C4. Selanjutnya senyawa C4 akan
membebaskan CO2 pada siang hari sehingga
dapat digunakan untuk fotosintesis.
• Adaptasi lainnya yang terdapat pada
tumbuhan xerofit untuk mengurangi proses
transpirasi yaitu memiliki daun dengan stoma
tersembunyi (masuk ke bagian dalam) yang
ditutupi oleh trikoma (rambut-rambut yang
merupakan penjuluran epidermis..
• Pada saat matahari terik, jumlah air yang
hilang melalui proses transpirasi lebih tinggi
daripada jumlah air yang diserap oleh akar.
Untuk mengurangi laju transpirasi tersebut
stoma akan menutup
1. Pengaruh Pompa Ion Kalium