lamarchiana.
Perubahan fenotip pada bunga Oenothera lamarchiana disebabkan oleh perubahan gen.
Definisi
Mutasi (mutatus) berarti perubahan. Mutasi didefinisikan sebagai perubahan materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan secara genetis pada keturunannya. Agen penyebab mutasi disebut mutagen. Makhluk hidup yang terkena (mengalami ) mutasi disebut mutan. perubahan susunan genetik perubahan alel dan fenotip perubahan Makhluk hidup
Syarat Mutasi
~ Adanya perubahan materi genetik ~ perubahan tersebut bersifat dapat atau tidak dapat diperbaiki ~ hasil perubahan tersebut diwariskan secara genetik pada keturunan berikutnya
Karakter Mutan
~ Gen yang mengalami mutasi dalam suatu individu, umumnya gen resesif, sehingga dalam keadaan homozigot belum dapat terlihat ~ Gen yang mengalami mutasi umumnya bersifat letal ~ Individu hasil mutasi biasanya mati sebelum dilahirkan atau sebelum dewasa
Tempat Mutasi
~ Sel Somatik Mutasi yang terjadi pada sel somatik bersifat tidak diwariskan secara genetik. a. Mutasi somatik pada embrio/janin menyebabkan cacat bawaan b. Mutasi somatik pada orang dewasa cenderung menyebabkan kanker
Kanker payudara
Kanker leher
~ Sel Gametik Mutasi yang terjadi pada sel gamet. Sel gamet yang mengalami mutasi akan mewariskan sifat mutasi tersebut pada keturunannya. Mutasi gametik disebut mutasi germinal Bila mutasi tersebut menghasilkan sifat dominan, akan terekspresi pada keturunannya. Bila resesif maka ekspresinya akan tersembunyi
Tempat Mutasi
~ Sel Gametik Berdasarkan jenis kromosom yang mengalami mutasi pada sel gamet: a. Mutasi autosomal (menghasilkan mutasi dominan dan mutasi resesif) b. Mutasi tertaut kelamin
Tempat Mutasi
Tingkat Mutasi
~ Mutasi gen (Mutasi Titik) Mutasi yang terjadi karena adanya perubahan susunan molekul gen atau perubahan pada struktur DNA. Mutasi gen dapat terjadi melalui proses replikasi atau sintesis protein. Mutasi gen disebut juga mutasi titik, karena dampak perubahan tidak langsung terlihat pada fenotipnya
Tingkat Mutasi
~ Mutasi gen (Mutasi Titik)
Tipe mutasi gen: a. Mutasi pergantian basa Peristiwa pergantian pasangan basa nitrogen pada suatu rantai polinukleotida berakibat perubahan juga pada kodon. Peristiwa ini disebut subtitusi. Sickle cell anemia terbentuk akibat adanya proses subtitusi Berdasarkan basa nitrogen yang digantikan, mutasi subtitusi dibedakan atas:
Tingkat Mutasi
~ Mutasi gen (Mutasi Titik)
1. Transisi Transisi terjadi jika basa purin (adenin) diganti dengan basa purin lain (guanin) atau basa pirimidin (timin) diganti dengan basa pirimidin lain (sitosin)
Transisi Purin
T R A N V E R S I
Transisi pirimidin
T R A N V E R S I
Tingkat Mutasi
~ Mutasi gen (Mutasi Titik)
2. Transversi Transversi terjadi jika basa purin (adenin) diganti dengan basa purin lain (guanin, guanin) diganti dengan basa pirimidin (sitosin, timin) atau sebaliknya
Transisi Purin
T R A N V E R S I
Transisi pirimidin
T R A N V E R S I
Tingkat Mutasi
~ Mutasi gen (Mutasi Titik)
Tipe mutasi gen: b. Mutasi penyisipan dan pengurangan basa nitrogen Merupakan peristiwa menyisipnya suatu basa nitrogen dalam DNA atau peristiwa hilangnya satu atau beberapa basa nitrogen dalam DNA. Terjadi melalui Insersi dan delesi
Tingkat Mutasi
~ Mutasi gen (Mutasi Titik)
Insersi Adalah penyisipan satu atau lebih pasangan basa nitrogen yang terdapat dalam molekul DNA
Tingkat Mutasi
~ Mutasi gen (Mutasi Titik)
Delesi Adalah proses berkurangnya satu atau lebih pasangan basa nitrogen
Tingkat Mutasi
~ Mutasi gen (Mutasi Titik)
Tingkat Mutasi
~ Mutasi Kromosom /Aberasi Disebut juga mutasi besar. Perubahan pada yang terjadi pada kromosom dan perubahannya meliputi perubahan struktur dan jumlah kromosom Mutasi kromosom disebabkan gangguan fisik dan kimia yang menyebabkan kesalahan di dalam pembelahan sel (meiosis dan mitosis)
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom a. Delesi atau defisiensi Peristiwa hilangnya sebagian kromosom, karena patah
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom a. Delesi atau defisiensi Peristiwa hilangnya sebagian kromosom, karena patah
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom a.1. Delesi terminal Patahnya kromosom di dekat ujung suatu kromosom yang mengakibatkan hilangnya bagian ujung dari kromosom
1 2 3 4 5 6 7 8
Delesi 7-8
Asentris
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom a.2. Delesi Interkalar Patahnya kromosom dua tempat di bagian tengah
1 2 3 4 5 6 7 8
Asentris
Delesi 3 - 5
Asentris
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom Delesi pada manusia (sindrom cri-du cat / cat cry. Sindrom ini disebabkan terjadinya delesi kromosom pada kromosom autosom nomer 5. Sindrom ini ditemukan oleh Lejeune tahun 1963
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom Ciri-ciri sindrom cri-du-cat: ~ kepala kecil (microchephalus), ~ Muka lebar, seperti pelana ~ mata berjauhan, dan kelopak mata mempunyai lipatan ~ gangguan mental, IQ rendah 20 40 ~ penderita meninggal waktu bayi
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom Karyotipe sindrom cri-du-cat:
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom Penderita sindrom cri-du-cat:
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom b. Duplikasi peristiwa penambahan patahan kromosom pada kromosom normal, sehingga suatu bagian kromosom berlipat ganda
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom c. Inversi peristiwa patahnya kromosom di dua tempat dan melekat kembali pada tempatnya semula dengan posisi yang membalik
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom c. Inversi
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom c.1. Inversi parasentris terjadi karena kromosom patah di dua tempat dalam satu lengan
1
Inversi 2 - 7
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom c.2. Inversi perisentris terjadi karena kromosom patah pada kedua lengan
1 1 1 2 2 3 4 5 9 8 7 6 Kromosom cincin (tetap ada
karena memiliki sentromer)
3 3 4 10
4
5
5 6
6 7 8
10
10
10
1 2 8 7
6 5 4 3 9
Inversi 3 - 8
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom d. Translokasi Adalah peristiwa pindahnya potongan satu kromosom ke potongan kromosom lain yang bukan homolognya
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom e. Translokasi Adalah peristiwa pindahnya potongang satu kromosom ke potongan kromosom lain yang bukan homolognya
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom e. 1. Translokasi tunggal Jika kromosom yang patah pada satu tempat, kemudian bagian yang patah tersebut bersambungan dengan kromosom lain yang bukan homolognya
A B C D E M N L A B C D M N E L
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom e. 2. Translokasi perpindahan Terjadi jika kromosom patah di dua tempat dan patahannya bersambungan dengan kromosom lain yang bukan homolognya
A B C D E M N D E M N B C L A L
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom e. 3. Translokasi Resiprok Terjadi jika dua buah kromosom yang bukan homolognya patah pada tempat tertentu, kemudia patahan tersebut saling tertukar
A B C D E M N O L A B C N O M D E L
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom e. 3. Translokasi Resipok homozigot Terjadi jika dua pasang kromosom homolog patah pada tempat tertentu dan patahan tersebut saling bertukar secara sempurna
A B C D E A B C D E M N O M N O L L A B C N O A B C N O M D E M D E L L
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom e. 3. Translokasi Resipok heterozigot Terjadi jika masing-masing kromosom homolog pada pada tempat tertentu dan bagian yang patah tersebut saling bertukar dengan yang bukan homolog
A B C D E A B C D E M N O M N O L L A B C D E A B C N O M N O M D E L L
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom f. Katenasi Katenasi adalah kerusakan kromosom karena kromosom homolog ujungnya saling berdekatan sehingga membentuk lingkaran
Tingkat Mutasi
~ Perubahan struktur kromosom
Tingkat Mutasi
~ Perubahan jumlah kromosom Perubahan jumlah kromosom dapat terjadi setiap pada species. Perubahan jumlah kromosom terjadi saat meiosis (pindah silang atau gagal berpisah) ~ Dibedakan atas: a. Perubahan set kromosom (Euploidi) b. perubahan pergandaan (Aneuplodi)
Tingkat Mutasi
a. Perubahan Set kromosom (Euploidi) Euploidi terjadi karena adanya penambahan atau kehilangan perangkat kromosom (genom) pada makhluk hidup normal. Euploidi yang kehilangan genom disebut monoploid Euploidi yang ketambahan genom disebut poliploid
Tingkat Mutasi
a. Perubahan Set kromosom (Euploidi) Menurut prosesnya poliploidi terjadi secara: 1. Autopoliploidi Terjadi karena adanya kegagalan segregasi kromosom saat proses meiosis 2. Allopoliploidi Terjadi karena persilangan antar species yang berbeda set kromosomnya
Tingkat Mutasi
a. Perubahan Set kromosom (Euploidi)
Tingkat Mutasi
a. Perubahan Set kromosom (Euploidi)
Tingkat Mutasi
a. Perubahan Set kromosom (Euploidi) Organisme monoploid Organisme monoploidi sebagian besar adalah bakteri, fungi, alga, lumut dan serangga Hymenoptera. Organisme monoploidi kurang kuat dan bersifat steril karena kromosom homolognya tidak memiliki pasangan selama meiosis Individu monoploid pada tumbuhan seperti ganggang, cendawan dan lumut. Pada hewan seperti lebah jantan
Tingkat Mutasi
a. Perubahan Set kromosom (Euploidi) Organisme diploid Organisme memiliki genom 2n kromosom yang berfungsi untuk menunjang fertilitas, keseimbangabn,pertumbuhsn adaptasi, dan kemampuan hidup
Tingkat Mutasi
a. Perubahan Set kromosom (Euploidi) Organisme Triploid Pengaruh poliploid terhadap sel atau individu adalah: 1. Terjadinya pertumbuhan raksasa 2. Jumlah kandungan vitamin pada pertumbuhan poliploid lebih banyak 3. Kesuburan atau fertilitas umumnya berkurang
Tingkat Mutasi
a. Perubahan Set kromosom (Euploidi) Faktor penyebab terjadinya mutasi euploidi: 1. Pemberian zat kimia Kolkisin merupakan zat kimia yang dapat melipat gandakan jumlah kromosom, dengan cara menghalangi terbentuknya gelendong (spindel), sehingga pemisahan kromosom pada saat meiosis tidak dapat berjalan sempurna.
Tingkat Mutasi
a. Perubahan Set kromosom (Euploidi) Faktor penyebab terjadinya mutasi euploidi: 2. Peningkatan suhu Suhu yang tinggi dapat menyebabkan jumlah kromosom berlipat ganda 3. Dekapitasi Peristiwa pemotongan tunas tanaman sehingga tunas baru yang muncul tetraploid (4n)
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) Aneuploidi adalah perubahan yang terjadi karena suatu individu mempunyai kekurangan atau kelebihan kromosom dibandingan individu diploid normal. Aneuploidi disebabkan peristiwa anafase lag dan nondisjunction (gagal berpisah) saat meiosis
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) Mekanisme gagal berpisah dan proses fertilisasi
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi)
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) Diantara aneuploidi yang paling sering terjadi adalah trisomi (2n + 1). Beberapa trisomi pada manusia adalah: 1. Sindrome Down Merupakan trisomi pada kromosom autosom nomer 21. Penderita memiliki kelebihan kromosom autosom nomer 21
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) Ciri sindrom down: ~ tubuh pendek ~ wajah membulat ~ Kepala lebar dan mulut selalu terbuka ~ memiliki lipatan pada kelopak mata ~ hidung dan mulut tampak kotor, serta gigi rusak ~ memiliki IQ rendah 25 - 75
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) Karyotip kromosom sindrom down
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) Gambar penderita sindrom down
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) Kaki dan tangan lebih pendek dibandingkan dengan proporsi tubuh. Tangan lebar dan jari tangan pendek, hanya ada 1 garis pada telapak tangan yang disebut garis simian. Jari tangan kelima biasanya melengkung ke arah jari-jari lain, pendek, dan memiliki satu garis tangan. Kaki lebih lebar dan datar dengan jari-jari lebih pendek, terdapat celah yang lebar antara jari kaki pertama dan kedua.
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) Gambar penderita sindrom down
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 2. Sindrome Edwards Merupakan trisomi pada kromosom autosom nomer 18. Penderita memiliki kelebihan kromosom autosom nomer 18. Karyotipe penderita sindroma Edwards adalah 47 XX/XY + 18
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 2. Sindrome Edwards Ciri-ciri sindroma edwards ~ telinga dan rahang bawah rendah ~ mulut kecil, tengkorak lonjong ~ tuna mental ~ ginjal dobel ~ tulang dada pendek dan lebar ~ 90% penderita meninggal dunia dal 6 bulan pertama setelah lahir
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 2. Karyotipe Sindrome Edward
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 2. penderita Sindrome Edward
Penderita sindroma edwards yang berumur panjang. Limmerick telah merayakan ultah ke 17
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 3. penderita Sindrome Patau Merupakan trisomi pada kromosom autosom nomer 13. Penderita memiliki kelebihan kromosom autosom nomer 13. Karyotipe penderita sindroma patau adalah 47 XX/XY + 13
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 3. penderita Sindrome Patau Ciri-ciri: ~ Menyebabkan kematian pada usia muda, yaitu 3 bulan pertama setelah kelahiran ~ cacat mental, tuli, dan bibir sumbing atau palatum ~ polidaktili, mata kecil ~ kelainan otak, jantung, ginjal & usus ~ tangan dan kaki tampak rusak
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 3. Karyotipe Sindrome Patau
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 3. Penderita Sindrome Patau
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 3. Penderita Sindrome Patau
Natalia setelah berusia 5 tahun Natalia penderita sindrome patau ketika berusia 1 minggu, bibir sumbing, polidaktili, dan telinga rendah
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 4. Syndrome klinefelter Merupakan trisomi pada kromosom kromosom seks x. Penderita memiliki kelebihan kromosom seks jenis x. Karyotipe sindrome ini adalah 47 XXY
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 4. Syndrome klinefelter
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 4. Syndrome klinefelter Ciri-ciri: ~ Mempunyai fenotip pria tapi memiliki payudara ~ Suara tinggi seperti wanita ~ pertumbuhan rambut kurang ~ lengan dan kaki ekstrim panjang ~ testis kecil ~ steril (tidak memiliki sperma) ~ cenderung obesitas
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 4. Karyotipe Syndrome klinefelter
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 4. Karyotipe Syndrome klinefelter
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 4. Penderita Syndrome klinefelter
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 4. Penderita Syndrome klinefelter
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 5. Triple-X syndrome Merupakan trisomi pada kromosom kromosom seks x. Penderita memiliki kelebihan kromosom seks jenis x. Karyotipe sindrome ini adalah 47 XXX
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 5. Triple-X syndrome Ciri-ciri: ~ fenotip perempuan. ~ alat kelamin luar tidak berkembang hingga dewasa ~ payudara tidak berkembang ~ sedikit gangguan mental ~ otot lemah, menstruasi tidak teratur ~ Ovarium dalam keadaan spt menapouse
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 5. Karyotipe Triple-X syndrome
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 5. Karyotipe Triple-X syndrome
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 5. Penderita Triple-X syndrome
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 6. Syndrome Jacobs Merupakan trisomi pada kromosom kromosom seks Y. Penderita memiliki kelebihan kromosom seks jenis Y. Karyotipe sindrome ini adalah 47 XYY
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 6. Syndrome Jacobs Ciri-ciri: ~ Tingkat kecerdasan rendah ~ kecerdasan emosional terlambat ~ Badan tinggi, kurus, dan berjerawat ~ kemampuan berbicara dan membaca rendah ~ memiliki libido seksual yang normal ~ antisosial, agresif, kasar dan berwatak kriminal
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 6. Penderita Syndrome Jacobs
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 6. Penderita Syndrome Jacobs
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 6. Karyotipe Syndrome jacobs
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 6. Karyotipe Syndrome jacobs
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 7. Monosomi (sindrome turner) Merupakan monosomi pada manusia, dimana penderita memiliki kehilangan 1 kromosom seks jenis Y. Karyotipe sindrome ini adalah 45 X0
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 7. Monosomi (sindrome turner) Kelainan ini ditemukan oleh HH. Turner dengan ciri-ciri: ~ fenotip perempuan, tubuh pendek ~ payudara tidak tumbuh ~ leher bersayap ~ memiliki keterbelakangan mental ~ kelainan pada kardiovaskuler
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 7. Sindrome turner
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 7. Sindrome turner
Tingkat Mutasi
b. Perubahan pergandaan (aneuploidi) 7. Sindrome turner
Jenis Mutagen
Mutagen penyebab mutasi berupa mutagen kimia dan fisika Dasar penyebab mutasi sebenarnya adalah tautomer yaitu peristiwa ikatan antara basabasa nitrogen yang bukan pasangannya. Kecepatan mutasi tergantung pada lamanya paparan mutagen
Jenis Mutagen
Mutagen kimia 1. Bahan-bahan yang fungsinya sama (analog) dengan basa 5-bromourasil (5-BU) merupakan bahan kimia yang analog dengan Timin. Mutagen ini dapat berpasangan dengan adenin, dan juga analog dengan basa sitosin sehingga dapat berpasangan dengan guanin. Jika 5-BU bergabung dengan molekul DNA pada basa T atau C maka akan menyebabkan transisi AT GC
Jenis Mutagen
Jenis Mutagen
Mutagen kimia 2. Bahan-bahan interkalasi Adalah molekul 9-aminoakridin dan etidium bromida yang dapat mengganggu selama replikasi. Kadang-kadang satu atau dua pasang basa ditambahkan pada rangkaian DNA. Bahan-bahan interkalasi ini menyebabkan terjadinya peristiwa mutasi gen jenis insersi
Jenis Mutagen
Mutagen kimia 3. Bahan-bahan alkilasi Adalah senyawa yang mempunyai reaksi tinggi yang dapat menyebabkan mutasi dengan cara memindahkan gugus alkil (CH3-CH2-CH2 dst) pada satu basa dan merubah kekhususan pasangan basa: misalnya O6-alkilguanin dapat berpasangan dengan timin dan O4-alkiltimin dapat berpasangan dengan guanin, sehingga menyebabkan transisi. AT GC dan GC AT Bahan alkilasi juga menyebabkan kerusakan pita DNA dan depurinasi (pelepasan purin)
Jenis Mutagen
Mutagen Fisika 1. Irradiasi Elektromagnetik Diantaranya adalah Sinar UV dan gamma. Sinar UV dengan panjang gelombang 254 nm dapat diserap dengan kuat oleh DNA sehingga menyebabkan distribusi elektron pada basa nitrogen menjadi tidak teratur dan berada pada tingkat energi yang tinggi. Keadaan ini menyebabkan elektron pada basa nitrogen tersebut sangat reaktif dan sering menyebabkan pirimidin dimmer yaitu dua basa pirimidin yang berdekatan dalam satu pita DNA saling berikatan sehingga mencegah terjadinya replikasi normal
Jenis Mutagen
Mutagen Fisika 1. Irradiasi Elektromagnetik
Jenis Mutagen
Mutagen Fisika 1. Sinar X Adalah sinar berenergi tinggi yang dapat menembus ke dalam sel dan memiliki dampak sebagai berikut: a. Bila mengenai DNA menyebabkan kerusakan pada rantai punggung pada rantai punggung gula-pospat b. Menghasilkan radikal bebas yang mempunyai daya reaksi tinggi sehingga merusakkan sistem perbaikan DNA
Dampak Mutasi
Dampak mutasi pada salingtemas Mutasi merupakan penyebab adanya variasi genetik. Mutasi memiliki dampak yang menguntungkan dan yang merugikan: Mutasi yang menguntungkan: 1. Terbentuknya tanaman poliploid yang memiliki ukuran lebih besar, lebih sehat dan tanpa biji. Seperti semangka,jambu biji, jeruk, dan anggur
Dampak Mutasi
Dampak mutasi pada salingtemas 2. Dihasilkan bibit unggul seperti: padi atomita I dan II, kedelai muria, tomat bousel, kentang petronas 3. Terbentuknya varian baru seperti landak labino 4. Terbentuknya tanaman varietas baru yang kebal hama dan penyakit, dan tanaman yang dapat memproduksi pupuk sendiri 5 umbi-umbian yang tidak tidak cepat bertunas 6. Dihasilkan insulin sebagai obat untuk diabetes melitus
Dampak Mutasi
Dampak mutasi pada salingtemas Mutasi yang merugikan: 1. Mutan yang terbentuk bersifat letal 2. Mutan yang terbentuk biasanya memiliki kelainan, cacat atau sindrome 3. Membahayakan bagi lingkungan. Padi yang bersifat unggul dan resisten terhadap gulma ternyata dapat menularkan sifat-sifat tersebut pada gulma, sehingga gulma tumbuh subur dan susah diberantas