Anda di halaman 1dari 10

Aspek Konseptual

• Lukisan Realitas Internal

No Komponen Deskripsi Analisis


Pengamatan
1 Penemuan Realitas Internal Gagasan seni timbul dari kebutuhan
Sumber Inspirasi kita sebagai manusia untuk berekspresi.
2 Tema Abstrak dan imajinasi Pada lukisan tersebut terdapat bentuk
yakni seorang wanita dan bentuk-
bentuk abstrak
3 Fungsi Sebagai hiasan Lukisan tersebut bertujuan untuk
menikmati keindahannya saja atau
sebagaian hiasan
4 Nilai Estetis Keserasian warna dan garis Pada lukisan terebut terdapat beberapa
warna seperti warna primer, sekunder,
tersier, analog dan komplementer. Pada
lukisan tersebut terdapat Gelap-Terang.

• Lukisan Realitas Eksternal

No Komponen Deskripsi Analisis


Pengamatan
1 Penemuan Realitas eksternal Hubungan pribadi kita dengan alam.
Sumber Inspirasi Tema : keindahan alam.
2 Tema Pemandangan alam Pada lukisan tersebut terdapat bentuk
yakni pohon kelapa, bebatuan, semak,
hamparan air laut, dan sebagainya.
3 Fungsi Sebagai hiasan Lukisan tersebut bertujuan untuk
menikmati keindahannya saja atau
sebagaian hiasan
4 Nilai Estetis Keserasian warna dan garis Pada lukisan terebut terdapat beberapa
warna seperti warna primer, sekunder,
tersier, analog dan komplementer. Pada
lukisan tersebut terdapat Gelap-Terang.

• Lukisan Interes Pragmatis

No Komponen Deskripsi Analisis


Pengamatan
1 Penetapan Interes pragmatis Sebagai instrumen pencapaian tujuan
Interes Seni tertentu, yaitu tujuan nasional.
2 Tema Politik Pada lukisan tersebut terdapat bentuk
yakni orang-orang, bangunan, pohon,
dan sebagainya.
3 Fungsi Sebagai hiasan Lukisan tersebut bertujuan untuk
menikmati keindahannya saja atau
sebagaian hiasan
4 Nilai Estetis Keserasian warna, bentuk, Pada lukisan terebut terdapat beberapa
dan ruang warna seperti warna primer, sekunder,
tersier, analog dan komplementer. Pada
lukisan tersebut terdapat Gelap-Terang.
Dan ruang dimensi.

• Lukisan Reflektif

No Komponen Deskripsi Analisis


Pengamatan
1 Penetapan Interes reflektif Pencerminan realitas aktual (fakta dan
Interes Seni kenyataan kehidupan.
2 Tema Interaksi Pasar Pada lukisan tersebut terdapat bentuk
yakni orang-orang, lapak, jualan dan
sebagainya.
3 Fungsi Sebagai hiasan Lukisan tersebut bertujuan untuk
menikmati keindahannya saja atau
sebagaian hiasan
4 Nilai Estetis Keserasian warna, bentuk, Pada lukisan terebut terdapat beberapa
dan ruang warna seperti warna primer, sekunder,
tersier, analog dan komplementer. Pada
lukisan tersebut terdapat Gelap-Terang.
Dan ruang dimensi.

• Lukisan Estetis

No Komponen Deskripsi Analisis


Pengamatan
1 Penetapan Interes estetis Mengeksplorasi nilai-nilai estetik
Interes Seni secara mandiri.
2 Tema Estetik Lukisan tersebut mengandung unsur
estetik.
3 Fungsi Sebagai hiasan Lukisan tersebut bertujuan untuk
menikmati keindahannya saja atau
sebagaian hiasan
4 Nilai Estetis Keserasian warna dan garis Pada lukisan terebut terdapat beberapa
warna seperti warna primer, sekunder,
tersier, analog dan komplementer. Pada
lukisan tersebut terdapat Gelap-Terang.

• Lukisan Figuratif
No Komponen Deskripsi Analisis
Pengamatan
1 Penetapan Figuratif Menggambarkan objek figur manusia.
Interes Bentuk
2 Tema Figuratif Lukisan tersebut mengandung unsur
objek manusia.
3 Fungsi Sebagai hiasan Lukisan tersebut bertujuan untuk
menikmati keindahannya saja atau
sebagaian hiasan
4 Nilai Estetis Keserasian warna, bentuk, Pada lukisan terebut terdapat beberapa
dan ruang warna seperti warna primer, sekunder,
tersier, analog dan komplementer. Pada
lukisan tersebut terdapat Gelap-Terang.
Dan ruang dimensi.

• Lukisan Semi Figuratif

No Komponen Deskripsi Analisis


Pengamatan
1 Penetapan Semi figuratif Menggambarkan objek figur setengah
Interes Bentuk manusia.
2 Tema Figuratif Lukisan tersebut mengandung unsur
objek manusia.
3 Fungsi Sebagai hiasan Lukisan tersebut bertujuan untuk
menikmati keindahannya saja atau
sebagaian hiasan
4 Nilai Estetis Keserasian warna, bentuk, Pada lukisan terebut terdapat beberapa
dan ruang warna seperti warna primer, sekunder,
tersier, analog dan komplementer. Pada
lukisan tersebut terdapat Gelap-Terang.
Dan ruang dimensi.

• Lukisan Non Figuratif


No Komponen Deskripsi Analisis
Pengamatan
1 Penetapan Non figuratif Menggambarkan bentuk tanpa objek
Interes Bentuk figur.
2 Tema Non objektif Lukisan tersebut mengandung unsur
abstrak.
3 Fungsi Sebagai hiasan Lukisan tersebut bertujuan untuk
menikmati keindahannya saja atau
sebagaian hiasan
4 Nilai Estetis Keserasian warna dan garis Pada lukisan terebut terdapat beberapa
warna seperti warna primer, sekunder,
tersier, analog dan komplementer. Pada
lukisan tersebut terdapat Gelap-Terang.

• Lukisan Pramodern

No Komponen Deskripsi Analisis


Pengamatan
1 Penetapan Pramodern Aktivitas merepresentasi bentuk alam
Prinsip Estetik dan aktivitas tradisional.
2 Tema Aktivitas Pada lukisan tersebut terdapat bentuk
yakni orang-orang, rumah, hewan dan
sebagainya.
3 Fungsi Sebagai hiasan Lukisan tersebut bertujuan untuk
menikmati keindahannya saja atau
sebagaian hiasan
4 Nilai Estetis Keserasian warna, bentuk, Pada lukisan terebut terdapat beberapa
ruang warna seperti warna primer, sekunder,
tersier, analog dan komplementer. Pada
lukisan tersebut terdapat Gelap-Terang.
• Lukisan Modern

No Komponen Deskripsi Analisis


Pengamatan
1 Penetapan Modern Aktivitas kreatif yang mengutamakan
Prinsip Estetik gaya pribadi.
2 Tema Estetik modern Lukisan tersebut mengandung unsur
estetik.
3 Fungsi Sebagai hiasan Lukisan tersebut bertujuan untuk
menikmati keindahannya saja atau
sebagaian hiasan
4 Nilai Estetis Keserasian warna dan garis Pada lukisan terebut terdapat beberapa
warna seperti warna primer, sekunder,
tersier, analog dan komplementer. Pada
lukisan tersebut terdapat Gelap-Terang.

• Lukisan Posmodern

No Komponen Deskripsi Analisis


Pengamatan
1 Penetapan Posmodern Aktivitas permainan tanda yang
Prinsip Estetik hiperriil dan ironik.
2 Tema Estetik modern Lukisan tersebut mengandung unsur
estetik.
3 Fungsi Sebagai hiasan Lukisan tersebut bertujuan untuk
menikmati keindahannya saja atau
sebagaian hiasan
4 Nilai Estetis Keserasian warna dan garis Pada lukisan terebut terdapat beberapa
warna seperti warna primer, sekunder,
tersier, analog dan komplementer. Pada
lukisan tersebut terdapat Gelap-Terang.
Aspek Visual
Title : "Tjap Go Meh"
Artist : Sindu Sudjojono
Year : 1940
Cat minyak pada kanvas
Ukuran 73 x 51 cm
Pada lukisan karya "Tjap Go Meh", 1940 ini, ia mengungkapkan emosinya
dengan meluap-luap. Dalam lukisan karnaval perayaan keagamaan Cina tersebut,
selain dihadirkan suasana hiruk pikuk juga muncul nuansa ironi. Ironi itu bisa sebatas
pada karnaval yang meluapkan berbagai emosi dengan absurd, namun lebih jauh lagi
bisa mengandung komentar ketimpangan sosial. Hal itu mengingat setting sosial
tahun pembuatan karya, adalah pada masa depresi ekonomi, tekanan pemerintah
kolonial yang makin keras pada para nasionalis, dan euforia menjelang kedatangan
Jepang.
Pada latar depan, terlihat seorang wanita dalam tarian dan gandengan seorang
bertopeng, diapit oleh seorang ambtenar yang berdasi dan seorang pemusik bertopeng
buaya. Di sisi kanannya ada seorang kerdil yang berdiri tegak termangu-mangu,
sedangkan di latar belakang berombak massa yang berarak dan menari dalam
kegembiraan. Walaupun lukisan ini berukuran kecil, namun Sudjojono benar-benar
telah mewujudkan kredo jiwo ketok nya dalam melukis. Dalam "Tjap Go Meh" ini
terlihat spontanitas yang meluap tinggi. Deformasi orang-orang dalam arakan dan
warna-warnanya yang kuat, menukung seluruh ekspresi yang absurd itu.
Sudjojono dalam masa Persagi dan masa Jepang berusaha merealisir seni lukis
Indonesia baru, seperti yang sangat kuat disuarakan lewat tulisan-tulisan dan
karyanya. Jiwa semangat itu adalah menolak estetika seni lukis Mooi Indie yang
hanya mengungkapkan keindahan dan eksotisme saja. Dengan semangat
nasionalisme, Sudjojono ingin membawa seni lukis Indonesia pada kesadaran tentang
realitas sosial yang dihadapi bangsanya dalam penjajahan. Disamping itu. dia ingin
membawa nafas baru pengungkapan seni lukis yang jujur dan empati yang dalam dari
realitas kehidupan lewat ekspresionisme.
Aspek Operasional
Seni Murni

Berikut langkah - langkah dalam melukis :


1. Memunculkan Gagasan.
Untuk memunculkan gagasan kreatif, dapat ditempuh dengan cara :
 Mempelajari atau membaca buku,
 Melihat film-film dokumenter tentang lukisan,
 Mengunjungi kegiatan pameran atau museum,
 Melihat objek secara langsung, dan
 Mengembangan imajinasi.
2. Memilih Bahan.
Setelah terbentuk/muncul gagasan kreatif tersebut, langkah selanjutnya adalah memilih
bahan yang akan digunakan, misalnya :
 Menggunakan kertas gambar/karton dan pastel,
 Menggunakan kertas gambar/karton dan spidol,
 Menggunakan kertas gambar dan cat air,
 Menggunakan kertas gambar dan cat aklirik, dan
 Menggunakan kain kanvas yang dibentangkan/bingkai dan cat minyak.
3. Menentukan Teknik.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam melukis, diantaranya :
 Teknik transparan warna (warna tipis),
 Teknik plakat warna (tebal),
 Teknik goresan ekspresif dengan menggunakan jari atau palet,
 Teknik tebal dan bertekstur (bertekstur warna), dan
 Teknik timbul.
4. Membuat Sketsa.
Setelah bahan dapat ditentukan, langkah selanjutnya adalah membuat sketsa gambar.
Yang dimaksud sketsa adalah gambar awal yang akan dibuat lukisan. Sketsa inilah yang
nantinya diselesaikan menjadi sebuah lukisan yang sempurna.
5. Menyempurnakan Lukisan.
Menyempurnakan /menyelesaikan sketsa yang telah dibuat yaitu dengan cara :
 Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan latar
belakangnya (negatif)
 Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran (spot light), penegasan, dan
penentuan gelap terang.
Seni Terapan
Ada beberapa proses dalam pembuatan keramik :
1. Proses pencarian tanah liat :
Butuh inspeksi yang teliti untuk mendapatkan tanah liat terbaik yang sesuai dengan
kualitas standar. Tanah liat. Tanah liat yang bagus tidak harus berasal dari desa
penghasil gerabah namun juga bisa dari daerah lainnya . Tanah liat tidak langsung bisa
digunakan tapi butuh ketelitian yang mendalam dan memsatiskan jika tanah liat tidak
bercampur batu-batu kecil dan kotoran.
2. Pengolahan bahan
Mengolah bahan baku dari berbagai bahan yang belum siap pakai menjadi bahan badan
keramik yang siap pakai.
BAHAN BAKU
Secara garis besar bahan baku yang digunakan untuk membuat keramik Terdiri atas 3
macam (triaksial), yaitu Tanah liat (elay), Pasir, Feldspar.
1. Tanah liat (clay)
2. Pasir
3. Feldspar
TEKNIK PEMBUATAN
1. Teknik koil (lilit pilin)
2. Teknik tatap batu/pijat jari
3. Teknik lempengan (lempengan), cara pembentukan dengan tangan langsung seperti
koil, lempengan atau pijat merupakan teknik pembentukan keramik tradisional yang
bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris.
Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau para penggemar keramik.
4. Teknik putar, teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk
yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar
ini sering dipakai oleh para perajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik
tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki
(kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk
yang sama seperti gentong, guci dll.
5. Teknik cetak, teknik pembentukan dengan cetak dapat menghasilkan barang dengan
jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula. Bahan beton yang biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk beton berongga,
beton padat, beton jigger maupun beton untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada
pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat rumah tangga piring,
cangkir, mangkok gelas dll.
NAMA : ELSA ERISCHA RAMADHANI
KELAS : XI-KBC

Anda mungkin juga menyukai