Anda di halaman 1dari 8

SENI BUDAYA

BAB IV ANALISIS MUSIK KONTEMPORER

OLEH:

KELOMPOK IV

• Siska Puspitarani

• Silvia Fatmawati

• Sintia Dewi

• Anggi Utari

• Berlin Christian Efendy

• Muhammad Kartono

SMAN 10 PALANGKARAYA
TAHUN AJARAN 2021/2022
Tujuan pembelajaran
1. Memahami melodi dan lagu , harmoni, warna nada, dinamika serta
tempo dalam menganalisis musik kontemporer.
2. Mendeskripsikan melodi dan lagu, harmoni, warna nada, dinamika
serta tempo dalam menganalisis musik kontemporer.
3. Mengidentifikasi melodi dan lagu, harmoni, warna nada, dinamika
serta tempo dalam menganalisis musik kontemporer.
4. Melakukan analisis musik kontemporer.
PETA KONSEP

ANALISIS MUSIK KONTEMPORER

Musukalitas Menyajikan
Instrumen
Musik Musik
Melodis
Kontemporer Kontemporer

Instrumen
Melodi dan lagu
Ritmis > Pembawa lagu utama
> Pengolah lagu

Harmoni > Instrumen pemegang mat


> Instrumen penanda
struktur
> Instrumen penggiat ritme
Warna Nada

Menganalisis
musik
Dinamika kontemporer

Irama

Tempo
A. PERSEPSI
Dalam manganalisis musik kontemporer terdapat proses dan tahapan yang harus di perhatikan ,
seperti melodi dan lagu, harmoni, warna nada, dinamika serta tempo.

A. Analisis Musikalisasi

Pengertian musikalisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah:

1) Kualitas atau keadaan dari sesuatu yang bersifat musik


2) Kepekaan, pengetahuan, atau bakat seseorang terhadap musik.

Pada konteks bahasa dalam bab ini, pengertian musikalisasi lebih didekatkan pada
pengetahuan tentang musik sehingga wawasan tentang musik lebih mendalam dan lebih luas.

Pada bab sebelumnya, telah dibahas bahwa musik kontemporer yang berkembang di
Indonesia lebih menekankan pada daya ekspresi penciptanya. Musik kontemporer bersifat
kekinian sehingga sajian musik tersebut belum pernah ada sebelumnya. Meskipun
montemporer bertumpu pada daya ekspresi penciptanya, tetapi untuk menganalisis musik
tersebut tetap dapat dilakukan dengan unsur musikalitas yang terdapat seni musik. Basis atau
dasar analisis ini dikembalikan pada media utama musik yang menggunakan suara sebagai
media komunikasi antara pencipta dan audiens ( pendengar).

Unsur musikalitas dalam musik kontemporer yang berada di Wilayah Nusantara ini sangat
beragam karena pengaruh daya empiris bermusik seniman penciptanya. Namun tinjauan
diklarifikasikan menjadi beberapa macam,yaitu melodi lagu,harmoni, warna nada, dinamika,
irama, dan tempo.

1. Melodi dan Lagu


Pengertian melodi adalah susunan atau rangkaian nada yang sudah diatur pola, tinggi
rendah, dan harga nadanya sehingga menjadi kalimat lagu yang sudah memiliki makna atau
nuansa lagu.
Bahasa tentang melodi selalu berkaitan dengan kadens atau aksen kuat dan lemah.
Pengertian aksen lemah adalah melodi yang mengarah pada rasa yang masih lemah, sehingga
membutuhkan lanjutan melodi yng lain. Analognya dalam kalimat pada struktur Bahasa
Indonesia, aksen lemah seperti halnya sebuah kalimat tanya, sehingga membutuhkan lanjutan
kalimat baru sebagai jawaban atas pertanyaan tadi.
Pengertian aksen kuat adalah melodi atau susunan nada - nada yang sudah mengarah pada
rasa kuat. Analognya apabila dalam kalimat dalam Bahasa Indonesia, rasa kuat tersebut dapat
diinterpretasikan sebagai jawaban yang menutup atau merupakan jawaban atas pertanyaan.

Contoh analog aksen lemah dan aksen kuat:


Kalimat tanya : Mengapa bapak tidak pergi ke kantor ?
Kalimat jawab: Bapak karena sakit.tidak pergi ke kantor

Melodi aksen lemah:



3 4 0 . 4 ‫ ׀‬3 5 4 4 ‫ ׀‬3..5 ‫ ׀‬4 3 5 5 ‫׀‬

Melodi aksen kuat:



5 7 7 ‫ ׀‬і і ‫ ׀‬3 3 4 4 ‫ ׀‬6 6 7 .7 ‫ ׀‬і . 0

Alur melodi dalam musik kontemporer sangat dibutuhkan untuk membuat suasana
musikalatau karakter sesuai dengan harapan seniman penciptanya.

2. Harmoni
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) harmoni berarti keselarasan, keserasian. Makna
keselarasan dalam musik di Indonesia yang dapat diinterpretasikan menjadi dua pengertian.
Adapun pada musik diatonis dikenal tangga nada mayor dan tangga nada minor.
Pada musik kontemporer harmoni dibutuhkan apabila yang disajikan menggunakan alat/
instrumen musik yang bernada. Musik kontemporer yang hanya menampilkan alat musik ritmis
biasanya disebut dengan istilah permainan kelompok perkusi ( percusion).

3. Warna Nada
Warna nada atau warna suara sering disebut juga dengan istilah timbre. Warna nada dalam
musik dapat ditinjau dari bahan, cara menyembunyikan, besar – kecil instrumen, dan rendah –
tinggi frekuensi nadanya.
Tinjauan dari bahan misalnya besi, perumggu, kuningan, kayu, bumbu, karet,dan plastik akan
menimbulkan warna nada yang berbeda beda.
Tinjauan dari segi cara membunyikan juga akan berpengaruh terhadap warna nada yang
ditimbulkan. Misalnya, kendang jawa dibunyikan dengan menggunakan dua tangan, tetapi cara
membunyikan kendang sunda menggunakan dua tangan, dan kaki kanan. Peran kaki kanan
ternyata menghasilkan warna suara yang berbeda dengan menggukan dua tangan saja.
Pada sajian musik kontemporer, alternatif pencarian warna nada baru menjadi sesuatu yang
sering dilakukan. Memainkan alat musik dengan cara yang tidak lazim. Misalnya, memainkan
alat musik gitar dengan cara memukul senar gitar dengan beberapa batang lidi, gendang atau
kendang dimainkan dengan menggukan sandal jepit sehingga menghasilkan suara yang agak
aneh, atau memainkan alat musik timpani dengan menggunakan telapak tangan,dan
sebagainya.

4. Dinamika
Pengertian dinamika adalah permainan cepat lambat dan keras lirih dalam sajian musik.
Musik kontemporer tidak memiliki aturan yang ketat seperti pada sajian musik klasik musik
barat, pada kemampuan para pemainnya dan tuntutan suasana musikal yang diharapkan.
Pada musik kontenporer, gaya permainan cepat lambat dan keras lirih dapat dikendalikn
atau dipimpin oleh salah satu pemain instrumen atau rampak dilakuakan secara bersama sama.
Misalnya, pada musik kontemporer begaya jawa, sunda, jawa timur, dan bali, pengendali
dinamika sajian musik dilakukan oleh pemain kendang. Cara mengendalikan cepat lambat dan
keras lirih dilakukan oleh pemain kendang dangan pola permainan musikal tertentu sebagai
kode untuk melakukan perubahan sajian.
Gaya permainan cepat lambat dan keras lirih yang dilakukan secara ‘rampak’ atau bersama
sama juga sering dilakukan pada gaya musik kontemporer. Permainan tertentu yang harus
dimainkan cepat lambat atau keras lirih. Proses ini membutuhkan kekompakan sehingga
membutuhkan proses latihan yang lebih banyak.

5. Irama
Pengertian irama atau retme adalah pola permainan musik yang berbasis pada banyaknya
pulsa pada tiap bar. Nada nada yang dipilih dalam penyusin melodi harus menyesuaikan irama
yang digunakan.
Pada penciptaan musik konterponer meggunakan irama menjadi pertimbangan untuk
menentukan karakter lagu yang dihubungkan dengan penyusunan melodi.

6. Tempo
Secara sederhana, pengertian tempo adalah ukuran waktuk cepat dan lambat lagu. Di awal,
telah disinggung bahwa musik kontemporer dapat diciptakan dengan basis musik treadisional
pelog-slendro dan juga berbasis pada musik diatonis
Seni musik diatonis dan seni musik pentatonis mempunyai istilah tersendiri yang keduanya
sulit untuk di sejajarkan.untuk itu, informasi mengenai tempo yang digunakan dalam budaya
musik diatonis dan musik tradisional akan disajikan sendiri-sendiri.
Pada musik diatonis,untuk menafsirkan kecepatan pembawaan sebuah lagu ,dapat dilakukan
dengan alat pencatat kecepatan yang disebut metronom.

Nama atau istilah untuk menentukan kecepatan beserta interpretasi kecepatannya.

N Istilah Diatonis Kecepatan per menit


O
1. Presto 150-135
2. Alegro 135-115
3. Allegretto 115-100
4. Moderato 100-80
5. Andante 80-60
6. Adagio 60-50
7. Largo 50-40
Musik diatonis memiliki beberapa tingkatan tempo yang dapat digunakan sebagai acuan untuk
pembawaan sebuah lagu.adapun pada seni musik tradisional,pentatonis hanya mengenal tiga
buah tempo,yaitu:
a.seseg/cepat,yang diinterprestasikan sebagai tempo yang cepat.
b.madya/sedang,yang diinterprestasikan sebagai tempo yang sedang.
c.tamban/lambat yang diinterprestasikan sebagai tempo yang lambat.

B. Menyajikan Musik Kontemporer

Penyajian sebuah musik kontemporer merupakan sebuah kesatuan sajian dari berbagai
instrumen musik dan atau vokal.sajian instrumen dapat di bedakan menjadi dua kelompok
besar,yaitu instrumen yang bertugas sebagai penyaji instrumen ritmin dan instrumen yang
bertugas sebagai penyaji instrumen melodis.

1. Instrumen ritmit

Pengertian instrumen ritmit adalah intrumen yang bertugas mengendalikan ritme dalam
sebuah sajian lagu. Tugas mengendalikan ritme tersebut juga masih dapat diklasifikasikan
sebagai barikut

a. Instrumen pemegang mat, yaitu instrumen yang pola permain nya difungsikanuntuk
menjaga mat atau tempo biasanya,instrumen ini tidak memiliki varian nada yang
banyak atau bahkan tidak bernada dan tidak memiliki varian pola permainan. Pola
permainan cenderung ‘ajeg’ agar mudah diikuti permainan instrumen yang lainnya.
Contoh instrumen yang dapat digunakan sebagai pemegang mat adalah kethuk (
Jawa, Sunda, Jawa Timur, dan Bali) , trigel, dan bongo.
b. Instrumen penanda struktur,yaitu instrumen yang pola permainnya menunjuk struktur
permainan tertentu. Pola permainan instrumen ini juga cenderung ‘ajeg’ hitungannya,
meskipun disela-sela ada variasi pukulan tetapi sederhana. Contoh alat musik penanda
struktur adalah bas dan drum.
c. Instrumen penggiat ritme,yaitu instrumen yang kehadirannya membantu menguatkan
ritme dan membersihkan dinamika lagu sehingga lebih kuat dan dinamis. Instrumen ini
biasanya tidak bernada dan tidak memiliki pola yang baku, sehingga permainannya
cenderung berdasarkan interpretasi pemainnya. Contoh alat musiknya adalah keprak
pada musik tradisional dan timpani.

2. Intrumen melodis
Pengertian instrumen melodis adalah instrumen yang bertugas memainkan melodi dalam
sajian lagu. Instrumen melodis dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok instrumen ,yaitu
sebagai berikut.

a. Pembawa lagu utama,yaitu instrumen yang memainkan melodi pokok dalam lagu.instrumen
ini mempunyai banyak varian,interprestasi ,dan improvisasi dalam penyajian untuk
memperindah dan memperkuat karakter lagu.contohnya ,alat musik accordion bergaya
musik-musik melayu,melodi kulintang ,biola,dan keyboard.
b. Pengolah lagu, yaitu instrumen yang memainkan melodi dalam lagu berdasarkan permainan
lagu pokok yang di kembangkan. Intrumen ini lebih banyak menggunakan interprestasi dan
improvisasi untuk mendukung lagu pokok. Contoh instrumen pengolah lagu adalah
ukelele,gitar dan bonang pada alat musik tradisional.

Anda mungkin juga menyukai