Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

Aktivitas Enzim Katalase

Guru Pembimbing :Drs. Indro Bayuwono

Disusun Oleh :

Ade Hanie Nurfahanie (01)

Chusnul Chotimah Darma Siwi (11)

Firdaus Putra Aldiansyah (15)

Ihsan Brillian Adam (19)

Nurdiwansyah Bagus Winata (27)

Nurul Izzah Az zahra (28)

XII-MIPA 5

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA KABUPATEN TUBAN
KATA SMAPENGANTAR
NEGERI 1 TUBAN
Jalan W. R. Supratman 2 Telp. (0356) 321272 Fax (0356) 33190
Kode Pos 62318Email :smansatuban@gmail.com Website :www.smansatuban.sch.id

1
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala cinta dan
kekuatan yang dilimpahkan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas membuat laporan
praktikum yang berjudul “Aktivitas Enzim Katalase”.
Penyusunan Tugas yang berjudul “Aktivitas Enzim Katalase”. ini tidak akan pernah
terwujud tanpa kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak baik moral maupun materi yang
diberikan kepada kami, untuk itu kami menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya
kepada :
1. Bp. H. Mukti, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN I Tuban
2. BP. Drs. Indro Bayuwono selaku guru biologi yang telah memberikan bimbingan dan
arahan dalam pembuatan tugas ini.
1. Ayah dan Ibu, yang selalu memberikan bimbingan dan mendukung dalam setiap
tugas dan pekerjaan kami.
2. Teman – Teman Kelas XII MIPA -5 SMAN I Tuban
Kami sadar bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, karena itu kritik dan saran kami
harapkan untuk perbaikan penyusunan yang akan datang. semoga Allah SWT memberikan
barokah kepada kita dan semoga makalah ini membawa manfaat bagi yang membaca. Aamiin.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.

Tuban, 29 Agustus 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
Cover ………………………………………………………………………………………… 01

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………... 02

Daftar Isi …………………………………………………………………………………….. 03

Bab I PENDAHULUAN …………………………………………………………………… 04

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
Bab II KAJIAN PUSTAKA ………………………………………………………………. 06

2.1 pengertian enzim


2.2 Struktur enzim
2.3 Ciri – Ciri enzim
2.4 Cara kerja enzim
2.5 Pengertian enzim katale
2.6 Fungsi dan peran enzim katalase
2.7 Kerja enzim katalase
2.8 Larutan H2O2

Bab III METODE ILMIAH ………………………………………………………………. 10

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


3.2 Variabel
3.3 Alat dan Bahan
3.4 Langkah Kerja

Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………………. 11

4.1 Hasil
4.2 Pembahasan

Bab V PENUTUP DAN SARAN …………………………………………………………..... 13

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………... 14

Lampiran ……………………………………………………………………………………… 15

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup.
Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi,
menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat -
zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak
dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.

Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat – zat atau senyawa – senyawa baik yang
sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa – senyawa
yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.

Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. Suatu katalis berperan
dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.

Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada
suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan
suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang
dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.

Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan
enzim. Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan
energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu
reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu
tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup.

Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim. Faktor dalam
misalnya substansi – substansi genetik yang dibawa oleh masing – masing enzim.

4
Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja enzim, dan
memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan percobaan
sederhana yang menggunakan enzim katalase sebagai contoh(sample).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana mekanisme kerja enzim kaalase di dalam organ hati?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim?
3. Bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim?
1.3 Tujuan
1. Untuk megetahui bagaimana mekanisme kerja enzim kaalase di dalam organ hati.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Enzim

Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai
pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut
bereaksi.

2.2 Struktur Enzim.

Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim
tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active
side)

Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
protein dan bagain bukan protein.

1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino. Bagian protein
bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus
prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi,
tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut
konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat,
niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.
2.3 Ciri – Ciri Enzim
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan
untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi
dan dipengaruhi pH
3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaks tertentu, tidak
dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat.

6
Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel
sangat banyak, maka macam enzim pun banyak
4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak
berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama
enzim itu tidak rusak.
5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya
enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.
6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak
ikut bereaksi.
7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi
senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa
itu menjadi senyawa semula.
8. Kerja Enzim Dipengaruhi Faktor Lingkungan

2.4 Cara Kerja Enzim


1. Teori gembok - anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya
sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti
gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara
spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim
akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini
tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim
mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat
tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.

2. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi
molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat
fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat
akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan
perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi
pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk

7
kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat
substrat baru. EnzimKatalase

2.5 Pengertian enzim katalase

Enzim sangat berperan penting dalam tubuh, seperti halnya dengan enzim katalase.Enzim ini
merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang, membran mukosa,
ginjal dan hati.Enzim ini bekerja secara aktif dalam tubuh dan aktifitas kerjanya dapat
ditemukan pada mitokondria, sitoplasma serta peroksosom.enzim yang mengandung empat
gugus ini juga memiliki empat rantai polypeptide yang masing-masing bagian terdiri atas
500 lebih senyawa asam amino. Heme yang terdapat pada enzim katalase juga terbentuk dari
sebuah cincin protoporphyrin dan mengandung atom besi tunggal. Adapun berat molekul
yang terdapat pada enzim ini adalah 118.054,25 gram/mol.

2.6 Fungsi dan peran

Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga keempat gugus tadi
akan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh memiliki kandungan hidrogen
peroksida atau H202 yang merupakan hasil dari respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel
yang hidup.Kandungan H202 ini sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim
katalase berfungsi untuk mengkatalis kandungan H202 tersebut.Peran enzim ini juga sebagai
peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi hydrogen peroksida sehingga pada
nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air. Untuk satu molekul hydrogen peroksida,
enzim ini mampu mengoksidasinya hingga menjadi oksigen. Lalu proses peredoksidasian
yang kedua akan menjadi air. Hydrogen yang berupa ion sebagai penyeimbang terhadap
reaksi yang tengah berjalan.

Namun sejauh itu, peran dari enzim katalase memang masih kecil dalam mengkatalis
senyawa H202 jika dibandingkan dengan proses kecepatan pembentukannya. Didalam sel-
sel tubuh terdapat katalase namun berjumlah sangat sedikit serta sangat rentan dengan
adanya peroksida. Untuk itulah dengan kapasitasnya yang kecil, enzim ini akan bekerja lebih
cepat untuk menekan terhadap serangan oksidator hydrogen peroksida.

8
2.7 Kerja enzim katalase

Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada hati.Adakalanya jumlah enzim ini lebih
meningkat dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih cepat. Untuk itu kita perlu
mengkonsumsi bahan makanan seperti hati dengan porsi yang lebih banyak sehingga proses
oksidasi yang dilakukan oleh enzim katalase tidak mengecil.

2.8 Larutan H2O2

Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada
proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh
Louis Jacquea Thenard pada tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang
memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus
segera diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase
mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).
Penguraian peroksida (H2O2) ditandai dengan timbulnya gelembung.

Bentuk reaksi kimianya adalah:

2H2O2+ 2H2O(g) + O2(g)

Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase menguraikan
H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh. Ada tidak nya gelembung
merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara
merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang
dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang
tinggi atau pun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada
suhu kamar (±30 0C) dan suasana netral.

9
BAB III
METODE ILMIAH

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu : 22 Agustus 2019
Pukul : 08.15 – 09.45 WIB
Tempat : Laboratorium Bologi SMAN 1 Tuban

3.2 Variabel
Variabel Bebas : NaOH, HCl, dan suhu
Variabel Terikat : banyaknya gelembung dan nyala api yang terjadi
Variabel Kontrol : wadah, objek pengamatan (hati ayam dan larutan H2O2)

3.3 Alat dan Bahan


1. Ekstrak hati ayam
2. Laruan hydrogen peroksida (H2O2)
3. Larutan HCL dan NaOH encer
4. Tabun reaksi 5 buah
5. Mortar
6. Thermometer
7. Aquades
8. Es Batu
9. Korek api

3.4 Langkah Kerja


1. Membua ekstrakhati ayam dengan cara menumbuk hati tersebut menggunakan mortar,
kemdian ditambahkan aquades dan disaring.
2. Masukkan sebanya 1 ml ekstrak hati ayam kedalm tabung reaksi yang berlabel AB,C,D,E
3. Pada
a. Tabung A netral
b. Tabung B teteskan larutan HCL
c. Tabung C teteskan larutan NaOH
d. Tabung D dipanaskan
e. Tabung E didinginkan
4. Teteskan larutan H2O2 sebanyak 10 tetes kedalam tabung reaksi yang berlabel A,B,C,D,E
(lakukan satu per satu agar hasil maksimal)
5. Amati apa yang terjadi!
6. Catat data hasil pengamatan dalam table berikut !

10
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Data
NO Ekstrak hati + H202 Banyak gelembung Nyala api
.
1 Netral +++ Sangat membara
2 +HCl ++ Membara
3 +NaOH + Sedikit membara
4 Dipanaskan - Tidak menyala
5 Didinginkan(es batu) + Sedikit membara

Keterangan :

Gelembung : Banyak sekali : +++


Sedikit :+
Tidak ada :-

B. Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim
katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :

2H2O2  2H2O + O2

Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan hati ayam dan jantung ayam (sebagaiperbandingan). Hati ayam digunakan karena
banyak mengandung enzim katalase. Hati ayam kemudian dibuat ekstrak. Yang terjadi pada
ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :

1. Ekstrak hati ayam (netral) + H2O2


Saat larutan H2O2 diteteskan kedalam tabung A lalu di tutup menggunakan jempol dan
kemudian dikocok, terjadi pembentukan gelembung-gelembung udara yang sangat banyak. Hal
itu membuktikan bahwa di dalam hati ayam yang masih segar terdapat banyak peroksisom
sehingga menghasilkan enzim katalase dalam jumlah banyak. Enzim katalase ini kemudian
menguraikan senyawa hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Dengan gelembung-

11
gelembung udara yang terbentuk membuktikan bahwa enzim katalase dapat menguraikan
senyawa hidrogen peroksida menjadi H2O. Pada saat mendekatkan api ke celah tabung reaksi ,
api menyala membara.

2. Ekstrak hati ayam + HCl + H2O2


Saat larutan H2O2 diteteskan kedalam tabung B lalu di tutup menggunakan jempol dan
kemudian dikocok, terjadi pembentukan gelembung-gelembung udara dalam jumlah sedang dan
bara api sedikit membara. Penambahan HCL ini bertujuan agar keadaan hati menjadi terlalu
asam. Hal tersebut menunjukkan bahwa kerja enzim katalase dipengaruhi oleh pH. Derajat
keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, pada kondisi asam akan menghambat
kerja enzim (tidak maksimal). Selain itu, penambahan HCL juga membuktikan bahwa dalam
bekerja hati tidak dapat mengubah secara sempurna dari H2O2 menjadi H2O ( air )

3. Ekstrak hati ayam + NaOH + H2O2


Saat larutan H2O2 diteteskan kedalam tabung C lalu di tutup menggunakan jempol dan
kemudian dikocok menghasilkan gelembung dalam intensitas yang sedikit dan bara api juga
sedikit menyala. Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat hati ayam dalam
keadaan basa, dan membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam
kondisi yang terlalu basa. Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim katalase.

4. Ekstrak hati ayam dipanaskan + H2O2


Pada percobaan yang keempat tabung D, yaitu tabung reaksi yang berisi ekstrak hati
ayam direbus terlebih dahulu, perebusan ekstrak hati ayam ini dimaksudkan agar enzim katalase
yang berada pada hati ayam seluruhnya mati atau inaktif .Kemudian ditambah dengan H2O2 dan
yang terjadi tidak muncul gelembung sama sekali dan saat mendekatkan api ke celah tabung
reaksi juga tidak timbul nyala api. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi.
Denaturasi merupakan rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak
dapat lagi berikatan dengan substratnya sehingga aktivasi enzim menurun atau hilang. Denaturasi
enzim perlakuan ini disebabkan oleh suhu yang terlalu tinggi.

5. Pada Hati ( didinginkan ) + H2O2


Pada percobaan kelima yaitu tabung E, ekstrak hati ayam didinginkan terlebih dahulu,
setelah itu ditambah dengan H2O2 dan mendapatkan hasil dengan keadaan gelembung yang
sangat sedikit ketika mendekatkan api ke celah tabung reaksi ternyata hanya sedikit
menyala.pendinginan ini sama halnya dengan memanaskan pada percobaan sebelumnya, yaitu
bertujuan untuk mengganggu enzim katalase tersebut. Hal ini membuktikan bahwa enzim
katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu rendah (terhambat).
BAB V

12
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. kerja enzim katalase sangat berpengaruh terhadap dalam metabolisme makhluk hidup.
Katalase memecah senyawa berbahaya, seperti Hydrogen peroksida (H 2O2) di dalam sel
hati. Dalam hal ini Hydrogen peroksida bertindak sebagai substrat. Hydrogen peroksida
merupakan senyawa reaktif dan dapat merusak sel, kemudian akan didegrasi oleh katalase.
Katalase mendegrasi Hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).
2. Kerja enzim dipengaruhi oleh Ph dan suhu
3. Enzim katalase bekerja secara maximum pada suhu dan pH optimum
4. Pada suhu rendah (0) enzim katalase inaktif, tetapi masih dapat bekerja
5. Hati ayam digunakan karena di dalam hati banyak terdapat enzim katalase
5.2 Saran
1. Pada saat proses praktikum sebaiknya dalam kondisi yang sungguh-sungguh karena akan
mempengaruhi hasil praktikum.
2. Sebaiknya teliti dalam memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada larutan yang
telah dipanaskan.

DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
14
Hati ayam segar
ditumbuk dengan mortar Ekstrak hati
dimasukkan ke gelas
bejana

Hasil dari
tumbukan(ekstrak)

Penyaringan Memasukkan ekstrak hati ke tabung


menggunakan reaksi
corong dan kapas

15
Meneteskan larutan Menutup lubang Memanaskan dengan
H2O2 sebanyak 10 tabung reaksi dengan api menyala
tetes ibu jari

Mendinginkan tabung
reaksi berisi ekstrak hati

Memanaskan tabung
reaksi berisi ekstrak
hati

16
17

Anda mungkin juga menyukai