Anda di halaman 1dari 6

DIVISI PINOPHYTA

(GYMNOSPERMAE)
16 Februari 2015

1. Sifat Utama dan Klasifikasi

Sifat utama dari divisi Pinophyta adalah tumbuhan dengan biji yang telanjang, yang tumbuh
kurang lebih terdedah ke udara pada permukaan strobilus atau pada pangkal di antara daun-
daun. Serbuk sari dari Pinophyta berkecambah pada ovul yang terbuka dan serbuk sari
tumbuh dari tiap serbuk sari menembus jaringan ovul. Sebagian besar berupa tumbuhan
berkayu, semak rendah sampai pohon tinggi, sedangkan Magnoliophyta umumnya berupa
tumbuhan herba. Sifat-sifat lain dari divisi Pinophyta adalah :

1. Tidak adanya pembuluh trakea pada xylem, kecuali pada anak divisi Gnetophytina
2. Tidak adanya sel pengantar pada floem
3. Adanya gametofit betina yang terdiri dari banyak sel atau banyak nucleus
4. Tidak adanya pembuluh ganda
5. Adanya arkegonium pada gametofit betina, kecuali pada Gnetum dan Welwitschia

Divisi Pinophyta terdiri dari 3 anak divisi, yaitu Cycadophytina, Pinophytina dan
Gnetophytina. Sifat dari masing-masing anak divisi tersebut sebagai berikut.

1. Anak divisi Cycadophytina

Tumbuhan menyerupai tumbuhan palem atau tumbuhan paku-pakuan, kayu lunak, tanpa
trakea; strobilus jantan sederhana; Ovul dengan satu integument. Cycadophytina terdiri dari
tiga kelas, yakni Lyginopteridopsida (paku biji), Bennettiopsida dan Cycadopsida. Di antara
ketiga kelas tersebut hanya Cycadopsida yang masih survive, sementara kedua kelas lainnya
sudah punah.

1. Kelas Cycadopsida

Tumbuhan menyerupai palem atau tumbuhan paku, hidup pada periode Triassic (zaman
mesozoik) sampai sekarang. Daun majemuk pinnatus, membentuk mahkota pada ujung
batang, batang dengan empulur dan korteks yang padat, ada saluran resin. Tumbuhan
dioecius; biji terdapat pada megasporofil yang bergabung dalam strobilus kecuali pada Cycas
dimana rmegasporofil tersusun spiral pada batang seperti halnya daun; mikrosporofil tersusun
dalam strobilus jantan.

2. Anak divisi Pinophytina

Tumbuhan dengan daun tunggal, kayu tidak mempunyai trakea, relative padat, mikrostrobilus
tunggal; ovule dengan satu integument. Pinophyta terdiri d ari 3 kelas yaitu: kelas
Ginkgoopsida, Cordaitopsida, dan Coniferopsida.

1. Kelas Ginkgoopsida (Ginkgo)


55Pohon, hidup pada periode Permian sampai sekarang. Daun berbentuk tali atau kipas,
tulang daun dikhotomis, dioecious, ovul 2-10, mikrostrobili serupa spika. Satu-satunya jenis
yang masih hidup adalah Ginko biloba.

1. Kelas Coniferopsida (Conifers)

Umumnya berupa pohon, berupa semak, hidup pada periode Pennsylvanian sampai sekarang,
biasanya selalu hijau; daun berbentuk sisik atau bentuk jarum; strobilus jantan dengan
sporangia pada permukaan abaxial dari mikrosporofil; strobilus betina dengan ovul memipih
menempel pada permukaan atas sisik ovul yang dilindungi oleh suatu braktea.

3. Anak divisi Gnetophytina

Merupakan tumbuhan Gymnospermae yang problematik denga sifat-sifat morfologi yang


menarik. Strobilus jantan maupun strobilus betina majemuk, embrio dengan 2 cotyledon.

1. Suku-suku dalam Divisi Pinophyta

Anak divisi : Cycadophytina

Kelas : Cycadopsida

Bangsa : Cycadales

Suku : Cycadaceae (Pakishaji-Pakisahajian)

Pohon atau perdu yang menyerupai palem, jarang bercabang, kadang-kadang berumbi
(Zamia, Bowenia, Stangeria), empulur besar, pada kulit batang terdapat saluran-saluran resin.
Daun majemuk pinnatus, terkumpul di ujung batang membentuk mahkota (roset batang),
daun muda menggulung seperti daun paku-pakuan. Tumbuhan diocious, unisexual, strobili
terletak terminal. Strobilus jantan terdiri dari banyak mikrosporofil (stamen) yang tersusun
spiral, masing-masing membawa mikrosporangia (kantung sari) pada permukaan bawah,
mikrospora (serbuk sari) halus. Megasporofil (carpel) dari strobilus betina tersusun lepas satu
sama lain (Cycas) atau bersatu pada marga lain, setiap makrosporofil membawa 2 atau lebih
ovule dipinggirnya. Biji biasanya serupa drupa.

Suku ini terdiri dari 10 marga dan 100 jenis, tersebar didaerah tropis dan subtropics, terutama
di Mexico, India Barat, Amerika Selatan, Australia, dan Afrika Selatan. Satu marga (Zamia)
terdapat di Amerika Utara. Banyak jenis ditanam sebagai tanaman hias, beberapa jenis
menghasilkan tepung dari empulur batang atau biji muda yang dapat digunakan sebagai
bahan makanan. Daun beberapa Cycadaceae diperdagangkan, dan beberapa jenis
mengandung racun.

Contoh jenis:

Cycas rumhii Miq. (pakis haji,) C. circinalis L., C. revolute Thunb. (pakis jepang), akarnya
bersimbiosis dengan alga biru (Anabaena) yang mengikat nitrogen dari udara., C.siamensis
Miq (paku), hiasan.

Anak divisi : Pinophytina


Kelas : Ginkgoopsida

Bangsa : Ginkgoales

Suku : Ginkgoaceae

Pohon terdapat saluran resin. Daun tersebar, berbentuk kipas, sering bercangap dua, tulang
daun dikhotomis. Tumbuhan dioecious, strobilus jantan keluar dari ketiak daun, tanpa
braktea, membawa banyak sporofil, setiap mikrosporofil membawa 2 mikrosporangia; ovula
banyak terdapat pada batang yang pendek terdiri dari pasangan-pasangan yang bertangkai
(satu dari setiap pasang sering gugur), setiap ovul dengan semacam kerah pada dasarnya
(kemungkina sisa dari megasporofil), biji serupa drupe dengan integument luar berdaging dan
integument dalam keras.

Suku ini meruapakan monogeneric “Ginko” dan 1 jenis yaitu Ginko biloba L., berasal dari
Cina, sekarang banyak ditanam di taman-taman atau pinggir jalan di Jepang, Eropa dan
Amerika.

Kelas : Coniferopsida

Bangsa : Coniferales

Pohon, perdu, hidup pada periode Carboniferous sampai sekarang. Daun seperti jarum,
berupa sisik sampai linear atau lebar; mikrosporofil tunggal, berupa kerucut, megastrobili
majemuk, sering berupa kerucut. Terdiri dari 6 suku yaitu Pinaceae, Taxodiaceae,
Cupressaceae, Podocarpaceae, Cephalotaxaceae dan Araucariaceae. Dalam materi ini tidak
dibahas tentang Cephalotaxaceae.

Suku: Pinaceae (Tusam-tusaman)

Pohon, jarang perdu, mempunyai saluran resin. Daun umumnya selalu hijau (sedikit marga
yang bersifat deciduous), tunggal, bentuk jarum atau linear, tersebar, dua daun dalam satu
ikatan. Tumbuhan monoecious, strobilus jantan axillar atau terminal pada cabang pendek
dengan banyak mikrosporofil bertangkai yang tersusun spiral, masing-masing dengan 2-6
mikrosporangia; strobilus betina axillar atau terminal membawa sejumlah sisik-sisik ovula
yang tersusun spiral, setiap sisik ovul membawa 2 ovul pada permukaan atasnya; strobilus
betina yang masak tumbuh, menjadi conus (kerucut) yang mengeras dan berkayu. Biji
biasanya bersayap, embrio dengan 2-15 kotiledon.

Suku in terdir dari 10 marga dan 250 jenis, tersebar dibelahan bumi utara dan selatan,
samapai ke Sumatera, Jawa, Amerika dan India Barat. Pinaceae mempunyai kepentingan
ekonomi, sperti penghasil kayu (bangunan dan industri kertas), pulpwood, bahan-bahan kimia
seperti turpentine, resin, minyak esensil, serta sebagai tanaman hias, juga sering dipakai
untuk reboisasi.

Contoh jenis:

Abies balsamena Miller., penghasil bahan kanada balsam. Pinus merkusii Jungh. & De Vriese
(pinus, tusam), P. insularis Endl., 3 daun dalam satu ikatan, P. silvestris L.
Suku : Taxodiaceae

Pohon, umumnya tanpa saluran resin pada batang. Daun bentuk sisik atau jarum, persisten
atau deciduous. Tumbuhan monoecious; strobilus jantan kecil, tersusun serupa bulir; strobilus
betina berkayu, bulat, terletak terminal, sporofil dengan 2-9 ovula; braktea dan sisik ovula
bersatu sebagian atau seluruhnya. Biji dengan 2-3 sayap, embrio dengan 2-9 kotiledon.

Suku ini terdiri dari 10 marga dan 16 jenis, tersebar dari Asia Timur, Tasmania, dan Amerika
Utara. Beberapa jenis sebagai tanaman hias, dan dikenal sebagai kayu yang tahan terhadap
pembusukan atau kerusakan karena serangan rayap atau jamur.

Contoh jenis :

Cunninghamia lanceolata (Lamb) Hook., hiasan Taxodium distichum (L.) Rich

Suku : Cupressaceae

Pohon, perdu, umumnya mengandung resin. Daun kecil, berupa sisik, berhadapan atau
berkarang 3, selalu hijau. Tumbuhan monoecious, jarang dioecious; strobilus jantan kecil,
terminal pada cabang pendek dengan 2-24 mikrosporofil yang tersusun bersilangan atau
dalam lingkaran, terdapat braktea pada setiap strobilus; mikrosporofil melebar membentuk
sisikyang besar, dengan 2-7 mikrosporangia pada sisi bawah; strobilus betina kecil, terminal,
dengan sejumlah sisik-sisik (makrosporofil) yang tersusun bersilangan atau dalam lingkaran,
setiap sisik dengan 1-20 ovula; strobilus betina yang masak berkayu (Thuja, Cupressus) atau
berdaging (Juniperus). Biji tidak bersayap atau dengan 2-3 sayap, embrio dengan 2 kotiledon.

Suku ini terdir dari 19 marga dan 130 jenis, tersebar luas diseluruh dunia. Contoh jenis:

Cupressus sempervirens L., Junniperus chinensi L., hisan, kayu wangi, J. communis L., buah
untuk pembuatan minuman keras “jenever”, Thuja occidentalis L., penghasil minyak cedar,
Thuja orientalis L.

Suku : Pdocarpaceae (Jemuju-jemujuan)

Pohon atau perdu. Daun tersebar, berhadapan atau tersusun spiral, berbentuk sisik, jarum atau
lanset. Pada Phyllocladus, daun tereduksi dan terdapat filokladium/kladodium, yaitu cabang
yang berubah bentuk dan fungsinya menjadi seoerti daun. Tumbuhan umumnya dioecious,
strobilus terletak di ketiak daun; strobilus jantan dengan banyak mikrosporofil yang tersusun
spiral, setiap mikrosporofil dengan sepasang mikrosporangia; strobilus betina dengan satu
ovula (jarang beberapa) yang diliputi oleh suatu lapisan sukulen yang disebut epimatium dan
duduk pada suatu reseptakulum yang terdiri dari sisik-sisik yang bersatu. Biji dapat
seluruhnya diliputi oleh epimatium (Podocarpus) atau sebagaian tetrtanam pada arilus
berbentuk cawan (Phylocladus), embrio dengan 2 kotiledon.

Suku ini terdiri dari 7 marga dan sekitar 150 jenis, tersebar terutama dibelahan bumi bagian
selatan.

Contoh jenis :
Podocarpus amarus Bl. (ki pahit), P. blumei Endl (ki bima), P. imbricatus Bl. (kijemuju),
kayu bahan bangunan., P. polystachyus R.Br (Gambar 5)

Suku : Araucariaceae (Damar-damaran)

Pohon, mempunyai saluran resin. Daun tersebar, bentuk jarum atau lebar. Tumbuhan
monoecious atau diecious, strobilus jantan besar, axillar atau terminal pada cabang-cabang
pendek dengan mikrosporofil bertangkai dan berbentuk sisik, pada bagian bawahnya banyak
(4-16) mikrosporangium yang panjang; strobilus betina besar terminal cabang pendek,
dengan banyak makrosporofil yang tersusun spiral, masing-masing 1 ovul pada bagian atas
(pada Araucaria diselubungi oleh lidah-lidah yang berlekatan dengan makrosporofil).
Makrosporofil setelah penyerbukan bertambahlah besar, kaku atau berkayu. Biji dengan
embrio 2-4 kotiledon.

Suku ini terdiri dari 2 marga, yaitu Agathis, tersebar di Indocina sampai Selandia Baru, dan
Araucaria yang tersebar di Amerika Selatan dan Negara-negara sekitar Pasifik Selatan.

Contoh jenis:

Agathis dammara (Lamb.) L.C.Rich. (dammar, gambar 6)A. australis Steud. Araucaria
cunninghamii D. Don., A. heterophylla (Salisb) Franco, hiasan.

Anak divisi : Gnetophytina

Kelas : Gnetopsida

Bangsa : Gnetales

Suku : Gnetaceae (Belinjo-belinjoan)

Pohon, perdu atau liana, tanpa saluran resin, pada pembuluh xylem sudah terdapat trakea,
saluran lender terdapat pada floem. Daun tunggal, berhadapan, bentuk ovatus, elliptic sampai
oblongus dengan tulang daun menyirip. Tumbuhan monoecious; bunga dalam strobilus yang
membentuk panikula, terletak axiilar atau terminal; pada pembungaan terdapat nodus-nodus,
setiap nodus terdapat braktea-braktea serupa sisik terletak dalam lingkaran dan bersatu
membentuk struktur serupa cawan yang disebut kupula;pada strobilus jantan, di atas kupula
terdapat sejumlah bunga-bunga jantan yang tersusun spiral; setiap bunga jantan mempunyai
badan serupa perigonium berbentuk corong yang didalamnya terdapat 1 stamen dengan 2
anther mikrosporangia;pada strobilus betina di atas kupula terdapat 1 lingkran bunga bunga
betina yang sebagian besar fertile,setiap bunga betina mempunyai 1 ovul yang d bungkus
oleh perianthium yang berdaging ,ovul dengan 2 integumen yang membungkus neselus,setiap
integumen terbuka pada bagian apeks;setelah biji masak,integument luar mengeras.embrio
dengan 2 kotiledon.

Suku ini merupakan monogeneric’’gnetum’’dan sekitar 30 jenis,tersebar di daerah


tropis.suku ini mempunyai kepentingn ekonomi cukup tinggi,yaitu biji di buat dan gurih,daun
muda dan biji untuk sayur,kulit kayu di buat benang jala dan sebagian bahan pembuat kertas.

Contoh jenis;
Gnetum gnemon L(melinjo,belinjo,gambar 7)

Anda mungkin juga menyukai