OLEH:
Imaduddien Raihan Budiyanto
10618053
Kelompok 2
2.1 Enzim
Enzim adalah suatu protein yang memiliki fungsi sebagai katalis suatu reaksi kimia. Enzim
memiliki sifat spesifik yang artinya enzim hanya bekerja pada suatu reaksi tertentu saja.
Katalisasi yang dilakukan enzim adalah dengan menurunkan energi aktivasi reaksi tersebut.
Enzim memiliki sisi aktif yang berperan sebagai domain enzim tersebut bekerja.
Mekanisme penurunan energi aktivasi pada enzim adalah dengan mencari jalan lain suatu
reaksi tersebut terjadi tanpa mengubah produk yang dihasilkan. Teori pertama disebut teori
lock and key yang menyatakan sisi aktif enzim dan substrat memiliki bentuk yang
komplemen sehingga enzim dapat berikatan dengan substrat. Teori kedua adalah teori
induced fit yang menyatakan bahwa sisi aktif enzim menyesuaikan terhadap bentuk
substrat.
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kerja enzim, antara lain, suhu, pH, inhibitor,
aktivator, dan substrat. Enzim memiliki rentang suhu optimal agar enzim tersebut bekerja
sebagian besar enzim pada manusia bekerja optimal pada suhu sekitar 35°C hingga 40°C.
Pada suhu tinggi enzim akan rusak sedangkan pada suhu rendah enzim menjadi tidak aktif.
Untuk faktor pH sama seperti suhu, enzim juga akan bekerja secara optimal pada rentang
pH tertentu, enzim cenderung rusak ketika berada di pH yang relatif rendah. Inhibitor dan
aktivator bekerja antagonis, konsentrasi inhibitor yang tinggi akan menyebabkan laju
enzim menurun sedangkan aktivator yang banyak akan meningkatkan laju enzim.
Enzim amilasi merupakan jenis enzim yang memiliki kemampuan memutus ikatan
glikosidik molekul pati. Terdapat beberapa jenis enzim amilase yaitu enzim α-Amilase, β-
Amilase, dan γ-Amilase. Dalam penamaan kimia enzim α-Amilase disebut endo-1,4-α-D-
glukan glukohidrolase. Nama tersebut artinya enzim tersebut akan memotong pati secara
acak pada ikatan 1,4-α-D-Glikosisdik monomer glukosa pada rantai linier amilosa (Nelson
& Cox, 2004).
Pigmen utama pada tumbuhan dalah klorofil, pigmen ini memantulkan cahaya hijau dan
berperan sebagai pigmen antena yang menangkap elektron. Pigmen lain pada tumbuhan yaitu
karoten yang menghasilkan warna oranye, antosianin yang menghasilkan warna ungu, atau
xantofil yang memantulkan warna kuning.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum ini tercantum pada table di
bawah ini
Tabel 3.1 Alat dan Bahan
Alat Bahan
• NaCl 0,1 M
• PVP 1 %
• Aseton
• Buffer fosfat pH 6
• Pipa kapiler
• Alkohol 96 %
• Larutan I2 KI
• Tabung B
Tabung ini digunakan sebagai blanko. Pada tabung ini, 0,5 mL 0,05 M sodium
phosphate buffer pH 7,0 dan 1 mL H2O dicampurkan sebagai pengganti pati.
Kemudian, larutan ditetesi 0,5 mL ekstrak enzim.
Deteksi pati dilakukan dengan menambahkan 0,5 mL larutan I2KI ke setiap tabung. Nilai
absorbansi sampel kemudian diukur pada panjang gelombang 580 nm dengan
spektrofotometer.
3.2.4 Karakterisasi Pigmen Jaringan Tumbuhan dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
• Ekstraksi Daun merah, Daun hijau, Umbi kuning
Sampel ditimbang masing-masing 1 gram, digerus dengan mortar, dan direndam
dalam 10 mL aseton selama 30 menit. Rendaman disaring dengan corong gelas
sehingga didapat ekstrak aseton sampe. Ekstrak tersebut lalu dipartisi di dalam tabung
reaksi dengan menambahkan dietil eter:H2O (1:1) 5 mL sehingga diperoleh lapisan air
(bawah) dan dietil eter (atas).
• Analisis dengan KLT silica gel
Plat silica gel ukuran 3x7 cm ditotolkan ekstrak dengan pipa kapiler pada jarak 1
cm dari tepi bawah. Plat KLT dicelupkan pada bejana yang telah diisi larutan
pengembang (heksan:etil asetat/7:3). Bejana ditutup dan dibiarkan larutan pengembang
merambat ke atas sampai ± 1 cm dari tepi atas. Plat KLT diangkat dan dikeluarkan lalu
ditandai tinggi jarak tempuh pengembang. Plat dikeringkan dan diamati spot-spot yang
terbentuk. Kromatogramnya digambarkan dan ditentukan pigmen-pigmen yang
terpisahkan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Suhu
Dingin Panas
Ruang
Kulit Buah
1,231 0,942 1,067 1,334 1,608 1,589 1,792 1,609 1,521 1,497 1,635 1,576 1,533
Naga
Kulit Buah
1,933 1,134 1,127 1,291 1,350 1,117 1,317 1,418 1,566 1,589 1,727 1,664 1,604
Jeruk
Kulit Buah
1,375 0,843 0,914 1,103 1,180 0,971 1,187 1,286 1,443 1,478 1,619 1,561 1,517
Tomat
Grafik 4.1 Absorbansi Pigmen
4,5
3,5
3
Nilai Absorbansi
2,5
1,5
0,5
0
400 425 450 475 500 525 550 575 600 625 650 675 700
Panjang Gelombang (nm)
.
4.3.2 Penjelasan Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan yang didapatkan pada Tabel dan Grafik
didapatkan absorbansi maksimum pada bayam hijau saat panjang gelombang
400-425 nm, pigmen bayam merah pada 400-575 nm, pigmen kunyit pada 400-
500 nm, pigmen umbi bit pada 350-575 nm, pigmen kulit buah naga pada 550
nm, pigmen kulit buah jeruk pada 400 nm, pigmen kulit buah tomat pada 650
nm. Sedangkan menurut literatur yang didapatkan absorbansi pigmen pada
panjang gelombang 380-485 nm adalah pigmen yang menyerap warna biru.
Pada panjang gelombang 485-565 nm merupakan pigmen yang menyerap
warna hijau. Pigmen yang menyerap 565-620 nm menyerap warna kuning
sampai jingga dan terakhir warna merah diserap pada panjang gelombang 620-
740 nm. Warna yang diserap komplementer dengan yang dipantulkan. Pigmen
karotenoid yang terdiri dari pigmen karoten yang memantulkan warna jingga
dan xantofil yang menghasilkan warna kuning. Kedua pigmen tersebut
menyerap warna selain kuning dan jingga sehingga warna yang dipantulkan
adalah kuning dan jingga. Sedangkan pigmen yang menyerap warna selain
merah akan memantulkan warna merah, pigmen ini disebut antosisanin.
Terakhir pigmen yang merupakan pigmen utama pada tumbuhan yang
memantulkan warna hijau disebut klorofil (Taiz & Zeiger, 2002) .
4.4 Karakterisasi pigmen tumbuhan dengan kromatogafi lapis tipis (KLT)
4.4.1 Hasil Pengamatan
Gambar 4.2 Uji KLT dengan Kertas Saring Gambar 4.3 Uji KLT dengan Pelat
Silika
5.1 Kesimpulan
1. Suhu memengaruhi kerja enzim α-Amilase, semakin tinggi suhu lingkungan maka
kerja enzim akan semakin baik hingga titik optimum. Setelah suhu melebihi titik
optimum enzim akan terdenaturasi.
2. Presentasi pati yang terurai pada percobaan kacang hijau, kacang merah, dan kacang
kedelai berturut-turut 14,29%; -25,21%; 47,68%.
3. Pada bayam merah terdapat pigmen antosianin dengan Rf 1 dan 0,8.
5.2 Saran
1. Dilakukan penyimpanan enzim yang lebih baik sehingga tidak terdenaturasi
2. Digunakan spektofotometer yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA