KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris), DAN KACANG KEDELAI (Glycine max L.)
SERTA KARAKTERISASI PIGMEN PADA DAUN BAYAM (Amaranthus hybridis L.),
BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.), UMBI KUNYIT (Curcuma longa Linn.),
BUAH BIT (Beta vulgaris L.), KULIT BUAH NAGA (Hylocereus sp.), KULIT JERUK
(Citrus sp.), DAN KULIT BUAH TOMAT (Capsicum annuum L.)
OLEH:
Shinta Fitriannisa
10618019
Kelompok 9
1.2. Tujuan
Berikut ini merupakan tujuan dilakukannya praktikum modul enzim ɑ-amilase dan
karakterisasi pigmen tumbuhan
1. Menentukan pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim α-amilase
2. Menentukan persentase pati yang terurai oleh enzim α-amilase dengan metode Bernfeld
3. Menentukan jenis dan karakteristik pigmen ekstrak sampel melalui nilai absorbansi dan
Rf
1.3 Hipotesis
Berikut ini merupakan hipotesis hasil praktikum modul enzim ɑ-amilase dan
karakterisasi pigmen tumbuhan.
1. Seiring peningkatan suhu, aktivitas enzim ɑ-amilase akan bertambah hingga mencapai
suhu tertentu, pada suhu rendah, aktivitas enzim ɑ-amilase akan berkurang.
2. Pati yang terurai oleh enzim ɑ-amilase dengan metode Benfeld pada kacang kedelai
memiliki persentase lebih tinggi dibanding pati pada kacang merah dan kacang hijau
3. Berdasarkan nilai absorbansi dan Rf dari ekstrak sampel, pada bayam hijau terdapat klorofil
yang memantulkan cahaya hijau, bayam merah mengandung anthosianin yang
memantulkan cahaya merah, umbi kuning mengandung xanthofil yang memantulka n
cahaya kuning.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Enzim
Pada makhluk hidup, hampir setiap reaksi yang terjadi pada metabolis m
membutuhkan enzim untuk dapat terjadi. Enzim adalah protein yang berperan sebagai
katalis reaksi biologis (Tymoczko, 2002). Enzim menempel pada substrat dan merubahnya
menjadi produk. Hal ini terjadi secara spesifik, yang artinya suatu enzim hanya dapat
menempel pada satu jenis substrat tertentu. Contohnya enzim α-amilase hanya mampu
menempel pada substrat amilosa dan merubahnya menjadi glukosa.
Enzim berkerja dengan cara mencari jalan agar energi aktivasi yang dibutuhka n
unutk menjalankan reaksi menjadi lebih kecil. Hal ini dilkaukan dengan menggunakan efek
elektrostatik terutama pada lingkungan yang relative polar yang diorientasikan ke distribus i
muatan keadaan transisi atau dalam kata lain dengan cara menstabilisasikan keadaan
transisi reaksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim yaitu konsentrasi substrat
dan enzim, pH, suhu, keberadaan kofaktor dan ion logam (de Bolster, 1997).
4.2 Uji Kualitatif Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Enzim Alfa Amilase
4.2.1 Hasil pengamatan kualitatif pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim
Gambar 4.1
Hasil Pengamatan Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Enzim ɑ-Amilase dari Kacang Hijau
Gambar 4.3
Hasil KLT Pigmen Tumbuhan Kelompok 1-7 M enggunakan Silica Gel
Gambar 4.4
Hasil KLT Pigmen Tumbuhan Kelompok 8-14 M enggunakan Silica Gel
Gambar 4.4
Hasil KLT Pigmen Tumbuhan Kelompok 9 M enggunakan Kertas Saring
Berdasarkan hasil KLT pigmen tumbuhan hasil perlakuan 1-14, berikut merupakan
hasil perhitungan rf (retention factor) tiap kelompok jika jarak yang ditempuh eluen
adalah 12,2 cm
Kelompok 1= 0,07
Kelompok 2= 0,07 dan 0,27
Kelompok 3=0,07 dan 0,25
Kelompok 4= -
Kelompok 5= -
Kelompok 6= 0,19 dan 0,32
Kelompok 7= -
Kelompok 8= 0,05; 0,18; 0,3; 0,47; 0,51; dan 0,56
Kelompok 9= 0,18 dan 0,45
Kelompok 10= 0,07; 0,2; dan 0,95
Kelompok 11= 0,02
Kelompok 12= -
Kelompok 13= 0,15 dan 0,23
Kelompok 14= -
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari percobaan modul ini yaitu.
1. Berdasarkan eksperimen, tidak ada pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim ɑ-amilase
dari kacang hijau.
2. Rata-rata persentase pati yang terurai oleh enzim α-amilase yang beraasal dari kacang
kedelai adalah 54%, pati yang terurai enzim α-amilase yang berasal dari kacang hijau
sebesar 38,28%, dan pati yang terurai oleh enzim α-amilase dari kecang merah sebesar
38,26%.
3. Berdasarkan nilai absorbansi dan Rf bayam hijau dan bayam merah mengandung
pigmen klorofil a dan klorofil b, kunyit mengandung karoten, umbi bit dan kulit buah
naga mengandung anthosianin, kulit jeruk mengandung karoten, dan pigmen pada kulit
tomat tidak dapat ditentukan.
5.2 Saran
Saran yang diberikan untuk pelaksanaan praktikum ini adalah
1. Saat pengujian kromatografi lapis tipis dari pigmen tumbuhan, gunakan etanol sebagai
pengganti methanol jika hasil KLT tidak terlihat oleh mata. Penggunaan ethanol akan
menunjukkan warna yang lebih jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z., 2000. Kinetika Hidrolisis Enzim Alpha-Amilase dari Biji Sorgum. Akta Agrosia, 4(1),
pp. 25-33.
Chichester, C., 1982. Advances in Food Research, Vol 28. New York: Academic Press.
de Bolster, M., 1997. Glossary of Terms Used in Bioinorganic Chemistry: Cofactor. International
Union of Pure and Applied Chemistry, 2(7), p. 10.
Ghamande, M., Hyder, S. & Subhash, P., 2018. Plant Pigment Paper Chromatography.
International Journal of Management , 8(10), p. 2094.
Grotewold, E., 2006. The Genetics and Biochemistry of Floral Pigments. Annual Review of Plant
Biology, pp. 761-780.
Kumari, A., Singh, V. & Fitter, J., 2010. Alpha-Amylase from Germinating Soybean (Glycine
max) Seeds - Purification, Characterization and Sequantial Similarity of Conserved and
Catalytic Amino Acid Residues. Phytochemistry, Volume 71, pp. 1657-1666.
Mezgebe, T. & Shura, G., n.d. Separation of Leaves Pigment In Case of "Endod" Leaves By Using
Thin Layer Chromatography. International Journal of Technology Enhancement and
Emerging Engineering Research, 3(6).
Negi, I. & Bonerjee, R., 2010. Optimization of Culture Parameters to Enhance Production of
Amylase and Protease in a single Fermentation. African Journal of biochemistry Research,
pp. 73-80.
P., T., Le Leggio, L. & Mansfield, J., 2007. Alpha-Amylase from Mung Beans (Vigna radiata)--
Correlation of Biochemical Properties and Tertiary Structure by Homology Modelling.
Phytochemistry, 68(12).
Tymoczko, J., 2002. Biochemistry. 5th ed. San Fransisco: W.H. Freeman.
Wati, D. A., Martasari, C., Kendarini, N. & Saptadi, D., 2017. Identifikasi Warna Kulit buah 14
Aksesi Jeruk (Citrus sp.) Terseleksi dengan Marka Molekuler. Jurnal Produksi Tanaman,
5(6), pp. 981-988.
Wulandari, L., 2011. Kromatografi Lapis Tipis. Jember: PT. Taman Kampus Presindo.