Anda di halaman 1dari 22

Bandarnaskah.blogspot.

com

Laras
(alias Laras 1)
Seekor Burung Yang hidup Ditengah Kompleksnya Masalah Rumah Tangga

Sandiwara Komedi Karya Dukut W.N.

Pemain :

Riyadi : 40 Tahun

Sumi : 28 Tahun

Agus : 38 Tahun

Tiara : 29 Tahun

Ayu : 28 Tahun

Ratna : 28 Tahun

Catatan dari bandarnaskah.blogspot.com

Naskah ini pertama kali dipentaskan pada pentas CANGKIR (Calon Anggota Kreatif Teater Nglilir) dan
disutradarai sendiri oleh Dukut W.N.

Dukut W.N. adalah seorang actor dan sutradara di Teater Nglilir Karanganyar Solo. Juga aktif di Kelompok
Bandul Nusantara Karanganyar.

UNTUK MEMENTASKAN NASKAH INI SILAKAN MENGHUBUNGI

085642172083 (DUKUT W.N.)

Atau monologisme@gmail.com

HANYA UNTUK SEKEDAR PEMBERITAHUAN

Naskah ini didedikasikan Untuk Pentas CANGKIR (Calon Anggota Kreatif Nglilir).
Dan seseorang yang lain

1
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com

2009

2
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
Tampak 2 serambi rumah yang berdampingan. Dimana Rumah A rumah milik keluarga yang

ekonominya kurang dan satunya lagi Rumah B keluarga yang menengah keatas. Tampak juga

disana ada sebuah kandang dan seekor burung, milik keluraga yang ekonominya kurang.

Semua serambi menyala Di depan Rumah A terlihat Riyadi yang sedang memandikan burung

dan sementara terlihat Rumah B yang terlihat Agus sedang memandangi foto dan menciumnya.

Musik Hampir selesai…(Lampu flip-flop secara bergantian) Terdengar suara dari belakang.

Sumi : Bapak…..!!! (Dengan Suara yang agak marah) Rumah A

Tiara : Papi….!!! (Dengan Suara yang mesra) Rumah B

Sumi : Bapak….!!! (agak marah) Rumah A

Tiara : Papi!! Pi (agak mesra) Rumah B

Sumi : Bapak!! Pak..(Suara yang makin keras) Musik Selesai

ADEGAN 1

Rumah A Terdengar suara burung berkicau dan Riyadi sedang merawat Burung.. Sumi masuk..

Sumi : Bapak…!!!(Marah)

Riyadi : Ada apa to bu, pagi-pagi sudah marah seperti orang kebakaran jenggot. Ada apa?

Sumi : Bapak itu lho!! Dipanggil-panggil malah ngurusin burung saja!!

Riyadi : Burung bapak kan cuma satu, ya harus dirawat. Kalau tidak bapak yang merawat siapa lagi.

Ibu mau? Ibu saja lihat bulunya saja sudah geli. (Meletakan Laras) Ada apa to bu?

Sumi : Pak! Kompor yang ada dibelakang itu minyaknya sudah habis. Sudah tidak bisa digunakan

untuk memasak lagi. Padahal ibu itu mau menggoreng telor, untuk lauk kita Pak!!!!

Riyadi : O…itu. Cuma masalah kehabisan minyak. Kalau masalah kehabisan minyak, Pakai kayu

bakar saja kan bisa. Toh kayu bakar yang ada dibelakang itu masih banyak. …

Sumi : Ibu tidak mau Pak!!! Masak cuma menggoreng telor saja harus menunggu setengah jam dulu.

Ambil kayu dululah.. Menunggu apinya besarlah.. Belum lagi nanti jika apinya mati-mati.

3
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
Pokoknya ibu tidak mau pakai kayu bakar.

Riyadi : Lalu Apa ibu mau memilih untuk menunggu setengah hari? Menunggu bapak Gajian. Pilih

mana? Setengah hari atau setengah jam?

Sumi : (Kesal) Pokoknya ibu tidak mau menggorenag telor pakai tungku dan kayu bakar!!!

Riyadi : Ya sudah kalau ibu tidak mau. Lagi pula si Eko juga baru kemah dan pulangnya masih nanti

sore. Jadi telornya digoreng nanti sore saja. Menunggu si Eko pulang dan menunggu

minyaknya datang.

Sumi : Bapak itu lho!! Selalu begitu. Selalu mencari alasan, kalau ditanya kebutuhan rumah. Alasan

inilah, itulah.

Riyadi ; Ibu juga sedikit-sedikit ngomel, sedikit-sedikit ngomel. Masalah kecil dibesar-besarkan.

Cuma masalah kehabisan minyak saja dibesar-besarkan. Apa enaknya to bu, punya masalah

kecil yang dibesar-besarkan?

Sumi : (mulai kesal) Bapak…!! Bapak itu tidak mengerti keiginan seorang istri. Seorang istri selalu

punya kebutuhan pak!!! Dan bapak…..

Riyadi : Selalu tidak mau menuruti kebutuhan istri (duduk). Betulkan? Bapak juga tahu kalau seorang

istri itu mempunyai kebutuhan. Akan tetapi bu, Cobalah sedikit demi sedikit untuk sabar dan

nrimo, jika memang kebutuhan itu belum bisa terpenuhi sekarang. Jika ibu mempunyai rasa

sabar dan nrimo pasti keadaan rumah kita akan lebih tenang. Nyaman. Adem Ayem. Ya seperti

tetangga kita.

ADEGAN 2

Lampu berganti ke Rumah B Kelihatan Agus yang sedang memandang foto dan tersenyum

sendiri. Saat istrinya memanggil, Agus segera memasukan foto tersebut ke dalam tasnya.

Tiara : Papi..!!

Agus : Ya, mi!

Tiara : Papi (Masuk)


4
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
Agus : Ya

Tiara : Pi (Mesra)

Agus : Ya ya Ada apa mi ? Lho tumben pagi-pagi sudah membawakan teh untuk papi. Nggak

biasanya. Ooo tunggu dulu… Kalo begini ini pasti mami ada maunya ini.

Tiara : Papi bisa saja. Begini pi. Butiknya Jeng Jenny yang di dekat kantor papi itu lho. Kata jeng

Ratna ada tas baru lho pi! Pasti bagus deh kalo dipakai mami pada saat acara-acara dikantor

papi.

Agus : Terus..

Tiara : Terus, Jeng Anggi pakai gelang bagus sekali, yang dibelinya kemarin di Toko Galaksi.

Katanya jumlahnya terbatas lho pi. Kalo orang bilang sih Limited edition.

Agus : Terus..

Tiara : Terus, pakaian mami yang baru di beli kemarin sudah bosen pi!!

Agus : Terus....

Tiara : Koq papi terus-terus saja…

Agus : Mami mau ini kan (memegang uang ) Eit tunggu dulu mi. Tapi, ada syaratnya.

Tiara : Cium dulu, ya pi?

Agus : O. Tidak. Syaratnya gampang mi. Pokoknya mami jangan mendekati apa lagi membuka tas

ini. Kalau mami membuka tas ini, rahasia perusahaan tempat bekerja papi bisa terlihat. Sebab,

Papi takut kalau ada mata-mata dari perusahaan lain yang melihat atau bahkan mencuri

dokumen rahasia yang ada dalam tas ini. Bagaimana mami mengerti kan?

Tiara : (Tiara merasa kalau uangya masih kurang) Kelihatannya mami masih bingung pi!!

Agus : (Mengambil uang lagi dari dompet) Bagaimana.. mami sudah mengerti?

Tiara : (masih kurang) Belum pi!

Agus` : (Mengambil uang yang lebih banyak) Nah pasti mami sudah mengerti kan?

5
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
Tiara : OK…mami sudah mengerti. (Agus masuk kerumah. Sesaat setelah Agus masuk Rumah,

Tiara agak penasaran dan mulai mendekati tas suaminya).

ADEGAN 3

Lampu langsung berganti kerumah A

Riyadi : Bagaimana bu. Enakkan kalau suatu rumah tidak ada orang yang marah. Didengar tetangga

juga enak. Didengar saja sudah enak apalagi merasakannya. Pasti lebih enak bu.

Sumi : Tetangga disamping kita itu mulutnya jarang ngomel karena setiap keinginan dan kebutuhan

seorang Istri selalu dipenuhi. Lalu apa yang bapak kasih kepada ibu. Burung? Sudah bosan

Pak... Saya sudah bosan dengan burung bapak..

Riyadi : Terserah ibu lah. (minum) Tehnya koq pahit to bu!!!

Sumi : Gulanya sudah habis. Mungkin dimakan burung kesayangan bapak kali.

Riyadi : Jangan suka berkata seperti itu bu. Laras ini burung yang cantik dan indah. Sulit

mendapatkannya, amat sulit dan penuh perjuangan. Ya hampir sama sulitnya mendapatkan

wanita secantik dan semanis dirimu bu!! Karena bapak harus bersaing dengan belasan orang

yang ingin mendapatkan Ibu. Dari tentara, pegawai bahkan sampai PNS. Mereka semua sudah

siap dengan sangkar-sangkar emasnya. Tapi ternyata Ibu pilih bapak kan. Ya sama halnya

Laras ini. Dia mau tinggal di sangkar yang jelek milik bapak. (Sumi agak tersipu)

Riyadi : Ibu tersenyum kan?

Sumi : Ibu geli lihat burung bapak…

Riyadi : Masak sih bu? (Mengambil burung dari tiang) Dicoba dulu untuk memegangnya barangkali

ibu suka. Tuh bulunya, lebat dan halus. Eh bu, bulunya selebat ini, karena bapak merawat Laras

ini khusus untuk Ibu pegang. Ayo bu dipegang dulu burungnya.

Sumi : heh bapak, ibu betul-betul geli pak (Agus menggoda Istrinya dengan burung itu)

Riyadi : Ha ha ha. Ibu – ibu baru lihat satu burung saja sudah geli apa lagi dua burung.

Sumi : Apa (Kaget)

6
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
Riyadi : Dua burung!!!

Sumi : (marah) Apa!!! Dua burung. O jadi ternyata bapak…(Lampu Langsung Ke Rumah B dan

Rumah A Mati)

ADEGAN 4

Lampu langsung berganti ke Rumah B

Tiara : Apa ini? Apa ini? (Tiara memegang foto yang diambilnya dari tas suaminya, dan Agus

masuk tahu kalau istrinya memegang foto gadis cantik miliknya). Oh ya Tuhan, kenapa ini

terjadi lagi padaku. Apa aku ini kurang cantik untuk suamiku. (Seperti tersadar) Ini tidak bisa

kubiarkan. Kalau seperti ini, bisa-bisa aku dimadu. Aku tidak mau dimadu.

Agus : (mengalihkan perhatian) Mam…. Andi dimana ya?

Tiara : Andi sedang berkemah bersama anaknya Pak Riyadi. Papi kan yang mengantarnya kemarin.

Agus : Oh ya papi lupa. Kalau si Partono ?

Tiara : Partono baru pulang kampung. Partono kan pamit langsung kepada papi!!!

Agus :Oh ya papi lupa lagi!! Mami…(disaut Tiara)

Tiara : Sekarang papi duduk. Ini foto siapa pi?

Agus : Oo itu. E e Itu foto Sek…

Tiara : Jangan bilang ini foto sekretaris Bos papi!! Alasan lama!!

Agus : Oh tidak Itu foto calon….

Tiara : Jangan bilang ini foto calon sekretaris papi. Jabatan papi tidak memerlukan sekretaris. Ini

sebenarnya untuk apa pi…. Ooo atau foto-foto ini. Adalah wanita-wanita incaran papi.

Agus : Bukan.. (Mendapatkan alasan baru) O o o ya ya itu foto calon Istri…(Tiara Kaget)

Tiara : Apa …ini …ini…. Foto calon istri papi…. Jadi papi mau cari….(Langsung kerumah A)

ADEGAN 5

Lampu langsung berganti kerumah A. Sumi kaget dan marah


7
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
Sumi : Burung lagi!!! Bapak mau beli burung lagi. Saya tidak menyangka bapak tega melakukan hal

itu. Pak..!! Apa bapak tidak puas dengan satu burung yang bapak miliki.!!!

Riyadi : Sebentar to bu, ini tidak seperti yang ibu bayangkan. Bapak itu memang ada rencana untuk

membeli burung……(Disaut langsung oleh Sumi)

Sumi : O o… jadi bapak tidak mau membelikan minyak karena bapak ingin membeli burung lagi,

begitu ya pak. Bapak tega ya, bapak lebih memilih burung daripada keinginan seorang istri.

Padahal minyak itu untuk kebutuhan kita sendiri Pak!! Untuk Si Eko juga.

Riyadi : Bu sebenarnya….

Sumi : Ibu benar-benar kecewa Pak!!!!

Riyadi : Bu (Agak membentak)!!! Bapak belum beli minyak karena bapak benar-benar belum gajian,

gaji bapak rencananya akan diberikan setelah proyek bangunannya selesai, dan semoga nanti

sore sudah selesai. Sementara untuk masalah burung bapak yang kedua. Bapak masih pikir-

pikir dulu. Ya itu rencana jangka panjang bapak, tidak untuk bulan-bulan ini. (Melihat Sumi)

Ibu masih marah. Bu kita harus sabar dalam menghadapi segala cobaan yang diberikan Tuhan,

termasuk cobaan ini. Sudahlah...Bapak pergi dulu …. Asalamualaikum (Keluar)

Sumi : Walaikumsalam (Lampu langsung Ke Rumah B)

ADEGAN 6

Agus : (Suasana mereda) Foto itu calon istri teman papi. Kalau mami tidak percaya Ya sudah.

Terserah Mami

Tiara : Tapi…..Mami agak sangsi dengan perkataan Papi itu! (Agus melihat serambi rumah A)

Agus : Sebenarnya begini mi, papi punya rencana bagus…

Tiara : Paling rencana untuk membohongi mami lagi kan?

Agus : Oo tidak. Rencana itu adalah tentang kenaikan Anggran Pembelanjaan Istri Bapak Agus….

Tiara : Apa?

Agus : Rencananya sih dekat-dekat ini. Tapi kepala papi jadi pusing , soalnya pikiran papi terbebani
8
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
oleh masalah foto Calon Istri Teman Papi. Ya sudahlah mungkin rencana itu akan

ditangguhkan sampai tahun depan.

Tiara : Tahun depan… Papi (Mesra) Mami percaya koq, kalau papi itu Setia…

Agus : Nah begitukan lebih enak. Baiklah, sebaiknya papi berangkat dulu.

Tiara : Tapi janji lho pi?

Agus : Janji apa?

Tiara : Kenaikan APBIBA, Anggaran Pembelanjaan Istri Bapak Agus

Agus : Ya ya Papi pergi dulu…(Agus mulai masuk serambi rumah A Lampu Rumah A mulai

menyala sambil melihat istrinya dan mendekat ke kandang burung milik Pak Riyadi)

Tiara : Ada apa ya? Setiap kali papi lewat situ selalu mendekat kearah kandang burung..(Tiara

masuk rumah dan lampu Rumah B mulai meredup)

ADEGAN 7

Rumah A (Agus mengeluarkan foto yang masih disimpan dalam bajunya)

Agus : Untung foto Sumi ku tersayang tidak dilihat Mami. Kalau dilihat rencana ku bisa kacau. Ah

sekarang saatnya menjalankan rencana. Bu Sumi, bu...

Sumi : (masuk) O pak Agus. silahkan duduk pak.

Agus : O tidak perlu. Saya tidak lama disini!

Sumi : Ada apa ya Pak?

Agus : (Berkeliling serambi) Kursi Bu Sumi sudah agak tua ya dan sangat ketinggalan zaman.

berbeda dengan punya saya.

Sumi : Ya begitulah Pak (berfirasat Buruk)

Agus : Lalu atap bu Sumi juga sudah mulai rapuh. Beda dengan atap saya ya.

Sumi : Bapak datang kesini ada keperluan apa ya pak? (agak kesal)

Agus : (Semakin Nglunjak) Lalu suami ibu Cuma tukang bangunan ya. Sangat beda jauh dengan
9
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
saya. Seorang tukang bangunan dan seorang pegawai kantoran.

Sumi : Pak!!! Kalau niat Pak Agus datang kesini hanya untuk menghina keluarga kami. Silahkan

angkat kaki dari rumah ini!!

Agus : Bukan bagitu maksud saya….(Semakin menjadi) tapi begini Sum

ADEGAN 8

Sumi : Jangan kelewatan ya pak.(Riyadi Masuk)

Agus : ha ha Suami ibu tidak ada disini. Istri saya juga sedang didalam rumah, sedang menata

perhiasan-perhiasannya yang serba mahal.

Sumi : Apa maksud pak Agus?

Agus ; Ibu kan tahu sendiri maksud saya. Kalau Pak Agus yang kaya ini ingin… (berbalik dan

melihat Pak Riyadi. Lalu Agus mengalihkan perhatian ) Membeli kursi yang lapuk ini.

Riyadi : Begini pak Agus. Kursi yang lapuk ini tidak kami jual. Kami masih membutuhkan kursi ini.

Dan kalau bapak mau kursi yang lain silahkan bapak membeli diluar saja.

Agus : O ya sudah, kalau niat baik saya ditolak. Ya sudah. Dasar tidak tahu diuntung. Terima kasih

(Agus Kembali kerumahnya Lampu rumah B masih mati)

Sumi : Lho kenapa bapak tidak marah, melihat istriya di perlakukan seperti itu.

Riyadi : Sebenarnya bapak tadi sempat ingin marah. Akan tetapi bapak ingat kebaikan Pak Agus,

waktu membantu Eko masuk SMP. Ibu ingatkan, waktu itu bapak tidak punya uang untuk

membayar uang seragam dan lain lain. Tapi berkat kebaikan Pak Agus, Eko dapat masuk

sekolah. Itulah kenapa bapak tadi tidak jadi marah. Ya sudah lah, tapi bapak akan marah ketika

hal ini terulang lagi atau bahkan lebih daripada ini. Dan Ibu harus ingat perkataan saya, kalau

kita harus sabar dalam menghadapi cobaan. Karena Orang sabar itu….

Sumi :Disayang Tuhan kan? Selalu kata-kata itu yang bapak ucapakan..

Riyadi : Cobalah untuk memaknai kata-kata itu lebih dalam. Baiklah Bu sebaiknya bapak ambil

10
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
peralatan yang ketinggalan dan pergi ketempat kerja. Assalamulaikum (Keluar)

Sumi ; Walaikumsalam (Lampu A mati dan B menyala)

ADEGAN 9

Terlihat Agus yang kesal atas kegagalan Rencananya

Tiara : (Masuk) Lho papi belum berangkat?

Agus : Mami tahu sendiri kalau papi masih disini, berarti papi belum berangkat.

Tiara : Emangnya ada apa sih pi?

Agus : Nggak ada apa-apa. (Bergumam sendiri) Sial gara-gara pak Riyadi datang rencana saya

gagal total. Tapi saya tidak boleh menyerah. Tunggu saja kedatanganku Sum...(Berhenti).

Tiara : Pak Riyadi? Ada apa sih pi?

Agus : Tidak ada apa-apa (Mengalihkan perhatian)!!! Itu burung nya Pak Riyadi mau saya beli.

Saking indahnya papi jadi kangen terus lihat burungnya Pak Riyadi.

Tiara : Burung Pak Riyadi?

Agus : (Melihat Rumah A) Ah tampaknya Pak Riyadi sudah berangkat…..

Tiara : Apa maksudnya papi. Apa papi ini sakit? Bicara sendiri seperti orang yang kesurupan. Papi

sakit ya?

Agus : Sudahlah sebaiknya Mami segera masuk rumah biar lebih aman. Bahaya jika ada mata-mata

yang papi ceritakan tadi. Papi akan segera berangkat kerja.

Tiara : Baiklah (Masuk Rumah)

Agus : Nah ini lah saatnya Rencana B (Agus mulai masuk Kerumah A dan perlahan lampu B

meredup)

ADEGAN 10

Rumah A

Agus : Sum….(Dengan nada yang merdu tapi cukup lirih, Sumi Masuk)
11
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
Sumi : Bapak lagi ya! Kalau Pak Agus datang kesini hanya untuk menghina saya, saya minta bapak

keluar dari sini sekarang juga!

Agus : Oh sabar dulu bu. Begini sebenarnya saya datang kesini untuk minta maaf atas perkataan saya

tadi. Sebenarnya saya tidak bermaksud untuk menghina Ibu. Saya datang kesini mempunyai

tujuan baik untuk kehidupan ibu kedepan. Tapi berhubung bu Sumi ingin mengusir saya, saya

anggap ibu menolak tawaran saya.

Sumi : Kehidupan saya kedepan! Maksud bapak?

Agus : Ya kehidupan yang lebih baik lah. Yang jelas kehidupan yang akan ibu alami nanti, jauh

berbeda dengan ini. Kehidupan ibu akan berubah 180 Derajat.

Sumi : 180 Derajat. Lalu apakah nanti saya tidak perlu memikirkan minyak yang habis lagi?

Agus : Jelas

Sumi : Saya tidak perlu susah-susah untuk mengambil kayu bakar dan menyalakan api lagi.

Agus : Pasti, atau bahkan ibu tinggal mencet kalau pingin masak.

Sumi : Tinggal mencet….

ADEGAN 11

Agus : Ya. Tinggal mencet. Bagaimana bu, tertarik dengan tawaran saya. (Lampu Rumah B

perlahan menyala dan Tiara mulai melihat Agus, dam menyimak pembicaraan)

Sumi : Saya jadi penasaran Ya Pak…

Agus : Begini bu Sumi, sesuai yang saya katakan tadi bahwa kedatangan saya datang kesini untuk

menawari ibu. Dan tawaran saya adalah…. (berbalik dan melihat Tiara, lalu Agus

mengalihkan perhatian) Kalau saya akan membeli burung Pak Riyadi. (Dengan nada yang

keras supaya terdengar Tiara) Ya Membeli burung pak Riyadi.

Sumi : Masak hanya dengan burung sekecil itu kehidupan saya bisa berubah.

Agus : Maksud saya.. e e.. e

12
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
Tiara : Papi…(Marah)

Agus : Ya mi…

Tiara : Dari tadi papi belum berangkat ya karena ingin berduaan dengan wanita kegatelan ini ya,

Pantesan..!!

Agus : Tidak mi Tidak.(berusaha menghindar)

Sumi : Bu Tiara saya harap ibu bisa menjaga mulut Ibu ya. Saya ini bukan wanita kegatelan, seperti

yang ibu sangka.!

Tiara : Buktinya Suami saya berduaan dengan Anda! Dasar Wanita jalang.

Sumi : He bu…Tanya saja sama suami ibu. Apa yang membuat Pak Agus mau berduaan dengan

saya. O o mungkin Pak Agus sudah bosan kali sama Gajah betina.

Tiara : Wanita kurang ajar. Wanita kegatelan!!!

Sumi : Bu sudah saya katakan saya bukan wanita kegatelan. Dan sekarang saya harap Ibu segera

pergi dari sini.

Agus : Bu Sumi sabar dong….

Tiara : ayo kita pergi, pi

Agus : (Agus agak membentak) saya datang kesini ingin membeli burungnya Pak Riyadi. Kan papi

tadi sudah bilang, kalo papi ingin membeli burung itu.

Tiara : Burung kecil dan jelek kaya gitu saja di beli. Ayo kita pergi

Sumi : E E… Sekarang malah menghina burung suami saya. He ..Ibu jangan pernah merendahkan

burung suami saya. Meskipun saya agak geli sama burung itu, tapi itu tetap burung suami saya.

Dan sekali lagi saya harap Ibu pergi dari sini sekarang juga.

Tiara : Baik saya akan pergi dari sini, ayo pi….

Agus : Saya tidak ikut mami, sebaiknya saya kekantor saja. Dari pada dirumah lihat mami , pusing

aku!! (Keluar)

13
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
(Tiara kerumah B, Tiara dan Sumi duduk di Serambi masing-masing rumahnya sendiri. Lalu

datang Jeng Ratna dan Ayu. Rumah A masih menyala )

ADEGAN 12

Ratna : Pagi jeng Tiara…

Ayu : Pagi jeng Tiara..

Tiara : Pagi juga!!

Ayu : Masih seperti biasanya jeng…

Tiara : Oh jelas, Masih cantik dan agak seksi…

Ratna : Ya sih… Agak seksi…. Oh ya jeng ada gosip baru lho jeng. Datangnya pagi ini lho. Masih

panas. Kalau orang bilang, masih HOT…

Tiara : Apa gosip terbarunya jeng?

Ayu : Eh jeng kamu tahukan Pak handoko yang tinggal di Jalan Merak itu?

Tiara : Yang mantan anggota Dewan itu?

Ratna : Ya jeng. Kabarnya ya jeng ya. Pak Handoko yang terkenal kaya itu, kena pelet lho Jeng!

Tiara : Ah yang bener…

Ayu : Bener Jeng. Dan lebih parahnya lagi Dia dipelet sama tetangganya sendiri. Bayangkan jeng

tetangganya dekatnya.

Tiara : Apa tetangganya itu wanita?

Ayu : Jelas dong jeng, masak laki-laki sih. Eh jeng dan lebih parahnya lagi, Pak Handoko ini hampir

memberikan seluruh hartanya kepada wanita pelet itu jeng. Bayangkan seluruh hartanya.

Tiara : Sampai segitunya. Lalu apa ciri-ciri orang yang kena pelet itu jeng?

Ratna : Kalau tidak salah ciri-ciri orang yang kepelet itu, pinginnya lengket terus kepada orang yang

memeletnya jeng. Dan terkadang orang yang kena pelet itu sering berbicara sendiri, seperti

orang yang kesurupan. Ya omong nggak jelas alias ngelantur lah.


14
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
Tiara : Kaya orang kesurupan! Kok seperti papi ya? (mulai khawatir) Lalu ciri-ciri orang yang

memelet?

Ayu : O itu. Biasanya orang yang memelet itu mempunyai benda –benda aneh atau semacam jimat.

Yang jelas, jimat atau benda-benda aneh itu digunakan untuk menaruh peletnya jeng.

Tiara : Jimat , benda aneh…. Burung bisa?

Ayu : Mungkin. Emangnya ada apa sing jeng?

Tiara : Ciri-ciri orang kepelet seperti yang jeng Ratna bilang, sama seperti keadaan suami saya. Dia

tadi berbicara sendiri seperti orang kesurupan. Dan anehnya lagi dia selalu pingin dekat sama

burung tetangga saya.

Ratna : Ao… burung tetangga jeng Tiara?

Tiara : Bukan burung yang itu, tapi burung yang ada di depan rumah tetangga saya. Coba lihat

sebelah sana, setiap suami saya lewat situ pasti selalu mendekat ke kandang burung itu. Lalu

tadi saya pergoki suami saya sedang berduaan dengan wanita kegatelan itu. Terus saya tanya

alasannya datang kesitu. Dan kalian tahu jeng apa jawabannya?

Ratna : Apa?

Tiara : Jawabanya dia suka sama burung tetangga saya dan kepingi membelinya dengan harga mahal.

Ratna : (Membentak) Sudah jelas jeng. Bahwa tetangga Jeng Tiara itu adalah

Ayu : Wanita Pelet. Labrak saja jeng!

Ratna : Iya jeng labrak saja. Cuma melawan wanita itu saja. Masak nggak berani!!!

Tiara : Saya kira inilah saatnya. Wanita kegatelan!!! saya tahu kamu memelet suami saya, karena

ingin mendapatkan hartanya bukan? Dan saya tahu kalau burung suamimu itu digunakan

sebagai alat perantaranya. Dasar wanita jalang, dasar wanita Pelet

Sumi : Bu Tiara saya tidak memelet suami ibu. Dan burung suami saya tidak saya gunakan untuk alat

perantaranya. Dan perlu dingat bahwa saya tidak terlalu gila harta. O o atau barang kali ,

malahan Bu Tiara yang gila harta dan Ibu yang memelet Pak Agus. Masak pak Agus yang
15
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
berwajah ganteng dan gagah menikah dengan Gajah betina.

Tiara : Sialan. Jadi kamu nantang saya ya?

Sumi : Saya tidak takut.... Lagi pula saya juga sudah bawa gunting disini.

Tiara : Ok saya akan ambil Pisau dulu!! Tunggu disitu!! Jeng kalian tunggu disini. Paling, tidak lebih

sepuluh menit semua sudah berakhir. Semua akan berakhir (Tiara masuk mengambil pisau)

Ayu : Semua akan berakhir!!(takut) Jeng Ratna, bagaimana ini bisa-bisa terjadi perang besar ini.

Ratna : Malah seru jeng. Ini akan jadi gosip terpanas tahun ini. Kita namakan saja Perang Istri. Bagus

kan jeng? Ha ha, semakin menarik ini jeng. Malah saya pingin ikut perang jeng.

Ayu : (Gugup dan takut) Jeng ini tidak tahu ya. Dalam setiap perang selalu ada korban.

Ratna : Terus..

Ayu : Kita ini provokator jeng dan Kita.......

Ratna : Ada apa jeng?

Ayu : Kita bisa masuk penjara

Ratna : Masuk penjara. Kalau kita masuk penjara bagaimana?

Ayu : Ya kita tidak bisa ngegosip. Pergi kesalon, manycure dan wajah kita akan seperti nenek sihir.

Ratna : Nenek sihir. Saya tidak mau jeng menjadi nenek sihir. Bagaimana ini jeng? Semuanya gara-

gara burung itu. Ayo cepat kita hentikan jeng Tiara. (Tiara keluar)

Tiara : Saya sudah siap Terima kasih jeng Atas saran dan masukannya.

Ratna : (Meredam) Jeng Tiara, saya kira masalah ini tidak perlu dibawa segitunya jeng.

Tiara ; Maksudnya?

Sumi : Maksudnya kamu itu lemah!

Ayu : Bukan-bukan. Maksudnya... masak kita sebagai orang elit dan berkelas harus melawan orang

yang miskin itu.

16
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
Ratna : Atau lebih tepatnya tidak selevel. Lagi pula apa sih yang kita dapatkan dari pertarungan ini.

Tidak dapat apa-apa kan?

Sumi : Ada.. Daging gajah betina yang sudah di gunting-gunting !! (Tiara agak memanas)

Ayu : Sabar jeng. Sabar jeng sabar… jeng ingatkan Orang sabar itu bagaimana.

Sumi : Orang sabar disayang tuhan. Tapi kalau gajah betina disayang sama gunting saya ini.

Tiara : (Esmosi) Ini tidak bisa kubiarkan jeng.

Ayu : Sabar jeng. Sabar. Ambil nafas jeng keluarkan dengan perlahan. Pikirkan nasib jeng Tiara

kedepan, nama baik jeng Tiara.

Ratna : Jeng Tiara kan sudah terkenal dengan orang yang sangat elit dan berkelas. Pikirkan jika jeng

bertarung dengan orang yang tidak se level. Pasti nama baik yang sudah jeng bangun sekian

lama akan runtuh. Karena Nila setitik rusak susu sebelangga. Ingat itu jeng..

Ayu : (Tiara mulai tenang) Bagaimana jeng.. Sudah tenangkan. Sebaiknya jeng Tiara masuk

rumah saja, daripada harus mendengar suara-suara yang tidak perlu.

Tiara : Baiklah jeng. Sebaiknya saya masuk rumah, mungkin dengan memasak akan menenangkan

pikiran saya.

Ratna : Dan kami juga pamit pulang Ya jeng ya.

Ayu : dada jeng Tiara.(Tiara masuk Rumah dan Ratna Ayu keluar Rumah Lampu B perlahan

meredup )

ADEGAN 13

Sumi : Dasar gajah betina, beraninya Cuma menggertak saja!! Dikiranya saya takut apa? Jangankan

gajah Betina. Badak Batina pun saya ladenin. (Rumah B perlahan meredup dan rumah A

masih menyala Agus masuk) Sumi kok dilawan.

Agus : Bu sumi....Bu

Sumi : Pak Agus to.

17
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
Agus : Bagaimana Bu?

Sumi : Bagaimana apa pak?

Agus : Tentang masa depan Ibu!! Tawaran saya ini luar biasa, dan jarang orang yang bisa

mendapatkannya.

Sumi : Sebelumnya apa yang bisa dapat jika saya menyetujui tawaran Pak Agus..

Agus : Ibu bisa mengganti kursi yang lebih bagus dari kursi yang lapuk ini. Lalu ibu bisa mengganti

Atap yang jauh lebih bagus dari yang sekarang bu Sumi tempati.

Sumi : Yang bener Pak Agus?

Agus : Ya tapi ada syaratnya!

Sumi : Ada syaratnya?

Agus : Ya ada syaratnya. Kalau Bu sumi ingin mengganti perabot rumah tangga yang jauh dari ini,

maka ibu harus mengganti suami Ibu. Bagaimana?

Sumi : Ganti Suami? Tapi.....

Agus : Cuma mengganti seorang suami saja. Keadaan ekonomi ibu akan berubah derastis. Dan Ibu

akan memiliki segala-galanya. (Lampu Rumah B mulai menyala, Tiara Nampak didepan

rumah sambil membawa korek api dan melihat suaminya berduaan lagi dengan Sumi)

ADEGAN 14

Sumi : (Bimbang)...e ee e Tapi...E... Tapi siapa calon suami saya.

Agus : Calon Suami Ibu adalah Saya Sendiri. Dwi Agus Wahyu RRRRRRRRRRRR

Tiara : (Dengan suara keras) Dasar wanita kegatelan. Rupanya benar Ya...kalau suami saya ini kena

pelet sama wanita jalang ini. Ini tidak bisa kubiarkan. Aku tidak mau dimadu.

Agus : Begini mam...

Tiara : Sudahlah pi. Papi tidak bersalah dalam hal ini. Mami akan berjuang mati-matian untuk papi.

Mami harus menghancurkan pelet wanita jalang ini, dengan jalan membakar burung itu!

18
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
Sumi : Dasar gajah betina. Jadi perang yang tertunda tadi kita lanjutkan kembali. Baiklah

Tiara : Ok, sekarang papi minggir. Sebelum saya melumatkanmu, saya akan membakar burung suami

terlebih dahulu. Biar suami saya sadar.

Sumi : He ...Jangan bakar-bakar benda milik orang lain, walaupun saya sangat geli sedikit pada

burung suami saya. Tapi saya akan melindunginya.

Tiara : He jangan menghalangi saya…

Agus : Sudahlah mam…. Dan kau Sumi bagaimana dengan tawaran Saya, kamu setuju bukan?

Sumi : Tidak...Sekarang saya lebih bernafsu untuk menyate gajah betina ini.

Agus : Tidak setuju. Yang bener Sum (Tiara akhirnya bisa melepaskan dari hadangan Agus dan

mendapatkan Kandang burungnya, .Riyadi Masuk)

ADEGAN 15

Tiara : Ha ha Akhirnya saya mendapatkan burung ini juga. Setelah saya membakarnya saya akan

bertemu dengan Papiku yang dulu lagi. Sabar ya pi! Kau akan sadar betapa mami begitu cantik.

Riyadi : (Nada Keras) Letakkan!!! Letakkan Laras sekarang juga.

Tiara : Burung Pak Riyadi ini ada peletnya!!!

Riyadi : (Nada Lebih Keras) Saya bilang letakkan Laras sekarang juga. Dan Kamu Agus lepaskan

tanganmu dari Sumi.

Agus : Pak Riyadi....Sebenarnya....

Riyadi : Diam. Sekarang saya tanya apa yang sedang terjadi. (Saling berebut berbicara ). Diam!!!

Sekarang saya tanya satu persatu,dari kamu dulu Sum. Ceritakan apa yang terjadi disini.

Sumi : Begini Pak, Pada awalnya Pak Agus memberikan sebuah tawaran yang akan mengubah hidup

kita Pak..

Riyadi : Hidup kita atau hidup ibu sendiri.

Sumi : E e e Ya pada dasanya hidup ibu sendiri.

19
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
Riyadi : Lalu ibu menerimanya?

Sumi : Pada awalnya saya hampir menerimanya, Tapi rupanya Pak Agus menawari saya menjadi

istrinya dengan cara harus menceraikan bapak.

Tiara : He dasar pembohong.. kamu itu yang memelet suami saya kan?

Riyadi : Diam!!..Bu Tiara saya harap anda diam.

Tiara : Pap lawan dia pap, masak papi nggak berani.

Agus : Ya..Mam.. Pak Riyadi (Dengan Penampilan gagah)..

Riyadi : Apa!!!!

Agus : (Ternyata lebih ganas Riyadi) Tidak apa-apa pak, silahkan dilanjutkan.

Riyadi : Lalu setelah ibu mengetahui tawaran yang sebenarnya, apa yang ibu katakan?

Sumi : Jelas Ibu menolaknya Pak!!!

Riyadi : Begitu ya... Berarti Pak Agus ingin mencari istri lagi. Pak Agus..Mengapa anda ingin mencari

istri lagi?

Agus : Karena....karena..

Riyadi : Jawab yang tegas Pak Agus. Setegas anda mengajak istri saya untuk menikah.

Agus : Karena…… saya sudah muak dengan istri saya Pak! Minta ini, minta itu dan sangat gila harta.

Sampai – sampai kebutuhan seorang suami dilupakan. Ya.. Kebutuhan seoarang suami

dilupakan. Yang dipikirkan hanya harta dan tidak ada yang lain.

Riyadi : Kebutuhan suami ya (Agak merenung)!! Sekarang kamu Bu Tiara, kenapa Ibu ingin

membakar Laras?

Tiara : (Sambil menangis tersedu-sedu) Begini Pak Riyadi, Alasan saya ingin membakar burung

Pak Riyadi, maksud saya burung yang ada di kandang..

Riyadi : Saya tahu, teruskan

Tiara : Saya kira burung itu digunakan untuk memelet suami saya. Karena setiap kali suami saya
20
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
lewat sini selalu mendekat ke kandang burung Pak Riyadi. Ternyata dugaan saya salah besar

pak, Suami saya....suami saya...sudah bosan sama saya Pak! (menangis) Saya minta maaf Pak!

Riyadi : Ya tidak apa-apa. Saya maafkan. Sekarang persoalan sudah jelas. Bu Tiara...Pak Agus. Kalian

dulu mengikat janji suci yaitu pernikahan atas dasar apa? Atas dasar apa hingga Pak Agus dan

Bu Tiara mau menjadi suami dan istri?

Agus : Cinta..

Tiara : Cinta

Riyadi : Cinta….?? Lalu apakah cinta yang dulu tumbuh begitu subur, sekarang harus hancur karena

masalah harta dan nafsu. Sekarang kalian pikirkan Andi, anak kalian. Dia sangat menyayangi

dan mencintai kalian. Tapi suatu saat dia akan sangat sangat membenci kalian. Karena kalian

harus bertengkar bahkan harus berpisah Kasihan Andi tidak ada cinta lagi dari seoarang ayah

dan Ibu (Tiara dan Agus Bertatapan)

Agus : Pak Riyadi sekarang kami sadar Pak. Bahwa harta dan nafsu bukan segala-galanya. Sekarang

yang terpenting bagi kami adalah Cinta. Tidak Harta ataupun Nafsu semata. Hanya Cinta.

Cinta untuk Andi. Bukan begitu mi?

Tiara : Ya pi, Pak Riyadi kami mengucapkan terima kasih banyak atas nasehatnya. Kami mulai

menyadari arti dari pernikahan kami. Dan sekarang kami seperti pasangan yang baru lagi.

Agus : Kami pamit dulu ya pak. Sekarang kami akan menikmati sebagai pasangan baru (Keluar).

Riyadi : Ya ya.. (Merenung agak lama, dan terdiam menatap burung)

Sumi : Pak saya minta maaf atas kelakuan saya sealama ini Pak, Saya lebih mengedepankan nafsu

daripada Cinta dan keutuhan keluarga kita. Saya minta maaf ya Pak!!

Riyadi : Sudahlah.. Bu... saya teringat dengan perkataan Pak Agus tadi.

Sumi : Perkataan yang mana Pak?

Riyadi : Tentang kebutuhan seorang suami, atau lebih tepatnya kebutuhan kepada pasangan hidupnya.

Seharusnya saya yang minta maaf kepada Ibu, karena saya tidak bisa memenuhi kebutuhan Ibu.
21
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.
Bandarnaskah.blogspot.com
Dan mungkin inilah yang menyebabkan semua masalah terjadi.(mendekati burungnya)

Sumi : Kita saling memaafkan ya Pak.(hening) Lho kenapa bapak melihat Laras seperti itu. Tidak

biasanya. Ada apa Pak? Laras sakit ya?

Riyadi : Ini bu (memberikan sebuah amplop)

Sumi : Ini uang banyak sekali Pak.(berfirasat buruk) Ini tidak mungkin gaji bapak. Lalu ini uang....

(memandang ke Laras) Bapak menjual Laras ya? Ini kan burung kesayangan bapak?

Riyadi : Saya hidup untuk Ibu, bukan untuk Laras. Sudahlah bu yg pentingkan Si Eko bukan Laras.

Sumi : Tapi Pak...

Riyadi : Sudahlah bu. Laras akan mendapatkan tempat yang lebih baik dari ini. Karena saya tahu

orang yang akan membeli Laras ini adalah orang kaya yang sangat mencintai burung. (Kepada

Laras) Laras.. akhirnya kamu mendapatakan tuan yang akan memenuhi kebutuhanmu. Terima

kasih Laras, berkat dirimu saya dapat memenuhi kebutuhan Isteri dan anak saya. Laras terima

kasih Laras.

Musik mulai masuk..

Datang orang yang membeli burung. Riyadi pun menyerahkan burung itu. Dan Riyadi

merenung duduk dikursi dan (Musik Hampi selesai ) tiba-tiba dia terbangun dan meneriakkan

Riyadi : LARAS............

Black OUT

22
Lakon Komedi Laras (Alias Laras 1) Karya Dukut W.N.

Anda mungkin juga menyukai