Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ENZIM

DOSEN PEMBIMBING :

Anita Dwi Anggraeni S.ST, M.Si

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3

1. Hirra Khafayatu Zarroh ( P27834020016 )


2. Inas Maulidiyah Nurhadi ( P27834020017 )
3. Irsyad Prastian ( P27834020018 )
4. Isnanda Kharisma Ningtyas ( P27834020019 )
5. Juan Carlos Nadeak ( P27834020020 )
6. Laily Dini Meisa ( P27834020021 )
7. Lu’luil Maknun Nafisah ( P27834020022 )
8. Maulidya Ananda Anggraini ( P27834020023 )

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA

PRODI D3 SEMESTER 2

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah- Nya sehingga kammi bisa menyusun Tugas Biokimia ini dengan baik
serta tepat waktu. Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan mengenai enzim.
Mudah- mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong menaikkan pengetahuan kita
menjadi lebih luas lagi. Kami menyadari jika masih banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Anita Dwi
Anggraeni S.ST, M.Si selaku dosen mata kuliah Biokimia. Kepada pihak yang sudah
menolong turut dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, saya
sampaikan banyak terima kasih.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………...................................2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..3

BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………….

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………...4


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………..4
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………....4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Enzim ……………………………………………………………….5


2.2 Klasifikasi Enzim………………………………………………………………..6
2.3 Macam,Sifat, dan Struktur Enzim………………………………………………7
2.4 Mekanisme Kerja Enzim …………….................................................................9
2.5 Faktor yang memengaruhi Enzim……………………………………………....10
2.6 Kelainan Kekurangan Enzim…………………………………………………...12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….13

3.2 Saran…………………………………………………………………………...14

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………..

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Unsur-unsur kimia pada sel hidup mengalami berbagai proses dan reaksi. Pada setiap
reaksi kimia organik dibutuhkan katalisator untuk mempercepat reaksi kimia. Enzim
memiliki fungsi sebagai biokatalisator yaitu mempercepat proses suatu reaksi kimia tanpa
ikut terlibat dalam reaksi tersebut. Maksudnya, enzim tidak ikut berubah menjadi produk
melainkan akan kembali ke bentuk asalnya setelah reaksi kimia selesai. Enzim mengubah
molekul awal zat, substrat, menjadi hasil reaksi yang molekulnya berbeda dari molekul
awal (produk).
Enzim merupakan zat yang paling menarik dan penting di alam. Pertama, sangat
penting untuk menyadari bahwa enzim bukanlah benda hidup. Mereka benda mati, sama
seperti mineral. Tapi juga tidak seperti mineral, mereka dibuat oleh sel hidup. Enzim
adalah benda tak hidup yang diproduksi oleh sel hidup.
Oleh karena itu, enzim sudah tidak diragukan memiliki peran yang sangat penting
dalam kehidupan. Tidak hanya dalam kehidupan manusia, tetapi bagi hewan dan
tumbuhan. Bahkan bisa dikatakan bahwa enzim berperan penting dalam kelangsungan
alam ini.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan enzim ?
b. Bagaimana klasifikasi enzim ?
c. Apa macam, sifat, dan struktur enzim?
d. Bagaimana mekanisme kerja enzim ?
e. Faktor apa saja yang mempengaruhi enzim ?
f. Apa saja kelainan pada enzim dan cara bagaimana mengatasi penyakit akibat
kekurangan enzim?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan enzim
2. Mengetahui bagaimana klasifikasi enzim
3. Mengetahui apa macam, sifat, dan struktur enzim
4. Mengetahui bagaimana mekanisme kerja enzim
5. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi enzim
6. Mengetahui apa saja kelainan pada enzim

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Enzim

Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis


(senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi
kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya
menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan
bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel
memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah
lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.

Enzim adalah suatu biokatalisator, yaitu suatu bahan yang berfungsi


mempercepat reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup tetapi zat itu sendiri tidak ikut
bereaksi karena pada akhir reaksi terbentuk kembali. Suatu reaksi kimia yang
berlangsung dengan bantuan enzim memerlukan energi yang lebih rendah. Jadi enzim
juga berfungsi menurunkan energi aktivasi.

Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk


menghasilkan senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang
membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi
karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih
lama.

Enzim dibedakan menjadi dua macam berdasarkan komponen penyusun yaitu


enzim sederhana dan enzim kompleks.Enzim sederhana hanya terdiri atas protein
sedangkan enzim kompleks atau enzim konjungasi (holoenzim),terdiri atas
komponen-komponen ,yang pertama adalah protein (apoenzim) yang bersifat
termolabil atau tidak tahan panas sehingga terdenaturasi.Yang kedua komponen
nonprotein bersifat termostabil atau tidak mudah rusak karena komponen ini berupa
koenzim dan kofaktor.

Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu,
keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat
keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat
mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau pH
yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan
mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama
sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang
menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas
enzim. Banyak obat dan racun adalah inihibitor enzim.

5
2.2 Klasifikasi Enzim
1. Penggolongan enzim berdasarkan tempat bekerjanya :
a. Endoenzim : Endoenzim disebut juga enzim intraseluler, yaitu enzim yang
bekerjanya di dalam sel. Umumnya merupakan enzim yang digunakan untuk
proses sintesis di dalamsel dan untuk pembentukan energi (ATP) yang
berguna untuk proses kehidupan sel,misal dalam proses respirasi.
b. Eksoenzim : Eksoenzim disebut juga enzim ekstraseluler, yaitu enzim yang
bekerjanya di luar sel. Umumnya berfungsi untuk “mencernakan” substrat
secara hidrolisis, untuk dijadikan molekul yang lebih sederhana dengan BM
lebih rendah sehingga dapat masuk melewati membran sel. Energi yang
dibebaskan pada reaksi pemecahan substrat di luar sel tidak digunakan dalam
proses kehidupan sel
2. Penggolongan enzim berdasarkan daya katalisis :
a. Oksidoreduktase : Mengkatalisis reaksi reduksi-oksidasi terhadap berbagai
gugus
b. Transferase : Mengkatalisis berbagai reaksi transfer gugus fungsional dari
molekul donor ke molekul akseptornya. Salah satu subkelompok enzim
transferase adalah enzim-enzim kinase yang mengendalikan metabolisme
dengan jalan mentransfer gugus fosfat dari ATP ke molekul lain.
c. Hidrolase : Mengkatalisis reaksi penambahan molekul air pada suatu ikatan,
yang kemudian dilanjutkan dengan reaksi penguraian (hidrolisis)
d. Liase : Mengkatalisis reaksi penambahan molekul air, ammonia atau karbon
dioksida pada suatu ikatan rangkap, atau melepaskan air, ammonia, atau
karbon dioksida dan membentuk ikatan rangkap.
e. Isomerase : Mengkatalisis berbagai reaksi isomerisasi, antara lain isomerisasi
L menjadi D, reaksi mutasi (perpindahan posisi suatu gugus), dan lain-lain.
f. Ligase : Mengkatalisis reaksi dimana dua gugus kimia disatukan atau
diikatkan (ligasi) dengan menggunakan energi yang berasal dari ATP.
3. Enzim lain dengan tatanama berbeda
Ada beberapa enzim yang penamaannya tidak menurut pernyataan lain,
misalnya enzim pepsin, triosin, dan sebagainya serta enzim yang termasuk enzim
permease. Permease adalah enzim yang berperan dalam menentukan sifat selektif
permiabel dari membran sel.

4. Penggolongan enzim berdasar cara terbentuknya

a. Enzim konstitutif : di dalam sel terdapat enzim yang merupakan bagian dari
susunan sel normal, sehingga enzim tersebut selalu ada umumnya dalam jumlah
tetap pada sel hidup. Walaupun demikian ada enzim yang jumlahnya dipengaruhi
kadar substratnya, misalnya enzim amilase. Sedangkan enzim-enzim yang
berperan dalam proses respirasi jumlahnya tidak dipengaruhi oleh kadar
substratnya.
b. Enzim adaptif : perubahan lingkungan mikroba dapat menginduksi terbentuknya
enzim tertentu. Induksi menyebabkan kecepatan sintesis suatu enzim dapat

6
dirangsang sampai beberapa ribu kali. Enzim adaptif adalah enzim yang
pembentukannya dirangsang oleh adanya substrat. Sebagai contoh adalah enzim
beta galaktosidase yang dihasilkan oleh bakteri E.coli yang ditumbuhkan di dalam
medium yang mengandung laktosa.

2.3 Macam, Sifat dan Struktur Enzim


1. Macam – macam enzim
a. Golongan Enzim Karbohidare
 Enzim Amilase adalah enzim yang berperan mengubah
amilum/polisakarida menjadi senyawa maltosa yaitu senyawa disakarida
 Enzim Sukrase adalah enzim yang berperan mengubah sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa
 Enzim Laktosa adalah enzim yang berperan mengubah senyawa laktosa
menjadi glukosa dan galaktosa
 Enzim Maltosa adalah enzim yang berperan dan berfungsi mengurai
maltosa menjadi senyawa glukosa
 Enzim Selulosa adalah enzim yang berperan mengurai
selulosa/polisakarida menjadi senyawa selabiosa atau disakarida
 Enzim Pektinase adalah enzim yang berperan atau berfungsi mengubah
petin menjadi senyawa asam pektin
b. Golongan Enzim Ekstrase
 Enzim lipase adalah enzim yang berperan atau berfungsi dalam
mengurangi lemak menjadi senyawa gliserol dan juga asam lemak.
 Enzim fostatase adalah enzim yang berfungsi dalam mengurangi ester dan
mendorong pelepasan asam fosfor.
c. Macam - macam Enzim Berdasarkan Proses Metabolisme atau Tipe Reaksi Kimia
yang dikatalis
 Enzim katalase adalah enzim yang berfungsi dalam membantu mengubah
hidrogen peroksida menjadi H2O (air) dan O2 (Oksigen).
 Enzim oksidase adalah enzim yang berfungsi mempercepat
penggabungan oksigen (O2) pada substrat tertentu yang disaat bersamaan
juga mereduksikan oksigen (O2), sehingga membentuk air (H2O).
 Enzim hidrase adalah enzim yang berfungsi menambah atau mengurangi
air (H2O) dari senyawa tertentu tanpa menyebabkan terurainya senyawa
yang bersangkutan. Contohnya : akonitase, fumarase, dan enolase.
 Enzim dehidrogenase adalah enzim yang berfungsi dalam memindahkan
hidrogen dari suatu zat ke zat yang lainnya.
 Enzim transphosforilase adalah enzim yang berfungsi dalam
memindahkan H3PO4 dari molekul satu ke molekul yang lainnya yang
dibantu oleh ion Mg2+.
 Enzim karbosilase adalah enzim yang berfungsi dalam mengubah asam
organik secara bolak balik. Contohnya : mengubah asam piruvat menjadi
asetaldehida yang dibantu oleh karbosilase piruvat.

7
 Enzim desmolase adalah enzim yang berfungsi dalam membantu
pemindahan /penggabungan ikatan karbon. Contoh : aldolase diubah
dalam pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton.
 Enzim peroksida adalah enzim yang berfungsi dalam mem dari H2O2.
d. Macam – macam Enzim Pencernaan Manusia Serta Fungsinya
a) Macam – macam Enzim Mulut
 Enzim ptialin berfungsi dalam mengubah amilum menjadi maltose.
b) Macam – macam Enzim Lambung
 Enzim renin berfungsi mengubah kasionogen menjadi kasein (protein
susu) dan mengendapkan kasein susu.
 Enzim pepsin berfungsi dalam mengubah protein menjadi pepton.
 Enzim lipase gastrik berfungsi dalam mengubah trigliserida menjadi
asam lemak.
e. Macam – macam Enzim Usus Halus
 Enzim maltase berfungsi dalam mengubah maltosa menjadi glukosa.
 Enzim laktase berfungsi dalam mengubah laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa.
 Enzim lipase berfungsi dalam mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
 Enzim peptidase berfungsi dalam mengubah polipeptida menjadi asam
amino
 Enzim enterokinase berfungsi dalam mengubah tripsinogen menjadi
tripsin
 Enzim sukrase berfungsi dalam mengubah sukrosa menjadi glukosa dan
fruktosa
f. Macam – macam Enzim Pankreas
 Enzim amilase berfungsi dalam menguraikan amilum menjadi maltosa
atau disakarida
 Enzim tripsin berfungsi dalam mengubah pepton (protein) menjadi asam
amino
 Enzim lipase pankreas berfungsi dalam melakukan imulsi lemak menjadi
asam lemak dan gliserol
 Enzim karbohidrase berfungsi dalam mencerna amilum menjadi atau
disakarida lainnya.

2. Sifat Enzim
a. Enzim merupakan biokatalisator
Enzim dapat mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi. Hal ini berarti
enzim tidak diperlukan dalam jumlah banyak.
b. Enzim bekerja secara spesifik
Enzim tidak dapat bekerja pada semua zat atau substrat, tetapi hanya bekerja
pada substrat tertentu saja.

8
c. Enzim berupa koloid
Enzim adalah protein sehingga dalam larutan, enzim membentuk suatu koloid.
Hal ini menambah luas bidang permukaan enzim sehingga bidang aktivitasnya
lebih besar.
d. Enzim dapat bereaksi dengan substrat asam maupun basa
Sisi aktif enzim mempunyai gugus R residu asam amino spesifik yang
merupakan pemberi atau penerima proton yang baik.
e. Enzim bersifat termolabil
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Dalam batas-batas tertentu, makin
tinggi suhu akan mempercepat reaksi kimia yang dipengaruhi enzim.
Sebaliknya, jika suhu makin rendah, reaksinya makin lambat.
f. Kerja enzim bersifat bolak-balik (irreversible)
Enzim tidak dapat menentukan arah dari reaksi, tetapi hanya mempercepat laju
reaksi sehingga reaksi mencapai keseimbangan.
3. Struktur Enzim
Enzim merupakan protein yang dilipat menjadi bentuk 3D yang kompleks.
Tiap enzim memiliki bentuk atau alur tertentu dalam struktur 3D yang mengikat
substrat. Bentuk enzim secara lengkap disebut dengan haloenzim. Haloenzim terdiri
dari dua komponen, yaitu apoenzim (protein) dan gugus protestik (non protein).
Apoenzim tersusun atas protein dan mudah berubah tergantung faktor lingkungan,
misalnya pH dan suhu.
Sedangkan, gugus prostetik adalah gugus yang tidak aktif. Zat ini terdiri dari
unsur logam, seperti besi, mangan, magnesium atau natrium yang disebut kofaktor.
Namun, gugus prostetik juga dapat berupa bahan organik dan bukan protein, seperti
vitamin B (koenzim).

2.4 Mekanisme Kerja Enzim


Enzim bekerja secara spesifik dalam mengkatalisis suatu reaksi. Hanya jenis
reaksi tertentu yang dapat dikatalisis oleh enzim tertentu dan hanya substrat tertentu
yang dapat dikatalisis. Enzim mempunyai sisi aktif, yaitu sisi yang ada pada enzim
yang dapat melakukan fungsi pengarahan, pengikatan, dan katalisis, yang tidak
terdapat pada protein pada umumnya. Sisi aktif enzim pada umunya berbentuk celah,
yang tersusun atas sisa asam amino bagian rantai polipeptida enzim. Substrat enzim
sebelum diurai atau digandengkan harus masuk dulu ke dalam celah. Dalam hal ini
substrat yang masuk ke dalam celah harus memenuhi beberapa syarat yaitu,
komplementer dengan celah dan harus ada bagian yang labil agar bisa digandengkan
atau diurai (Martoharsono, 2006)
Enzim mempercepat suatu reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi
(EA).Energi aktivasi adalah energi awal untuk memulai suatu reaksi.Enzim bekerja
dengan membentuk kompleks enzim –subtrat.Mula – mila enzim berikatan dengan
subratnya ,membentuk kompleks enzim subrat.Pada saat enzim dan subrat
berikatan ,kerja katalitik enzim tersebut akan menguah subrat menjadi produk.
Subrat +Enzim -> Kompleks Enzim – Substrat -> Enzim + Produk

9
(gambar grafik energi aktivasi enzim)

Sifat komplementer enzim dan substrat dikemukakan dengan teori pemodelan


“lock and key “ dan “induced fit”. Pada pemodelan lock and key sisi aktif enzim
memiliki kesesuaian hanya dengan satu macam substrat saja, sama seperti dengan
kunci yang dapat masuk dengan tepat ke dalam gembok
a. Teori gembok dan anak kunci (Lock and key theory)
Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk kompleks, seperti kunci
yang masuk dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi dengan
energi aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan melepaskan produk
serta membebaskan enzim.
b. Teori kecocokan yang terinduksi (Induced fit theory)
Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bentuk
yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif
termodifikasi melingkupi substrat membentuk kompleks. Ketika produk sudah
terlepas dari kompleks, enzim tidak aktif menjadi bentuk yang lepas. Sehingga,
substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim tersebut.

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim


1. Konsentrasi Substrat
Konsentrasi substrat mempengaruhi kecepatan reaksi suatu enzim. Konsentrasi
yang tinggi dapat memperbesar laju reaksi. Tapi jika konsentrasi substrat diperbesar
maka tidak akan ada lagi penambahan laju reaksi (Stryer, 2002). Keadaan ini telah
dijelaskan oleh Michealis – Menten dengan hipotesis mereka tentang terjadinya
kompleks enzim substrat. Untuk dapat terjadi kompleks enzim substrat, perlu adanya
kontak antara enzim dengan substrat. Kontak ini terjadi pada suatu tempat atau bagian
enzim yang disebut bagian aktif. Pada konsentrasi substrat rendah, bagian aktif enzim
ini hanya menampung substrat sedikit. Bila konsentrasi substrat diperbesar,makin
banyak substrat yang berhubungan dengan enzim pada bagian aktif tersebut. Dengan
demikian konsentrasi kompleks enzim substrat makin besar dan hal ini menyebabkan
makin besarnya kecepatan reaksi. Pada suatu batas konsentrasi substrat tertentu,

10
semua bagian aktif telah dipenuhi oleh substrat atau telah jenuh dengan substrat.
Dalam hal ini, bertambahnya konsentrasi substrat tidak menyebabkan bertambah
besarnya konsentrasi kompleks enzim substrat, sehingga jumlah hasil reaksi pun tidak
bertambah besar.

2. Suhu
Pada suhu rendah reaksi berlangsung lambat, sedangkan pada suhu yang tinggi
reaksi berlangsung cepat. Disamping itu, karena enzim adalah suatu protein, maka
kenaikan suhu dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi. Apabila terjadi
proses denaturasi, maka bagian aktif enzim akan terganggu dan dengan demikian
konsentrasi efektif enzim menjadi berkurang dan kecepatan reaksinya pun akan
menurun.
3. pH
Seperti protein pada umumnya, struktur ion enzim tergantung pada pH
lingkungannya. Enzim dapat berbentuk ion positif, ion negatif atau ion bermuatan
ganda (zwitter ion). Dengan demikian perubahan pH lingkungan akan berpengaruh
terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks enzim substrat.
Di samping pengaruh terhadap struktur ion pada enzim, pH rendah atau pH tinggi
dapat pula menyebabkan terjadinya proses denaturasi dan ini akan mengakibatkan
menurunnya aktivitas enzim.
4. Inhibitor
Inhibitor merupakan sutau molekul yang dapat menghambat aktivitas enzim.
Terdapat dua macam inhibitor enzim, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor
nonkompetitif :
 Inhibitor Kompetitif
Inhibitor kompetitif (inhibitor irreversible) merupakan molekul
penghambat kerja enzim yang bekerja dengan cara bersaing dengan sisi aktif
enzim. Inhibitor kompetitif (inhibitor irreversible) berikatan secara kuat pada
sisi aktif enzim. Pengikatan ini berlangsung bolak-balik sehingga persentase
penghambatan untuk tingkat inhibitor yang tetap menjadi berkurang jika
substratnya ditambah. Jadi, inhibitor kompetitif ini dapat dihilangkan dengan
cara menambah konsentrasi substrat.
 Inhibitor Nonkompetitif
Inhibitor yang terikat pada sisi alosetrik enzim (selain sisi aktif enzim)
disebut inhibitor nonkompetitif. Inhibitor nonkompetitif adalah molekul
penghambat kerja enzim yang bekerja dengan cara melekatkan diri pada luar
sisi aktif enzim, yang dapat menyebabkan sisi aktif enzim berubah dan tidak
dapat berfungsi lagi. Sehingga substrat tidak dapat berikatan dengan sisi aktif
enzim. Inhibitor ini tidak dapat dihilangkan walaupun dengan menambahkan
substrat.
5. Ko-enzim dan aktivator

Enzim sering kali memerlukan bantuan substansi lain agar berfungsi secara
efektif. Ko-enzim adalah substansi bukan protein yang mengaktifkan enzim.

11
Aktivator merupakan zat atau molekul yang berfungsi untuk memacu atau
mempercepat reaksi enzim. Contoh dari aktivator antara lain garam – garam dari
logam alkali dalam kondisi encer (2% – 5%), dan ion logam seperti Ca, Mg, Ni, Mn,
dan Cl. Dan ini juga merupakan Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim.

2.6 Kelainan Pada Enzim


Gejala-gejala gangguan metabolisme akibat kekurangan enzim, dapat muncul secara
bertahap ataupun tiba-tiba, yang dipicu oleh berbagai faktor. Misalnya, karena pengaruh
obat dan makanan. Berikut ini beberapa jenis penyakit metabolik karena kekurangan
enzim yang bersifat keturunan (genetik), beserta dengan gangguan dan penyakit yang
mungkin terjadi:
 Penyakit Fabry
Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya enzim ceramide trihexosidase atau
alpha-galactosidase-A. Efeknya bias menyebabkan gangguan jantung dan
ginjal.
 Maple syrup urine disease
Kekurangan enzim jenis ini  memicu terjadinya penumpukan asam amino dan
menyebabkan kerusakan saraf dan air urine yang menyerupai aroma sirop.
 Fenilketonuria
Kondisi ini terjadi akibat kekurangan enzim PAH, yang menyebabkan
tingginya kadar fenilalanin dalam darah. Fenilketonuria dapat mengakibatkan
penderitanya mengalami keterbelakangan mental.
 Penyakit Nimann-Pick
Penyakit ini disebabkan oleh gangguan penyimpanan lisosom (sebuah ruangan
di dalam sel yang berfungsi membuang sisa metabolisme). Efeknya berupa
kerusakan saraf, susah makan dan pembesaran organ hati pada bayi.

 Sindrom Hurler
Sama seperti penyakit Nimann-Pick, sindrom Hurler juga disebabkan oleh
kekurangan enzim di dalam lisosom. Kondisi ini bisa menyebabkan
keterlambatan pertumbuhan dan struktur tulang yang tidak normal.
 Penyakit Tay-Sachs
Serupa dengan dua penyakit sebelumnya, kondisi ini dipicu oleh kekurangan
enzim dalam lisosom. Penyakit Tay-Sachs menyebabkan kerusakan saraf pada
bayi, dan biasanya hanya dapat bertahan hidup hingga usia 4-5 tahun.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis


(senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi
kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya
menjadi molekul lain yang disebut produk. Enzim bekerja dengan cara bereaksi
dengan molekul substrat untuk menghasilkan senyawa intermediat melalui suatu
reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga
percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi
membutuhkan waktu lebih lama. Enzim dibedakan menjadi dua macam berdasarkan
komponen penyusun yaitu enzim sederhana dan enzim kompleks.Enzim sederhana
hanya terdiri atas protein sedangkan enzim kompleks atau enzim konjungasi
(holoenzim),terdiri atas komponen-komponen. Enzim bersifat termolabil,Kerja enzim
bersifat bolak-balik (irreversible), sebagai biokatalisator,Enzim bekerja secara
spesifik,Enzim berupa koloid,Enzim dapat bereaksi dengan substrat asam maupun
basa .

Secara klasifikasi enzim menurut penggolongannya dibagi menjadi 4 yaitu


penggolongan enzim berdasarkan tempat bekerjanya, penggolongan enzim
berdasarkan daya katalisisnya, enzim lain dengan tatanama berbeda, dan
penggolongan enzim berdasarkan cara terbentuknya.

Enzim bekerja secara spesifik dalam mengkatalisis suatu reaksi. Hanya jenis
reaksi tertentu yang dapat dikatalisis oleh enzim tertentu dan hanya substrat tertentu
yang dapat dikatalisis. Enzim mempunyai sisi aktif, yaitu sisi yang ada pada enzim
yang dapat melakukan fungsi pengarahan, pengikatan, dan katalisis, yang tidak
terdapat pada protein pada umumnya. Sifat komplementer enzim dan substrat
dikemukakan dengan teori pemodelan “lock and key “ dan “induced fit”. Aktivitas
enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu konsentrasi Substrat, suhu,
pH, Inhibitor (Komopetitif dan Nonkompetitif), Ko-enzim dan aktivator.

Kekurangan enzim juga dapat mengakibatkan gangguan metabolisme.


Kekurangan enzim ini dapat disebabkan oleh makanan dan beberapa faktor lain.
Kekurangan enzim ini juga bersifat keturunan yang dapat menyebabkan penyakit
seperti Fabry, Maple Syrupe Urine Disease, Fenilketonuria, Penyakit Nimann-Pick,
Sindrom Hurler, Penyakit Tay-Sachs.

13
3.2 Saran

Adapun saran dalam makalah ini adalah supaya pembaca mengetahui


wawasan mengenai enzim yang tidak hanya perlu di ketahui artinya saja tetapi juga
terdapat mekanisme kerja dan penggolongannya.Saran yang bisa penulis berikan
,Perlu adanya banyak sumber yang digunakan sebagai upaya peningkatan dikusi
mengenai materi sifat enzim,mekanisme kerja enzim dan penggolongan enzim.

14

Anda mungkin juga menyukai