OLEH:
Shinta Fitriannisa
10618019
Kelompok 9
1.2. Tujuan
Berikut ini merupakan tujuan dilakukannya praktikum modul reproduksi tumbuhan.
1. Menentukan hasil analisis fase meiosis pada anther kuncup bunga Lilium sp.
2. Menentukan kesiapan bunga Lilium sp. untuk menerima polen berdasarkan reseptivitas
stigma.
3. Menentukan persentase viabilitas polen pada bunga Lilium sp.
4. Menentukan laju pertumbuhan tabung polen pada tanaman Lilium sp.
1.3 Hipotesis
Berikut ini merupakan hipotesis hasil praktikum modul reproduksi tumbuhan.
1. Pada anther kuncup bunga Lilium sp. dapat terjadi fase meiosis I yang terdiri dari tahap
profase I, metaphase I, anaphase I, telophase I dan meiosis II yang terdiri dari tahap
profase II, metaphase II, anaphase II, telophase II.
2. Stigma pada bunga Lilium sp. sudah reseptif untuk menerima polen.
3. Viabilitas polen pada bunga Lilium sp. adalah sekitar lebih dari 50%.
4. Laju pertumbuhan tabung polen pada tanaman Lilium sp. akan berjalan cepat bila polen
sesuai dengan putih (compatible), dan laju pertumbuhan akan lambat bila polen tidak
sesuai (incompatible).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Alat Bahan
Botol vial Antera kuncup bunga Lilium sp.
Kaca objek Kaca penutup
Tisu/Lap Larutan corney
Jarum jara Alkohol 96%, 70%, 50%, 30%
Bunsen Asam asetat
Jarum jara Asetokarmin
Mikroskop cahaya Kertas saring
Mikroskop stereo Medium BK
Mikroskop inverted Stigma kuncup bunga Lilium sp.
Larutan Goomasie Blue
Sudan Black
Larutan H2O2
FDA 0,1%
Aseton
Gambar 4.1
Fase Profase 1 pada hasil pengamatan
anther Lilium sp.
Gambar 4.4 Terdapatnya
Fase Metafase 1 pada anther Lilium sp.
kromosom homolog
berdasarkan literatur
yang berderet di
ekuator
Gambar 4.3
Fase Metafase 1 pada anther Lilium sp.
Gambar 4.6 Teramati kromosom
Fase Anafase 1 pada anther Lilium sp.
yang tertarik ke arah
berdasarkan literatur
kutub-kutub sel
Gambar 4.5
Fase Anafase 1 pada anther Lilium sp.
4.1.2 Uji Reseptivitas Stigma
Jenis Uji Hasil Uji Foto Pengamatan Keterangan
Protein - Hasil uji negative
karena warna reagen
Coomasie blue tetap
berwarna kemerahan
yang menandakan
Gambar 4.7
eksudat tidak
Hasil uji protein dengan reagen Coomasie blue
mengandung protein
Karbohidrat - Hasil uji negative
karena warna reagen
lugol tetap oranye
kecoklatan yang
menandakan eksudat
tidak mengandung
Gambar 4.8
Hasil uji karbohidrat dengan reagen Lugol karbohidrat
Lipid + Hasil uji positif
karena eksudat
ditambah reagen
menjadi warna hitam
yang menandakan
eksudat mengandung
Gambar 4.9
Hasil uji Lipid dengan Reagen Sudan Black
lipid
Aktivitas + Terdapat gelembung
Peroksidase yang menandakan
terbentuknya H2O
dan gas oksigen
akibat proses
Gambar 4.10
oksidasi oleh
Hasil uji aktivitas peroksidase
peroksida
4.1.3 Uji Viabilitas Polen
Foto di bawah sinar tampak Foto di bawah sinar biru
Pollen Lilium sp. dibawah sinar tampak Pollen Lilium sp. dibawah sinar biru
Gambar 4.13
Pertumbuhan Tabung Polen setelah
diinkubasi dengan medium selama 0 jam
Gambar 4.14
Pertumbuhan Tabung Polen setelah
diinkubasi dengan medium selama 2 jam
3 Tabung polen baru bertumbuh
hingga panjang 80 µm
Gambar 4.15
Pertumbuhan Tabung Polen setelah
diinkubasi dengan medium selama 3 jam
Gambar 4.16
Pertumbuhan Tabung Polen setelah
diinkubasi dengan medium selama 4 jam
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari percobaan modul reproduksi tumbuhan ini yaitu,
1. Anther kuncup bunga Lilium sp. sedang berada pada fase meiosis profase I dan
metaphase I.
2. Stigma dari bunga Lilium sp. belum reseptif untuk menerima polen karena tidak
mengandung karbohidrat dan protein.
3. Viabilitas dari polen pada bunga Lilium sp. adalah sebesar 32,4%
4. Laju pertumbuhan tabung polen pada tanaman Lilium sp. adalah 485 µm/jam.
5.2 Saran
Saran yang diberikan untuk pelaksanaan praktikum ini adalah
1. Memperhatikan proses squash pada pengamatan meiosis agar sampel tidak rusak.
2. Memperhatikan pemberian warna agar tidak berlebihan sehingga hasil yang didapat tidak
berwarna terlalu tebal dan sulit diamati.
DAFTAR PUSTAKA
Beck, C., 2010. An Introduction to Plant Structure and Development. Cambridge: Cambridge
University Press.
Bhojwani, S. & Bhatnagar, 1978. The Embryology of Angiosperm. New Delhi: Vikas Pubishing
House Ltd..
Cullen, J., Knees, S. G. & Cubey, S., 2011. The European Garden Flora, Vol.1. 2 ed. Cambridge:
Cambridge University Press.
Freeman, S., 2011. Biological Science. 6th ed. New York: Pearson.
Fritz, R., 1992. Plant Resistance of Herbivores and Pathogens. Chicago: University of Chicago
Press.
Harrison, J., 2009. Lilium Oriental. [Art].
Hasanuddin, H., 2009. Penentuan Viabilitas Polen dan Reseptif Stigma pada Melon (Cucumis
melo L.) serta Hubungannya dengan Penyerbukan dan Produksi Buah. Jurnal Unsyiah,
2(3), pp. 22-28.
Pelkonen, V.-P. & Pirttila, A.-M., 2012. Taxonomy and Phylogeny of the Genus Lilium.
Floriculture and Ornamental Biotechnology, 6(2), pp. 1-8.
Shebs, S., 2005. Lilum candidum at VanDusen Botanical Garden. [Art].
Taiz, L. & Zeiger, E., 2002. Plant Physiology. 3rd ed. Sunderlang Massachusetts: Sinauer
Associates, Inc..
Ulfah, S., 2016. Perkembangan Bunga dan Uji Viabilitas Serbuk Sari Bunga Lipstik
Aeschynanthus radicans var. di Kebun Raya Bogor. Buletin Kebun Raya, pp. 21-32.