Anda di halaman 1dari 8

Liburan ke Kastil

Liburan adalah saat yang dinanti-nanti, tidak terkecuali 4


orang remaja Dicky, Reza, Mila, dan Sherin. Mereka baru saja
sampai di kastril untuk menikmati hari libur mereka.
Mila : Dick, tolong simpen tas ini, ya. Sher, kamu bantuin
aku bersih-bersih ruang tengah sama kamar, ya. Reza, kamu
jangan tiduran di teras dong!
Reza : Yaelah, tiduran aja mesti punya izin,
Dicky : Gue udah bawa tasnya ke dalam, tapi pas gue ke
dalem, gue dapet berita buruk,
Mila : Apa tuh Dick?
Dicky : Di dalam bersih banget,
Sherin : Bagus dong, berarti gue ga usah repot-repot
bersihin,
Mila : Sherin, (nada kesel)
Dicky : Kan curang tuh, masa Sherin sama Mila ga kerja,
Mila : Dicky, (nada kesal)
Sherin : Yaelah, si Reza juga enggak kerja,
Reza : Gue juga kerja tahu, dengan diamnya gue disini dan
gak ngeganggu, itu udah mempermudah kerja kalian,
Mila : Udah-udah! Jika kastil ini bersih, ya berarti ada yang
tinggal di ini kastil, tapi siapa? Lo enggak punya sodara yang
tinggal di kastil inikan Sher?
Sherin : Enggak, keluarga gue bilang kastil ini kosong.
Mereka juga udah bertahun-tahun enggak datang kesini,
Dicky : Jadi keluarga Sherin malas mengurus kastil ini dan
akhirnya menelantarkannya begitu saja. Kastil yang
terlupakan, sungguh kasihan,
Reza : Hahahahaha, (ketawa)
Dicky : Kenapa lu Za?
Reza : Ternyata di dunia ini ada yang lebih malas dari gue.
Senang rasanya bisa tahu,
Mila : Oke, gimana kalau kita sekarang check siapa yang
tinggal di kastil ini,
Dicky : Siapa yang mau masuk duluan?
Sherin : Terserah, tapi jangan gue, (Reza lewat mau masuk
kastil)
Sherin : Wih, Reza yang selama ini difonis orang termalas
mau menjadi pahlawan dengan menjadi orang yang pertama
kali masuk,
Reza : Haah? Gue cuma mau ke kamar. Gue ngantuk
banget,
Mila : Yudahlah, yang penting ada yang mau masuk
duluan.
Akhirnya mereka pun memasuki kastil itu tanpa tahu
apa yang menunggu mereka di dalam. Sampai pada suatu
ketika ...
Sherin : Aaaa!!! (teriak)
Mila : Ada apa Sher?
(Gemetaran ) Sherin : Tadi ada bayangan hitam gitu,
kayanya itu hantu. Tuh! (nunjuk)
Reza : Itu bayangan gue Sher,
Dicky : ckckck, (cekikikan)
Sherin : Diem lu!
? : Ada apa kalian ribut-ribut? (muncul dari belakang)
Sherin : Aaaa!!! (ngumpet di belakang Reza)
Mila : Bapak siapa, ya?
Reza : Samsudin,
Dicky : Kok lu bisa tahu?
Reza : Dia pake name tag,
Samsudin : Kalian kenapa datang ke kastil ini? Kastil ini
sudah lama ditinggalkan pemiliknya,
Sherin : Kami kesini mau liburan. Saya anak dari pemilik
kastil ini,
Samsudin : Oh begitu, ya. Kamu anak dari orang sibuk itu,
Sherin : Orang sibuk?
Samsudin : Iya orang sibuk. Dia sangat sibuk sampai tidak
mengangkat telephone saya berkali-kali. Saya mau
memberitahukan kepada beliau kalau sudah terjadi
pembunuhan berantai di kastil ini,
Sherin : Pe-pembunuhan berantai?
Samsudin : Iya, lima orang pemuda seperti kalian sudah
dibunuh disini,
Dicky : Apa arwah mereka bergentayangan disini,
Mila : Ya enggaklah. Iya, kan kek?
Samsudin : Arwah mereka tidak bergentayangan,
Mila : Tuhkan,
Samsudin : Tapi arwah pembunuhnya bergentayangan
disini,
Dicky : Kenapa bisa?
Samsudin : Kakek juga tidak tahu, tapi menurut orang-orang
disini. Dia memburu orang-orang yang memiliki sifat lima
dosa besar,
Dicky : Lima dosa besar?
Samsudin : Iya, serakah, sombong, egois, , dan . Juga
katanya hanya orang yang tidak memiliki sifat itu yang bisa
menyelamatkan orang dengan dosa besar itu,
Sherin : Ouh, kalau gitu kalian enggak usah khawatir, kan
disini ada Sherin yang baik hati, dan cantik ini,
Reza : Sombong juga dengan ekstra serakah,
Mila : Yaudah, sekarang gue pergi dari kastil ini. Gue gak
mau jadi korban,
Reza : Egois. 3 dosa sudah komplit, jadi kapan dia akan
datang dan kenapa kakek ada disini?
Samsudin : Kakek sedang mencari anak-anak yang sudah
seminggu terkebak di kastil ini. Oh iya, arwah itu punya
wajah yang putih pucat dan memakai kaos hitam,
Reza : Kayak dia, (nunjuk arwahnya)
Samsudin : Iya, dia orangnya,
Reza : Ouh, kami izin lari dulu, kek, (kabur)
Karena ketakutan yang bukan main, akhirnya mereka
berpencar. Sherin yang entah lari kemana, sampai di sebuah
ruangan kosong dan hal yang mengejutkan dia dapatkan.
(Sherin membelakangi Reza dan mereka berdua jalan mundur
dan bertabrakan) Sherin : Aaaa!!!
Reza : Lebay amat,
Sherin : Eh! Kemana yang lain? (Reza geleng kepala)
Reza : Itu Dicky datang tuh,
Dicky : Mi-mila diculik hantu itu,
Sherin : Apa?!
Reza : Mila siapa? (Sherin + Dicky langsung natap Reza
tajam)
Reza : Oh iya, Aaaa, (teriak dengan wajah datar)
Reza : Sudahlah, kenapa kalian menatapku begitu? Oh iya,
aku menemukan pintu keluar,
Sherin : Beneran? Dimana? (Reza nunjuk pintu keluar)
Dicky : Darimana lu tahu itu pintu keluar?
Reza : Itukan ada tulisannya Exit,
Dicky : Oh iya, tulisannya kecil jadi gak keliatan. Yuk
keluar, nanti hantu itu keburu datang,
Sherin : Tapi, mila ...,
Dicky : Yaelah, lagian emangnya apa yang bisa kita lakuin?
Cari hantu itu terus lawan pake kamehameha terus nyelametin
Mila? Enggak, kan? Lebih baik kita keluar dulu, terus cari
bantuan. Ayok Za,
Reza : Gue setuju sama Sherin. Kita harus selametin dia,
Dicky : Hah? Lu ngomong apa sih Za? Jangan giladeh. Atau
jangan-jangan lu naksir lagi sama dia? Tenang aja, kita cari
bantuan terus selametin dia,
Sherin : Udah! Jangan berantem, seenggaknya Reza yang
keliatannya gak peduli sama temen, lebih ngehargain temen
dari lo!
Dicky : Oke, oke, jadi kalian mau sok pahlawan. Kali ini
yang kita bicarain realita, kita gak mungkin bisa selametin
dia, kita lebih baik cari bantuan sebelum hantu itu datang,
Reza : Ada 2 kesalahan dari kalimat yang barusan lo
ucapkan. Pertama, kita bisa aja selametin Mila. Kedua, hantu
itu udah ada di belakang lo,
Dicky : Buset! (jalan mundur)
Sherin : Sekarang gimana Za?
Reza : Gue punya rencana,
Dicky : Apatuh?
Reza : Berdoa,
Sherin : Lu di keadaan kayak gini masih sempet bercanda!
Lu itu orangnya bisa serius enggak sih?! Tapi, meskipun lo
gitu orangnya gue ...,
Reza : Hm?
Sherin : Gue tetep suka sama lo Za,
Reza : Maaf Sher. Gue LDR,
Sherin : LDR?
Reza : Lain Dimensi Relashionship,
Sherin : Reza!
Reza : Iya-iya, gue bercanda kok, gue juga suka sama lo,
Dicky : Maaf nganggu,
Reza : Oh iya, maaf lo dianggurin,
Dicky : Gue sih ga masalah kalau dianggurin, tapi kayaknya
hantu itu masalah kalau dianggurin,
Mila : Ah kayaknyasih enggak,
Dicky : Mila?
Mila : Emangnya siapa lagi?
Dicky : Tapi tadi gue liat lo dibawa hantu ini, terus ...,
Mila : Tadi gue cuma pura-pura,
Samsudin : Hantu ini juga sebenarnya hanya pura-pura,
Hantu : Jadi, ini udah selesaikan? Make up ini ganggu
banget,
Sherin : Tunggu-tunggu, ini sebenernya ada apasih?
Mila : Jadi gini Sher, gue sebenernya agak bingung, kalian
itu setia sahabat atau enggak, ya akhirnya gue rancang
skenario ini dan ternyata kalian emang sahabat sejati. Maaf
ya, udah ngerjain kalian,
Dicky : Gak papa, berkat skenario lo, jadi ada yang jadian
nih. Cie,
Mila : PJnya,
Reza : Iya-iya,
Hantu : Gue juga dapet dong, meskipun kita kutang kenal,
tapi berkat akting gue yang meyakinkan kalian dajian,
Mila : Yaelah, akting apanya, lu cuma berdiri doang.
Begitulah akhir dari kisah menegangkan dari liburan
mereka. Semenjak saat itu persahabatan mereka semakin kuat.

Anda mungkin juga menyukai