Anda di halaman 1dari 12

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum fisiologi tumbuhan dengan judul


”Pengamatan Skala Mikro Pada Enzim Katalase” yang disusun oleh:
Nama : Nuramina Muslimin
NIM : 1614040022
Kelas : Pendidikan Biologi B
Kelompok : III (tiga)
Telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten/Koordinator Asisten, maka dinyatakan
diterima.

Makassar, maret 2018


Koordinator Asisten Asisten

Ferry Irawan, S.Pd Ahmad Jihadi


NIM:1314040008

Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab

Dr. Ismail, M.S.


NIP: 19611231 198603 1 015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Setiap mahluk yang ada dimuka bumi memerlukan suatu
komponen untuk membantu melakukan aktivitas dalam tubuhnya agar
dapat berlangsung secara optimal dan efisien. Maka sang pencipta telah
menciptakan suatu komponen yang dapat menunjang proses metabolisme
dalam tubuh baik itu pada tumbuhan maupun pada binatang agar dapat
melakukan proses dalam tubuhnya sebagai bentuk agar dapat bertahan
hidup. Metabolisme adalah keseluruhan dari proses reaksi kimia suatu
organisme yang terdiri menjadi dua jalur yakni jalut katabolik dan jalur
anabolik, tetapi kita tidak akan membahas metabolisme, secara khusu akan
dibahas tentang Enzim. Mengapa enzim sangat penting bagi tumbuhan?
Karena enzim merupakan komponen yang membantu proses-proses
metabolisme dalam tubuh. Baik itu pada saat awal mula pertumbuhan,
perkecambahan, hingga sampai kepada perkembangan.
Metabolisme memerlukan enzim yang bekerja spesifik tanpa ikut
bereaksi didalamnya. Enzim merupakan makromolekul yang berperan
sebagai katalis, agen kimiawi yang mengubah laju reaksi tanpa ikut terlibat
dalam reaksi. Hampir setiap fungsi dinamik dalam mahluk hidup
tergantung pada protein. Enzim pun sebagai biokatalisator yang berperan
penting dalam tubuh suatu individu. Salah satu enzim yang terdapat dan
banyak ditemui pada tumbuhan adalah enzim katalase. Enzim katalase
merupakan Katalase memainkan peran sentral dalam menjaga
keseimbangan selular hidrogen peroksida pada tanaman.
Praktikum yang telah dilakukan sebelumnya adalah pengujian
terhadap buah-buahan dan sayur-sayuran yang mengandung enzim
katalase. Adapun sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan
buah nenas (Ananas comosus), mentimun (Cucumis Sativus), dan dengan
menggunakan buah tomat (Solanum lycopersicum).
B. Tujuan praktikum
Untuk mengetahui apakah dalam buah Mentimun, Nenas, dan
Tomat mengandung enzim katalase atau tidak.
C. Manfaat praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui dengan baik dalam buah mentimun,
nenas, dan tomat mengandung enzim katalase atau tidak.
BAB II
KAJIAN PUTAKA

Enzim merupakan makromolekul yang berperan sebagai katalis, agen


kimiawi yang mengubah laju reaksi tanpa ikut terlibat dalam reaksi. Hampir setiap
fungsi dinamik dalam mahluk hidup tergantung pada protein. Faktanya, nilai
penting protein digaris bawahi oleh namanya, yang berasal dari kata proteos yang
berarti pertama. Beberapa protein mempercepat reaksi kimia. Kehidupan tidak
akan mungkin terjadi tanpa enzim, yang sebagian besar diantaranya adalah
protein. Protein-protein enzimatik meregulasi metabolisme dengan cara bekerja
secara spesifik atau secara selektif tanpa ikut bereaksi. Karena enzim dapat
melakukan fungsinya berulang-ulang, molekul ini dapat dianggap sebagai kuda
hela yang mempertahankan sel tetap bekrja dengan cara melaksanakan proses-
proses kehidupan (Campbell, 2008).
Aktivitas hidup dikontrol oleh enzim. Enzim merupakan molekul protein
yang bertindak sebagai katalis biologi dengan karakteristik, pertama fungsi dasar
enzim adalah meningkatkan kecepatan reaksi. Umumnya reaksi seluler terjadi
jutaan kali lebih cepat dibandingkan dengan tanpa enzim. Kedua, umumnya enzim
bekerja secara spesifik dengan hanya satu reaktan (disebut substrat)
untukmenghasilkan produk (Ismail, 2014).
1. Sifat-sifat enzim
Menurut Ismail (2014) enzim memiliki beberapa sifat yaitu:
a. Secara kimia, umumnya enzim merupakan protein globular.
b. Enzim merupakan katalis yang memecah atau mensintesis senyawa
kimia yang lebih kompleks. Enzim memungkinkan reaksi berlangsung
lebih cepat untuk mendukung hidup. Enzim bekerja sangat efisien.
Umumnya enzim dapat mengkatalisis rekasi antara 1 dan 10.000
molekul substrat perdetik.
c. Enzim hanya terdapat dalam jumlah kecil di dalam sel karena mereka
tidak dapat di ubah selama reaksi. Enzim sangat spesifik terhadap
substratnya. Biasanya enzim spesifik untuk rekasi yang spesifik.
Mekanisme dasar enzim mengkatalisis reaksi kimia yang dimulai dengan
pengikatan substrat ke sisi aktif enzim. Sisi aktif merupakan daerah khusus
pada enzim dimana substrat dapat berkombinasi pengikatan substray ke
enzim menyebabkan perubahan dalam distibusi elektron ikatan kimia
substrat dan akhirnya menyebabkan reaksi mendorong ke pembentukan
produk. Produk dilepas dipermukaan enzim kemudian memulai rekasi lagi
(Ismail, 2014).
Istilah '' katalase '' adalah pertama diciptakan oleh Loew , Yang concluded
bahwa suatu kegiatan enzimatik berbeda dari peroksidase atau oksidase hadir
dalam ekstrak.daun tembakau. Seperti banyak penelitian selanjutnya, kesimpulan
Loew didasarkan pada apa yangdikenal sebagai '' uji katalase '', di mana O 2
evolusi dari menambahkan H 2 HAI 2. Catalases dapat dibagi menjadi
monofungsional (dismutating) dan bifunctional (dismutating /peroxidatic) enzim.
catalases monofungsional dapat mengkatalisis H 2 HAI 2- peroksidasi tergantung
dari molekulorganik kecil seperti etanol dan bukti bahwa kegiatan tersebut terkait
dengan katalase telahdilaporkan pada ekstrak protein dari jagung, barley dan
tembakau daun . Dalam spesies model, Arabidopsis, kegiatan tertinggi ditemukan
pada organ seperti flowering batang, daun, dan bunga-bunga (Mhamdi, Noctor, &
Baker, 2012)
Kegiatan ini setidaknya 100 kali lipat lebih tinggi dibandingkan kegiatan
diekstrak dariperoksidase antioksidan utama, APX, diuji dalam kondisi standar
khas. Dalam analisis kami kegiatan katalase diekstrak dari berbagai belahan
Arabidopsis, nilai terendahditemukan dalam biji dan akar, meskipun bahkan
kegiatan ini cukup Isoform dan gen Tiga gen katalase telah diidentifikasi dalam
spesies Angiosperm diteliti sejauh ini, termasuk tembakau, Arabidopsis, jagung,
labu dan beras. Namun, gel protein telah menunjukkan lebih dari tiga band dalam
studi beberapa spesies tanaman. Fenomena yang mendasari beberapa band tetap
harus dijelaskan. efek diferensial ditandai mutasi KO pada kapasitas katalase
keseluruhan tidak konsisten dengan peran penting bagi heterotetramers,
setidaknya di Arabidopsis Daun-daun. Masih belum jelas apakah beberapa band
katalase yang dijelaskan pada gel aktivitas mencerminkan pasca-translasi kation
modifi atau fenomena seperti produksi lebih dari satu transkrip dari gen katalase
(Mhamdi et al., 2012).
Katalase memainkan peran sentral dalam menjaga keseimbangan selular
hidrogen peroksida pada tanaman. Itu enzim antioksidan pertama kali
didokumentasikan dan muncul di semua prokariota dan eukariota. Degradasi
(Mhamdi et al., 2012)hidrogen peroksida (H 2 HAI 2) melalui katalase pertama
kali diperhatikan oleh Loew (1901) . Kemudian Warburg (1923) mengusulkan
bahwa katalase dihambat oleh sianida sehingga mungkin enzim ironcontaining.
Berikutnya, Zeile dan Hellstrom (1930) menemukan bahwa katalase memiliki
kelompok prostetik hematin. Katalase awalnya diisolasi dan mengkristal dari
ekstrak daging sapi oleh Sumner dan Dounce (1937) . Setelah itu, banyak
informasi tentang katalase telah dihasilkan dan, baru-baru ini, telah digunakan E.
coli sebagai sistem ekspresi heterolog dan telah mengisolasi larut bioaktif
rekombinan katalase-A dalam tanaman padi. Protein baru memiliki fitur
molekuler dan biokimia dari tanaman monofungsional khas katalase. Hari ini,
isozim katalase dan hubungan kekerabatan antara berbagai spesies katalase telah
diidentifikasi oleh para peneliti (Sharma & Ahmad, 2014).
.
BAB III
METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Kamis, 22 maret 2018
Waktu : Pukul 13.00 s/d 14.40 WITA
Tempat : Laboratorium lantai III Timur FMIPA UNM
B. Alat Dan Bahan
1. Alat
a. Pisau cutter (1 buah)
b. Tabung reaksi (1 buah)
c. Rak tabung reaksi (1 buah)
d. Cawan petri (1 buah)
e. Pipet tetes (2 buah)
f. Pelubang kertas (1 buah)
g. Lumpang dan alu (1 buah)
h. Pinset (1 buah)
i. Centrifuge (1 buah)
j. Stopwatch (1 buah)
2. Bahan
a. Buah mentimun (1 buah)
b. Buah tomat (1 buah)
c. Buah nenas (1 buah)
d. Paper disc (4 lembar)
e. Larutan H2O2 1% dan H2O2 4%
f. PH 7 buffer
g. Tissue
h. Kertas saring
C. Prosedur kerja
 Ekstraksi

Siapkan buah Haluskan buah dan sayur


dengan menggunakan
mortar dan alu

Hasil buah yang telah dihaluskan


di saring dengan menggunakan
tissue kemudian tambahkan
larutan penyannga pH 7.

 Perendaman

Rendam paper disc Siapkan H2O2 1% kedalam


kedalam ekstrak sayng tabung reaksi setinggi 2 cm
telah diperoleh dari dasar tabung reaksi

Pindahkan kertas yang


direndam dalam ekstrak ke
tabung rekasi yang telah terisi
larutan H2O2 1%

 Pengamatan

Mengamati waktu pembentukan


gelembung padasaat paper disk
dimasukkan ke dalam larutan H2O2
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Tabel hasil pengamatan
Kelompok Konsentrasi Buah Waktu yang
diperlukan untuk
1 1% Nenas -
2 4% Nenas -
3 1% Mentimun 11 sekon
4 4% Mentimun 5 sekon
5 1% Tomat 15 sekon
6 4% Tomat 11 sekon
B. Pembahasan
Praktikum yang telah dilakukan sebelumnya adalah pengujian
terhadap buah atau sayur apakah mengandung enzim catalase atau tidak.
Dari hasil yang telah diperoleh membuktikan bahwa mentimun, dan tomat
mengandung enzim katalase hal tersebut dibuktikan dengan munculnya
gelembung. Enzim katalase akan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O)
dan Oksigen (O2). Hal tersebut sesuai dengan reaksi:

2H2O2 2 H2O + O2 (g)


Pada percobaan ini oksigen yang dihasilkan dari reaksi
penguraian tersebut berupa gelembung. Sedangkan pada buah nenas tidak
terdapat gelembung hal tersebut karena di pengaruhi oleh beberapa faktor
salah satunya adalah pengaruh dari buah tersebut kemungkinan sebelum
dilakukan pengujian nenas telah mengalami oksidasi sehingga enzim
katalase tidak berhasil menguraikan H2O2 menjadi Air dan Oksigen,
percobaan untuk membuktikan adanya enzim katalase gagal meskipun
telah dilakukan pengulangan uji beberapa kali tetap saja tak ada
gelembung.
Pada mentimun menunjukkan data yang baik, dan positif
mengandung katalase. Mentimun diberi perlakuan dengan diberikan
konsentrasi yang berbeda ada yang diberi 1% konsentrasi H2O2 dan
dengan konsentrasi 4% H2O2. Dari data yang diperoleh memperlihatkan
bahwa larutan yang dengan konsentrasi yang tinggi terjadi reaksi yang
lebih cepat contohnya pada mentimun pada detik ke-5 dan pada buah
tomat pada detik ke-11. Sebaliknya larutan yang dengan konsentrasi yang
rendah yakni 1% reaksi terbentuknya gelembung pada detik ke-11 pada
mentimun dan pada buah tomat pada detik ke-15 sekon. Reaksi untuk
pengujian pada mentimun gelembung terbentuk lebih cepat jika
dibandingkan dengan buah tomat, hal tersebut bisa jadi dikarenakan oleh
jenis buah dan kandungan dari buah tersebut. Faktor-faktor yang
mempengaruhi hal tersebut karena sebagian besar buah ada yang cepat
mengalami oksidasi sehingga ketika kita hendak melakukan uji maka
kemungkinan besar tidak akan berhasil.
BAB V
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan
bahwa nenas, mentimun,dan tomat mengandung enzim katalase. Hal
tersebut ditandai adanya gelembung saat melakukan percobaan.
Gelembung sebagai indikator bahwa buah0sayuran tersebut
mengandung enzim amilase, meskipun kadar enzim pada tiap-tiap
jenis buah atau sayuran berbeda-beda.
B. Saran
Untuk unit praktikum selanjutnya diharapkan lebih tertib lagi
dalam melaksanakan praktikum sehingga hasil yang diperoleh dapat
akurat dan sesuai dengan teori. Praktikan juga diharapkan lebih teliti
lagi dalam laboratorium baik dalam melaksanakan kegiatan praktikum
ataupun tidak agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan jika
tidak hati-hati.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell A. Neil & Reece. 2008. Biologi Jilid Satu. Edisi Kedelapan. Jakarta:
Erlangga

Ismail. 2014. Fisiologi Tumbuhan. Makassar: Jurusan Biologi Fakultas


Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Mhamdi, A., Noctor, G., & Baker, A. (2012). Plant catalases: Peroxisomal redox
guardians. Archives of Biochemistry and Biophysics, 525(2), 181–194.
https://doi.org/10.1016/j.abb.2012.04.015

Sharma, I., & Ahmad, P. (2014). Catalase. In Oxidative Damage to Plants (pp.
131–148). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-799963-0.00004-6

Anda mungkin juga menyukai