Disusun Oleh :
XII-MIPA 5
1
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala cinta dan
kekuatan yang dilimpahkan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas membuat laporan
praktikum yang berjudul “Aktivitas Enzim Katalase”.
Penyusunan Tugas yang berjudul “Aktivitas Enzim Katalase”. ini tidak akan pernah
terwujud tanpa kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak baik moral maupun materi yang
diberikan kepada kami, untuk itu kami menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya
kepada :
1. Bp. H. Mukti, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN I Tuban
2. BP. Drs. Indro Bayuwono selaku guru biologi yang telah memberikan bimbingan dan
arahan dalam pembuatan tugas ini.
1. Ayah dan Ibu, yang selalu memberikan bimbingan dan mendukung dalam setiap
tugas dan pekerjaan kami.
2. Teman – Teman Kelas XII MIPA -5 SMAN I Tuban
Kami sadar bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, karena itu kritik dan saran kami
harapkan untuk perbaikan penyusunan yang akan datang. semoga Allah SWT memberikan
barokah kepada kita dan semoga makalah ini membawa manfaat bagi yang membaca. Aamiin.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover ………………………………………………………………………………………… 01
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………... 14
Lampiran ……………………………………………………………………………………… 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup.
Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi,
menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat -
zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak
dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.
Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat – zat atau senyawa – senyawa baik yang
sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa – senyawa
yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. Suatu katalis berperan
dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada
suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan
suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang
dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan
enzim. Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan
energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu
reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu
tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim. Faktor dalam
misalnya substansi – substansi genetik yang dibawa oleh masing – masing enzim.
4
Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja enzim, dan
memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan percobaan
sederhana yang menggunakan enzim katalase sebagai contoh(sample).
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Enzim
Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai
pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut
bereaksi.
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim
tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active
side)
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
protein dan bagain bukan protein.
1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino. Bagian protein
bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus
prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi,
tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut
konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat,
niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.
2.3 Ciri – Ciri Enzim
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan
untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi
dan dipengaruhi pH
3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaks tertentu, tidak
dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat.
6
Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel
sangat banyak, maka macam enzim pun banyak
4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak
berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama
enzim itu tidak rusak.
5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya
enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.
6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak
ikut bereaksi.
7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi
senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa
itu menjadi senyawa semula.
8. Kerja Enzim Dipengaruhi Faktor Lingkungan
2. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi
molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat
fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat
akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan
perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi
pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk
7
kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat
substrat baru. EnzimKatalase
Enzim sangat berperan penting dalam tubuh, seperti halnya dengan enzim katalase.Enzim ini
merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang, membran mukosa,
ginjal dan hati.Enzim ini bekerja secara aktif dalam tubuh dan aktifitas kerjanya dapat
ditemukan pada mitokondria, sitoplasma serta peroksosom.enzim yang mengandung empat
gugus ini juga memiliki empat rantai polypeptide yang masing-masing bagian terdiri atas
500 lebih senyawa asam amino. Heme yang terdapat pada enzim katalase juga terbentuk dari
sebuah cincin protoporphyrin dan mengandung atom besi tunggal. Adapun berat molekul
yang terdapat pada enzim ini adalah 118.054,25 gram/mol.
Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga keempat gugus tadi
akan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh memiliki kandungan hidrogen
peroksida atau H202 yang merupakan hasil dari respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel
yang hidup.Kandungan H202 ini sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim
katalase berfungsi untuk mengkatalis kandungan H202 tersebut.Peran enzim ini juga sebagai
peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi hydrogen peroksida sehingga pada
nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air. Untuk satu molekul hydrogen peroksida,
enzim ini mampu mengoksidasinya hingga menjadi oksigen. Lalu proses peredoksidasian
yang kedua akan menjadi air. Hydrogen yang berupa ion sebagai penyeimbang terhadap
reaksi yang tengah berjalan.
Namun sejauh itu, peran dari enzim katalase memang masih kecil dalam mengkatalis
senyawa H202 jika dibandingkan dengan proses kecepatan pembentukannya. Didalam sel-
sel tubuh terdapat katalase namun berjumlah sangat sedikit serta sangat rentan dengan
adanya peroksida. Untuk itulah dengan kapasitasnya yang kecil, enzim ini akan bekerja lebih
cepat untuk menekan terhadap serangan oksidator hydrogen peroksida.
8
2.7 Kerja enzim katalase
Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada hati.Adakalanya jumlah enzim ini lebih
meningkat dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih cepat. Untuk itu kita perlu
mengkonsumsi bahan makanan seperti hati dengan porsi yang lebih banyak sehingga proses
oksidasi yang dilakukan oleh enzim katalase tidak mengecil.
Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada
proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh
Louis Jacquea Thenard pada tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang
memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus
segera diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase
mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).
Penguraian peroksida (H2O2) ditandai dengan timbulnya gelembung.
Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase menguraikan
H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh. Ada tidak nya gelembung
merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara
merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang
dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang
tinggi atau pun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada
suhu kamar (±30 0C) dan suasana netral.
9
BAB III
METODE ILMIAH
3.2 Variabel
Variabel Bebas : NaOH, HCl, dan suhu
Variabel Terikat : banyaknya gelembung dan nyala api yang terjadi
Variabel Kontrol : wadah, objek pengamatan (hati ayam dan larutan H2O2)
10
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Data
NO Ekstrak hati + H202 Banyak gelembung Nyala api
.
1 Netral +++ Sangat membara
2 +HCl ++ Membara
3 +NaOH + Sedikit membara
4 Dipanaskan - Tidak menyala
5 Didinginkan(es batu) + Sedikit membara
Keterangan :
B. Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim
katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan hati ayam dan jantung ayam (sebagaiperbandingan). Hati ayam digunakan karena
banyak mengandung enzim katalase. Hati ayam kemudian dibuat ekstrak. Yang terjadi pada
ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
11
gelembung udara yang terbentuk membuktikan bahwa enzim katalase dapat menguraikan
senyawa hidrogen peroksida menjadi H2O. Pada saat mendekatkan api ke celah tabung reaksi ,
api menyala membara.
12
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. kerja enzim katalase sangat berpengaruh terhadap dalam metabolisme makhluk hidup.
Katalase memecah senyawa berbahaya, seperti Hydrogen peroksida (H 2O2) di dalam sel
hati. Dalam hal ini Hydrogen peroksida bertindak sebagai substrat. Hydrogen peroksida
merupakan senyawa reaktif dan dapat merusak sel, kemudian akan didegrasi oleh katalase.
Katalase mendegrasi Hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).
2. Kerja enzim dipengaruhi oleh Ph dan suhu
3. Enzim katalase bekerja secara maximum pada suhu dan pH optimum
4. Pada suhu rendah (0) enzim katalase inaktif, tetapi masih dapat bekerja
5. Hati ayam digunakan karena di dalam hati banyak terdapat enzim katalase
5.2 Saran
1. Pada saat proses praktikum sebaiknya dalam kondisi yang sungguh-sungguh karena akan
mempengaruhi hasil praktikum.
2. Sebaiknya teliti dalam memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada larutan yang
telah dipanaskan.
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
14
Hati ayam segar
ditumbuk dengan mortar Ekstrak hati
dimasukkan ke gelas
bejana
Hasil dari
tumbukan(ekstrak)
15
Meneteskan larutan Menutup lubang Memanaskan dengan
H2O2 sebanyak 10 tabung reaksi dengan api menyala
tetes ibu jari
Mendinginkan tabung
reaksi berisi ekstrak hati
Memanaskan tabung
reaksi berisi ekstrak
hati
16
17